Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Gambar Sistem pengkondisian udara

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

PT. DENSO SALES INDONESIA

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

AC (AIR CONDITIONER)

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

BAB II STUDI PUSTAKA

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB II LANDASAN TEORI

TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II. LANDASAN TEORI

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

Komponen mesin pendingin

Gambar 2.1. COP vs Condenser Temperatur (Thangavel, 2013)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

Basic Comfort Air Conditioning System

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

DASAR TEKNIK PENDINGIN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin


BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

ra Kerja Sistem Ac Mobil

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

Transkripsi:

AIR CONDITIONER APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : 1. 2. 3. 4. Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara : 1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil dari udara sehingga suhu udara di ruangan. 2. Pada saat suhu ruangan rendah air conditioner akan panas ke udara sehingga suhu udara di ruangan. Air conditioner pada kendaraan terdiri dari : 1. Cooler (Pendingin) 2. Heater (Pemanas) HEATER Halaman 1 dari 39

Heater adalah suatu alat untuk memanaskan udara di dalam mobil. I. PRINSIP DASAR Cold air Heater core Engine Coolant (Hot water) Hot air Air pendingin mesin disirkulasikan melalui agar heater core menjadi Kemudian blower meniupkan melalui heater core untuk udara. Saat air pendingin rendah maka udara yang melewati heater core tetap. II. TIPE HEATER Tipe heater dibedakan berdasarkan sistem yang digunakan untuk Heater dibagi menjadi dua tipe : Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara mengatur udara dingin yang melewati heater core dan yang tidak melewati heater core. Tipe Water Flow Control Heater core Tipe ini mengontrol temperatur udara dengan cara mengatur air pendingin yang ke heater core melalui water valve. Water valve COOLER Cooler adalah adalah suatu alat untuk udara di dalam mobil. Halaman 2 dari 39

I. TEORI DASAR PENDINGINAN Kita merasa dingin setelah berenang meskipun saat hari panas. Hal ini disebabkan oleh air di badan kita dan menyerap. Sama juga saat kita mengoleskan alkohol pada tangan kita (alkohol menguap dan menyerap panas). Ini berarti semua cairan saat menguap akan panas. Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Dan cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam bejana dan dari udara di dalam kotak, sehingga temperatur udara di dalam kotak menjadi daripada kran sebelum dibuka. II. REFRIGERANT Refrigerant adalah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di dalam refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsional untuk menghasilkan Halaman 3 dari 39

dengan cara melalui dan Karakteristik HFC134a -10,6 C 100 C -26,9 C 121 C HFC134a HFC134a Pada tekanan atmosfir air mendidih pada, tetapi HFC134a mendidih pada Pada tekanan 1 kg/cm2 air mendidih pada, tetapi HFC134a mendidih pada Ini berarti bila HFC134a dibebaskan pada temperatur ruangan normal dan bertekanan atmosfir, ia akan berubah menjadi gas (menguap) dan menyerap Di samping itu HFC134a mudah mengembun kembali menjadi cairan pada kondisi sambil melepaskan yang dikandungnya. Refrigerant berbentuk gas dapat diubah menjadi cairan dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan Refrigerant berbentuk cairan dapat diubah menjadi gas dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan III. PRINSIP PENDINGIN MOBIL Ekspansi Dan Evaporasi Halaman 4 dari 39

Di dalam sistem refrigerant mekanis, udara menjadi dingin dengan cara sebagai berikut : - Refrigerant cair yang bertemperatur dan bertekanan tinggi disimpan di dalam wadah yang disebut - Kemudian refrigerant dibebaskan ke melalui lubang kecil yang disebut. Pada saat ini temperatur dan tekanannya, dan sebagian refrigerant cair berubah menjadi - Refrigerant bertemperatur dan bertekanan rendah ini mengalir ke. Di dalam evaporator, refrigerant cair dan dari udara sekeliling. Bagaimana Mengembalikan HFC134a gas menjadi cairan? 0 C 2 2,1 kg/cm 80 C 2 15 kg/cm Untuk merubah refrigerant gas ke refrigerant cair digunakan Dimana compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan dan suhu refrigerant gas. 50 C 2 15 kg/cm Refrigerant gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi ini akan berubah menjadi refrigerant cair karena Sirkulasi Refrigerant Pada A/C mobil Compressor melepaskan refrigerant bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena hasil kompresi pada compressor saat langkah pengeluaran (discharge stroke). Halaman 5 dari 39

Refrigerant ini mengalir ke condenser. Di dalam condenser, gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan Refrigerant cair ini mengalir ke receiver yang berfungsi untuk menyimpan dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu dan bertekan-an rendah dengan bentuk spray (kabut). Refrigerant ini mengalir ke evaporator. Di dalam evaporator refrigerant menguap dan menyerap panas. Keterangan : 1. Compressor 2. Condenser 3. Receiver / Dryer 4. Expansion valve 5. Evaporator 6. Blower IV. TIPE PENGONTROLAN SUHU Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara Halaman 6 dari 39

mengatur udara dingin yang heater core dan yang heater core. Tipe Thermostat 1. Tipe Thermistor Thermistor adalah yang tahanannya berubah sensitif terhadap Thermistor yang digunakan adalah tipe NTC (Negative Temperature Coeficient). Dimana saat temperatur naik, tahanannya dan sebaliknya. Thermistor dipasang pada dan mengindera temperatur pada permukaan sirip. Temperatur dikontrol dengan cara membandingkan sinyal dari dan sinyal dari, dan memperkuat hasilnya untuk menjadikan magnetic clutch Halaman 7 dari 39

2. Tipe Thermostat Thermostat terdiri dari capillary tube, diapragma dan micro switch. Capillary tube disisipkan pada keluaran evaporator. Tekanan pada capillary tube berubah tergantung dari suhu sekelilingnya. Ketika suhu evaporator bertambah, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. Sebaliknya saat suhu evaporator berkurang, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. HEATER DAN COOLER HEATER Komponen-komponen heater : 1. Water valve 2. Heater core 3. Blower Halaman 8 dari 39

4. Control panel I. WATER VALVE Water valve dipasang di dalam sirkuit pendingin mesin dan mengontrol jumlah air pendingin yang memasuki heater core. Water valve terbagi menjadi dua tipe : 1. Heater Tipe Air Mix Heater Tipe ON OFF 2. Tipe Water Flow Control Tipe Water Flow Control II. HEATER CORE Heater core terdiri dari sirip-sirip (fin) dan pipa-pipa (tube). Pada pipa-pipa (tube) ditambahkan dimples untuk output panas dari heater core. Halaman 9 dari 39

III. BLOWER Blower terdiri dari : 1. Ferrite motor 2. Fan Tipe Fan 1 Menurut arah aliran udara fan dapat dibagi menjadi dua tipe : 2 1. Axial flow 1.1 Axial flow fan 1.1 2.1 2. Centrifugal 2.1 Turbo fan 2.2 Sirocco fan 2.3 Radial fan 2.2 2.3 COOLER Halaman 10 dari 39

Cooler terdiri dari : 1. Receiver / Dryer 2. Condenser 3. Compressor 4. Idle-up device 5. Control panel 6. Evaporator 7. Blower 8. Expansion valve 9. Pressure switch 10. Magnetic clutch 11. Condenser fan I. COMPRESSOR Compressor adalah pompa untuk refrigerant sehingga otomatis juga suhu refrigerant. Compressor dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Tipe Resiprocating 1.1 Tipe Crank 1.2 Tipe Swash Plate 1.3 Tipe Wobble Plate 2. Tipe Rotary 2.1 Tipe Through Vane Halaman 11 dari 39

Tipe Crank 1. Mekanisme Kompresi Pada valve plate terpasang dua buah valve : 1. Suction valve 2. Discharge valve 2. Cara Kerja a. Langkah Hisap Halaman 12 dari 39

Piston bergerak turun, discharge valve dan suction valve sehingga terjadi di dalam silinder yang menyebabkan refrigerant ke dalam silinder. b. Langkah Tekan Piston bergerak naik, suction valve dan discharge valve Tekanan dan suhu refrigerant menjadi karena pembukaan discharge valve Tipe Swash Plate Sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak 72 untuk compressor 10 silinder dan 120 untuk compressor 6 silinder. Halaman 13 dari 39

Nama-nama komponen compressor tipe swash plate : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Discharge valve Valve plate Suction valve Swash plate Piston Shaft seal Shaft 1. Cara Kerja Langkah Hisap : Halaman 14 dari 39

Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan refrigerant melalui sebelah kanan. Saat ini discharge valve sebelah kanan. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian kiri refrigerant melalui sebelah kiri. Saat ini suction valve sebelah kiri 2. Pressure Relief Valve Pada sistem A/C HFC134a, pressure relief valve dipasang untuk menggantikan dan berfungsi untuk pada sistem A/C dengan cara pada batas minimum. Pressure relief valve mulai membuka pada tekanan, terbuka penuh (tingkat kebocoran maksimum 113 l/min) pada dan menutup kembali pada Tipe Wobble Plate 1. Konstruksi Enam buah piston diatur pada sebelah kanan compressor dengan jarak 60. Halaman 15 dari 39

Compressor tipe wobble plate terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Drive plate Wobble plate Piston Discharge valve Sub control valve Main control valve 2. Cara Kerja Halaman 16 dari 39

Gerakan putar dari shaft compressor diubah menjadi gerakan oleh dan. Selama bekerja wobble plate dipandu oleh Langkah Hisap : Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian bawah refrigerant melalui suction valve sebelah. Saat ini discharge valve sebelah bawah. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian atas refrigerant melalui sebelah atas. Saat ini sebelah atas tertutup. Tipe Through Vane 1. Konstruksi Dua buah through vane dipasang saling membentuk sudut pada rotor. Saat rotor berputar, vane bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujungnya dengan permukaan dalam silinder. Halaman 17 dari 39

1. Cara Kerja Vane b Suction port Refrigerant Halaman 18 dari 39

Langkah Hisap Ketika rotor berputar ruangan di antara vane a, vane b dan dinding silinder bagian dalam. Gerakan ini akan menghisap refrigerant melalui. Hisapan berakhir saat melewati suction port. Langkah Kompresi Setelah menyelesaikan langkah hisap ruangan di sekitar vane a dan vane b. Gerakan ini akan refrigerant di dalam silinder. Langkah Pengeluaran Saat vane a melewati, refrigerant bertekanan keluar melalui discharge port dan mengalir ke. Oli Compressor Oli compressor dibutuhkan untuk melumasi bantalan compressor dan bagian yang bergesekan. Oli yang disarankan : 1. Compressor Tipe Crank = DENSO-OIL 6 2. Compressor Tipe Swash Plate = DENSO-OIL 6 (R-12), DENSO-OIL 8 3. Compressor Tipe Through Vane = DENSO-OIL 7 (R-12), DENSO-OIL 9 1. Jumlah Oli Compressor Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan. Ini berfungsi untuk komponenkomponen compressor. Bila oli yang bersirkulasi dengan refrigerant tidak tepat akan berakibat sebagai berikut : - Jumlah oli lebih besar, oli akan menempel pada yang menyebabkan perpindahan panas tidak dapat berlangsung dengan baik sehingga kapasitas pendinginan - Jumlah oli sedikit, pelumasan compressor sehingga compressor cepat. Halaman 19 dari 39

2. Penambahan Oli Setelah Penggantian Komponen Bila komponen rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan tertinggal di dalam komponen itu. Dengan demikian bila komponen diganti maka perlu dilakukan penambahan oli compressor, sebagai berikut : - Receiver diganti - Condenser diganti - Evaporator diganti = 20 cc = 40 50 cc = 40 50 cc II. MAGNETIC CLUTCH Magnetic clutch berfungsi untuk hubungan compressor ke mesin. Prinsip Kerja Apabila arus listrik dialirkan ke coil, akan timbul pada besi II dan besi I Besi I Besi II Konstruksi Magnetic clutch terdiri dari : 1. Stator 2. Rotor 3. Pressure plate Halaman 20 dari 39

Pressure plate berfungsi untuk secara magnetic. Cara Kerja Saat mesin hidup, puli berputar karena digerakkan oleh tetapi compressor Ketika A/C ON, amplifier mengalirkan arus listrik ke Gaya electromagnet pada stator coil akan menarik dan menghubungkan Tipe-tipe Magnetic Clutch Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk compressor sebagai berikut : - Tipe F dan tipe G : Compressor tipe crank - Tipe R dan tipe P : Compressor tipe swash plate dan through vane Halaman 21 dari 39

III. CONDENSER Condenser berfungsi untuk dari gas refrigerant agar gas refrigerant ini dapat berubah menjadi GAS EMBUN CAIR Halaman 22 dari 39

IV. RECEIVER / DRYER Untuk R-12 Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. Receiver tube Receiver body Dryer Desiccant Filter Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke sudah berbentuk Dryer berisi desiccant dari silicagel, dan berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. Filter berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. Halaman 23 dari 39 Solderan khusus

Sight glass berfungsi untuk mengetahui pada sistem A/C dengan cara melihat refrigerant. Sight glass juga dapat dipasang pada pipa di antara receiver dan expansion valve. Fusible plug berfungsi sebagai. Bila tekanan dan temperatur pada sisi tekanan tinggi naik dan mencapai, maka solderan khusus di dalam fusible plug akan dan memungkinkan refrigerant keluar, dengan demikian komponenkomponen A/C. Untuk HFC134a Perbedaan receiver / dryer yang digunakan pada sistem A/C yang menggunakan HFC134a dengan yang menggunakan R-12 adalah : 1. 2. Desiccant pada dryer terbuat dari 3. Tidak ada (karena telah menggunakan pada compressor). V. UNIT PENDINGIN 2 Unit pendingin terdiri dari : 1. Expansion valve 2. Evaporator 3. Drain pan Halaman 24 dari 39 3

Drain pan berfungsi untuk yang diembunkan oleh evaporator dan membuangnya keluar. Expansion Valve Expansion valve berfungsi untuk refrigerant cair melalui orifice (lubang kecil) agar menjadi yang tekanan dan temperaturnya rendah. Ada dua macam expansion valve yaitu : 1. Tipe 2. Tipe Yang banyak digunakan sekarang adalah expansion valve tipe Expansion valve ini akan mengatur yang diuapkan di, akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini maka suhu ruangan dapat berdasarkan yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion valve ditentukan oleh gerakan valve. Gerakan valve ini diatur oleh antara Pf (tekanan di dalam sensing bulb) dan jumlah Ps (tekanan spring) dan Pe (tekanan di dalam evaporator). Pada beban pendinginan tinggi (suhu ruangan tinggi), tekanan gas keluaran evaporator, akibatnya suhu dan tekanan pada juga tinggi. Selanjutnya akan menekan valve ke sehingga valve terbuka, jumlah aliran refrigerant. Sebaliknya saat beban pendinginan rendah, valve akan membuka sehingga aliran refrigerant akan. Halaman 25 dari 39

Thermal Expansion Valve Tipe Internal Equalizing Ketika tekanan gas refrigerant di dalam evaporator stabil, maka berlaku rumus Pf =. Pembukaan valve stationer dan aliran refrigerant tetap (konstan). Bila refrigerant di dalam evaporator berkurang, refrigerant akan menguap dan menyebabkan panjang daerah panas lanjut L bertambah. Akibatnya tekanan pada bertambah dan membuka valve sehingga aliran refrigerant Sebaliknya jika aliran refrigerant di dalam evaporator terlalu besar, panjang daerah panas lanjut L. Akibatnya tekanan pada sensing valve dan pembukaan valve akan sehingga aliran refrigerant Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Pe Refrigerant inlet Halaman 26 dari 39

Thermal Expansion Valve Tipe External Equalizing pada tipe external equalizing, jika ada antara inlet evaporator dan outlet evaporator akibat, maka valve akan tertutup sehingga A/C Pada tipe external equalizing problem ini diatasi dengan mengambil tekanan Pe di dekat. Tekanan ini yang akan mengatur diapragma pada saat terjadi penyumbatan pada evaporator. Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Refrigerant inlet Halaman 27 dari 39

Expansion Valve Tipe Box a. Konstruksi Expansion valve tipe box adalah expansion valve tipe tetapi sensor indera panasnya digabung di dalam expansion valve. Pada ruangan atas diapragma diisikan b. Cara Kerja Ketika suhu refrigerant pada keluaran evaporator menjadi tinggi, gas refrigerant di atas ruangan diapragma dan menekan valve ke kanan yang selanjutnya Evaporator Evaporator berfungsi untuk dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin evaporator, sehingga udara menjadi. Evaporator terbuat dari aluminium, dan terbagi menjadi 3 tipe : 1. Plate fin 2. Serpentine fin 3. Drawn cup 1 2 3 Halaman 28 dari 39

VI. PERALATAN ANTI PEMBEKUAN Pada saat udara melewati fin-fin evaporator dan didinginkan, titik-titik air dari udara menempel pada fin-fin evaporator. Bila suhu dari fin-fin tersebut turun di bawah 0 C, titik-titik air tersebut akan dan fin-fin evaporator akan sehingga menghambat yang melewati evaporator dan menyebabkan kemampuan pendinginan Untuk menghindari hal ini maka digunakan dua cara yaitu : Tipe Thermistor Sebuah thermistor dipasang di belakang, sinyal dari thermistor digunakan untuk suhu. Saat temperatur fin turun, amplifier akan bekerja magnetic clutch sehingga compressor Evaporator Pressure Regulator (EPR) Pada tipe ini, jumlah refrigerant yang mengalir dari evaporator ke compressor diatur dan tekanan di dalam evaporator dijaga tetap 1,9 kg/cm 2 atau lebih tinggi agar temperatur fin evaporator tidak turun di bawah 0 C. Cara Kerja : 1. Saat Kecepatan Compressor Tinggi Beban Pendinginan Kecil Valve pada EPR akan dan membatasi aliran refrigerant dari evaporator sehingga tekanan di evaporator bertahan di atas Halaman 29 dari 39

2. Saat Kecepatan Compressor Rendah Beban Pendinginan Tinggi Tekanan di dalam evaporator di atas 1,9 kg/cm2, sehingga valve EPR Tipe Metal Below Diapragma (Untuk HFC134a) Tipe ini mempunyai cara kerja, diapragma metal below dipakai sebagai pegas yang kerjanya berlawanan dengan refrigerant. VII. PRESSURE SWITCH Pressure switch dipasangkan pada pipa A/C di antara Pressure switch berfungsi untuk tekanan di dalam sirkulasi dan jika hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan sehingga compressor berhenti Cara Kerja : Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu tinggi, hal ini akan merusak komponen, karena itu pada tekanan switch menjadi dan mematikan magnetic clutch sehingga compressor (Untuk HFC134a pada tekanan ). Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu rendah, kirakira switch menjadi OFF dan mematikan Magnetic clutch sehingga compressor Halaman 30 dari 39

(Untuk HFC134a pada tekanan ). VIII. MEKANISME PENCEGAH MESIN MATI Pada saat putaran mesin idle tenaga mesin. Jika compressor bekerja dapat mengakibatkan. Mekanisme ini akan mematikan saat putaran mesin turun sampai putaran minimum agar mesin tidak mati. Umumnya magnetic clutch akan dimatikan di bawah IX. PERALATAN IDLE UP Peralatan idle up untuk putaran idling untuk membiarkan cooler bekerja bila A/C diperlukan saat lalu lintas macet berat atau dalam keadaan diam di tempat. Mesin dengan karburator, sebuah VSV (Vacuum Switching Valve) dan actuator untuk membuka dan kecepatan idling bila air conditioner bekerja. Mesin dengan EFI, sebuah VSV dan diapragma digunakan untuk ke surge tank. EFI ECU kemudian menginjeksikan tambahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan udara by pass untuk meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. Halaman 31 dari 39

Mesin diesel, sebuah VSV dan actuator untuk mendorong pompa injeksi dan meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. X. PENGATURAN SUHU RUANGAN DUA TINGKAT (MODE EKONOMI) Pada A/C tipe air mix compressor akan bekerja terus hingga suhu evaporator mendekati suhu beku (± 3 C), hal ini mengakibatkan compressor bekerja terlalu lama dan menyebabkan bahan bakar boros. Untuk menghemat tenaga pada saat temperatur luar rendah dipakailah switch ECON sehingga waktu kerja compressor lebih pendek. Pada saat switch ECON ditekan compressor akan pada saat suhu evaporator mencapai, sedangkan pada kondisi pemakaian biasa (switch A/C ditekan) compressor akan dimatikan jika suhu evaporator mencapai XI. MAGNETIC VALVE Magnetic valve digunakan pada sistem A/C yang menggunakan evaporator. Magnetic valve ditempatkan di antara Suhu cooling unit diatur dengan cara dan magnetic valve untuk menghubungkan atau memutuskan Halaman 32 dari 39

XII. SISTEM PELINDUNG TALI PENGGERAK COMPRESSOR Apabila compressor macet, maka sistem ini akan mengoffkan agar tali penggerak tidak putus, disamping itu juga menyebabkan switch lamp untuk A/C untuk memberitahukan adanya kerusakan pada A/C. Mag. Clutch OFF VSV Idle Up OFF Lampu switch A/C berkedip Halaman 33 dari 39

SISTEM DAN CARA KERJA AIR CONDITIONER TIPE AIR CONDITIONER Akibat adanya perbedaan lingkungan alam pada tiap-tiap negara maka air A/C dibagi menjadi dua tipe menurut fungsinya. I. TIPE BIASA Tipe ini terdiri dari yang dihubungkan ke atau dan hanya digunakan untuk atau udara. II. TIPE SEGALA MUSIM (ALL SEASON) Tipe ini merupakan kombinasi dengan dan. Pada saat musim dingin dapat digunakan untuk, sedangkan saat musim panas dapat digunakan untuk SISTEM KERJA A/C Halaman 34 dari 39

I. CARA KERJA PENGONTROLAN A/C Suhu diatur dengan merubah udara yang masuk dan keluar cooling unit dengan cara menggerakkan tuas-tuas pengatur pada 1. Air inlet damper digerakkan oleh dan menentukan apakah udara segar atau udara bekas yang 2. Blower dioperasikan oleh untuk mengontrol udara yang masuk ke cooling unit. 3. Air mix control damper dioperasikan oleh dan membagi udara yang melewati dan yang tidak melewati 4. Air flow mode control damper dioperasikan oleh yang akan mengatur arah aliran udara keluar, face ke arah muka, bi-level ke kaki dan muka, foot/def ke kaki dan kaca atau def ke kaca. Cara kerja damper pengatur aliran udara seperti diperlihatkan di bawah. Halaman 35 dari 39

Ukuran besar kecilnya bulatan ( ) menunjukkan Max cool door digerakkan oleh temperature control lever dan akan terbuka penuh pada posisi hanya jika control lever digerakkan ke posisi Max cool. II. CARA KERJA DAMPER Tipe Lever (Lever Type) Halaman 36 dari 39

Lever pada control panel dihubungkan dengan menggunakan yang akan menggerakkan saat lever digerakkan. Tipe Tombol Tekan (Push Button Type) Dengan menekan tombol pada panel kontrol akan menyebabkan bekerja menggerakkan damper. Tipe-tipe damper yang digunakan diperlihatkan sebagai berikut. III. CARA KERJA BLOWER Halaman 37 dari 39

Kecepatan blower diatur dengan cara mengatur arus yang mengalir ke blower motor melewati tahanan yang, sehingga kecepatan blower dapat berubah-ubah. Saat I Battery - Kumparan relay menjadi menarik plat kontak relay ke - Aliran ini juga terjadi saat II, III dan IV. Battery Saat II Battery Saat III Battery Saat IV Battery IV. DASAR KELISTRIKAN SISTEM A/C Halaman 38 dari 39

Proses lengkap sampai magnetic clutch bekerja. 1. Ignition switch. 2. Blower switch heater relay (motor blower berputar). 3. A/C switch A/C amplifier 4. Dual pressure switch 5. Thermistor menyuplai sinyal temperatur evaporator ke A/C amplifier. 6. VCV mesin idle up. 7. Relay magnetic clutch 8. Temperatur sensor (temperatur sensor kurang dari 180 C). 9. Magnetic clutch. 10. Sensor deteksi putaran menyuplai sinyal RPM compressor ke amplifier A/C. Bila compressor tidak macet, magnetic clutch selalu bekerja. Halaman 39 dari 39