BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah mengoptimalkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi mulai menerapkan CSR dalam kegiatan bisnisnya. Menurut The. perusahaan adalah: Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB V PENUTUP. aktivitas CSR berpengaruhterhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

Dian Wahyu Anita NIM. F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. sisi yang berlawanan. Artinya, selain memberikan kontibusi positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. kondisi diluar perusahaan yang harus terus mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. ini para pemegang saham. Di tengah persaingan global dunia usaha yang semakin

Nim : Abstrak

BAB V PENUTUP. mengenai pengaruh implementasi corporate social responsibility dan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian (keuntungan) yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di asosiasi bisnis terhadap kualitas environmental disclosure

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya informasi yang lengkap, relevan, dan tepat waktu maka para

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan. Harga-harga saham turun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi ekonomi yang berubah pesat, memberikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN. Preparatory Meeting of Bilateral Economic Working Groups RI-Singapura

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya kewajiban kepada pemegang saham melainkan kewajiban kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik kinerja sosial terhadap stakeholders menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, wacana tentang Corporate Social Responsibility dan Good

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera perusahaan tersebut (Wahyudi dan Hartini, 2006). Bagi perusahaan terbuka (Tbk), nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fama dalam Wahyudi dan Hartini, 2006). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Sedangkan bagi perusahaan non Tbk, nilai perusahaan bisa diukur dari kinerja perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan, dimana dasar dari pengukuran kinerja adalah penilaian perilaku dalam melaksanakan peran untuk mencapai tujuan perusahaan (Lindrawati, Nita, dan Budianto,2008). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, salah satunya Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan suatu konsep sebagai sebuah gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang mengacu pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangan. Namun, tanggung jawab perusahaan harus mengacu pada triple bottom lines. Triple bottom lines adalah tanggung jawab perusahaan yang direfleksikan pada finansial, sosial dan lingkungan perusahaan (people, planet, and profit) (Anwar, Siti, dan Gagaring, 2010). Kepedulian masyarakat internasional

terhadap sustainable CSR ini ditunjukkan dengan adanya beberapa upaya di tingkat internasional dalam menjabarkan dan menerapkan sustainable Corporate Social Responsibility. Salah satunya adalah peluncuran Socially Responsible Investment (SRI) yang berhasil mengalirkan pendanaan global. Selain itu, contoh upaya penerapan sustainable CSR adalah EITI (Extractive Industry transparency Initiative) yang merupakan intisiatif pemerintah Inggris yang disambut baik pemerintah Indonesia dan belasan negara lainnya untuk meningkatkan transparansi pembiayaan dan pendanaan dana pada sektor industri ekstraktif (Purwati dalam Budianto, 2008). Bentuk sustainable CSR yang lainnya adalah Global Reporting Initiative (GRI) yang merupakan salah satu usaha di tingkat internasional untuk memperoleh informasi yang lebih rinci dari sekedar kinerja keuangan perusahaan, termasuk dampak kegiatan bisnis mereka terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat (Purwati dalam Lindrawati, Nita, dan Budianto, 2008). Dari ketiga konsep ini, menunjukkan adanya dukungan besar dari dunia internasional baik negara maju maupun berkembang terhadap konsep CSR. Untuk menjaga eksistensi perusahaan, perusahaan perlu memperhatikan seluruh faktor yang berada di sekitarnya mulai dari karyawan, konsumen dan sumber daya alam. Jika perusahaan menunjukkan tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap lingkungan eksternal maka akan membentuk citra perusahaan yang baik di mata masyarakat. Semakin baik

citra perusahaan di mata masyarakat maka, semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Pemerintah telah membuat undang-undang yang berhubungan dengan kegiatan CSR yaitu undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 74 yang menyatakan (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan adanya undangundang ini perusahaan khususnya perseroan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Seiring dengan perkembangannya, kesadaran akan pentingnya penerapan CSR oleh perusahaan menjadi isu global yang seiring dengan maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan proses produksinya dengan memperhatikan lingkungan sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Banyak negara mulai mengatur ijin masuknya barang atau impor ke negaranya dengan mengaitkannya dengan sejauh mana perusahaan telah menerapkan kegiatan CSR. Sebagai contoh, perusahaan sepatu Nike pernah diboikot oleh masyarakat di beberapa negara

Eropa dan Amerika Serikat karena pabrik pembuat sepatu Nike di Asia dan Afrika memperkerjakan anak di bawah umur. Selain itu, beberapa negara mulai menerapkan eco labeling terhadap setiap produk yang masuk ke negaranya. Sehingga, apabila perusahaan dalam produksinya tidak memperhatikan pelestarian lingkungan hidup, maka produknya dilarang masuk ke negara tersebut. Contoh perusahaan yang menerapkan eco labeling adalah The Body Shop yang mengeluarkan produk yang ramah lingkungan. Sehingga, apabila perusahaan dalam produksinya tidak memperhatikan pelestarian lingkungan hidup, maka produknya dilarang masuk ke negara tersebut. CSR bisa juga jadi strategi bisnis yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan melakukan kegiatan atau program CSR, perusahaan berharap akan mendapat keuntungan investasi di masa mendatang. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Jadi perusahaan memperhatikan untung atau rugi dari bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. Keikutsertaan perusahaan dalam tanggung jawab sosial akan menambah biaya karena perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pengolahan limbah, perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan serta lingkungan, dan strict control terhadap produk agar ramah lingkungan (Lindrawati, Nita, dan Budianto, 2008). Sehingga CSR dapat dikatakan sebagai investasi perusahaan dalam jangka panjang. CSR memberikan dampak besar bagi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan adalah suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

perusahaan yang dianalisis dengan metode analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Hubungan CSR dengan kinerja perusahaan telah diteliti oleh Goukasian dan Whitney dalam Lindrawati, Nita dan Budianto (2008) yang menganalisis kinerja keuangan dan operasional perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan etis. Hasil dari penelitian ini adalah perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk kegiatan corporate social responsibility tidak menyebabkan trade-off negatif dan tetap dapat menampilkan kinerja sebaik perusahaan lain yang tidak mengimplementasikan CSR. Pengaruh penerapan CSR terhadap kinerja keuangan dapat dilihat dari peningkatan penjualan. Customer cenderung membeli produk dan jasa perusahaan yang menerapkan CSR dalam proses produksi maupun aktivitas CSR lainnya yang bermanfaat bagi lingkungan dan sosial. Penerapan corporate social responsibility dalam perusahaan juga dapat meningkatkan nilai saham dari suatu perusahaan dan hal itu akan berpengaruh pada return yang didapatkan oleh shareholder (pemegang saham) (Cheng dan Yulius, 2011). Hal ini dikarenakan investor cenderung memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki citra perusahaan yang baik.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Judul Peneliti Variabel Penelitian Model Statistik Hasil Penelitian 1 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal Return Megawati Cheng dan Yulius Jogi (2011) Pengungkapan CSR dan Analisis regresi Cumulative Abnormal linear berganda Return Hasil penelitian ini menunjukkan pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap Cumulative Abnormal Return. 2 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006) Lely Dahlia dan Sylvia Veronica Siregar (2008 Pengungkapan CSR, Return on Equity dan Cumulative Abnormal Return Analisis regresi linear berganda Pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity namun tidak berpengaruh signifikan terhadap Cumulative Abnormal Return. 3 Corporate Socially Responsible Firms Perform Well! Evidence from Financial and Operating Performance Levon Goukasian dan L.Keith Whitney (2008) Corporate Socially Responsibility, Return on Asset dan Return on Sales. Analisis regresi linear sederhana Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tidak memberikan dampak bagi kinerja perusahan. 4 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang Terdaftar Sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Research & Analitics Lindrawati, Nita Felicia, dan J. Th Budianto T (2008) Corporate Social Responsibility, Return on Equity dan Return on Investment. Analisis regresi linear sederhana Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, namun CSR berpengaruh secara signifikan terhadap ROI. 5 6 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Harga Saham Dampak Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) terhadap Kinerja Perusahaan Samsinar Anwar, Siti Haerani, dan Gagaring Pagalung (2010) Ina Indriana, Enok Nurhayati, Lia Uzliawati (2008) Corporate Social Responsibility, Return Analisis regresi on Equity, Return on linear sederhana Assets, EVA dan Harga Saham. Corporate Social Responsibility, Return on Equity dan Return on Assets. Analisis regresi linear sederhana Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROE, ROA, dan EVA, serta harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Setiap kenaikan biaya CSR sebesar 1% menimbulkan kenaikan ROA sebesar 2,447% dan ROE sebesar 9,78%. Karena masih banyak pertentangan dalam penelitian CSR ini, maka peneliti ingin melakukan penelitian kembali dalam bentuk replika dari penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Julius Jogi (2011). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Cheng, dan Julius Jogi (2011) menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap Cumulative

Abnormal Return yang menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR untuk membuat keputusan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: i. Pada penelitian sebelumnya, variabel dependen yang digunakan adalah cumulative abnormal return (CAR). Sedangkan, pada penelitian ini penulis menambahkan variabel dependen yaitu Return on Equity satu tahun ke depan (ROE t+1 ) karena ROE yang merupakan pengukuran yang menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang dinilai dapat dipengaruhi juga dari kegiatan CSR yang diterapkan oleh perusahaan. ii. Objek penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Julius Jogi (2008) merupakan perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009. Sedangkan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Kompas 100 periode 2009. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah untuk penelitian ini adalah: 1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibilty berpengaruh pada kinerja pasar yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return?

C. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan pembatasan masalah dengan tujuan agar pembahasan semakin jelas, terperinci serta fokus pada inti masalah yang ditelaah antara lain: 1. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja perusahaan menggunakan Return on Equity (ROE) dan Cumulative Abnormal Return (CAR). 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Kompas 100 periode 2009. 3. Periode pengamatan penelitian yaitu tahun 2009. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini merupakan hasil yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian serta memiliki konsistensi dengan permasalahan penelitian. Berdasarkan pertanyaan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE). 2. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja pasar yang diproksikan dengan Cumulative Abnormal Return (CAR).

E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: a. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan CSR dan kinerja perusahaan. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai CSR dan kinerja keuangan serta memberikan wawasan dan referensi bagi penulis yang ingi melakukan penelitian dalam bidang yang berkaitan di masa yang akan datang. b. Bagi Praktisi Dengan adanya penelitian ini sangat diharapkan dapat memberikan informasi bagi praktisi mengenai pentingnya kegiatan CSR terhadap kinerja perusahaan sehingga CSR seharusnya dipikirkan secara serius atau merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sedangkan bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran untuk mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak hanya dilihat dari ukuran moneter. F. Sistematika Penelitian BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II : TELAAH LITERATUR Bab ini terdiri atas uraian teori teori yang melandasi penelitian, uraian beberapa penelitian terdahulu, dan perumusan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini terdiri atas uraian metode penelitian yang berisi tentang variabel-variabel penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, dan pengujian hipotesa. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas uraian tentang gambaran umum objek penelitian yang menampilkan data-data penelitian serta hasil analisis data yang diperoleh dalam pengujian hipotesis. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri atas uraian hasil penyelesaian masalah, keterbatasan penelitian, saran-saran untuk memperbaiki, dan saran-saran bagi peneliti selanjutnya.