ENGE DA D L A IAN IA RH S ELAM A A A PENY

dokumen-dokumen yang mirip
5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

Campuran udara uap air

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

Kemampuan yang ingin dicapai:

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs

BAB V ANALISA PERHITUNGAN DARI BEBERAPA ALAT. V.1 Hasil perhitungan beban pendingin dengan memakai TRACE 700

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

Kelembaban Udara. Klimatologi. Meteorology for better life

PENANGANAN PASCA PANEN HORTIKULTURA

RANCANG BANGUN EVAPORATIVE COOLING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. 1.1 Lokasi dan Waktu. 1.2 Alat dan Bahan Alat Bahan

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA

= Perubahan temperatur yang terjadi [K]

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

BAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

MODIFIKASI ALAT REFRIGERATOR DENGAN PENAMBAHAN PROSES PENGKABUTAN AIR UNTUK PENYIMPANAN SAYUR BAYAM

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE

PENANGANAN PASCA PANEN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

PENGATURAN PENYIMPANAN KOMODITI PERTANIAN PASCA PANEN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

PENGATURAN LAJU KAVITASI ULTRASONIK BERBASIS PID UNTUK MENGATUR KELEMBABAN RUANGAN. Monika Putri Dewi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

UNIT 4 SIKLUS REFRIGERASI

PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING

Bab III. Metodelogi Penelitian

JTM Vol. 04, No. 1, Februari

UNJUK KERJA PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN HEAT PIPE PADA DUCTING DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN MASSA UDARA

perubahan baik fisik maupun kimiawi yang dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki. Di samping itu, setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

II LANDA SAN TEO RI BAB II LANDASAN TEORI. Sulfamic acid juga dikenal sebagai asam amidosulfonic, asam amidosulfuric, asam

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

TUGAS AKHIR. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN RUANG UTAMA Lt. 3 KANTOR MANAJEMEN PT SUPERMAL KARAWACI DENGAN METODE CLTD

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB IV EVALUASI PROTOTYPE DAN PENGUJIAN PROTOTYPE

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

BAB II LANDASAN TEORI

5/16/2013 SUHU / TEMPERATUR. This page was created using Nitro PDF SDK trial software. To purchase, go to

MODUL 8 PSIKROMETRIK CHART

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

HUMIDIFIKASI DEHUMIDIFIKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. membantu aktivitas pertumbuhan mikroba dan aktivitas reaksi-reaksi kimiawi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

SANITASI DAN KEAMANAN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

1. Pendahuluan PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PROSES PENGERINGAN SINGKONG (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGENDALIAN RH SELAMA PENYIMPANAN Tujuan Instruksional Khusus : - Mahasiswa mampu menerapkan cara-cara pengendalian kelembaban udara dalam penyimpanan produk pascapanen. Kelembaban (Humidity) adalah jumlah uap air yang ada di udara dapat dinyatakan dengan : 1. Absolut humidity (kelembaban mutlak) 2. Tekanan Uap Air (Pa) 3. Kelembabab Relatif (RH) 4. Dew Point (Titik embun) Kelembaban Relatif (Relative Humidity = RH) Absolut Humidity : jumlah uap air yang ada di udara atau kadar air udara yang dinyatakan dalam g air/kg udara kering adalah perbandingan kelembaban udara tertentu dengan kelembaban udara jenuh pada suhu dan tekanan yang sama Perbandingan antara tekanan parsial uap air yang ada di udara dengan tekanan jenuh uap air pada suhu yang sama : P RH P ( t) s( t) RH = kelembaban relatif (%) P (t) = tekanan parsial uap air pada suhu t (atm) P s(t) = tekanan uap air jenuh pada suhu t (atm) 1

KELEMBABAN RELATIF. Jumlah maximum uap air yang dapat ditampung oleh udara tergantung dari suhu Udara yang dapat menampung jumlah maximum uap air disebut udara jenuh dengan RH 100% jika pada suhu yang sama udara tsb hanya mampu menampung uap air setengah dari jumlah max yang dapat ditampung, maka udara tersebut mempunyai RH 50% Semakin tinggi suhu maka jumlah air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan udara semakin banyak Setiap kenaikan suhu 10 o C, maka uap air yang dapat ditampung meningkat 2 x lipat PENGARUH PENINGKATAN SUHU Jika udara jenuh dipanaskan RH akan menurun, walaupun jumlah uap air di dalamnya tetap, karena pada suhu tinggi udara dapat menampung > uap air. Udara jenuh pada suhu 0 o C mengandung 3.8 g air/kg udara kering, pada suhu 2 o C uap air yang dapat ditampung 4.4 g/kg udara kering. Jika udara pada suhu 0 o C dipanaskan hingga 2 o C, RHnya turun menjadi : 100% x 3.8/4.4 = 86% PENGARUH PENURUNAN SUHU Jika udara jenuh didinginkan terjadi kehilangan air, karena pada suhu rendah udara tidak dapat menampung uap air lebih banyak Jika udara didinginkan dengan cara melewatkannya pada sebuah permukaan yang dingin kelebihan uap air kondensasi atau es Jika didinginkan dengan cara mencampur dengan udara yang lebih dingin, maka kelebihan uap air membentuk kabut Jika udara jenuh pada suhu 2 o C didinginkan menjadi 0 o C dengan cara melewatkan pada coil pendingin uap air akan berkurang dari 4.4 g/kg menjadi 3.8 g/kg dengan meninggalkan 0.6 g es/kg udara yang melewati coil. Jika suhu udara terus didinginkan, maka udara akan jenuh dengan uap air dan selanjutnya air akan mengembun TITIK EMBUN (DEW POINT) Suhu dimana air mulai mengembun pada tekanan dan kelembaban tertentu disebut titik embun (dew point) Titik embun hanya tergantung pada kandungan uap air di udara, sehingga merupakan cara lain untuk menyatakan kelembaban udara Udara mulai mengembun bila kelembaban relatifnya mencapai 100%. 2

Pengukuran Kelembaban HYGROMETER RH dan kelembaban mutlak ditentukan dengan bantuan kurva psikrometrik, yaitu dengan mengukur suhu bola kering (dry-bulb temperature) dan suhu bola basah (wetbulb temperature) Suhu bola basah 21 Alat-alat pengukur RH : dew point meter 30 Suhu bola kering RH = 45% sling psychrometer, higrometer, Tdd : - mekanis - elektrik - kimia - fisik Yang dapat berubah karena perubahan RH Misal : rambut akan menyerap air dan memuai jika RH meningkat Kelemahan : Akurasi alat tergantung dari cara kalibrasi Pembacaan dipengaruhi oleh variable lain selain kelembaban HYGROMETER.. PSYCHROMETER Perubahan suhu sebesar 10 o C akan merubah panjang rambut Sensor elektrik tidak hanya dipengaruhi oleh uap air tapi juga oleh gas dan uap lain termasuk komponen sulfur Pada RH > 85% alat tidak akurat Higrometer elektrik portable akurasinya ± 2% pada RH 10-80%, ± 4% pada RH 80-90% dan tidak akurat pada RH > 90% Mengukur pengaruh pendinginan udara yang bergerak melewati sensor suhu yang basah Keuntungan : tidak memerlukan kalibrasi, karena yang diukur hanya suhu (sensor suhu lebih akurat) Contoh : Sling psychrometer tdd 2 thermometer (bola kering dan bola basah) Dari data suhu bola basah dan bola kering ditentukan nilai RH atau titik embun dengan bantuan diagram psikrometrik, tabel atau persamaan psikrometrik 3

DEW- POINTS METER Mengukur kelembaban berdasarkan titik embun Cara : Ke dalam wadah dimasukkan eter penguapan suhu menurun tercapai titik embun (ditandai dengan adanya lapisan air di permukaan wadah yang terbuat dari kaca) Suhu titik embun dibaca pada termometer RH ditentukan dengan tabel konversi Keuntungan : tidak memerlukan kalibrasi Kelemahan : mahal, mudah rusak jika terdapat debu pada kacanya PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP PRODUK RH dapat mempengaruhi : Kehilangan air Perkembangan penyakit Physiological disorder (kelainan fisiologis) Pematangan yang tidak seragam Fruits: 85-95% of RH. Dry products: onion and pumpkin. 70-75% de RH. Root vegetables: carrot, radish. 95-100% RH. 4

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP PRODUK PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP PRODUK Nilai RH produk yang berkeseimbangan dengan RH ruang = RH keseimbangan = Equillibrium relative humidity (ERH) Bila RH ruang < RH produk produk kehilangan air pengeriputan kulit produk Laju kehilangan air tergantung pada : VAPOUR PRESSURE DEFICIT = VPD Kecepatan udara yang melalui produk Kehilangan berat 5% menyebabkan buah dan sayur menjadi layu Bahan RH DAN KEHILANGAN BERAT Kehilangan berat disebabkan penguapan yang terus menerus dari produk Kehilangan berat mengakibatkan : Penampakan jelek Mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen Meningkatkan kepekaan terhadap penyakit Laju transpirasi dipengaruhi oleh : Suhu Luas permukaan Ada tidaknya lapisan lilin di permukaan kulit buah atau sayuran permeabilitas 5

RH DAN KEHILANGAN BERAT. Kehilangan berat produk hortikultura disebabkan oleh : penguapan air dan juga kehilangan CO 2 selama respirasi lihat pengaruhnya thd produk Kentang 2000 kg yang disimpan selama 7 bulan, kehilangan bobot respirasinya 0,5% dari bobot awal (10 kg), sedang kehilangan air akibat penguapan 5,1% (102 kg) RH DAN KEHILANGAN BERAT. Uap air bergerak dari daerah padat ke daerah yang lebih rendah konsentrasinya RH pada buah dan sayur hampir mendekati 99% sedang RH ruang biasanya < 99% Kehilangan air terjadi karena perbedaan tekanan uap air antara produk dan lingkungan udara penyimpanan (Vapour Pressure Deficit = VPD) Semakin kering udara penyimpanan dan semakin besar VPD, maka laju kehilangan air akan semakin cepat Kehilangan air terbesar terjadi pada hari-hari pertama pendinginan bahan Tabel 2. Hubungan antara suhu dan RH terhadap VPD RH DAN KEHILANGAN BERAT. Suhu RH (%) Tekanan Uap (mm Hg) VPD (mm Hg) 32 o F/0 o C 100 4.58 0.00 RH Tekanan Uap Sayuran pada 70 o F 100% 18.76 mm Hg Udara pada 32 o F 100% 4.38 mm Hg VPD 14.18 mm Hg Sayuran pada 32 o F 100% 4.58 mm Hg Udara pada 32 o F 50% 2.29 mm Hg VPD 2.29 mm Hg 90 4.12 0.46 70 3.21 1.37 50 2.29 2.29 36 o F/2.2 o C 100 5.57 0.00 90 4.83 0.54 70 3.76 1.61 50 2.68 2.69 40 o F/4.4 o C 100 9.21 0.00 90 6.64 0.65 70 4.39 1.88 50 3.13 3.18 50 o F/10 o C 100 9.21 0.00 90 8.29 0.92 70 6.45 2.76 50 4.60 4.61 70 o F 100 18.76 0.00 90 16.88 1.68 70 13.13 5.63 50 9.38 9.38 6

Adding moisture (sprays, steam) Regulating air movement and ventilation in relation to the produce load in the cold storage room. Maintaining temperature of the refrigeration coils within about 1ºC of the air temperature. Providing moisture barriers that insulate walls of storage room and transit vehicles. Adding polyethylene liners in containers and using perforated polymeric films for packaging. Curing. Waxes and others surface coatings. Polymeric films for packing. Avoiding physical injuries. Adding water to those commodities that tolerate misting with water. Wetting floors in storage rooms. Adding crushed ice in shipping containers. Sprinkling produce with sanitized, clean water during retail marketing of the product. 7

RH DI DALAM RUANG PENDINGIN DAN KEMASAN Ruang pendingin atau kemasan yang direfrigerasi tdd : Ruangan berinsulasi Pintu Pendingin udara Pengendali suhu Fan untuk mensirkulasi udara Panas yang masuk ke ruang pendingin berasal dari : Konduksi pada dinding dan karena adanya kebocoran udara Penambahan panas berasal dari produk akibat pendinginan produk, respirasi dan energi listrik yang diberikan kepada kipas Jerami (M) sebagai sumber kelembaban di dalam ruang penyimpanan terefrigerasi Liquid refrigeran Perbedaan suhu refrigeran yang masuk ke koil dengan suhu udara di dalam refrigerator tidak boleh > 5 o F. Jika perbedaan suhu >5 o F, terjadi kondensasi uap air sehingga RH menurun dan menghasilkan kristal es pada koil evaporator. Jika RH menurun, maka udara cenderung menyerap air dari produk yang disimpan. Untuk menghindari terjadinya penurunan RH dapat digunakan humidifier. Compressor 8

TYPE-TYPE PENDINGIN LAIN Sistem pendingin konvensional : menggunakan kumparan yang di dalamnya dialiri bahan-bahan refrigeran Dapat dioperasikan pada suhu yang diinginkan Tipe pendingin dimana untuk mendapatkan RH yang tinggi, udara disirkulasikan melalui penyemprot air yang didinginkan, sehingga dapat mendinginkan udara dengan suhu tidak < 0 o C SIRKULASI UDARA Perlu dijaga agar suhu menyebar secara merata ke seluruh sudut ruang penyimpanan Pada konstruksi ruang penyimpanan dingin, unit refrigerator berada di titik tengah dari jalan Udara dingin disirkulasikan dari : tengah ruangan ke arah dinding ruang, ke bagian bawah dan melalui produk kembali ke tengah ruangan BENTUK BOKS DAN CARA STACKING Kebutuhan energi terbesar pada sirkulasi udara adalah saat pembuangan panas lapang (field heat) precooling dilakukan di ruang terpisah dan kapasitas pergerakan sirkulasi udara yang digunakan harus lebih tinggi precooling pada anggur menggunakan minimal 6000 cf/1000 lugs setelah panas lapang dibuang maka pembuangan panas hanya untuk menyingkirkan panas respirasi dan panas yang masuk melalui pintu ruang penyimpanan Akan mempengaruhi daya pendinginan Konsep mekanis yang harus diikuti : sirkulasi udara dilakukan sehingga mengikuti aliran yang paling sedikit melawan hambatan bila pengaturan jarak rak-rak tidak teratur, maka bagian ruangan yang lebih lebar akan menerima volume udara dingin > bagian ruangan yang sempit Bila pada ruangan terdapat bagian yang tersumbat alirannya terjadi zona udara mati (dead air zone) suhu udara di bagian ini lebih panas 9

ALAT PENGONTROL RH PENGENDALIAN RH SECARA KIMIAWI Alat pengontrol RH mekanis : harganya mahal jarang tersedia untuk kapasitas penyimpanan yang besar Pengendalian RH dapat dilakukan secara kimiawi, dengan menggunakan : - Larutan garam jenuh - Asam (Asam sulfat) Larutan asam bersifat korosit terhadap logam Larutan garam jenuh : - lebih stabil - tidak (sedikit) korosif - murah PENGENDALIAN RH DENGAN LARUTAN GARAM JENUH Dalam larutan garam jenuh, jika air diuapkan dari larutan, maka larutan akan tetap jenuh meski sebagian garam mengalami presipitasi RH larutan akan tetap RH larutan garam jenuh tergantung dari suhu RH akan menurun dengan meningkatnya suhu Contoh : CoCl 2 mempunyai RH 65.2% pada 25 o C dan 57.2% pada 40 o C K 2 SO 4 mempunyai RH 97.9% pada 10 o C dan 96.2% pada 40 o C 10