FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEAKTIFAN DI POSYANDU LANSIA DESA KLASEMAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA DESA TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEGAWAI DAN MASA KERJA DENGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

KESEHATAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA PLUMBON KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER DENGAN KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KEAKTIFAN POSYANDU LANSIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

Tajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Jurnal Kedokteran STM Januari Juni 2018 P ISSN X (Sains dan Teknologi Medik) E ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEAKTIFAN DI POSYANDU LANSIA DESA KLASEMAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2016

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006 ). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Alhidayati. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

Heni Maryati 1, Achmad Fatoni 1, Hexawan T 2 Program Studi D3 Perawatan STIKES Pemkab Jombang Puskesmas Tapen Kabupaten Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN KADER DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN DI POSYANDU DESA PUCANGAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KERENTANAN DAN JENIS PELAYANAN YANG TERSEDIA DENGAN PEMANFAATAN MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER (MMC) OLEH MAHASISWA UMS

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

: BAYU SETIAWAN J

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMANFAATANAN POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

Ai Setiawati 1, Dini Sukmalara 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah

Nisa khoiriah INTISARI

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN JENIS PENYAKIT TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKTIFAN LANSIA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI DESA KAUMAN KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : FARIDA KUSUMANINGRUM J 410 100 065 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

FAKTOR INTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN LANSIA BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA DESA MAYUNGAN KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN Farida Kusumaningrum*, Ambarwati**, Farid Setyo Nugroho*** *Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS, *** Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS ABSTRAK Posyandu lansia merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang dikhusukan untuk lansia, pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di Desa Mayungan masih tergolong kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor internal lansia dengan keatifan lansia berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 60 lansia, Sampel pada penelitian ini semua lansia yang ada di posyandu lansia Desa Mayungan sebanyak 60 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur lansia (p=0,000), jenis pekerjaan lansia (p=0,000), dan tingkat pengetahuan lansia (p=0,001) dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Serta tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,728), tingkat pendidikan (p=0,445), dan sikap (p=0,889) dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Disarankan kepada petugas kesehatan atau Puskesmas untuk terus meningkatkan sosialisasi dan motivasi untuk para lansia agar lebih aktif berkunjung ke posyandu lansia. Kata Kunci : Posyandu Lansia, Faktor Internal, Kunjungan ABSTRACT Eldery posyandu is one type of health care to the eldery posyandu services utilization the village is still relatively less Mayungan. The aims of this research is to determine the relationship between the internal factors of elderly with elderly liveliness visit Posyandu to Mayungan village subdistrict district Ngawen Klaten. The method of this research was observation with cross sectional approach. The population of this research 60 elderys. The Research sample are elderly in eldery Posyandu Mayungan village using 60 sample. The technique of sampling was exhaustive sampling. Statistic analyzed used chi square test. The result of this research showed there was a relationship between age of eldery (p=0,000), kind of job (p=0,000), and the knowledge level of eldery (p=0,001) with the activity of the elderly visited posyandu Mayungan village. There is not relationship between sex (p=0,728), the education level of eldery (p=0,445), and the attitude (p=0,889) with the activity of the elderly visited posyandu Mayungan village. Suggested to health workers or puskesmas to continue improve socialization and motivated to for the elderly to be more active in eldery posyandu. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 1

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan Hak Asasi manusia ( UUD 1945, Pasal 28 Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009 ) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh kelompok bangsa. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010). Kecamatan Ngawen merupakan salah satu dari 26 kecamatan di Kabupaten Klaten. Desa Mayungan merupakan salah satu dari 13 desa di Kecamatan Ngawen yang mempunyai 14 unit posyandu lansia. Di kecamatan ngawen Desa Mayungan merupakan satu-satunya desa yang kegiatan posyadu lansianya aktif diadakan setiap satu bulan sekali, namun jumlah kunjngan belum mencapai target yang diinginkan. Di posyandu Desa Mayungan jumlah lansia yang tercatat sebanyak 349 orang sedangkan lansia yang melakukan kunjungan sebanyak 116 lansia. Pada bulan Januari Mei 2014 didapatkan data lansia sebanyak 92 lansia. Dari 92 lansia, hanya 40 lansia yang beerkunjung ke posyandu lansia, dari situlah terlihat bahwa pemanfaatan posyandu lansia masih kurang. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Anggrek IV Desa Mayungan dengan melakukan wawancara terhadap 10 orang lansia, didapatkan hasil bahwa dari 10 lansia yang diwawancarai 5 orang lansia tidak pernah melakukan kunjungan ke posyandu lansia. Adapun alasan yang menyebabkan adalah saat jadwal dilaksanakan posyandu lansia, sebagian besar lansia ada yang menjaga cucunya sehingga tidak bisa berkunjung, adanya rasa malas lansia untuk berkunjung, kurangnya informasi mengenai manfaat posyandu lansia dan tidak adanya dukungan dari keluarga. Penelitian Lestari (2011) menunjukkan bahwa keaktifan kunjungan lansia ke posyandu lansia dipengaruhi oleh Umur 71 tahun, Tidak bekerja, sikap baik terhadap posyandu, fasilitas posyandu yang baik, pelayanan kader dan petugas kesehatan yang baik, dan peran keluarga yang baik, sedangkan faktor yang tidak terbukti sebagai faktor yang berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan lansia ke posyandu adalah kondisi sosial ekonomi, akses terhadap posyandu, serta peran serta sosial lansia. Berdasarkan uraian data yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor internal yang berhubungan dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 2

lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian ini adalah di posyandu Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten yang akan dilaksanakan pada bulan September 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang ada di 2 posyandu lansia di Desa Mayungan Kecamatan Ngawen yaitu sebanyak 60 lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di posyandu sebanyak 60 lansia (purposive sampling). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel. Sedangkan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara faktor internal dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hubungan Umur dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Tabel 1. Hubungan Umur dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Keaktifan kunjungan Umur Aktif Tidak aktif Tot al n % n % lansia tua 4 6,6 20 33,3 24 Lansia muda 23 38,3 13 21,7 36 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa lansia muda lebih aktif berkunjung ke posyandu lansia dari pada lansia tua. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa p = 0,000 ( 0,05) dengan nilai Coefisien P - value Coefi sien 0,000 0,422 95% CI (PR 0,261; 0,103-0,660) contingency sebesar 0,422 dan nilai PR sebesar 0,261 95% CI 0,103-0,660 maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara umur lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. 2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 3

Tabel 2. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan keaktifan kunjungan lansia ke posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Keaktifan kunjungan Jenis kelamin Aktif Tidak aktif P Total n % n % value Perempuan 23 38,3 27 45,0 50 Laki-laki 4 6,7 6 10,0 10 0,728 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar lansia yang aktif berkunjung ke posyandu lansia berjenis kelamin perempuan lebih banyak berkunjung ke posyandu daripada lansia yang berjenis kelamin lakilaki. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa p = 0,728 (> 0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. 3. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Tabel 3. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Keaktifan kunjungan Tingkat Pendidikan aktif Tidak aktif n % n % Total Rendah 24 40,0 27 45,0 51 Tinggi 3 5,0 6 10,0 9 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lansia dengan tingkat pendidikan rendah lebih banyak aktif berkunjung ke posyandu daripadalansia dengan tingkat pendidikan tinggi. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai P value 0,445 signifikan sebesar 0,445. Karena nilai p-value > 0,05 (0,445 >0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 5

4. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Tabel 4. Hubungan antara Jenis Pekerjaan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Keaktifan kunjungan Pekerjaan Aktif Tidak aktif Total n % n % Tidak 15 25,0 2 3,3 17 bekerja Bekerja 12 20,0 31 51,7 43 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lansia yang bekerja lebih banyak tidak aktif berkunjung ke posyandu lansia daripada lansia yang tidak bekerja. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa p = 0,000 ( 0,05), dengan nilai Coefisien p - value Coef isien 0,000 0,480 95% CI (PR 3,162; 1,897-5,269) contingensi sebesar 0,480 dan nilai PR sebesar 3,162; 95% CI 1,897-5,269 maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara jenis pekerjaan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Tabel 5. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Pengetahuan Keaktifan kunjungan Aktif Tidak aktif n % n % Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lansia dengan tingkat pengetahuan baik lebih banyak berkunjung ke posyandu lansia daripadalansia dengan tingkat pengetahuan buruk. Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa p = To tal Buruk 9 15,0 25 41,7 34 Baik 18 30,0 8 13,3 26 p - value Coefisi en 0,001 0,392 95% CI (PR 0,382; 0,206-0,708) 0,001 ( 0,05) dengan nilai Coefisien contingency sebesar 0,392 dan nilai PR sebesar 0,382; 95% CI 0,206-0,708 maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 5

6. Hubungan Sikap dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Tabel 6. Hubungan antara Sikap dengan Keaktifan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Sikap Keaktifan kunjungan Aktif Tidak aktif Total n % n % p value Buruk 15 25,0 19 31,7 34 Baik 11 18,3 15 25,0 26 0,889 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa lansia yang memiliki sikap buruk lebih banyak tidak aktif berkunjung ke posyandu lansia daripada lansia dengan sikap baik. Hasil uji statistik Chi Square PEMBAHASAN A. Hubungan umur lansia Dari hasil penelitian terhadap 60 responden, menunjukkan bahwa responden dengan kategori lansia muda lebih aktif berkunjung ke posyandu lansia daripada lansia dengan kategori lansia tua. Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,000 0,05. Sehingga H 0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara umur lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lestari (2011) yang menyatakan bahwa lansia yang berumur 71 tahun lebih aktif datang ke posyandu karena sering merasakan adanya gangguan kesehatan, dan sebaliknya lansia yang muda tidak lebih aktif ke posyandu karena masih merasa menunjukkan bahwa p = 0,889 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia sehat, sehingga datang ke posyandu kalau merasa tidak enak badan saja. Hasil penelitian dapat menggambarkan bahwa responden yang termasuk dalam kategori lansia muda cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu tersebut sebagai upaya pencegahan atau preventif. Hal dapat disebabkan oleh tingkat pengetahuan lansia yang buruk, pendidikan lansia yang rendah, dan lansia yang bekerja lebih banyak tidak aktif ke posyandu. Hubungan jenis kelamin Dari hasil penelitian terhadap 60 responden, menunjukkan bahwa responden perempuan lebih aktif berkunjung ke posyandu daripada responden yang berjenis kelamin lakilaki. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 6

Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,728 > 0,05 sehingga H 0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara jenis kelamin lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rosyid (2009), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia. Tidak adanya hubungan ini membuktikan bahwa jumlah populasi responden perempuan yang lebih banyak dari pada laki-laki, sehingga memungkinkan lansia perempuan lebih banyak yang berkunjung ke posyandu daripada lai-laki. Untuk meningkatkan perilaku lansia berkunjung ke posyandu lansia perlu dilakukan promosi, kesehatan dengan penyuluhan, ceramah, leaflet dan poster. Hubungan Tingkat Pendidikan Dari hasil penelitian terhadap 60 responden menunjukkan bahwa lansia dengan tingkat pendidikan rendah lebih aktif berkunjung daripada lansia dengan tingkat pendidikan tinggi. Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,445 > 0,05, sehingga H 0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen. Menurut Noorkasiani dan Tamher (2012) Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh pada respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Seorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan berorientasi pada tindakan preventif, mengetahui lebih banyak masalah kesehatan dan memiliki status kesehatan yang lebih baik Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) yang meneliti tentang Beberapa Faktor yang Berperan terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu di Desa Tarmantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pendidikan dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia. Hubungan Jenis Pekerjaan Dari hasil penelitian terhadap 60 responden menunjukkan bahwa lansia yang tidak bekerja lebih aktif berkunjung daripada lansia yang bekerja. Hasil dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar 0,000 0,05 H 0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara jenis pekerjaan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Kurniasari dan Suktiarti (2013) yang meneliti tentang Hubungan antara tingkat pengetahuan, Tingkat Pendidikan, dan Status Pekerjaan dengan Motivasi lansia berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara Status Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 7

Pekerjaan dengan Motivasi lansia berkunjung ke Posyandu Lansia. Hasil penelitian dapat menggambarkan bahwa responden yang bekerja, tidak aktif berkunjung dibanding dengan responden yang tidak bekerja, pekerjaan responden yang sebagian besar bekerja sebagai buruh dan petani yang bekerja dari pagi sampai sore menyebabkan lansia tidak memiliki waktu untuk ke posyandu. Pekerjaan atau aktivitas lansia menjadi peranan dalam pemanfaatan posyandu lansia karena dengan pekerjaan atau aktivitas lansia menjadikan lansia tidak mempunyai waktu luang saat jam pelaksanaan posyandu dilakukan. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan tingkat pengetahuan baik lebih banyak berkunjung daripada lansia dengan pengetahuan buruk. Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar p = 0,0001 0,05, sehingga H 0 ditolak yang berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen Menurut Notoatmodjo (2007 a ) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengetahuan mempengaruhi seseorang dalam bertindak atau dalam melakukan suatu pekerjaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2007 a ) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Hubungan Sikap Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia dengan sikap buruk lebih banyak tidak aktif berkunjung daripada lansia dengan sikap baik. Hasil analisis uji Chi Square diperoleh nilai p sebesar p = 0,889 > 0,05, sehingga H 0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara sikap lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan Kecamatan Ngawen. Menurut Notoatmodjo (2007 a ), Sikap baik lansia yaitu respon atau kesediaan lansia untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu dalam melakukan kunjungan ke posyandu. Sedangkan sikap lansia yang buruk yaitu tidak adanya kesiapan untuk bertindak berkunjungan ke posyandu. Lansia yang mempunyai sikap baik terhadap posyandu cenderung lebih aktif berkunjung ke posyandu dari pada lansia dengan sikap buruk. Tidak adanya hubungan disebabkan oleh Sikap responden yang buruk terhadap posyandu dapat disebabkan oleh pengalaman pribadi responden saat berkunjung ke posyandu. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 8

PENUTUP A. Simpulan 1. Terdapat hubungan antara umur lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,000, nilai coefisien contingency sebesar 0,422 dan nilai PR sebesar 0,261 95% CI 0,103-0,660). 2. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,728). 3. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,445) 4. Terdapat hubungan antara jenis pekerjaan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,000, nilai coefisien contingency sebesar 0,480 dan nilai PR sebesar 3,162 95% CI 1,897-5,269). 5. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan lansia dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,001 nilai coefisien contingency sebesar 0,392 dan nilai PR sebesar 0,382 95% CI 0,206-0,708). 6. Tidak terdapat hubungan antara sikap dengan keaktifan lansia berkunjung ke posyandu lansia Desa Mayungan (nilai p sebesar 0,889). B. Saran 1. Bagi pemerintah (DKK Klaten dan Puskesmas Ngawen) Hendaknya instansi yang terkait khususnya Puskesmas selalu memberikan penyuluhan dan motivasi pada lansia untuk berkunjung ke posyandu. Upaya penyuluhan dari puskesmas hendaknya dilakukan secara terus menerus sampai lansia betul-betul memahami tentang manfaat, fungsi dan tujuan dari posyandu lansia. 2. Bagi masyarakat Bagi masyarakat khususnya lansia hendaknya aktif berkunjung ke posyandu lansia karena akan mendapatkan informasi kesehatan dan pengetahuan tentang manfaat dari posyandu lansia dengan memanfaatkan keberadaan posyandu lansia dengan baik, karena kegiatan Posyandu Lansia dapat membantu para lansia dalam upaya meningkatkan kesehatan. 3. Bagi peneliti lain Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 9

Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian yang sama bisa dengan melakukan pendidikan kesehatan pada lansia mengganti atau menambahkan variabel penelitian ini dengan variabel lainnya seperti faktor eksternal, faktor perilaku, faktor lingkungan atau dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment DAFTAR PUSTAKA Aribowo R. 2012. Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia. Diakses pada tanggal 25 Juni 2014. http://nursemend.blogspot. com/3518.htm. Arisman. 2007. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Penduduk Usia Lanjut 2009. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Depkes RI. 2000. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Depkes RI Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten 2013. Kabupaten Klaten : Klaten Hasibuan W dan Ismayadi. 2006. Hubungan Program Pelayanan Posyandu Lansia Terhadap Tingkat Kepuasan Lansia di daerah Binaan Puskesmas Darussalam Medan. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara.Vol 2 No.1. Hidayat A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Istiyani A dan Rusilanti. 2013. Gizi Terapan Lansia. Bandung : Remaja Rosdakarya Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia 2013. Jakarta : Pusat Data dan Informasi. Komnas Lansia. 2010. Profil Penduduk Usia Lanjut 2009. Jakarta : Komisi Nasional Lanjut Usia. Kurniasari, L., Suktiarti. 2013. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan, Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan dengan Motivasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 10

Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Skripsi Ilmiah. Pekalongan: Stikes Muhammadiyah Pekajangan Lestari P. Hadisaputro S. dan Pranarka K. 2011. Beberapa Faktor yang Berperan terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Ke Posyandu (Studi Kasus di Desa Tarmantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi DIY). Jurnal Kedokteran Vol.45 No.2, Tahun 2011. Noorkasiani., Tamher S. 2012. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmojo S. 2007 a. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo S. 2007 b. Promosi Kesehatan dan Ilmu Rosyid FN. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Jurnal Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. Novarina V. Muhlisin Abi. 2012. Dukungan Keluarga tentang Senam Lansia dengan Keaktifan Mengikuti Senam di Posyandu Peduli Insani di Mendungan Desa Pabelan Kartasura Tahun 2012. Jurnal Ilmu Kesehatan. Program Ilmu Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nugroho W. 2000. Perawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Parktiknya AW. 2011. Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers Puskesmas Ngawen. Laporan Tahunan Puskesmas 2013. Ngawen : Klaten. Ilmu Kesehatan. Program Ilmu Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 11

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta. Widiyanto J. 2010. SPSS For Windows (untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian). Surakarta : Laboratorium FKIP UMS. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Surakarta 12