Chapter 2 part 1 Getting Connected. Muhammad Al Makky

dokumen-dokumen yang mirip
Chapter 2 part 2 Getting Connected. Muhammad Al Makky

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Konversi Data Digital ke Sinyal Digital. Karakteristik Line Coding. Tujuan Line Coding

Teknik Komunikasi Data Digital

Ethernet. 4b-2. E t h e r n e t

PENGKODEAN DATA. Muji Lestari ST.,MMSI

LAYER FISIK TERKAIT LAYER FISIK: 1. SINKRONISASI 2. PHYSICAL ENCODING : NRZI, NRZ, MANCHESTER, AMI 3. GANGGUAN LAYER FISIK

Masalah Timing (pewaktu) memerlukan suatu mekanisme untuk mensinkronkan transmitter dan receiver Dua solusi. Asinkron Sinkron

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

Teknik Telekomunikasi

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

Jaringan Komputer Multiplexing

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

ENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KOMUNIKASI DATA A (KOMUNIKASI DATA)

TEKNIK ENCODING SINYAL

LINE CODING. 2. Dapat dimanfaatkan untuk proses sinkronisasi antara pengirim dan penerima (sistem tidak memerlukan jalur terpisah untuk clock).

Topik. Pengodean Data Teknik Pengodean

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

PENGKODEAN DATA Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Serial Communication II

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

Data Link Layer BAB 3

Teknik Encoding. Data digital, sinyal digital Data analog, sinyal digital Data digital, sinyal analog Data analog, sinyal analog

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

BAB IV SISTEM SANDI (CODING)

Berdasarkan level sinyal yang digunakan, line coding dapat dikatagorikan sbb.:

Wide Area Network [WAN]

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

LINE CODING SEMESTER IV TH 2013/2014

TUGAS KELOMPOK 4 SOFYAN AGU YESSICA RATTU YULINA JEUJANAN FRIDEAL HORMAN YEFTA SUPIT

Gambar 1 : Simple Data Transfer

PENGERTIAN JARINGAN ETHERNET Disusun Oleh : RENGGA INGRIDIANTO NIM I PUTU TIRTA TAMARA PUTRA NIM

Sistem Telekomunikasi

DATA LINK LAYER: PROTOKOL HIGH LEVEL DATA LINK CONTROL (HDLC) Komunikasi Data

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Teknik Komunikasi Data Digital

Big Picture: where are we? Jaringan Komputer (IKI-20240) Physically Connected Hosts. Agenda

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MULTIPLEXING Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

Sinkronisasi Transmisi

BAB II WIDE AREA NETWORK

Jaringan Komputer (IF8505) Data link layer. Materi. Prinsip dasar Peran data link layer Framing Error handling Flow control Contoh: HDLC, PPP

Chapter 3 part 2. Internetworking (Internet Protocol) Muhammad Al Makky

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Bab 5 Teknik Sinyal Encoding

TK34304 KOMUNIKASI DATA

Praktikum Sistem Komunikasi

MAKALAH KOMUNIKASI DATA

Teknik Komunikasi Data

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

Bab 2. Model Referensi OSI

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DATA

Bagian 5 Pengkodean Data, Transmisi Asynchronous dan Synchronous, Serta Data Link Control

Block Coding KOMUNIKASI DATA OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN ( )

MODEM. Internal /Onboard Modem. External Modem. Jaringan Teleponi 1 1. Prima K PENS

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

OSI LAYER. Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Pokok Bahasan 2. Transmisi Digital

A I S Y A T U L K A R I M A

Frequency Division Multiplexing

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

Bab III Prinsip Komunikasi Data

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

End-to-End Protocols (Simple Demultiplexer and Reliable Byte Stream)

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

Kelompok 2 (3KA35) Dedy Setyo Pangestu ( ) Febri Markuri ( ) Melpin Agun Framansa ( ) DATA LINK LAYER

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Deteksi dan Koreksi Error

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Chapter 2 DATA COMMUNICATION AND

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

DATA LINK LAYER. Gambar. 1: Fungsi dari Data Link Layer. Gambar. 2: PDU pada Data Link Layer berupa Frames

BAB IV SISTEM SANDI (CODING)

CODING. Komunikasi Data

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

ASCII (American Standart Code for Information Intercharge)

PENGENALAN KOMUNIKASI DATA

KOMUNIKASI DATA Kontrol Komunikasi

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

TEKNIK PENGKODEAN SINYAL

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Modul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU

Transkripsi:

Chapter 2 part 1 Getting Connected (Link, Encoding, Framing) Muhammad Al Makky

Pembahasan Chapter 2 Eksplorasi perbedaan media komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan data Memahami masalah pada encode di atas media transmisi sehingga dapat dimengerti oleh penerima Mendiskusikan gambaran urutan bit saat ditransmisikan melalui link ke dalam satu kesatuan pesan yang utuh yang dapat dikirim ke node tujuan akhir Mendiskusikan teknik-teknik untuk mendeteksi kesalahan pada transmisi data dan menentukan aksi yang tepat

Pembahasan Chapter 2 (Lanj.) Mendiskusikan persoalan tentang kehandalan link dalam menangani masalah transmisi Pengenalan Media Access Control Problem Pengenalan jaringan Carrier Sense Multiple Access (CSMA) Pengenalan jaringan tanpa kabel dengan teknologi dan protokol berbeda-beda

Outline Perspektif dalam menghubungkan Node Link Encoding Framing

Perspektif dalam Mengghubungkan Node Pandangan Pengguna pada Internet

Kapasitas Link dan Teorema Shannon-Hartley Batasan kapasitas link dalam bits per second (bps) sebagai fungsi rasio dari signal-to-noise yang diukur dalam decibels (db). C = B log2 (1 + S/N) Where B = 3300 300 = 3000Hz, S is the signal power, N the average noise. The signal to noise ratio (S/N) is measured in decibels is related to db = 10 x log10(s/n). If there is 30dB of noise then S/N = 1000. Now C = 3000 x log2(1001) = 30kbps. How can we get 56kbps?

Links Link adalah segala sesuatu dalam bentuk rambatan radiasi elektromagnetik melalui suatu media tertentu (kabel atau free space) Salah satu cara untuk mengkarakterisasi link dengan media yang digunakan: Umumnya menggunakan kabel tembaga dalam beberapa bentuk (Digital Subscriber Line (DSL) dan kabel koaksial) Fiber Optik (layanan fiber-to-the-home dan backbone internet) Udara atau free space (tanpa kabel)

Links Karakteristik lainnya adalah frekuensi Ukurannya dalam hertz, gelombang elektromagnetik Jarak diantara pasangan yang berdekatan, maksimum dan minimum dari gelombang diukur dalam meter, yang disebut wavelength (panjang gelombang) Wavelength adalah kecepatan cahaya dibagi frekuensi Frekuensi kabel tembaga adalah mulai 300Hz hingga 3300Hz; Wavelength dari 300Hz melalui kabel tembaga adalah kecepatan cahaya dalam tembaga / frekuensi 2/3 x 3 x 10 8 / 300 = 667 x 103 meters. Menempatkan data biner dalam sinyal disebut encoding. Modulasi yang memengaruhi perubahan sinyal adalah frequency, amplitude, and phase.

Links Spektrum Elektromagnetik

Links Layanan umum media link

Encoding Encoding adalah proses menyandikan bit-bit data yang dikirim ke dalam media transmisi sehingga dapat dimengerti oleh node lainnya Jenis-jenis encoding: NRZ (Non-Return to Zero) NRZI (Non-Return to Zero Inverted) Manchester 4B/5B

Encoding Sinyal berjalan di atas link di antara 2 (dua) signaling component; Bit berjalan di antara adaptor jaringan NRZ meng-encode bit stream

Encoding (NRZ) Masalah pada NRZ (1) Baseline wander Penerima menerima sinyal rata-rata yang diterima Menggunakan rata-rata untuk membedakan sinyal tinggi dan rendah Saat sinyal rendah muncul secara signifikan, maka penerima menganggap 0, selebihnya 1 Terlalu sering urutan 0 dan 1 menyebabkan banyak terjadi perubahan rata-rata sehingga menyebabkan sulit untuk dideteksi

Encoding (NRZ) Masalah pada NRZ (2) Clock recovery Transisi yang sering dari tinggi ke rendah atau sebaliknya, maka dibutuhkan clock recovery Proses encode dan decode dikendalikan oleh clock Pada setiap proses clock, pengirim mentransmisikan bit dan penerima menerima bit Pengirim dan penerima harus benar-benar sinkron

Encoding (NRZI) NRZI Non Return to Zero Inverted Pengirim membuat transisi dari sinyal saat ini untuk meng-encode 1 dan tetap pada sinyal yang sama untuk meng-encode 0 Memperbaiki urutan 1

Encoding (Manchester) Manchester Menggabungkan clock dan sinyal dengan mentransmisikan Ex-OR dari data hasil encode NRZ dengan clock Clock adalah sinyal internal alternatif dari rendah ke tinggi, pasangan tinggi atau rendah dinilai sebagai satu daur clock Dalam Manchester encoding 0: low high transition 1: high low transition

Encoding (Manchester) Masalah pada Manchester Mengalikan rate transisi sinyal yang dibuat di dalam link Artinya penerima memiliki separuh waktu untuk mendeteksi setiap getaran sinyal (signal pulse) Rate perubahan sinyal disebut link s baud rate Dalam Manchester, bit rate adalah setengah dari baud rate

Perbandingan Encoding Perbedaan strategi encoding

Encoding (4B/5B) 4B/5B Memasukkan satu bit tambahan ke dalam bit stream untuk mengakhiri runutan 0 dan 1 yang panjang Setiap 4 bit data di-encode ke dalam kode 5 bit yang akan ditransmisikan ke penerima Kode 5-bit dipilih agar setiap bagian tidak ada kelebihan 0 dan tidak ada 0 yang berurutan Tidak ada pasangan hasil kode 5-bit dengan lebih dari 3 (tiga) kali 0 yang berurutan

Encoding (4B/5B) 4B/5B 0000 11110 16 left 0001 01001 11111 when the line is idle 0010 10100 00000 when the line is dead.. 00100 to mean halt.. 1111 11101 13 left : 7 invalid, 6 for various control signals

Framing Fokus pada packet-switched networks, atau blok-blok data yang disebut frame, bukan bit streams yang dipertukarkan antar node Terdapat network adaptor yang memungkinkan node untuk mempertukarkan frame Alur bit-bit diantara Adaptor, Frame diantara Host

Framing Saat node A mentransmisikan sebuah frame ke node B, artinya adaptor mentransmisikan frame dari memori node. Hasilnya dalam sequences bit-bit yang dikirim melalui link Kemudian, adaptor pada node B mengumpulkan setiap sequence bit-bit yang datang dalam link dan menumpuk frame yang sesuai di dalam memori node B Mengenal dengan benar himpunan bit-bit apa yang mendasari suatu frame, menentukan permulaan dan akhir dari frame adalah tantangan utama yang dihadapi adaptor

Framing Cara-cara melakukan framing: Byte Oriented Protocols (BYSYNC, PPP, DDCMP) Bit Oriented Protocols (HDLC) Clock Based Framing (SONET)

Framing (Byte-Oriented Protocols) Byte-Oriented Protocols Melihat setiap frame sebagai kumpulan byte-byte (karakter) dari pada bit-bit BISYNC (Binary Synchronous Communication) Protocol Dikembangkan oleh IBM (tahun 1960) PPP (Point to Point Protocol) DDCMP (Digital Data Communication Protocol) Digunakan di DECNet

Framing (BISYNC) BISYNC pendekatan sentinel Frame mulai ditransmisikan dari field paling kiri Permulaan frame dengan mengirimkan karakter spesial SYN (synchronize) Porsi data berada diantara karakter spesial sentinel STX (start of text) dan ETX (end of text) SOH : Start of Header DLE : Data Link Escape CRC: Cyclic Redundancy Check Format Frame BISYNC

Framing (PPP) PPP adalah protokol umum yang berjalan di atas link internet menggunakan pendekatan sentinel Karakter spesial start of text dinotasikan sebagai Flag 0 1 1 1 1 1 1 0 Address, control : nomor default Protocol for demux : IP / IPX Payload : negotiated (1500 bytes) Checksum : untuk deteksi kesalahan PPP Frame Format

Framing (DDCMP) DDCMP pendekatan penghitungan byte count : berapa banyak byte-byte yang berisi di dalam frame body Jika penghitungan corrupt maka terjadi kesalahan Framing DDCMP Frame Format

Framing (Bit-Oriented Protocols) Bit-oriented Protocol Melihat setiap frame sebagai kumpulan bit-bit HDLC : High Level Data Link Control Beginning and Ending Sequences 0 1 1 1 1 1 1 0 HDLC Frame Format

Framing (HDLC) HDLC Protocol Di sisi pengirim, setiap terdapat bit 1 berurutan sebanyak 5 (lima) kali yang ditransmisikan dari body of the message (tidak termasuk saat pengirim mencoba untuk mengirim sequence 01111110 yang berbeda), maka pengirim akan menambahkan 0 sebelum mentransmisikan bit selanjutnya

Framing (HDLC) HDLC Protocol Di sisi penerima, apabila bit 1 berurutan 5 (lima ) kali Next bit 0 : Stuffed (berisi), maka harus dibuang 1 : Mungkin merupakan akhir dari frame Atau terjadi kesalahan pada bit stream Lalu lihat pada bit selanjutnya Jika 0 ( 01111110 ) Akhir dari frame Jika 1 ( 01111111 ) Error, abaikan dan buang seluruh frame tersebut kemudian penerima harus menunggu untuk 01111110 selanjutnya sebelum memulai kembali untuk membaca bit-bit selanjutnya yang datang