UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA KARTU

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: ANNA YAHYA K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Oleh : CUT MISNI MULASIWI K

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGERI 1 NGRAYUN PONOROGO

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Kata kunci: media Prezi, metode pembelajaran Snowball Throwing, mata pelajaran akuntansi, prestasi belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

Transkripsi:

Jupe UNS, Vol 2, No 1 Hal 169 s/d 179 Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu. Oktober, 2013 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA KARTU Anna Yahya, Siswandari dan Sri Sumaryati* *Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia annayahya15@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 34 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi. Peningkatan terjadi pada siklus I, walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan keaktifan siswa meningkat dengan kualifikasi sangat baik dan prestasi belajar siswa mencapai kualifikasi sangat tinggi. Kata kunci: NHT, kartu, keaktifan, prestasi belajar. ABSTRACT The purposes of the research to improve activeness and learning achievement of accountancy at grade XI IPS 3 student of SMA Negeri 1 Sukoharjo by applying cooperative learning model of numbered heads together type with card media. This research uses Classroom Action Research (CAR). The research conducted in two cycles with each cycle consist of planning, performing action, doing observation, and reflecting. The subject of this research are the students of grade XI IPS 3 student of SMA Negeri 1 Sukoharjo that consist of 34 students. The data source from student, teacher and document. The data collected by doing observating, test, documentation and interview. The validity of the data used triangulation data source and triangulation method. The data analyzed by using descriptive analysis and qualitative analysis. The result of the research showed that by applying cooperative learning model of numbered heads together type with card media can improve the activeness and learning achievement of accountancy. The improvement happened in first cycle, eventhough it is not optimal yet. The performing of second cycle made both of students activeness get very good qualification and students learning result reach very high qualification. Keywords: NHT, card, activeness, learning achievement. 169

Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Namun menurut indeks yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 2011, kualitas pendidikan di Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara. Maka perlu dilakukan suatu program pembelajaran yang tepat dalam upaya untuk meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Idealnya, pembelajaran di sekolah berjalan efektif dan pada gilirannya akan menciptakan kondisi pembelajaran kreatif. Siswa akan aktif dan guru menjadi fasilitator. Sebagai seorang pendidik, diketahui bahwa profesionalisme seorang guru bukan hanya pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang menarik dan bermakna dimaksudkan agar keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut dapat dicapai melalui pemilihan dan penggunaan model dan media pembelajaran secara tepat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo diketahui bahwa masalah yang terjadi selama pembelajaran akuntansi berlangsung adalah keaktifan siswa yang masih rendah, hal tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang kurang optimal. Pembelajaran akuntansi yang diterapkan oleh guru yaitu dengan ceramah dan latihan. Pada saat penyampaian materi, guru menjelaskan dan murid mendengarkan. Guru lebih banyak melakukan aktivitas dan siswa hanya duduk menyimak dan mencatat. Hal ini menimbulkan kebosanan pada diri peserta didik. Akibatnya keaktifan belajar siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo dalam pembelajaran akuntansi rendah, hal itu dibuktikan dengan ketika pembelajaran berlangsung tidak sedikit siswa yang sibuk melakukan aktivitas sendiri, antara lain: bermain handphone & laptop, berbicara sendiri dengan temannya, bahkan mengerjakan tugas lain yang tidak berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, hanya siswa tertentu saja yang mau bertanya. Sebagian siswa lebih suka bertanya pada temannya daripada kepada guru. Setelah guru melakukan penyampaian materi, siswa diminta untuk mengerjakan latihan yang terdapat dalam lembar kerja siswa secara individual. Tingkat konsentrasi dan pemahaman siswa berbeda-beda, maka dengan pembelajaran seperti itu dapat 170

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu menimbulkan kesulitan belajar bagi sebagian siswa. Pembelajaran yang dilakukan sebelum diterapkannya tindakan terbukti kurang efektif, hal tersebut ditunjukkan dengan kurangnya keterlibatan, keaktifan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran yang kemudian mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dari hasil ulangan pada materi jurnal penyesuaian dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 75 hanya 50 % siswa yang mencapai KKM atau dari 34 siswa hanya 17 siswa yang telah mencapai KKM dan 17 siswa lainnya belum mencapai KKM. Model pembelajaran kooperatif merupakan alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, saling berpendapat dan membagikan ide-ide untuk memecahkan permasalahan. Ada beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah NHT. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan ketika guru memberikan latihan, siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diperolehnya, sebagian siswa hanya mengandalkan temannya, tidak mau mengerjakan sendiri. NHT merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dapat melatih tanggung jawab peserta didik. Dalam pembelajaran siswa dibentuk ke dalam kelompok-kelompok diskusi dan setiap anggota kelompok diberikan tanggung jawab secara individual untuk dapat menyelesaikan permasalahan, namun siswa tersebut boleh mendiskusikan tugas yang di dapatkannya untuk diselesaikan bersama temannya, saling bertukar pendapat dan ideide. Hal tersebut dapat melatih diri siswa untuk saling bekerja sama dan melatih tanggung jawab siswa. Menurut Ibrahim (2000:56) ada beberapa manfaat dalam penerapan NHT terhadap siswa yang hasil belajarnya rendah antara lain: (1) rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (2) memperbaiki kehadiran, (3) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, (4) perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, (5) konflik antara pribadi berkurang, (6) pemahaman yang lebih mendalam, meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, (7) hasil belajar lebih tinggi. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan. Media merupakan alat atau sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Ada bermacam-macam jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah 171

Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179 satunya adalah media kartu. Media kartu yang dimaksudkan adalah kartu kosong yang nantinya akan diisi pertanyaan-pertanyaan dari siswa dan kartu soal yang telah berisi soal-soal dari guru yang nantinya harus diselesaikan oleh para siswa. Media pembelajaran kartu memfasilitasi siswa untuk lebih terlibat aktif dalam pembelajaran, murah dan mudah digunakan, membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Cirilla Elvi Purwandari (2009) menyimpulkan bahwa dengan metode bermain kartu terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan paparan di atas, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengkaji dan menganalisis rendahnya prestasi belajar siswa, dengan judul penelitian: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah terdapat peningkatan keaktifan dan prestasi belajar Akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013. Keaktifan belajar adalah kegiatan dengan menggunakan akal, pendengaran, penglihatan dan peraba untuk memfokuskan diri pada materi pelajaran. Indikator yang digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa dengan berpedoman pada apa yang diungkapkan oleh Sudjana. Menurut Sudjana (2001:72) keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam: (1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) Terlibat dalam pemecahan masalah, (3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, (5) Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal, (6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari adanya interaksi tindak belajar dan mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai dalam periode tertentu. Dalam pembelajaran, peningkatan prestasi belajar 172

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu merupakan salah satu indikator yang ingin dicapai. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar maka diperlukan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam suatu kelas tertentu. Berikut ini merupakan cara meningkatkan prestasi belajar siswa: (1) Meningkatkan motivasi belajar siswa (Hamalik dalam Aunurrahman:2009), (2) Penerapan model pembelajaran yang tepat (Sugiyanto:2009), (3) Penggunaan media dalam pembelajaran (Solihatin dan Raharjo:2007). Menurut Slavin (2007) pembelajaran koopertif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Menurut Hamid (2011:218) langkah-langkah pembelajaran NHT terdiri dari: (1) Numbering (penomoran), (2) Questioning (pengajuan pertanyaan), (3) Answering (pemberian jawaban), (4) Heads Together (berpikir bersama). Kelebihan model pembelajaran kooperatif berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya yaitu: (1) setiap siswa menjadi siap, (2) dapat melakukan diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh, (3) siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Namun kemungkinan kelas menjadi tidak kondusif, waktu yang dibutuhkan lama dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Kartu merupakan salah satu media cetak yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran kartu berisi soal-soal yang dibuat oleh siswa dan guru. Media kartu merupakan sarana untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan belajar, berfikir kritis dan secara inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori Berdasarkan kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2013. METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo yang dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Pemilihan sekolah didasarkan pada kurang optimalnya keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi. Data penelitian meliputi data kuantitatif yang berupa prestasi belajar siswa 173

Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179 dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu. Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu siswa dan guru dan sumber data sekunder yang berupa dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) Tes, dan (4) Dokumentasi. Teknik atau cara untuk menguji validitas sebuah data adalah menggunakan triangulasi. Menurut Moleong dalam Suwandi (2011:65) Triangulasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan menggunakan berbagai cara, prosedur, dan metode agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenarannya. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu triangulasi data atau sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif komparatif dan analisis data kritis. Indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah: (1) Keaktifan siswa yang ditargetkan 80%, diamati saat pembelajaran menggunakan lembar observasi, (2) prestasi belajar siswa yang ditargetkan 80%, dihitung berdasarkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 75 dianggap telah mencapai ketuntasan belajar. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. PTK menurut Aqib (2009:13) adalah Pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Menurut Arikunto (2008:16) terdapat empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan atau observasi, dan (4) Refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kondisi awal sebelum diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT proses pembelajaran kurang optimal, ditandai antara lain dengan keaktifan dan prestasi beajar siswa yang kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa terlihat kurang antusias untuk belajar akuntansi. Beberapa siswa tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, mereka lebih memilih untuk bermain handphone, laptop atau mengobrol dengan teman sebangkunya. Partisipasi siswa selama mengikuti pembelajaran akuntansi terlihat kurang. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa yang hanya mendengar dan mencatat penjelasan dari guru. Hanya siswa tertentu yang mau mengemukakan pendapatnya dan sedikit 174

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu siswa yang mau bertanya mengenai kesulitan belajarnya. Pembelajaran terlihat seperti komunikasi satu arah saja, dari guru terhadap siswa, sedangkan siswa kurang berinteraksi terhadap guru. Pada saat pelaksanaan observasi awal, materi yang sedang diajarkan adalah materi jurnal penyesuaian. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan latihan. Guru menyampaikan materi kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan secara individual. Peran guru masih mendominasi pembelajaran sehingga siswa kurang mendapat kesempatan untuk berperan aktif. Pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan siswa mudah bosan sehingga cenderung mencari kesenangannya sendiri. Hal tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang kemudian mengakibatkan prestasi belajar siswa kurang optimal. Prestasi belajar akuntansi siswa awal yang ditunjukkan dari nilai evaluasi materi jurnal penyesuaian dari 34 siswa hanya 50% atau 17 siswa yang sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan untuk mata diklat akuntansi, yaitu sebesar 75 dan 50% atau 17 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Perencanaan dalam siklus I antara lain: menyusun RPP, mempersiapkan media pembelajaran kartu, menyiapkan LKS untuk berdiskusi, menyiapkan lembar observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis. Tindakan pada siklus I dilakukan dalam 3 pertemuan dan kegiatannya sesuai dengan urut-urutan kegiatan yang ada pada perencanaan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dalam siklus I hasilnya sebagai berikut: (1) hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase 55,7% dan termasuk kedalam kualifikasi cukup, (2) prestasi belajar siklus I diperoleh dari hasil tes formatif/tes akhir pada siklus I. Dari hasil tes akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 79,09. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70,6% atau 24 siswa telah mencapai KKM dan 29,4% atau 10 siswa belum mencapai KKM. Apabila dibandingkan dengan nilai evaluasi sebelum tindakan siklus I ketuntasan siswa pada siklus I naik dari 50% menjadi 70,6% atau dari 17 siswa yang tuntas sebelum tindakan naik menjadi 24 siswa tuntas setelah dilakukannya tindakan siklus I. Hasil yang diperoleh dalam siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan, maka dilakukan tindakan untuk siklus berikutnya. 175

Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179 Tabel 01. Peningkatan Skor Keaktifan Siswa dari Siklus I ke Siklus II No. Indikator/aspek yang diamati Siklus I Siklus II Peningkatan Angka % Angka % Angka % 1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 10 48,6 17 80,9 7 32,3 2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah. 13 61,9 18 85,7 5 23,8 3 Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami 11 52,4 19 90,5 8 38,1 persoalan yang dihadapinya. 4 Siswa aktif dalam kerja kelompok. 9 42,9 16 76,2 7 33,3 5 Siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. 16 76,2 20 95,2 4 19 6 Siswa menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. 11 52,4 18 85,7 7 33,3 (Sumber: data penelitian yang telah diolah) Perencanaan dan pelaksanaan dalam siklus II sama dengan siklus I hanya saja pelaksanaan siklus II memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I. Berdasarkan pengamatan pada siklus II hasilnya sebagai berikut: (1) hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II diperoleh ratarata persentase 85,7% dan termasuk kedalam kualifikasi sangat baik, (2) prestasi belajar siklus I diperoleh dari hasil tes formatif/tes akhir pada siklus I. Dari hasil tes akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 89,4. Ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 97,1% atau 33 siswa telah mencapai KKM dan 2,9% atau 1 siswa belum mencapai KKM.. Guru mengadakan remidial bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Nilai akhir siswa tersebut adalah 75 yang berarti bahwa setelah dilakukan perbaikan siswa tersebut telah mencapai ketuntasan belajar. Tabel 01. di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa yang diamati dalam 6 aspek pengamatan yaitu: (1) siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya pada siklus I persentasenya 48,6 menjadi 80,9% pada siklus II, (2) siswa terlibat dalam pemecahan masalah pada siklus I persentasenya 61,9 menjadi 85,7% pada siklus II, (3) siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya pada siklus I 176

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu persentasenya 52,4 menjadi 90,5% pada siklus II, (4) siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah pada siklus I persentasenya 42,9 menjadi 76,2%, (5) siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal pada siklus I persentasenya 76,2 menjadi 95,2% pada siklus II, (6) siswa menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I persentasenya 52,4 menjadi 85,7% pada siklus II. Rata-rata persentase yang meningkat dari siklus I sebesar 55,7% dengan kualifikasi cukup menjadi 85,7 % pada siklus II dengan kualifikasi sangat baik. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil kenaikan persentase telah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Dari pra tindakan persentase siswa yang nilainya tuntas sebesar 50% meningkat pada siklus I menjadi 70,6% dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 97,1%. Peningkatan dari pra tindakan ke siklus I sebesar 20,6% kemudian peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,5%. Kenaikan persentase siswa yang tuntas tentu saja diikuti dengan penurunan persentase siswa yang tidak tuntas yaitu pada pra tindakan sebesar 50% menjadi 29,4% pada siklus I dan kembali menurun pada siklus II menjadi 2,9%. Penurunan dari pra tindakan ke siklus I sebesar 20,6% kemudian penurunan dari siklus I ke siklus II sebesar 26,5%. Dengan demikian, ketuntasan belajar pada siklus II termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi, hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan tindakan sudah berhasil mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan, meskipun masih ada siswa yang belum tuntas. Dari apa yang telah diuraikan di atas dapat terlihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Indikator kinerja penelitian yang telah ditetapkan yaitu peningkatan keaktifan siswa sebesar 80% dan peningkatan prestasi belajar siswa yang dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dengan persentase sebesar 80% telah tercapai. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan tindakan untuk siklus selanjutnya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu yang diterapkan pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi siswa tersebut. Prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari ketuntasan belajar dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: 177

Jupe UNS, Vol 2, No. 1 Hal 169 s/d 179 Tabel 02. Peningkatan Prestasi Belajar Pra tindakan, Siklus I dan Siklus II No. Ketuntasan klasikal Pra tindakan Siklus I Siklus II Angka % Angka % Angka % 1 Tuntas 17 50 24 70,6 33 97,1 2 Tidak tuntas 17 50 10 29,4 1 2,9 (Sumber: data penelitian yang telah diolah) Pembelajaran yang terpusat pada siswa yaitu dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pengetahuan sendiri, belajar bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan dan mendapatkan pengalaman belajar, sehingga ilmu yang didapatkannya tidak mudah untuk terlupakan. Hal tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Stahl et.al (1994) bahwa melalui model cooperative learning siswa dapat memperoleh pengetahuan, kecakapan sebagai pertimbangan untuk berpikir dan menentukan serta berbuat dan berpartisipasi sosial. Selain itu, juga mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Lie (2008) bahwa NHT memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, selain itu juga dapat membangkitkan semangat kerja sama. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992) adalah pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, metode mengajar menjadi lebih variatif, sehingga dapat mengurangi kebosanan belajar dan siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan media kartu dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar akuntansi bagi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun 2013. UCAPAN TERIMA KASIH. Terselesaikannya artikel ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, 178

Anna Yahya, Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Media Kartu arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: (1) Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta (2) Ketua BKK Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (3) Pembimbing I dan II, atas segala pengarahan dan bimbingannya selama penyusunan artikel ilmiah ini (4) Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamid, Sholeh. (2011). Metode Edutainment. Jogjakarta: DIVA Press. Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Nugraheni Denik, Usada, Siti Kamsiyati. (2011). Penggunaan Media Kartu Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Konsep Pecahan. Jurnal Didaktika Dwija Indria, 2 (4), 1-4. Diperoleh 1 Maret 2013, dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/p gsdsolo/article/viewfile/454/235 Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sudjana, Nana. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Suwandi, Sarwiji. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. 179