BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri farmasi berkembang pesat seiring dengan berkembangnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan menambah bahan tertentu(rachmawati & Triyana, 2008).

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kemasan, hingga produk jadi. Proses tersebut dilakukan di laboratorium quality

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deteksi Efektifitas Bahan Antiseptik Melalui Pengukuran Tegangan Permukaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanitasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Daya Bunuh Hand Sanitizer Berbahan Aktif Alkohol 59% dalam Kemasan Setelah Penggunaan Berulang terhadap Angka Lempeng Total (ALT)

ASEPTIC DAN ANTISEPTIC. FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF TRISAKTI Kelly Radiant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang menggambarkan keseluruhan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia (Anonim, 2004).

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 3% - 21%, dan infeksi daerah operasi (IDO) mencakup 5% - 31% dari total

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju,

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahan baku atau raw material. Karena bisnis manufaktur menekankan

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH METODE HAND WASH TERHADAP PENURUNAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA

LAMPIRAN 1 INFORMED CONSENT

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. Mikroorganisme ada yang berupa bakteri, protozoa, virus ataupun cendawan,

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang beriklim tropis yang memiliki beberapa khasiat sebagai obat

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan itu harus memenuhi syarat-syarat bagi kesehatan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat dinamis dan merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. antiseptik yaitu 1 antiseptik dari zona risiko rendah infeksi (ruang administrasi), 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuat strategi pemasaran. Orientasi dari strategi ini adalah

Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

GMP (Good Manufacturing Practices) Cara Pengolahan Pangan Yang Baik

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN BIAYA MUTU SEBAGAI PENUNJANG PROGRAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA CV. CAHAYA ALAM DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia

I. PENDAHULUAN. Ternak itik yang berkembang sekarang merupakan keturunan dari Wild

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB 1. Pendahuluan. Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang. didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang

ANTISEPTIC DAN DESINFEKTAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur,

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2004 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG BANK JARINGAN, SEL, DAN BIOMATERIAL. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah demam berdarah, diare, tuberkulosis, dan lain-lain (Darmadi, 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam. diantaranya perawat, dokter dan tim kesehatan lain yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia luar adalah tangan. Hal tersebutmemudahkan terjadinya kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

BAB I PENDAHULUAN. dari spesimen-spesimen yang diperiksa. Petugas laboratorium merupakan orang

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Secara rinci mata kuliah ini terdiri atas 9 modul, yaitu: Modul 1 : Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi Kegiatan Belajar 1, Ruang

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri farmasi berkembang pesat seiring dengan berkembangnya berbagai macam penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya. Industri farmasi menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam dunia kesehatan yang harus dijawab agar dapat terus bersaing dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan dengan tetap memperhatikan kualitas yang baik dari produk yang dihasilkan. Produk dengan nilai mutu yang baik dan berkualitas merupakan salah satu strategi yang harus diterapkan dari suatu perusahaan farmasi agar bisa terus bertahan di dalam dunia farmasi. Semua produk yang dihasilkan PT Sandoz Indonesia dilakukan di bawah pengawasan mutu dengan menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik dan Benar) agar kualitas dari produk tersebut dapat terjaga, terutama kontrol dalam proses produksinya. Mutu merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini, mutu telah menjadi satu-satunya kekuatan terpenting yang membuahkan keberhasilan organisasi dan pertumbuhan perusahaan baik di pasar berskala nasional maupun internasional. Tingkat pengembalian investasi dari 1

2 program mutu yang tangguh dan efektif akan menghasilkan probabilitas yang menggiurkan jika didukung dengan strategi mutu yang efektif. Laboratorium pengawasan mutu merupakan bagian dari pengendalian mutu, dimana kegiatan umum yang dilakukan adalah melakukan pengujian atau analisis dari mulai bahan pengemas, bahan baku, mikrobiologi dan produk jadi. Selain itu laboratorium pengawasan mutu juga bertanggung jawab terhadap hasil pengujian dan analisis bahan baku, pengemas, dan produk jadi sehingga dapat menghasilkan suatu produk dengan kualitas mutu yang baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Laboratorium mikrobiologi di dalam perusahaan farmasi memiliki peran yang cukup penting, yaitu laboratorium yang melakukan pelayanan dan pengujian dalam bidang mikrobiologi yang meliputi bakteri, virus dan jamur dimana terdapat pengujian seperti efektifitas, disinfektan, pemeriksaan obat jadi, bahan setengah jadi dan primary packaging material, juga proses sterilisasi dan pengujian kontrol kualitas. Fungsi utama laboratorium mikrobiologi adalah membantu memberikan konfirmasi diagnosis apakah obat yang dihasilkan memiliki mutu yang bagus dan apakah terjadi infeksi dan kontaminasi baik pada bahan baku, produk jadi, dan di lingkungan yang disebabkan oleh mikroba. Sterilitas merupakan hal yang mutlak dan utama pada pemeriksaan mikrobiologi. Tanpa adanya sterilitas maka hasil yang diperoleh bukanlah hasil

3 bakteri dan kuman yang sesungguhnya, namun kuman kontaminan. Salah satu cara untuk menjaga agar hasil pekerjaan di laboratorium mikrobiologi tidak terkontaminasi, serta dapat melindungi pemeriksa dan analis mikrobiologi sendiri adalah dengan cara cuci tangan. Cuci tangan merupakan suatu hal yang sederhana yang biasa kita lakukan tapi sangat besar manfaatnya. Mencuci tangan menurut WHO adalah suatu proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan serpihan kulit mati dari kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air. Mencuci tangan yang baik merupakan unsur terpenting dan efektif untuk mencegah penularan infeksi dan kontaminasi. Penelitian yang dilakukan oleh Girou et al., (2002) membuktikan bahwa cuci tangan dapat menurunkan jumlah kuman di tangan hingga 58%. Secara individu cuci tangan dapat meningkatkan hieginitas yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Di negara-negara maju dimungkinkan telah dilakukan prosedur khusus namun di Indonesia umumnya belum dilakukan. Pencegahan infeksi dan kontaminasi dilakukan dengan penggunaan antiseptik. Antiseptik merupakan zat yang biasa digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme yang hidup di permukaan tubuh. Mekanisme kerja antiseptik ini antara lain merusak lemak pada membran sel bakteri atau dengan cara menghambat salah satu kerja enzim pada bakteri yang berperan dalam biosintesis asam lemak (Isadiartuti & Retno, 2005).

4 Umumnya cuci tangan yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi PT. Sandoz Indonesia menggunakan sabun cair cuci tangan yang lalu dilanjutkan dengan cairan antiseptik yang terpisah. Selama ini tidak ada standar khusus dan spesifikasi yang khusus untuk penentuan cara cuci tangan yang dilakukan dan bahan apa saja yang digunakan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan masa kadaluarsa dari antiseptik cair yang digunakan sehingga yang dapat dijadikan standar pada saat bekerja di Laboratorium Mikrobiologi khususnya di perusahaan farmasi serta mengenai perubahan pabrik pembuat cairan antiseptik tersebut. Dengan demikian risiko kontaminasi dapat diminimalisir dan perlindungan keamanan pekerja laboratorium dapat terjamin. Penelitian ini akan lebih jauh menganalisis secara mikrobiologi di PT.Sandoz dengan judul Analisis Penentuan Masa Kadaluarsa Pada Cairan Antiseptik Tangan Dengan Menggunakan Peta Kontrol X dan Peta Kontrol R Di PT. Sandoz Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah menetapkan masa kadaluarsa antiseptic gel secara mikrobiologi yang digunakan di perusahaan baik di produksi maupun di laboratorium mikrobiologi Quality Control.

5 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektifitas pembersih tangan antiseptik dalam membunuh bakteri dan jamur selama waktu simpan dan pemakaian sehingga dapat diperoleh waktu kadaluarsa untuk bahan antiseptik tersebut. 2. Untuk memantapkan pemahaman mahasiswa terhadap pengetahuan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkannya dengan kerja di lapangan. 3. Mengetahui dan memahami bagaimana perusahaan mengendalikan kualitas bahan yang digunakan didalam perusahaan dalam meningkatkan mutu termasuk mutu dari antiseptik yang digunakan. 1.4 Pembatasan Masalah Untuk memudahkan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dalam hal tersebut penulis membatasi pembahasan permasalahan pada poin-poin berikut : 1. Penelitian dilakukan pada Uji Angka Total Mikroba pada bahan antiseptik di ruangan pilhan di perusahaan..

6 2. Data bahan antiseptik yang di ambil selama periode Maret 2013 Mei 2013. 3. Kondisi alat untuk pengujian total bakteri dalam keadaan baik dan dapat beroperasi dengan baik. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini saya akan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode : 1. Studi literatur Dengan cara membuat studi literatur serta mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kualitas dari produk yang dihasilkan dengan mengumpulkan data-data yang didapat dari perusahaan. 2. Wawancara Mengadakan wawancara langsung kepada karyawan yang bersangkutan untuk mendapatkan imnformasi yang lebih jelas dan lebih dekat ke lapangan. 3. Observasi langsung ke lapangan Observasi langsung sangat membantu untuk lebih memahami masalah-masalah yang ada di lapangan, sehingga data-data yang diperoleh

7 melalui literatur dan wawancara dapat lebih mudah dipahami untuk mencegah terjadinya salah interpretasi. 1.6 Sistematika Penulisan Sistem penyusunan yang digunakan dalam penulisan ini adalah system deskriftif yaitu menggambarkan aktivitas dari sistem pengendalian kualitas di PT Sandoz Indonesia. Untuk mendapatkan gambaran kerja praktek ini, maka sistematika laporan tersebut yang diharapkan akan dibagi menjadi lima bab, yaitu: 1. Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 2. Bab II Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, proses produksi yang disertai dengan produk yang dihasilkan. 3. Bab III Landasan Teori kerja praktek. Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian

8 4. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi tentang data-data yang diperoleh selam kerja praktek dan pengolahan data tersebut yang disertai analisis. 5. BAB V Simpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan yang didapat dari hasil analisa dan saran yang dapat menunjang kemajuan dari analisa yang didapat.