BAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1 2 Ibid, hlm. 2 3 Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragnar Oktavianus Sitorus, 2014

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Pemberdayaan Sumber Daya Petani Kopi di Desa. Sekincau Kabupaten Lampung Barat

MENYELESAIKAN MASALAH PERTEMBAKAUAN Disampaikan pada Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus RUU Pertembakauan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

Kementerian Pertanian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULAN. tersebut diperkuat dengan salah satu misi Kota Batu tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penduduk Indonesia yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN WIB.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan, serta tugas

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN INPRES NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH TERHADAP PENETAPAN HARGA OLEH TENGKULAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Indonesia, 6 November 2012,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Peran Pemerintah Dalam Menjaga Persaingan Usaha Daging Sapi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lain. Didalam

POKOK PERMASALAHAN DALAM USAHA PENGEMBANGAN ITV DI LOMBOK - NTB. Dinas Perkebunan Propinsi Nusa Tenggara Barat

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan pertanian. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Strategis Kementerian Pertanian tahun adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan. adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak bisa dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

BAB IV ANALISIS RESPON MASYARAKAT TERHADAP STRATEGI KJKS BMT MANDIRI UKHUWAH PERSADA DALAM MENGURANGI KETERGANTUNGAN PADA RENTENIR

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaku dan objek ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan goverment. Dimana ke semua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar (market mechanism) 1, baik pasar tenaga kerja, pasar barang atau pasar modal. Dengan kata lain, mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Sehingga dengan adanya transaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah suatu syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar. 2 Disamping itu tidak ada terjadinya distorsi pasar yang disebabkan oleh oknumoknum yang tidak bertanggung jawab. Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan 1 Mekanisme pasar (Market Mechanism) adalah kecenderungan di pasar bebas sehingga terjadi perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (Equilibrium) yakni sampai jumlah permintaan dan penawaran sama. M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2001), 169. 2 Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi IV, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 13. 1

2 suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 3 Hendaknyalah dalam proses transaksi memperhatikan nilai-nilai keadilan. Dalam banyak ayat Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat adil. Dalam Islam adil didefinisikan sebagai tidak menzalimi dan tidak dizalimi. Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam tanpa keadilan, manusia akan terkelompok-kelompok dalam berbagai golongan. Golongan yang satu akan menzalimi golongan yang lain, sehingga terjadi eksploitasi manusia atas manusia. Masing-masing berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar dari pada usaha yang dikeluarkannya karena kerakusaanya. 4 Dalam al-qur an al-karim Allah SWT berfirman:. Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat. 5 Besar kecilnya kenaikan harga tergantung dari besar dan kecilnya tingkat penawaran dan permintaan dalam pasar itu sendiri, selama tidak terjadi sesuatu yang dapat mengganggu mekanisme pasar. Tetapi tatkala mekanisme pasar tidak berjalan dengan sesuai yang diharapkan/ kegagalan pasar, maka kondisi tersebut 3 Al-Qur an, 4: 29. 4 Karim, Ekonomi Mikro., 35. 5 Ibid., 25: 20.

3 menuntut campur tangan pemerintah (Intervensi) sebagai penengah agar tercapainya tingkat keseimbangan (Equilibrium) dalam pasar, demi kemaslahatan bersama bukan hanya menguntungkan sebagian pihak dengan mengorbankan pihak lain, terutama masyarakat petani karena sesungguhnya masyarakat adalah raja di daerahnya masing-masing sedangkan elemen-elemen pemerintahan ataupun swasta adalah pelayan bagi masyarakat. Kedaulatan rakyat ada di tangan rakyat itu sendiri, apa lagi didukung dengan asas negara kita Republik Indonesi yang menganut asas Demokrasi (dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat) sudah sewajarnya rakyat tidak dikorbankan dalam lingkaran kemiskinan, justru kita harus membangun ekonomi rakyat melalui produk yang diunggulkan oleh masyarakat yang mampu membawa kesejahteraan bagi mereka. Allah SWT berfirman dalam surat al-qashas ayat 77 yang berbunyi: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 6 Sektor pertanian merupakan mata pencaharian mayoritas masyarakat Lombok, budi daya tanaman tembakau telah menjadi mata pencaharian masyarakat Lombok turun-temurun dari nenek moyang dan memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Nusa 6 Al-Qur an, 28: 77.

4 Tenggara Barat. Harga yang tinggi dan menyerap tenaga kerja yang banyak menjadikan tembakau sebagai pilihan utama masyarakat, sumbangan berharga itu tidak terlepas dari perkembangan budi daya tembakau yang semakin meluas dari tahun ke tahun, semakin diminati oleh penduduk, di daerah Kabupaten Lombok Barat, Tengah dan Timur. Para petani harus diberdayakan semaksimal mungkin untuk memupuk perekonomian penduduk pada sektor pertanian sebagai langkah awal pembangunan ekonomi masyarakat. Area penanaman tembakau tersebut terkonsentrasi di Lombok Timur (70%), sampai pada tahun 2012 telah mencapai 18.055,55 Ha dengan total produksi 30,513,82 Ton daun krosok kering. 7 Lombok Tengah (25%) dan Lombok Barat (5%). Meningkatnya minat masyarakat dalam bercocok tanam tembakau yang menjanjikan penghasilan cukup besar bagi para petani dalam kondisi yang normal. Hasil menjanjikan itu tidak terlepas dari kualitas tembakau Lombok yang sangat bagus, jenis tembakau yang ditanam oleh petani Lombok adalah tembakau jenis Virginia sehingga sering disebut tembakau Virginia Lombok. Oleh karena itu, banyak pengusaha tembakau (rokok) yang memburunya. Sehingga sampai saat ini banyak perusahan yang telah menginvestasikan modalnya atau membuka usaha di Pulau Lombok terutama di Lombok Timur. Perusahaan-perusahaan ini tidak saja menjadi mitra petani dalam budi daya tanaman tembakau dan membeli hasil panen petani binaannya, tetapi juga membeli hasil panen tembakau petani swadaya, yang bukan binaan (mitra) dari perusahan-perusahan yang bersangkutan. 7 Katalog BPS Kabupaten Lombok Timur No. Publikasi 5203.1301, Lombok Timur Dalam Angka 2013, (Lombok Timur: UD. Aksara Indah, 2013), 327-328.

5 Tapi, perkembangan budi daya tanaman tembakau selalu diiringi dengan adanya persoalan, bahkan ada kecenderungan semakin komplek. Salah satu permasalahan yang setiap tahun selalu dihadapi adalah mengenai harga tembakau. Problem ini mulai dihadapi oleh para petani tampak jelas pada beberapa tahun yang lalu, karena terkait dengan harga beli perusahaan yang akan menentukan keberhasilan mereka menanam tembakau tanpa harus mengesampingkan kualitas tembakau yang diproduksi oleh petani. Kaitannya dengan hal tersebut, Ibnu Qudamah, Ibnu Taimi>yah, dan Ibnu Qayyim al-jauzi>yah membagi bentuk penetapan harga menjadi dua macam, yaitu: penetapan harga yang bersifat zalim dan penetapan harga yang bersifat adil. Penetapan harga yang bersifat zalim menurut mereka adalah penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah yang tidak sesuai dengan keadaan pasar dan tanpa mempertimbangkan kemaslahatan para pedagang. Adapun penetapan harga yang diperbolehkan, bahkan diwajibkan, adalah ketika terjadinya pelonjakan harga yang cukup tajam disebabkan oleh ulah para pedagang yang terbukti dalam mempermainkan harga, sedangkan itu menyangkut kepentingan orang banyak dari pada kepentingan kelompok terbatas, dalam hal ini sikap pemerintah sebagai penengah dalam mengayomi masyarakat petani tembakau virginia untuk menetapkan harga pasar tembakau dinamakan adil ketika memperhitungkan analisis biaya usaha tani, keuntungan para petani tembakau virginia dan penentuan harga tembakau virginia sesuai dengan kualitas. Menurut Ibnu Timi>yah naik turunnya harga bukan saja dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan tetapi ada faktor-faktor yang lain:

6 Bahwa naik dan turunnya harga tidak selalu disebabkan oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang yang terlibat transaksi. Bisa jadi penyebabnya adalah penawaran yang menurun akibat inefisiensi produksi, penurunan jumlah impor barang-barang yang diminta atau juga tekanan pasar. Karena itu, jika permintaan terhadap barang meningkat sedangkan penawaran menurun, harga tersebut akan naik. Begitu pula sebaliknya, kelangkaan dan melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan yang adil atau mungkin juga karena tindakan yang tidak adil. Kemudian menurut Ibnu Taimi>yah menjelaskan dalam al-hisbah fi> al- Islam ia Menyatakan: Penawaran bisa datang dari produksi domestik dan impor. Perubahan dalam penawaran digambarkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam jumlah barang yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Besar kecilnya kenaikan harga bergantung pada besarnya perubahan penawaran dan atau permintaan. bila seluruh transaksi sudah sesuai aturan, kenaikan harga yang terjadi merupakan kehendak Allah. 8 Oleh karena itu, hal ini menjadi fenomena yang sering ditanyakan oleh para petani tembakau sebelum memulai usahanya, karena untuk bercocok tanam tembakau harus siap dari berbagai segi mental, fisik, finansial dan perencanaan yang matang, karena dalam pengusahaan tembakau khususnya tembakau virginia memang membutuhkan kesungguhan dari segala aspek, pengolahan yang intensif dan ketelitian dalam segala hal. Seperti fenomena yang terjadi di Pulau Lombok khususnya di daerah Kabupaten Lombok Timur. Menyikapi nilai ekonomi tembakau, pemerintah sudah seharusnya melakukan upaya strategis guna meningkatkan produktifitas petani tembakau. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur hendaknya melakukan beberapa terobosan untuk mengoptimalkan keuntungan tanaman 8 Ibnu Taimi>yah dalam Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010), 231.

7 tembakau bagi masyarakat. Langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah merumuskan, menerapkan kebijakan berupa program, regulasi dan pendanaan. Kebijakan program pemerintah adalah memberikan bantuan berupa bibit tembakau dan subsidi pupuk. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya monopoli dan permainan harga oleh distributor ketika terjadi krisis pupuk dan bibit tembakau. Selanjutnya pemerintah dengan otoritasnya diharapkan merumuskan kebijakan regulasi serta mengimplementasikannya yang bertujuan mengatur tataniaga tembakau untuk melindungi petani dari monopoli tengkulak, karena selama ini penanaman temabakau menggunkan pola kemitraan yang dipandang belum mampu untuk menyelesaikan permasalahan harga pasar tembakau dalam rapat harga yang dilaksanakan oleh beberapa elemen seperti pemerintah, pengusaha, perwakilan dari petani, dan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan pengawas pertembakauan yang hasilnya masih belum bisa memberikan kepuasan pada tingkat masyarakat atau petani. Semuanya didasari dengan latar belakang bahwa tanaman tembakau Lombok Timur merupakan produk unggulan daerah yang hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap peningkatan perekonomian daerah Kabupaten Lombok Timur. Namun dalam proses pelaksanaan dari harga pasar tembakau yang telah disepakati melalui mekanisme musyawarah harga masih belum efektif, sering membuat kesalah fahaman di kalangan para petani dan kadang-kadang menimbulkan perselisihan, oleh sebab itu perlu adanya kejelasan dan

8 ketransparanan antara para pelaku ekonomi untuk menciptakan suasana usaha yang sehat dan saling menguntungkan bukan malah saling merugikan. Mengacu pada apa yang telah dipaparkan di atas sekiranya sangat penting adanya keterlibatan pemerintah Kabupaten Lombok Timur terhadap penentuan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur, guna untuk kemaslahatan para petani tembakau virginia di Lombok Timur yang nota benenya adalah petani tembakau dan sangat bergantung pada penghasilan yang diperoleh dari tembakau virginia. Dari apa yang peneliti paparkan di atas peneliti merasa sangat perlu untuk menindak lanjuti penelitian ini, guna mendapatkan pemahaman yang pasti, sejauh mana proses penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur dan apakah penerapan harga pasar tembakau virginia di Kabupaten Lombok Timur sudah sesuai dengan konsep ekonomi Islam?. B. Identifikasi dan Focus Masalah Setelah memaparkan pembahasan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah dan kemudian ditentukan fokusnya sebagai berikut ini. 1. Identifikasi Masalah Permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam uraian latar belakang di atas sebagai berikut: a. Petani tembakau menjadi salah satu penyumbang yang sangat berarti bagi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Nusa Tenggara Barat,

9 oleh sebab itu para petani harus senantiasa diberdayakan semaksimal mungkin. b. Perkembangan budi daya tanaman tembakau selalu diiringi dengan adanya persoalan, bahkan ada kecenderungan semakin komplek. c. Pemerintah sudah seharusnya melakukan upaya strategis guna meningkatkan produktifitas petani tembakau. Peran pemerintah dalam mengawasi dan mengontrol harga pasar tembakau harus lebih intensif dan tegas dalam merumuskan dan mengambil suatu kebijakan serta mengimplementasikannya. d. Penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur melalui rapat harga yang dilaksanakan oleh beberapa elemen seperti pemerintah, pengusaha, perwakilan dari petani dan dari lembaga-lembaga kemasyarakatan pengawas pertembakauan yang hasilnya masih belum bisa memberikan kepuasan pada tingkat masyarakat atau petani. e. Penetapan harga pasar tembakau yang dihasilkan melalui musyawarah harga memiliki kendala dan solusi dalam penerapannya. f. Apakah penerapan harga pasar tembakau virginia di Kabupaten Lombok Timur sudah sesuai dengan konsep ekonomi Islam. 2. Fokus Masalah Dari identifikasi masalah di atas dapat ditentukan focus/ pembatasan masalah penelitian sebagai berikut ini: a. Penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur.

10 b. Kendala dan solusi untuk mengatasi masalah dalam penerapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur.? 2. Bagaimana kendala dan solusi mengatasi masalah dalam penerapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur.? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur. 2. Untuk menganalisis kendala dan solusi mengatasi masalah dalam penerapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur. E. Kegunanan Hasil Penelitian Adapun manfaat penelitian ini mempunyai dua arah yaitu internal peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan pribadi. Dan manfaat eksternal dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi Akademik dan Pendidikan. a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu ekonomi dan sosial.

11 b. Sebagai acuan bagi para peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian secara lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian ini. 2. Manfaat secara teoritis. a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombak Timur dalam rangka evaluasi kebijakan Pemerintah Daerah serta upaya peningkatan kesejahteraan petani tembakau. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap para pengusaha dan masyarakat dengan adanya peningkatan kesejahteraan petani tembakau, serta menciptakan iklim usaha yang transparan, jujur dan sehat yang saling menguntungkan. F. Sistematika Pembahasan Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan mudah dan hasilnya juga dapat dipahami dengan baik, maka sistematika pembahasan dari penelitian yang peneliti laksanakan terdiri atas beberapa bab yang berisi antara lain sebagai berikut: Bab pertama, Pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini, Identifikasi dan Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Sistematika Pembahasan. Bab kedua, yakni kajian pasar dan penetapan harga yang di dalamnya membahas beberapa hal di antaranya adalah: pasar, penetapan harga, pembiayaan

12 produksi pertanian, pasar dan harga dalam perspektif Islam, penelitian terdahulu, kerangka konseptual. Bab ketiga, adalah metode penelitian yang memaparkan tentang setting penelitian, jenis dan fokus penelitian, sample dan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, uji validitas data Bab keempat, merupakan deskripsi setting penelitian, penetapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur, kendala dan solusi untuk mengatasi masalah dalam penerapan harga pasar tembakau di Kabupaten Lombok Timur dan pembahasan hasil penelitian. Bab kelima, dalam tesis ini adalah penutup. Sebagai akhir dari penelitian ini akan disampaikan kesimpulan yang diperoleh dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. pada bab ini juga disampaikan, rekomendasi dan saran-saran kepada beberapa pihak yang terkait dalam rangka pengembangan budi daya tembakau virginia yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani tembakau yang ada di Kabupaten Lombok Timur.