Kaidah Fiqh. Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain. Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN

dokumen-dokumen yang mirip
Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

MENGGABUNGKAN IBADAH SEJENIS

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Qawa id Fiqhiyah. Hukum asal benda-benda adalah boleh dimanfaatkan dan suci. Publication: 1435 H_2014 M

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Qasim bin Muhammad. Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Publication: 1435 H_2014 M. Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Rumah Idaman TIDAK MELANGGAR SYARI AT. حفظو هللا Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman. Publication: 1435 H_2014 M

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

ADAB AL-IJAARAH (Mempekerjakan Orang)

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

PETAKA BUNGA BANK. Publication: 1435 H_2014 M

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Syafa at Agung SYAFA AT AGUNG. Publication: 1435 H_2014 M. Download > 700 ebook Islam di

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

JUAL-BELI SISTEM DROPSHIPPING

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Kaidah Fiqh MENUTUP JALAN MENUJU KEMUNGKARAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hadits-hadits Shohih Tentang

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Publication: 1434 H_2013 M. Benang Tipis K E M U D A H A N. Download > 600 ebook Islam di

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

TAFSIR SURAT AL-HUMAZAH

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Rahasia di Balik Uban Menurut

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

خفظه االله Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Tata Cara Shalat Malam

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Dampak Buruk. Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-qahthani. Publication : 1437 H_2016 M. DAMPAK BURUK dan BAHAYA NIFAK*

Hadits Palsu Tentang Larangan Melihat Kemaluan SUAMI/ISTRI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Iman Kepada KITAB-KITAB

حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

MATIKAN ROKOK. Sebelum. MATI Karena ROKOK. Publication: 1434 H_2013 M. MATIKAN ROKOK Sebelum Mati Karena ROKOK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Mengharap Perbaikan AGAMA & DUNIA. Publication: 1434 H_2013 M MENGHARAP PERBAIKAN AGAMA DAN DUNIA *

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Syarah Istighfar dan Taubat

Transkripsi:

Kaidah Fiqh اال ض ط ر ار ال ي ب ط ل ح ق الغ ي Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain Publication: 1435 H_2014 M DARURAT TIDAK MENGGUGURKAN HAK ORANG LAIN Disalin dari Majalah al-sunnah, Ed. Khusus 03-04, Th.XVIII_1435/2014, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download > 750 ebook Islam di www.ibnumajjah.com

A. MAKNA KAIDAH اال ض ط ر ار ال ي ب ط ل ح ق الغ ي Keadaan Darurat Tidak Menggugurkan Hak Orang Lain Kaidah ini merupakan salah satu cabang kaidah "Kesulitan menjadi sebab adanya kemudahan" yang termasuk salah satu dari lima kaidah besar dalam pembahasan fiqih. Juga merupakan penjelasan lanjutan dari kaidah "Keadaan darurat menjadi sebab diperbolehkannya perkara yang dilarang." 1 1 Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah suatu keadaan yang dialami seseorang, apabila tidak diatasi maka akan menyebabkan hilangnya kemaslahatan orang tersebut yang bersifat dharuri. (Lihat Qawa'id wa adh-dhawabith al-fiqhiyyah 'inda Ibni Taimiyyah fi

Sebagaimana telah kita Pahami bahwa seseorang yang berada dalam keadaan darurat, yang menyebabkannya harus mengonsumi sesuatu yang haram, maka ia diberikan udzur untuk melakukannya. Misalnya, orang yang sangat lapar dan tidak ada makanan yang didapatkan kecuali daging bangkai maka dalam keadaan itu diperbolehkan baginya untuk عز وجل memakan daging tersebut sekedarnya. Allah berfirman: ع ل ي ه إ ث ف ال ع اد و ال ب اغ غ ي ر اض ط ر ف م ن Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. (QS. Al- Baqarah/2:173) Kitabai at-thaharah wa as-shalah karya Syaikh Nashir bin Abdillah al-maiman, hlm.288)

Namun demikian timbul pertanyaan apabila perbuatan seseorang mengambil atau mengkonsumsi perkara yang haram itu menyebabkan hilang atau rusaknya harta orang lain? Apakah ia wajib menggantinya ataukah tidak? Inilah yang dibahas dalam kaidah ini. Kaidah ini menjelaskan bahwa keadaan darurat meskipun menjadikan seseorang mendapatkan udzur untuk mengambil perkara yang haram dan tidak berdosa ketika ia melakukannya namun tidak berarti bahwa itu juga menjadi sebab diperbolehkannya menggugurkan (atau menghilangkan) hak orang lain. Sehingga apabila keadaan darurat menyebabkan seseorang terpaksa mengambil atau memanfaatkan harta orang lain, maka ia tetap harus mengganti harta yang telah ia manfaatkan dari harta orang lain tersebut. 2 2 Lihat pembahasan kaidah ini dalam Qawa'id Ibni Rajab, hlm. 136, dan Syarh al-qawa'id al-fiqhiyyah, karya Az- Zarqa, hlm. 161.

B. DALIL YANG MENDASARINYA Di antara dalil yang menunjukkan eksistensi عز وجل kaidah ini adalah beberapa nash firman Allah dan sabda Nabi صلى هللا عليه وسلم yang menjelaskan tentang haramnya mengambil harta seorang Muslim dengan cara yang batil. Di antaranya :عز وجل firman Allah إ ال ب ال ب اط ل ب ي ن ك م أ م و ال ك م ت أ ك ل وا ال آم ن وا ال ذ ي ن أ ي ه ا ي ا م ن ك م ت ر اض ع ن ت ار ة ت ك و ن أ ن Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. (QS. An-Nisa'/4:29) رمحه هللا Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-sa'di menafsirkan ayat ini dengan mengatakan, "Allah عز وجل melarang para hamba-nya yang beriman dari memakan harta sesama mereka dengan cara yang batil. Larangan ini mencakup memakannya

dengan cara merampas, mencuri, atau mengambilnya dengan perjudian dan cara-cara hina lainnya." 3 Adapun dalil dari Sunnah di antaranya adalah sabda Nabi صلى هللا عليه وسلم dalam hadits Abu Hurairah صلى هللا عليه وسلم riwayat Muslim. Beliau رضي هللا عنه bersabda: ك ل ال م س ل م ع ل ى ال م س ل م ح ر ام د م ه و م ال ه و ع ر ض ه Setiap orang Muslim terhadap Muslim lainnya adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya. 4 :صلى هللا عليه وسلم Demikian pula sabda Nabi ال ي ل م ال ام ر ئ م س ل م إ ال ب ط ي ب ن ف س ه Tidak halal harta seorang Muslim kecuali dengan kerelaan darinya. 5 3 Taisir at-karim ar-rahman fi Tafsir Kalam al-mannan, 2/54. 4 HR. Muslim no. 2564.

Demikian pula di antara yang mendukung eksistensi kaidah ini adalah beberapa kaidah fiqih berkaitan dengan keadaan darurat yang dialami oleh seorang insan. Di antaranya : الض ر ر ال ي ز ال ب الض ر ر Madharat tidak boleh dihilangkan dengan madharat lainnya. الض ر ر ال ي ز ال ب ث ل ه Madharat tidak boleh dihilangkan dengan madharat semisalnya. Kaidah ini mengharuskan adanya dhoman (ganti rugi) atas harta yang diambil dan dimanfaatkan oleh orang yang sedang mengalami keadaan darurat. Jika tidak demikian, berarti itu adalah bentuk menghilangkan madharat dengan 5 HR. Ahmad. Lihat Kunuz al-haqaiq fi Hadits Khair al- Khota'iq karya al-munawi 2/175.

madharat lainnya, atau dengan madharat semisal, atau bahkan dengan madharat yang lebih besar dari madharat pertama,dan ini bertentangan dengan kaidah tersebut. Al-Bazdawi رمحه هللا mengatakan/sesungguhnya pengaruh keadaan darurat nampak dari gugurnya dosa, bukan hukumnya yang gugur. Maka wajib bagi seseorang yang mengalami keadaan darurat membayar ta'widh (ganti rugi). Barangsiapa mengalami kelaparan boleh baginya memakan harta orang lain namun (kewajibannya) ganti rugi tidak gugur darinya. 6 6 Kasyfu al-asrar karya al-bazdawi 1/1511. Lihat al- Qawa'id al-fiqhiyyah at-kubra wa Ma Tafarra'a 'anha karya Syaikh Dr. Shalih bin Ghanim as-sadlan, hlm. 300.

C. CONTOH PENERAPAN KAIDAH Banyak permasalahan fiqih yang tercakup dalam kandungan kaidah ini. 7 Berikut ini beberapa contoh darinya : 1. Jika seseorang dalam keadaan lapar sehingga terpaksa memakan makanan orang lain, maka ia wajib mengganti makanan itu atau membayar ganti rugi kepada pemiliknya. Karena keadaan darurat tidak menggugurkan hak orang lain. 8 2. Apabila sebuah perahu dikhawatirkan akan tenggelam karena banyaknya muatan, kemudian si pemilik perahu itu melemparkan sebagian barang milik penumpang ke Laut, 7 8 Lihat al-qawa'id karya Ibnu Rajab, hlm. 36. al-qawa'id wa al-fawaid al-ushuliyyah karya Ibnu al-laham, hlm. 34. al-furuq karya al-qarafi, 1/95. Apabila barang yang dimanfaatkan tersebut berupa barang yang ada semisalnya maka wajib diganti dengan barang semisal. Jika tidak maka diganti dengan membayar harganya. (Lihat al-qawa'id al-kulliyyah wa adh-dhawabith al-fiqhiyyah karya Dr. Muhammad 'Utsman Syabir, hlm. 227).

maka ia wajib mengganti barang yang dilemparkan tersebut kepada pemiliknya. 9 3. Apabila seseorang menyewa perahu selama jangka waktu tertentu, kemudian ia tidak bisa mengembalikan perahu itu tepat waktu dikarenakan adanya penghalang berupa ombak yang besar atau semisalnya yang menyebabkan keterlambatan sampai di daratan maka dalam keadaan ini ia wajib membayar ganti rugi kepada pemilik perahu sesuai standar harga sewa secara umum dan sesuai kadar lamanya waktu tambahan dari pengembalian itu. 10 Hal ini dikarenakan keadaan darurat yang dialami si penyewa tidak menggugurkan hak si pemilik perahu tersebut. 11 Wallahu a'lam.[] 9 10 11 Lihat al-wajiz fi Idhah Qawa'id al-fiqh al-kulliyyah, hlm. 186; al-qawa'id karya Ibnu Rajab, hlm. 36. al-qawa'id al-kulliyyah wa adh-dhawabith al-fiqhiyyah karya Dr. Muhammad 'Utsman Syabir, hlm. 228. Lihat al-wajiz fi Idhah Qawa'id al-fiqh al-kulliyyah, hlm. 186 Diangkat dari kitab al-mufasshal fi al-qawa'id al- Fiqhiyyah, Dr. Ya'qub bin Abdul Wahhab al-bahisin, Cet. II, Tahun 1432 H/2011 M, Dar at-tadmuriyyah, Riyadh, hlm. 270-272.