BAB I PENDAHULUAN. atau tepat. Kecakapan berpikir adalah ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

BAB I PENDAHULUAN. filsafat. Setiap tradisi atau aliran filsafat memiliki pemikiran filosofis masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. Melihat dan mengalami fenomena kehidupan konkrit manusia di jaman

BAGIAN I ARTI PENTING LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak manusia menghidupi kehidupan palsu. Kehidupan yang

LOGIKA MENURUT TAN MALAKA DALAM MADILOG SUHARTOYO

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

PEMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. plural. Pluralitas masyarakat tampak dalam bentuk keberagaman suku, etnik,

Filsafat Ilmu dan Logika

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup maupun benda (objek) yang ada di dunia ini

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai persona pertama-tama karena ke-diri-annya (self). Artinya, self

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE ( )

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

Silabus. Pengantar Logika Informatika Logika Proposisi Logika Predikat UTS Himpunan Relasi & Fungsi Bagian Aljabar Boolean UAs

: SRI ESTI TRISNO SAMI

BAB I PENDAHULUAN. diri. Sebagai person manusia memiliki keunikan yang membedakan dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Logika merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode dan hukumhukum

DASAR-DASAR LOGIKA. Ruang Lingkup Logika. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. PERMASALAHAN Latar Belakang Permasalahan

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki Pancasila yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dari proses berpikir. Berpikir merupakan suatu proses mempertimbangkan,

Pemikiran Politik (Madilog) Tan Malaka Menuju Kemerdekaan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang misterius dan kompleks. Keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Aristoteles pada kalimat pertama dalam bukunya, Metaphysics,

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB III KERANGKA TEORI ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Jürgen Habermas dalam bukunya Faktizitat und Geltung mengungkapkan

NATURALISME (1) Naturalisme 'natura' Materialisme

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang sangat. kompleks karena ada banyak aspek yang bisa diulas,

BERPIKIR (PENALARAN) DEDUKTIF

Areté Volume 02 Nomor 02 September 2013 RESENSI BUKU 2. Simon Untara 1

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo March 14, Prodi S3 Matematika FMIPA-ITB

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. penyajian materi sejarah jika dibandingkan dengan eksistensi tokoh-tokoh lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR LOGIKA. Modul ini berisi langkahlangkah. memahami prinsip-prinsip logis dalam bernalar.

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bab 4 PENUTUP. Semenjak berakhirnya kekuasaan Orde Baru (negara) akibat desakan arus

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

KONSEP MURBA DALAM PANDANGAN TAN MALAKA ( ) SKRIPSI

FILSAFAT ILMU DAN METODE FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 04Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Logika Matematika. Rukmono Budi Utomo Pengampu: Prof. Dr. Taufiq Hidayat. March 16, 2016

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

KARAKTERISTIK MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

Verawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang berakal. Dengan adanya akal manusia akan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

CRITICAL THEORIES Bagian II

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Bab penutup ini akan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam. permasalahan. Kemudian, bab ini juga akan memberi catatan kritis terhadap

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

Pengetahuan dan Kebenaran

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Ilmu Penalaran atau Logika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB II KAJIAN TEORI. esensialisme, pusat perhatiannya adalah situasi manusia. 1. Beberapa ciri dalam eksistensialisme, diantaranya: 2

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

BAB V PENUTUP V. 1. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

PEMIKIRAN POLITIK SOEKARNO, BUNG HATTA, DAN TAN MALAKA DALAM KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Imaji Vol. 4 - No. 2/ Februari 2009 RESENSI BUKU

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Tujuan tersebut menjadi salah

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

Minggu ke. Media Tugas Referensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Untuk itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan

Transkripsi:

BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Logika merupakan ilmu pengetahuan dan kecakapan berpikir tepat. 1 Sebagai ilmu, logika merupakan hukum-hukum yang menentukan suatu pemikiran itu lurus atau tepat. Kecakapan berpikir adalah ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum logika dalam pemikiran. Dengan ini, manusia mendapatkan pengetahuan, memahami dan menghadapi realitas hidup setiap hari dengan aturan-aturan berpikir, misalnya silogisme, deduktif dan induktif. Logika juga merupakan teknik atau cara berpikir manusia untuk mengarahkan akal budi manusia kepada pengetahuan yang benar akan realitas di sekelilingnya. Artinya, logika menjadi sarana manusia berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. 2 Sebelumnya, hal ini telah dikatakan oleh Aristoteles, dalam Organon. Logika merupakan alat (berpikir) agar kita dapat mempelajariilmu pengetahuan lainnya. 3 Thomas Aquinas pun mengatakan logika merupakan teknik atau cara berpikir untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Kemudian cara berpikir ini 1 2 3 Bdk. ALEX LANUR, OFM.,LogikaSelayang Pandang, Kanisius, Yogyakarta 1983, 7-8. Bdk. DANIEL J.SULLIVAN, Fundamental of Logic, McGraw-Hill Book Company, New York1963, 5 & 16. Bdk. K.BERTENS, SejarahFilsafatYunani, Kanisius, Yogyakarta 1999, 168.

digunakan di dalam semua ilmu-ilmu pengetahuan. Cara berpikir ini juga berkembang menjadi kebiasaan yang dimiliki oleh manusia. 4 Cara berpikir ini memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat pertama, setiap cara berpikir berdasar kenyataan atas fakta-fakta yang ada atau objektif. Syarat kedua, argumen-argumen yang digunakan harus benar. Artinya, dalam setiap argumen, manusia mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan, dan menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, harus berdasar hukum-hukum logika. Tujuannya adalah agar penalarannya menjadi ilmiah, kritis, dan objektif. 5 Logika memiliki objek material dan formal. Objek materialnya adalah berpikir, yaitu kegiatan pikiran akal budi manusia. Objek formalnya adalah ketepatan dan kelulurusan dalam berpikir berdasarkan hukum-hukum serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan logika. 6 Maka, di sini logika berlaku dan bersifat universal bagi setiap subjek yang berpikir. Sebab, logika sebagai ilmu tidak bergantung pada kondisi/latar belakang subjek yang berpikir. Ketika latar belakang subjek berpengaruh terhadap cara berpikirnya, hal ini termasuk dalam kajian psikologi kognitif. Akan tetapi, jika logika dipandang sebagai kecakapan berpikir, mau tak mau, logika dipengaruhi oleh situasi subjek. Logika sebagai cara berpikir, dimiliki oleh semua manusia, termasuk bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia mempunyai cara berpikir tersendiri. Akan tetapi, cara 4 5 6 Bdk. JOSE JUAN SANGUINETI,Logic: The Basic Aspects, Sinag-Tala, Manila 2006, 4-6. Bdk. W. L.POESPOPRODJO, & T. GILARSO, Logika Ilmu Menalar, Ramadja Karya, Bandung 1985, 12-14. Ibid. 2

berpikir yang dimiliki itu berbeda. Hal ini terjadi sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Cara berpikir itudipengaruhi oleh pengalaman sejarah, yakni adanya sistem feodalismedan kapitalisme-kolonialisme. Hal ini menjadi keperihatinan bagi Tan Malaka. 7 Keperihatinan yang dimiliki oleh Tan Malaka, adalah sejarah kehidupan bangsa (Indonesia) selama ini tidak beranjak dari apa yang disebut (sebagai) riwayat perbudakan. 8 Perbudakan disebabkan oleh sistem kapitalisme-kolonialisme yang menjajahselama tiga setengah abad danfeodalisme-tradisional. Bagi Tan Malaka, hal ini akan memudahkan bangsa asing untuk memperbudak dan menjajah, sehingga menyuburkan mentalitas perbudakan. Akibatnya,bangsa Indonesia memiliki kecenderungan untuk berpikir pasif dan takut untuk berpikir mandiri. Hal ini menjadikan mereka berpasrah atau menyerahkan kepada nasib untuk menghadapi realitas hidup. Bangsa Indonesia lebih mempercayai hal-hal yang tidak masuk akal atau takhayul. Tan Malaka menyebut cara berpikir ini, logika mistika.logika mistika adalah cara berpikir yang menganggap bahwa penyebab segala sesuatu adalah Roh atau hal-hal gaib. Roh-roh tersebut diyakini memiliki kekuatan gaib. Kekuatan ini adalah sesuatu yang bersifat tahkayul dan mistis. 9 Logika mistika ini diwariskan terus menerus, sehingga berkembang dan digunakan oleh bangsa Indonesia. Dalam hal ini, setiap peristiwa dan alam semesta 7 8 9 Bdk. HARRY, A. POEZE, Tan Malaka: Pergulatan Menuju Republik1897-1925, diterjemahkanpenerbit, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta 1988, xxv-xxvi. Ibid.,xxvi. Ibid. 3

yang terjadi diyakini oleh bangsa Indonesia karena ada sesuatu yang menyebabkannya, yakni Roh-roh atau kekuatan yang tertinggi. Orang memiliki kecenderung untuk tidak menggunakan penalaran rasional atau masuk akal secara mandiri. Menurut Tan Malaka, logika ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi malas berpikir, sehingga mempermudah perbudakan dan penjajahan bertumbuh dengan subur. Keberanian bereksplorasi dalam pemikiran untuk menganalisa realitas hidup yang konkret secara mandiri, tidak dimiliki. 10 Maka, logika mistika tidak akan menghantar bangsa Indonesia kepada kemerdekaan sejati. Karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki logika yang baru untuk menggantikan logika mistika. Logika itu akan membantu bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan sejati. Dengan logika ini, bangsa Indonesia akan menjadi bebas berpikir dan tidak berpikir dogmatis, takhayul dan percaya pada hal-hal yang gaib atau mistis. Bagi Tan Malaka, logika merupakan hal yang penting. Logika ini juga dapat menjadi alat perubahan dalam masyarakat dan segala bidang sosial, ekonomi, dan politik. Karena, bidang-bidang tersebut harus diarahkan untuk membantu perubahan logika tersebut. Dalam buku Aksi Massa, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus membuang kotoran-kesaktian (logika mistika) di dalam pikirannya. Seluruh tenaga ekonomi dan sosial harus digunakan untuk menentang imperalisme bangsa 10 Ibid., xxv-xxvi. 4

barat. Logika itu akan menjadi senjata revolusioner-proletar untuk melawan penjajah, sehingga mendapatkan kemerdekaan. 11 Logika itu dikatakannya di dalam Madilog. Madilog merupakan karya orisinil dari Tan Malaka. Karya tersebut menjelaskan tentang logika, yang dimaksudkan oleh Tan Malaka. Karya itu dipengaruhi oleh beberapa pemikiran, terutama George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels(1820-1895), dan pemikir kiri lainnya. Berangkat dari pemikiran Tan Malaka, penulis ingin mengetahui dan mendalami apa itu logika menurut Tan Malaka di dalam Madilog. Logika yang menjadi kritik atas cara berpikir mistis dan bertujuan untuk menghantar kepada kemerdekaan. Kemudian, bagaimana logika itu diterapkan. Terakhir, penulis akan melihat sumbangan pemikiran Tan Malaka bagi bangsa Indonesia. 1.2. PERMASALAHAN Permasalahan mendasar yang ingin dijawab dalam karya tulis ilmiah ini adalah: apa itu logika menurut Tan Malaka dalam Madilog.Kemudian,bagaimana logika tersebut diterapkan. Fokus karya tulis ini adalah logika menurut Tan Malaka. Logika yang menjadi kritik atas logika bangsa Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan. Logika itu merupakan cara berpikir bangsa Indonesia yang didasarkan pada hal-hal mistik, gaib, dan sebagainya di dalam pertimbangan. 11 Bdk. TAN MALAKA, Aksi Massa, Narasi, Jakarta 2008,139-140. 5

Pada tahap selanjutnya, penulis akan melihat bagaimana perwujudan logika dari Tan Malaka dalam Madilog. Hal tersebut tidak terlepas dari situasi bangsa Indonesia, pada masa sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan. Tujuannya adalahuntukmencapai kemerdekaan sepenuhnya, dari penjajahan dan penindasan. Untuk itulah, Tan Malaka melahirkan logika baru, yang menjadi cara berpikir bangsa Indonesia. Cara berpikir yang menggantikan dan mengubah cara berpikir lama dan menjadi suatu revolusi pemikiran bagi bangsa Indonesia. 1.3. TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan karya tulis iniadalah mengetahui logika menurut Tan Malaka dalam buku Madilog. Dengan ini, penulis akan mendapatkan pengetahuan dan pengertian tentang logika menurut Malaka semakin mendalam. Penulis juga ingin menunjukan bahwa tema logika Tan Malaka dapat menjadi perbincangan filosofis yang menarik, terutama di Fakultas Filsafat, Unversitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Selain itu, penulisan karya tulis ini merupakan syarat untuk menyelesaikan progam strata satu (S1). 1.4. METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah studi pustaka. Dalam hal ini, penulis menggunakan sumber utama, yakni buku Madilog yang ditulis oleh Tan Malaka. Kemudian, penulis juga akan menggunakan sumber-sumber lain yang mendukung tema yang diteliti, terutama karya-karya Tan Malaka. 6

1.5. SKEMA PENULISAN Penulisan skripsi akan dibagi ke dalam lima bab. Pada bab I, Pendahuluan, penulis akan menyajikan latar belakang pemilihan tema dan permasalahan yang dibahas. Kemudian, penulis juga menguraikan tujuan, metode dan skema penulisan skripsi. Pada bagian bab II, penulis akan memaparkan riwayat hidup Tan Malaka, latar belakang pendidikannya, keterlibatan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan gambaran umum karya-karyanya. Penulis juga akan membahas sekilas buku Madilog dan isinya, yang ditulis untuk menjawab kebutuhan dalam perjuangan kemerdekaan. Pada Bab III, penulis akan masuk ke dalam pemikiran Tan Malaka mengenai Logika. Akan tetapi sebelumnya, penulis akan melihat pemikiran siapa saja yang turut mempengaruhi pandangannya dan kritiknya atas logika mistika Kemudian, penulis akan melihat bagaimana logika tersebut digunakan dalam konteks perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Setelah itu, pada bab IV, penulis mencoba untuk menemukan relevansi pemikiran Tan Malaka bagi kehidupan bangsa Indonesia di zaman sekarang. Pada bagian penutup, bab V, bagian kesimpulan dan catatan kritis, penulis akan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam permasalahan. Penulis akan merangkum dari keseluruhan tulisan tersebut dan memberikan tanggapan kritis atas logika menurut Tan Malaka. Kemudian penulis memberikan saran untukmemperkaya tulisan ini, agar berguna bagi mereka yang akan membahas tema yang sama. 7