PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT Dr. Ir. M. Basuki Hadimulyono, MSc Direktur Jenderal Penataan Ruang Disampaikan pada : Focus Group Discussion (FGD) Tata Ruang Pada Lahan Gambut K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
OUTLINE I. PENDAHULUAN II. PENYELENGGARAN PENATAAN RUANG (Spatial Planning System) III. PERENCANAAN TATA RUANG IV. PEMANFAATAN RUANG: Penatagunaan Tanah (Landuse) dan Penatagunaan hutan (Forest management V. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG i
I. PENDAHULUAN Penyelenggaraan PR meliputi: Pengaturan, Pembinaan, Pelaksanaan (terdiri atas: perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang), dan Pengawasan Penatagunaan lahan (kawasan budidaya non hutan) dan pengelolaan kehutanan (kawasan hutan) merupakan bagian dari upaya perwujudan RTR atau Pemanfaatan Ruang. pengelolaan perubahan landuse dan kehutanan dapat dilakukan dalam pelaksanaan penataan ruang, baik perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
Kementerian Pekerjaan Umum II. PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PENGATURAN upaya pembentukan landasan hukum bag Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui Perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan rua Upaya meningkatkan kinerja penataan ruang yg diselenggarakan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang PEMBINAN PEMBINAAN Pengendalian Pemanfaatan Ruang PENGAWASAN Bersama Menata Ruang Untuk Semua upaya agar penyelenggaraan 4 PR dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
PELAKSANAAN Perencanaan Tata Ruang suatu proses menentukan Struktur Ruang & Pola Ruang yang meliputi penyusunan & penetapan RTR Pemanfaatan Ruang Upaya mewujudkan Struktur Ruang dan Pola Ruang sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya Pengendalian Pemanfaatan Ruang Ps. 1 angka 15 upaya mewujudkan tertib tata ruang yang meliputi peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Ps. 1 angka 14 BHK-DJPR/Presentasi/DR
Rencana tata ruang terdiri dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. 7 Aras Spasial (Hierarki Penataan Ruang) UU 26/2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan terciptanya ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, sebagai pilar reformasi pembangunan perkotaan dan wilayah. RTRW Nasional Rencana tata ruang terdiri dari rencana umum dan rencana rinci. RTRW Provinsi Kawasan (RDTR) Persil/ Bangunan RTR Pulau RTRW Kota/ Kabupaten Lingkungan (RTBL)
PROGRES PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RTRW TAHUN 2013 Progres Nasional Penetapan Perda RTRW (Status 19 April 2013) RTRW PROVINSI KETERANGAN TOTAL DAERAH PROSES DI DAERAH SUDAH PEMBAHASAN BKPRN PERSETUJUAN SUBSTANSI MENTERI PU SUDAH PERDA RTRW PROVINSI 33 0 0 19 RTRW KABUPATEN/KOTA 57,58 % 14 42,42% KETERANGAN TOTAL DAERAH REVISI REKOMGUB SUDAH PEMBAHASAN BKPRN PERSETUJUAN SUBSTANSI MENTERI PU SUDAH PERDA RTRW KABUPATEN 398 1 0 1 170 42.71% 226 56.78% KOTA 93 2 1 1 32 34.41% 57 61.29% JUMLAH 491 3 1 2 202 41.14% 283 57.64%
Status Progres Perpres RTR (Status 19 April 2013) RTRW Nasional RTR Pulau / Kepulauan (Amanat PP: 7) PP No. 26/2008 tentang RTRWN Telah ditetapkan: a. RTR Pulau Sulawesi (Perpres 88/2011) b. RTR Pulau Kalimantan (Perpres 3/2012) c. RTR Pulau Sumatera (Perpres 13/2012) d. RTR Pulau Jawa-Bali (Perpres 28/2012) Dalam proses penetapan: diperkirakan pada bulan Mei/Juni 2013 a. RTR Kepulauan Nusa Tenggara b. RTR Kepulauan Maluku c. RTR Pulau Papua RTR Kawasan Strategis Nasional (Amanat PP: 76) Telah ditetapkan: a. RTR Kws. Jabodetabekpunjur (Perpres 54/2008) b. RTR Kws.Perkotaan Sarbagita (Perpres 45/2011) c. RTR Kws. Perkotaan Mamminasata (Perpres 55/2011) d. RTR Kws. Perkotaan Mebidangro (Perpres 62/2011) e. RTR Kws. Batam-Bintan-Karimun (Perpres 87/2011) Dalam proses penetapan: 3 (tiga) RTR KSN Non Perkotaan (Borobudur, Merapi dan Danau Toba) Dalam proses pembahasan dan penyusunan: 3 (tiga) RTR KSN Perkotaan 62 (enampuluh dua) RTR KSN Non Perkotaan
Target Penurunan Emisi GRK Target Penurunan Emisi GRK ditugaskan Top down pada masing2 kluster K/ L sesuai Tugas pokok dan fungsi. Pemenuhan target dilakukan bottom up dari masing-masing K/L, termasuk Kem.PU Sektor Skenario Penurunan Emisi (Giga ton CO2e) K/L Pelaksana Sub Bidang PU terkait Kehutanan dan Lahan Gambut Limbah 26% + 15% (total 41%) 0.672 0.048 0,367 0.030 Kem.Hut, Kem.LH, Kem.PU, Kem.Tan Kem.PU, Kem.LH Sumber Daya Air/ Balitbang, Penataan Ruang (P)* Cipta Karya/Balitbang Pertanian 0.008 0.003 Kem.Tan, KLH Sumber Daya Air/ Balitbang (P)* Industri 0.001 0.004 Kem.Perin Energi dan Transportasi 0.038 0.018 Kem.Hub, KemPU, Kem.ESDM Jalan dan Jembatan/ Balitbang NASIONAL 0.767 0.422 *) (P) Sektor pendukung 9
III. PERENCANAAN TATA RUANG Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang Ps. 14 ayat (1) WILAYAH PERKOTAAN BHK-DJPR/Presentasi/DR RENCANA UMUM TATA RUANG RTRW NASIONAL RTRW PROVINSI RTRW KABUPATEN RTRW KOTA RTR KWS METROPOLITAN RENCANA RINCI TATA RUANG RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL RTR KWS STRA. PROVINSI RTR KWS STRA KABUPATEN RDTR WIL KABUPATEN RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang disusun apabila: Ps. 14 ayat (4) a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi Ps. 14 ayat (5) Ps. 14 ayat (6) 17
RENCANA TATA RUANG Ps. 17 ayat (1) Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Ps. 17 ayat (2) Ps. 17 ayat (3) Rencana Sistem Pusat Permukiman Rencana Sistem Jaringan Prasarana Peruntukan Kawasan Lindung Peruntukan Kawasan Budidaya Sistem Wilayah Sistem internal Perkotaan Sistem Jaringan Transportasi Sistem Jaringan Energi Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup Kegiatan Sosial Sistem Jaringan Telekomunikasi Sistem Persampahan & Sanitasi Sistem Jaringan SDA, dll. Ps. 17 ayat (5) Kegiatan Budaya Kegiatan Ekonomi Kegiatan Pertahanan & Keamanan dalam RTRW ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 %dari luas DAS BHK-DJPR/Presentasi/DR 18
V. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Ps. 69-75 Penetapan Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Insentif & Disinsentif Pengenaan Sanksi Dilakukan upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang BHK-DJPR/Presentasi/DR 28
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG q Bertujuan untuk memastikan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang, sehingga emisi karbon dapat terkendali. q Upaya 2013-2014: a. Bimtek penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang dan Peraturan Zonasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota; b. Pendidikan dan pelatihan PPNS; c. Penyiapan mekanisme tata laksana penataan pengaduan masyarakat; d. Percontohan penanganan pengaduan masyarakat e. Penyiapan database dan informasi perpetaan resolusi tinggi Bersama Menata Ruang Untuk Semua 13
q Ketersediaan PPNS : TAHUN PUSAT DAERAH 200 JP Pola 400 JP Pola 200 JP Pola 400 JP Jml 2009 10 15 18 10 53 2010 9 10 54 51 124 2011-4 59 39 102 2012 - - 69 101 170 Jumlah 19 29 200 201 449 Catatan: a. PPNS Penataan Ruang tersebar di 33 provinsi, 128 kabupaten, dan 36 kota. b. Masih terdapat 270 Kabupaten dan 57 Kota yang belum memiliki PPNS Penataan Ruang à agenda 2013-2014 Bersama Menata Ruang Untuk Semua 14
15