PENGARUH RETURN ON ASSET DAN INTANGIBLE ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Periode )

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA DENGAN NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR GARUT

KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MEMODERASI HUBUNGAN KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL PADA RETURN ON ASSET

CARNINGSIH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kebijakan social dan kinerja lingkungan secara simultan mempunyai

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan dengan Strategi Bersaing Sebagai Pemoderasi

NI WAYAN YUNIASIH MADE GEDE WIRAKUSUMA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa penelitian yang meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELIITIAN. dari sudut pandang profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Bank Go Public yang Terdaftar di BEI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 4.1. TABEL 4. 1 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN

Zona Keuangan, ISSN Volume 9 No. 2, 2016 :63-68

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia selama periode tahun diperoleh jumlah sampel sebanyak 22. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI PEMODERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

PENGARUH PERTUMBUHAN AKTIVA PRODUKTIF, DANA PIHAK KETIGA, TINGKAT KREDIT BERMASALAH DAN UKURAN LPD PADA KINERJA OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH RETURN ON EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

Transkripsi:

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 PENGARUH RETURN ON ASSET DAN INTANGIBLE ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Ni Luh Putu Widhiastuti 1 Made Yenni Latrini 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail : putuw75@gmail.com 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh return on asset dan intangible asset terhadap nilai perusahaan dengan corporate social responsibility sebagai variabel pemoderasi. Jumlah sampel sebanyak 29 bank dengan metode probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi non prilaku, kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dan analisis regresi moderasi. Hasil pengujian membuktikan (1) peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan, (2) pengelolaan intangible asset yang semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan, (3) pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan return on asset pada nilai perusahaan, (4) pengungkapan corporate social responsibility tidak mampu memoderasi hubungan intangible asset pada nilai perusahaan. Kata Kunci: return on asset, intangible asset, nilai perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan ABSTRACT This study aims to determine the influence of return on assets and intangible assets on corporate value with corporate social responsibility as a moderating variable. Using 29 companies in banking industry in Indonesia Stock Exchange during 2010-2013 with probability sampling methods. Data was collected through nonbehavioral observation. Data are analyszed using multiple linear regression and moderation analysis regression. Results of statistical t test showed (1) increasing return on asset will increase corporate value, (2) increasing intangible asset will increase corporate value, (3) the disclosure of corporate social responsibility is able to moderate relation of return on asset and corporate value, (4) the disclosure of corporate social responsibility is unable to moderate relation of return on asset and corporate value. Keywords: return on asset, intangible asset, corporate value, corporate social responsibility PENDAHULUAN Perbankan merupakan subsektor keuangan yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan perekonomian suatu negara. Industri perbankan adalah 370

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC industri yang dalam pengelolaan intellectual capital paling intensif (Kamath, 2007), di samping itu juga termasuk sektor jasa, dimana pelayanan yang diberikan pelanggan sangat berhubungan dengan kecerdasan sumber daya manusia. Peningkatan jumlah bank di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 dari 31 bank menjadi 36 bank menyebabkan persaingan yang semakin kompetitif dalam menarik nasabah dan membangun kepercayaan nasabah (Primadia, 2011). Menghadapi persaingan yang sangat kompetitif, menjaga atau bahkan meningkatkan nilai perusahaan merupakan suatu tuntutan untuk bertahan di industri perbankan. Seiring dengan semakin kompetitifnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi, menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya dari bisnis yang berdasarkan tenaga kerja menuju bisnis yang berdasarkan pengetahuan. Perubahan itu menyebabkan karakeristik utama perusahaan menjadi perusahaan berdasarkan pengetahuan untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan (Sawarjuwono, 2003). Nilai perusahaan menggambarkan kemampuan manajemen mengelola kekayaan yang dimiliki perusahaan. Setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaannya karena eksistensi organisasi bisnis ditentukan oleh kemampuannya mengkreasikan dan menyampaikan nilai kepada stakeholder. Penelitian yang berkaitan dengan penilaian perusahaan telah banyak dilakukan. Namun penelitian mengenai pengaruh return on asset dan intangible asset pada nilai perusahaan menunjukkan hasil tidak konsisten. 371

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 Intangible asset adalah aktiva tidak berwujud yang nilai dan manfaatnya berubah-ubah. Godfrey dan Koh (2001) dalam penelitianya di perusahaanperusahaan di Australia pada tahun 1999 menunjukkan kapitalisasi dari intangible asset memiliki hubungan yang kuat dengan penilaian perusahaan. Chen et al. (2005) menemukan semakin baik pengelolaan intellectual capital akan meningkatkan nilai pasar perusahaan. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Yuniasih dkk (2010) serta Shahwan (2002) dalam penelitian menemukan intellectual capital berpengaruh negatif terhadap nilai pasar perusahaan. Selain intangible asset, ketidakkonsistenan juga terjadi dalam penelitin return on asset terhadap nilai perusahaan. Return on asset adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan asset yang dimiliki. Ada penelitian yang mengatakan peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan, tetapi banyak pula penelitian yang mengatakan sebaliknya. Modigliani dan Miller mengemukakan earning power dari asset yang dimiliki perusahaan dapat menentukan nilai perusahaan. Pengaruh positif earning power pada nilai perusahaan menunjukkan semakin tinggi earning power menyebabkan efisien perputaran aset perusahaan meningkat dan semakin meningkat profit margin yang diperoleh perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. Ulupui (2007) Penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009), Carlson dan Bathala (2000) menunjukkan semakin meningkat return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan. Suranta dan Pratana (2004) serta Carningsih (2009) dalam penelitianya menemukan hasil yang berbeda yaitu semakin meningkat return on 372

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC asset tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan. Perbedaan tersebut mengindikasikan ada faktor lain yang ikut memoderasi hubungan return on asset dan intangible asset terhadap nilai perusahaan. Maka peneliti memasukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel pemoderasi yang diprediksi mampu mempengaruhi hubungan return on asset dan intangible asset terhadap nilai perusahaan. Akhir-akhir ini isu corporate social responsibility menjadi perhatian diberbagai pihak mulai dari konsumen, pemegang saham dan pemerintah. Isu ini muncul dilandasi pemikiran bahwa keberadaan perusahaan tidak lepas dari lingkungannya. Corporate social responsibility demikian penting, sehingga pemerintah di Indonesia mengatur ketentuan mengenai kegiatan tersebut dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 74 mengenai Perseroan Terbatas (UUPT) menyatakan bahwa corporate social responsibility wajib dilakukan oleh perseroan apabila kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Corporate social responsibility dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan. Jika peraturan ini dilanggar maka perusahaan akan dikenakan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan pemaparan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah: 1) Apakah peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan? 2) Apakah pengelolaan intangible asset yang semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan? 3) Apakah pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan return on asset 373

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 pada nilai perusahaan? 4) Apakah pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan intangible asset pada nilai perusahaan? Modigliani dan Miller mengemukakan earning power dari asset yang dimiliki perusahaan menentukan nilai perusahaan (Ulupui, 2007). Pengaruh positif earning power pada nilai perusahaan menunjukkan setiap kenaikan earning power menyebabkan efisien perputaran aset perusahaan meningkat dan semakin meningkat profit margin yang diperoleh perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009) serta Carlson dan Bathala (1997) juga menunjukkan return on asset memiliki hubungan searah dengan nilai perusahaan. Namun, Suranta dan Pratana (2004) serta Carningsih (2009) menemukan hasil yang berbeda yaitu peningkatan return on asset tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan pokok permasalahan, teori dan hasil penelituan sebelumnya, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan. Stakeholder theory mengatakan semua kegiatan perusahaan bersumber pada penciptaan nilai perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai tambah, perusahaan harus memanfaatkan intellectual capital yang dimilikinya (Edvinsson dan Malone, 1997). Hasil penelitian Godfrey dan Koh (2001) di perusahaanperusahaan di Australia pada tahun 1999 menunjukkan kapitalisasi dari intangible asset memiliki hubungan yang kuat dengan penilaian perusahaan. Chen et al. (2005) menemukan pengaruh positif intellectual capital pada nilai pasar perusahaan. Jika intelectual capital dikelola dengan baik, maka dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan. Penelitian yang dilakukan Shahwan (2002) 374

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC menemukan nilai buku goodwill berpengaruh negatif pada nilai pasar ekuitas perusahaan. Berdasarkan pokok permasalahan, teori dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Pengelolaan intangible asset yang semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang tidak konsisten mengindikasikan ada variabel lain yang ikut memoderasi hubungan return on asset dan intangible asset terhadap nilai perusahaan. Hal ini mendorong peneliti untuk menggunakan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel pemoderasi. Teori stakeholder berpendapat setiap perusahaan wajib melakukan pengungkapan corporate social responsibility sebagai salah satu tanggung jawab kepada stakeholder bahwa perusahaan berdiri tidak hanya semata-mata untuk memperoleh keuntungan tetapi juga memberikan manfaat kepada stakeholder. Berdasarkan pokok permasalahan, teori dan hasil penelituan sebelumnya, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 3 :Pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan return on asset terhadap nilai perusahaan. Selain memoderasi hubungan return on asset pada nilai perusahaan, corporate social responsibility juga digunakan dalam hubungan intangible asset terhadap nilai perusahaan. Teori sinyal menyatakan bahwa informasi yang disediakan perusahaan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan, oleh karena itu perusahaan diharapkan memberikan sinyal berupa informasi yang sebenar-benarnya. Jika tidak dapat berdampak buruk pada nilai 375

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 perusahaan (Scott, 2000). Berdasarkan pokok permasalahan, teori dan hasil penelituan sebelumnya, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 4 :Pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan intangible asset terhadap nilai perusahaan. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia khususnya industri perbankan, karena belakangan ini industri perbankan merupakan salah satu industri yang mengalami persaingan yang sangat kompetitif dan bersifat intellectually intensive (Kamath, 2007). Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dalam bentuk dokumen berupa laporan tahunan perusahaan di Bursa Efek Indonesia dengan akses melalui www.idx.co.id. Populasi adalah semua industri perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 (Wirawan, 2002:110). Penentuan sampel penelitian menggunakan pertimbangan tertentu, peneliti harus mengetahui sampel yang dipilih dapat memberikan informasi sesuai dengan permasalahan yang ada (Sugiyono, 2003). Persyaratan yang ditentukan untuk pengambilan sampel ini adalah: (1) Semua perusahaan yang tergolong kelompok industri perbankan di Bursa Efek Indonesia dan annual report tersedia secara berturut-turut dari tahun 2010-2013. (2) Perusahaan sampel mempunyai financial statements dalam satuan mata uang rupiah. (3) Perusahaan tersebut melakukan pengungkapan corporate social responsibility pada annual report secara berkala dari tahun 2010-2013 (Yuniasih 376

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC dan Wirakusuma, 2009). Berdasarkan persyaratan diatas, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 bank dengan 116 pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menjadi pengamat independen, tanpa melibatkan diri dalam lingkungan perusahaan dan hanya sebagai pengumpul data (Sugiyono, 2003). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan sebagai variabel dependen yang didefinisikan sebagai nilai pasar. Tobin s Q dihitung dengan membagi rasio equity market value dengan equity book value (Smithers dan Wright, 2000:37). Variabel independen yang digunakan ada dua yaitu return on asset menurut Wiagustini (2010;81 ),dihitung dengan rumus laba bersih di bagi total aktiva dikali 100 persen dan intangible asset dihitung dengan model VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999) yaitu jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama yang membangun intellectual capital yaitu: modal manusia, modal organisasi dan modal pelanggan. Corporate social responsibility sebagai variabel pemoderasi dengan instrumen yang digunakan untuk menghitung pengungkapan corporate social responsibility adalah 78 item pengungkapan (Sembiring, 2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS 17.00 for windows, dihasilkan statistik deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel-variabel penelitian yaitu: nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. (Ghozhali, 2006). 377

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 Uji asumsi klasik perlu dilakukan sebelum pengujian hipotesis karena suatu model regresi akan dapat dianalisis dengan baik apabila memenuhi persyaratan asumsi klasik (Ghozhali, 2006). Hasil uji normalitas dengan menggunakan statistic kolgomorov-smirnov (K-S) menunjukkan nilai signifikansi dari kedua model persamaan yaitu 0,151 dan 0,149 > 0,05, yang artinya data terdistribusi normal. Hasil pengujian multikoliniearitas menunjukkan semua variabel independen baik itu return on asset ataupun intangible asset mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai variance inflation factor < 10 sehingga menunjukkan tidak ada indikasi terjadi multikolinearitas. Pengujian autokorelasi menghasilkan nilai Durbin-Watson adalah 1,183 dan 1,966 untuk n= 116, k = 2 dan sig = 0,05, nilai du sebesar 1,715. Dari nilai diatas, diperoleh 4-du (4-1,715) = 2,285. Maka nilai dw berada pada du < dw < 4-du atau 1,715 < 1,183 dan 1,966 < 2,285, sehingga tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode glejser menunjukkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas signifikan dari return on asset dan intangible asset memiliki nilai > 0,05. Sehingga model ini tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. Teknik analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2, X 3, X n ) dengan variabel dependen (Y). Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka persamaan yang dihasilkan adalah: Y= -1,732+ 1,709X 1 + 0,281X 2 + 378

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC Nilai adjusted R 2 sebesar 0,385, hal ini berarti 38,5 persen perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh return on asset (X 1 ) dan intangible asset (X 2 ), dan sisanya sebesar 61,5 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dipakai pada pengamatan ini. Uji anova menghasilkan nilai F sebesar 35,366 dan sig 0,000 < 0,05. Maka model regresi yang terdiri dari return on asset dan intangible asset layak digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis 1 yaitu return on asset memiliki nilai t statistik sebesar 7,847 dan sig. 0,000 < 0,05, maka hipotesis pertama yang diajukan diterima. Ini menunjukkan return on asset mempunyai pengaruh positif pada nilai perusahaan (Y). Ini berarti peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil pengamatan ini mendukung teori yang dikemukakan Modigliani dan Miller dalam Ulupui (2007) dan sejalan dengan hasil penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009), Carlson dan Bathala (1997). Hasil pengujian hipotesis 2 yaitu intangible asset (X2) memiliki t hitung sebesar 4,109 sig. sebesar 0,000 < 0,05, maka hipotesis kedua yang diajukan diterima. Ini menjukkan intangible asset berpengaruh positif pada nilai perusahaan (Y). Hal ini berarti pengelolaan intangible asset yang semakin baik berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini mendukung teori stakeholder dan hasil penelitian Godfrey dan Koh (2001) serta Chen et. al (2005). Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi moderasi, maka persamaan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= 2,575 + 2,066X 1 + 0,293X 2 + 3,357X 1 *Z 3 + 0,394 X 2 *Z 3 + 379

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 Nilai adjusted R 2 sebesar 0,580, hal ini berarti 58,0 persen perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh corporate social responsibility, return on asset dan intangible asset dan sisanya sebesar 42,0 persen dipengaruhi faktor lain di luar model regresi. Uji anova menunjukkan nilai F hitung sebesar 30,332 dan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga model regresi yang terdiri dari return on asset, intangible asset dan corporate social responsibility layak digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis 3 yaitu variabel return on asset dengan corporate social responsibility menunjukkan nilai t statistik 3,907 dan sig. 0,000 < 0,05. Ini berarti corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan return on asset terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pengujian tersebut, maka hipotesis ketiga diterima. Hal ini menunjukkan bahwa selain melihat return on asset, ternyata pasar juga memberikan respon terhadap manfaat yang diberikan perusahaan kepada stakeholdernya melalui pengungkapan corporate social responsibility yang dilaporkan perusahaan pada annual report. Hasil pengujian hipotesis 4 yaitu variabel intangible asset dengan corporate social responsibility menunjukkan nilai t statistik sebesar 1,575 dan sig. 0,118 < 0,05. Ini menunjukkan corporate social responsibility tidak mampu memoderasi hubungan intangible asset pada nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis keempat ditolak. Ketidakmampuan tanggung jawab sosial perusahaan mempengaruhi hubungan intangible asset dan nilai perusahaan sejalan dengan hasil penelitian 380

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC Sumita (2005) bahwa intellectual capital dan corporate social responsibility sebenarnya sama halnya pada satu sisi gambaran berbeda dengan sisi yang lain pada satu coin, dimana keduanya menggambarkan antarmuka antara masyarakat dan perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan return on asset akan meningkatkan nilai perusahaan. Pengelolaan intangible asset yang semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Corporate social responsibility berpengaruh positif pada hubungan return on asset pada nilai perusahaan. Corporate social responsibility tidak mampu memoderasi hubungan intangible asset pada nilai perusahaan Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu : penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 29 industri perbankan di Bursa Efek Indonesia dan hanya menggunakan dua variabel independen dan satu variabel pemoderasi. Berdasarkan keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini maka diharapkan peneliti berikutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dengan cara memperpanjang waktu pengamatan sehingga dapat menggambarkan keadaan perusahaan secara umum. Peneliti berikutnya juga dapat menambah variabel independen atau variabel pemoderasi lainya yang mempengaruhi nilai perusahaan. 381

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 370-383 REFERENSI Carlson, S.J., & C, T. Bathala. 1997. Ownership Differencces and Firm s Income Smoothing Behaviour. Journal of Business Finance & Accounting, 24 (2), 179-196. Carningsih. 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma. Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. 2005. An Empirical Investigation of the Relationship Between Intellectual Capital and firms Market Value and Financial Performances. Journal of Intellectual Capital Vol. 6 No. 2.pp. 159-176. Edvinsson, L. and M. Malone. 1997. Intellectual Capital: Realizing your Company s True Value by Finding its Hidden Brainpower. Harper Collins, New York, NY. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 2013. Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah. Denpasar. Godfrey, J dan Koh, P.S. (2001). The Relevance to Firm Valuation of Capitalised Intangible Assets in Total and by Category, Australian Accounting Review, July, hlm 39-48. Gozhali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Kamath, G. Barathi. 2007. The intellectual capital performance of Indian banking sector. Journal of Intellectual Capital, Vol. 8 No. 1, pp. 96-123. Primadia. F. 2011. Kajian Kinerja Keuangan Pada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk Periode 2004 2009. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Pulic, A. 1998. Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy.. 1999. Basic information on VAIC. Sawarjuwono, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5, No. 1, 31-51. 382

Ni Luh Putu Widhiastuti dan Made Yenni Latrini. Pengaruh ROA dan IC Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition. Canada: Prentice Hall. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, (15 16 September). Shahwan, Y. S. 2002. The Australian Market Perception of Goodwill and Identifiable Intangible. Thesis. University of Western Sydney. Smithers, Andrew, and Stephen Wright. 2000. Valuing Wall Street: Protecting Wealth in Turbulent Market. New York: Mc Graw-Hill. Sumita T. 2005. Intelektual Aset & Manajemen Pelaporan, METI. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdistusi. 2004. Income Smoothing, Tobin s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali, 2 3 Desember. Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2. No. 1, Januari: 88 102. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 pasal 74 ayat (1), (2), (3), (4) tentang Perseroan Terbatas. Wiagustini. Ni Luh Putu. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Bali: Udayana University Press. Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensia). Denpasar: Kerakas Emas. Yuniasih, Ni Wayan dan Made Gede Wirakusuma. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perushaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Jurusan Akuntansi dan Bisnis. Vol. 4. No. 1, Januari: 73. Yuniasih, Ni Wayan, Dewa G. Wirama, dan Dewa N. Badera. 2010. Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal Intelektual. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto: 13-15 Oktober. 383