BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya alam berupa keindahan alam, flora, fauna, peninggalan-peninggalamn

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Prima Charismaldy Ramadhan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang sifatnya kompleks, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya karena dapat membantu melestarikan warisan budaya sebagai jati diri

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penetapan pembelajaran tematik terpadu di SD tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

1.1.1 KONDISI TEMPAT WISATA DI SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Museum Terbuka Museum Terbuka merupakan museum yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber devisa negara. Industri yang mengandalkan potensi pada sebuah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari padatnya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan setiap hari membutuhkan konsentrasi tinggi untuk menjalaninya. Sehingga membuat seseorang merasa membutuhkan hiburan untuk sejenak melupakan kesibukannya. Sebagaimana diketahui manusia itu hidup maka manusia akan selalu membutuhkan hiburan. Maka dari itu setiap instansi pemerintahan, pekerjaan maupun pendidikan selalu memberikan waktu bagi setiap orang untuk berlibur. Dalam kalender juga diberikan tanggal merah yang menyatakan hari libur, karena pada dasarnya apabila seseorang dipaksakan untuk terus bekerja/berpikir maka manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal. Pada era globalisasi seperti saat ini segala bentuk teknologi dan informasi semakin cepat berkembang dan dirasakan oleh seluruh penduduk didunia. Perkembangan zaman yang semakin modern semakin memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Pada zaman modern ini manusia membutuhkan tempat-tempat wisata untuk berekreasi membuang kejenuhan yang disebabkan padatnya aktivitas sehari-hari. Untuk mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut ternyata faktor jarak, waktu dan informasi mengenai lokasi wisata yang ingin dituju tidak lagi menjadi hambatan bagi manusia. Cukup dengan mencari di situs internet manusia dapat menemukan apa yang ingin diketahuinya. 1

Pembangunan kepariwisataan merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi pada setiap daerah wisata. Peran pemerintah juga penting untuk dapat memperkenalkan potensi wisata yang ada didaerahnya. Promosi yang dilakukan oleh pemerintah dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik wisatawan asing maupun lokal untuk mengunjungi daerahnya. Sehingga nantinya akan mendatangkan banyak keuntungan seperti menambah pendapatan untuk daerah dari sektor pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi penduduk sekitar. Penulis seperti Inu (2009: 1) menyatakan Dalam ilmu pariwisata sekuler unsur kepariwisataan dikenal dengan istilah 5 S, yaitu Sex (daya tarik seksnya), Smile (daya tarik keramahan penduduknya), Sand (daya tarik pasir di pantai), Sun (daya tarik pemandangan sore atau pagi), See (daya tarik melihat pemandangan di gunung atau di pantai). Istilah 5 S kemudian mendapatkan penolakan oleh beliau karena ada juga wisata yang mengandung nilai luhur keagamaan, karena sebenarnya ada berbagai unsur sebagai daya tarik wisata seperti: Daya tarik budaya, daya tarik sejarah dan daya tarik religi. Objek dan daya tarik wisata yang terwujud antara lain dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keragaman fauna dan flora, seni budaya serta peninggalan sejarah purba kala. Pilihan wisata tergantung dari tujuan orang untuk melakukan kegiatan wisata. Ada berbagai alasan yang menyebabkan manusia melakukan wisata, baik berupa alasan pendidikan ataupun hiburan semata. Kegiatan wisata juga diharapkan mampu mempererat hubungan diantara anggota keluarga ataupun kerabat. 2

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayan alam yang luar biasa indahnya. Kekayaan alam itu berupa laut, pantai, tambang, mineral dan keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya. Keindahan laut Indonesia sudah tidak diragukan lagi, setiap tahunnya jutaan wisatawan asing berkunjung ke Nusantara untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Seperti Kota Denpasar (Bali) yang menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Keindahan pantai menjadi daya tarik utama kota ini. Begitu juga dengan Yogyakarta yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan dan Kota Budaya menjadikan daerah ini sebagai kota tujuan wisata di Indonesia. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan Medan sebagai ibu kota provinsi. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia selain Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang dan Surabaya. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat setiap tahunnya menjadikan Kota Medan sebagai salah satu kota bisnis di Indonesia. Pembangunan infrastruktur juga semakin berkembang untuk menjadikan Medan sebagai kota tujuan investasi. Kota Medan juga menjadi pintu gerbang masuk dan keluar bagi wisatawan asing diwilayah barat Indonesia, terdapat dua pintu gerbang masuknya wisatawan yaitu Pelabuhan laut Belawan dan Bandara Udara Polonia yang akan digantikan dengan Bandara Udara Kuala Namu mulai dari tanggal 25 Juli 2013. Sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan maka pembenahan dan penataan kota harus dibenahi agar para wisatawan dapat merasa nyaman ketika mengunjunginya. 3

Penduduk Kota Medan sangat beragam, berbagai macam etnis tinggal di kota ini. Mulai dari Etnis Melayu dan Etnis Batak yang merupakan etnis asli Sumatera Utara. Kemudian Etnis Batak dibagi lagi menjadi Etnis Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Angkola dan Batak Pak-Pak, Batak Mandailing. Ada juga etnis pendatang seperti : Etnis Jawa, Etnis Tamil, Etnis Tionghoa dan Etnis Punjabi. Berbagai etnis ini kemudian hidup saling berdampingan dan saling menghargai diantara satu sama lain. Kota Medan memiliki berbagai objek wisata yang dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pendatang. Taman Hewan di Simalingkar, Hairos dan Hermes dengan wahan permainan air, berbagai macam pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai fasilitas permainan dan museum sebagai salah satu objek wisata yang memberikan sarana edukasi dan rekreatif bagi pengunjungnya. Museum belum menjadi tempat tujuan utama masyarakat di Kota Medan untuk berwisata bersama keluarga. Padahal museum adalah tempat yang dapat memberikan sarana hiburan (rekreatif) dan pendidikan (edukasi) bagi pengunjungnya. Penulis seperti Hardjana (2002: 9) menyatakan Kata museum berasal dari kata yunani yaitu muses yang berarti sembilan dewi seni seni dan ilmu pengetahuan dalam dongeng Yunani Kuno). Dalam perkembangan selanjutnya kata muses berubah menjadi museum yang maksudnya adalah tempat untuk menyimpan benda-benda yang bernilai seni dan ilmu pengetahuan.lembaga museum tertua didirikan oleh raja Ptolomaeus I sekitar 300 SM di Iskandaria, Mesir. 4

Berdasarkan International Council of Museums (ICOM) tahun 2008, museum adalah sebuah lembaga (badan) yang tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, perkembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, meneliti dan menyajikan untuk kepentingan studi (pendidikan), kesenangan, barang- barang atau benda pembuktian material manusia dan lingkungannya. Berdasarkan defenisi tersebut jelas bahwa museum adalah institusi yang permanen, merawat dan mengelola koleksi secara sistematik untuk keperluan budaya, pendidikan dan keilmuan yang bersifat publik, bukan merupakan badan usaha yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan materi, melainkan sebagai salah satu badan tetap yang bersifat sosial serta sebagai tempat pendidikan non formal dan sebagai salah satu objek wisata. Di Kota Medan terdapat 3 museum yang dapat menjadi tujuan wisata, yaitu: Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Rahmat dan Museum Perjuangan. Masing-masing museum memiliki koleksi yang berbeda-beda. Museum Rahmat memiliki koleksi berupa hewan-hewan yang diawetkan dan sebagian besar koleksi merupakan hasil berburu pemilik museum bapak Rahmadsyah. Museum Perjuangan memiliki koleksi berupa benda-benda sejarah perjuangan bangsa Indonesia seperti: mortir, senjata api, alat komunikasi, surat kabar dan arsip-arsip masa perjuangan revolusi ditahun 1945-1948. Museum Negeri Sumatera Utara yang merupakan museum terbesar di Sumatera Utara yang dikelola oleh pemerintah dengan koleksi berupa benda hasil kebudayaan masyarakat di masa lampau mulai dari zaman prasejarah. 5

Ditinjau dari koleksi museum maka secara garis besar museum di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu Museum Umum dan Museum Khusus. Museum Negeri Sumatera Utara termasuk kedalam Museum Umum karena memiliki koleksi lebih dari satu jenis koleksi. Sebagian besar koleksinya berasal dari daearah Sumatera Utara berupa benda-benda peninggalan sejarah budaya mulai dari zaman prasejarah. Sebagian koleksi juga lainnya berasal dari manca negara yaitu Thailand. Sedangkan Museum Rahmat dan Museum Perjuangan merupakan museum khusus karena koleksinya berupa satu benda yang berkaitan dengan seni, disiplin ilmu dan teknologi. Museum Rahmat hanya memiliki koleksi berupa hewan yang diawetkan sedangkan museum perjuangan memiliki koleksi berupa benda peninggalan sejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan khususnya di wilayah Sumatera Utara. Selama ini tempat berlibur yang berhubungan dengan alam seperti : Danau Toba, Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso masih menjadi pilihan utama untuk berlibur. Begitu juga dengan wahana permainan seperti Water Boom, Mall, Mickey Holiday menarik banyak orang untuk datang berkunjung. Bahkan, masyarakat dapat berulang kali mengunjungi objek wisata alam walaupun sebenarnya ditempat itu tidak ada sesuatu yang baru. Museum belum menjadi tujuan utama bagi masyarakat khususnya disekitar Kota Medan untuk berwisata. Museum yang memiliki peran besar sebagai tempat konservasi berupa benda-benda kebudayaan masa lalu, seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat untuk mengagumi sistem pengetahuan masyarakat dalam menghasilkan karya yang masih kita gunakan hingga saat ini 6

dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi museum sebagai sarana pengenalan budaya bangsa memerlukan apresiasi dari seluruh masyarakat untuk lebih memanfaatkan museum sebagai tempat untuk menggali manfaat yang lebih dalam. Pendidikan di museum mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati dalam setiap perbedaan agar menghindari terpecahnya rasa persaudaraan yang dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam hidup berdampingan. Salah satu daya tarik sebuah wisata adalah apa yang menarik sehingga harus mendatangi tempat tersebut. Masyarakat banyak yang belum mengetahui akan manfaat dari museum ini. Padahal sebenarnya museum merupakan tempat wisata yang tidak hanya sekedar berjalan-jalan, tetapi dapat memberikan manfaat edukasi bagi pengunjungnya. Dari wisata museum ini pemerintah dapat menambah penghasilan daerah dari wisatawan yang berkunjung, karena dengan mengunjungi museum selain sebagai tempat berlibur, museum juga dapat memberikan manfaat edukasi bagi pengunjungnya. Bagi keluarga yang turut serta membawa anaknya, maka dengan pengenalan benda-benda koleksi museum yang merupakan peninggalan kebudayaan masyarakat purbakala dapat diketahui oleh anaknya. Sehingga secara tidak langsung orang tua telah menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan bangsa terhadap anak-anak yang nantinya akan menimbulkan rasa cinta terhadap kebudayaan asli bangsa Indonesia. Melihat kondisi yang sedemikian maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Fungsi Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan bagi Masyarakat di Kota Medan 7

1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai objek wisata di Kota Medan. 2. Daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata bagi masyarakat di Kota Medan. 3. Peran museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek wisata pendidikan. 4. Peran pengelola museum dalam upaya memperkenalkan museum sebagai objek wisata di Kota Medan. 5. Program yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Utara untuk menarik kunjungan wisatawan. 6. Hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka menarik kunjungan wisatawan. 7. Hubungan museum dengan pendidikan 1.3. Pembatasan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah, untuk mempermudah penelitian, dan memungkinkan tercapainya hasil yang sebaik mungkin. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan penulis pada masalah yang 8

sebenarnya dan mengingat masalah yang sangat kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga dan dana, untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan yang dikaji dibatasi pada Fungsi Museum sebagai Objek Wisata Pendidikan bagi Masyarakat di Kota Medan 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang dapat menjadi perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai objek wisata di Kota Medan. 2. Apa yang menjadi daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan? 3. Bagaimana fungsi museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek wisata pendidikan 4. Program apa saja yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Utara untuk menarik pengunjung? 5. Bagaimana hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka menarik kunjungan wisatawan? 6. Bagaimana hubungan museum dengan pendidikan? 9

1.5. Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tentang keberadaan Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi daya tarik Museum Negeri Sumatera Utara sebagai tempat wisata masyarakat di Kota Medan. 3. Untuk mengetahui fungsi museum bagi masyarakat dan siswa sebagai objek wisata pendidikan. 4. Untuk mengetahui program apa saja yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Utara dalam rangka menarik kunjungan wisatawan. 5. Untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh pihak museum dalam rangka menarik kunjungan wisatawan. 6. Untuk mengetahui tentang hubungan museum dengan pendidikan. 10

1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Menambah wawasan pengetahuan terhadap penulis tentang peranan Museum sebagai Media Pembelajaran Antropologi 2. Dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, khususnya mahasiswa pendidikan Antropologi agar dapat mengetahui pentingnya museum sebagai media pembelajaran Antropologi 3. Dapat dimanfaatkan sebagai refrensi bahan perbandingan terhadap hasil hasil penelitian yang telah ada maupun yang akan dilaksanakan 4. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa/mahasiswa dan masyarakat yang berkaitan dalam bidang antropologi 5. Sebagai bahan masukan atau gambaran untuk perbendaharaan ilmu pengetahuan bagi lembaga pedidikan UNIMED khususnya Program Pendidikan Antropologi 6. Penelitian ini berguna sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah maupun instansi swasta untuk mengembangkan museum di Sumatera Utara sebagai tujuan wisata. 7. Dapat di manfaatkan sebagai referensi oleh masyarakat untuk menjadikan museum sebagai tujuan wisata khususnya wisata pendidikan bagi keluarganya. 11