BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu titik tolak keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya dimulai dengan proses pendidikan yang mantap, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam rangka mencetak generasi penerus bangsa sesuai dengan apa yang diharapkan. Pendidikan juga diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, (Bandung : Citra Umbara, 2003), h.12.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan di semua lembaga pendidikan, melalui lembaga tersebut dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan terpercaya. Karena itu, segala daya dan upaya yang terarah kepada pembinaan manusia pembangunan manusia seutuhnya juga menjadi sasaran pendidikan di Indonesia untuk mencapai tujuan itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur yang akan menjadi tantangan pendidikan dalam pengembangan sistem pendidikan pengajaran yang serasi dan terarah serta relavan dengan segala kebutuhan pembangunan jangka pendek dan panjang. 2 Selain berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, pendidikan juga mampu mengangkat derajat seseorang ke tingkat yang lebih tinggi, sebagaimana Firman Allah dalam Q. S al-mujadalah ayat 11 yang berbunyi:... Pendidikan sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkualitas salah satunya melalui proses pembelajaran. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat menyarap ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sebanyak-banyaknya yang kemudian dapat diterapkan di tengah- tengah kehidupan masyarakat. Proses belajar siswa perlu adanya motivasi yang dapat dijadikan pendorong terhadap daya serap siswa, sebab siswa diharapkan dapat menyerap materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum, agar dapat meningkatkan prestasi belajar. 2 Cece Wijaya, Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 2.

Dari prestasi belajar, guru dapat mengetahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, atau kurang. Hal ini dirasa penting oleh karena rendahnya prestasi siswa dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain ketidakpuasan terhadap prestasi yang diperoleh dan kurangnya rangsangan baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Dengan demikian pelajaran apapun yang diberikan oleh guru, hendaknya guru memotivasi siswanya dalam belajar yang efektif. LKS dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Media adalah suatu pembelajaran yang digunakan dalam rangka lebih mengektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Media dan alat yang sering dipakai dalam proses belajar mengajar diantaranya LKS yang memungkinkan siswa dapat belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya merangsang kegiatan belajar dan juga merupakan variasi pengajaran agar siswa tidak menjadi bosan. Sebagian besar siswa yang mengalami kesulitan belajar sebenarnya telah memperoleh kesempatan belajar, tetapi karena layanan pendidikan di sekolah bisa tidak memungkinkan mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhannya maka sebagian mereka gagal. Penggunaan LKS dalam pembelajaran yang dilakukan oleh hampir setiap guru, hal ini dapat dilakukan pada saat siswa mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dan berfungsi untuk memperdalam pemahaman bahan materi pokok dalam buku rujukan. Dari hasil pekerjaannya dapat diketahui kemampuan yang dialami siswa.

Di SMPN 1 Kertak Hanyar dalam pembelajaran guru menggunakan LKS buatan guru sendiri dan ada juga buatan dari penerbit untuk menambah referensi dan saling menambahkan dari kedua LKS tersebut selain buku paket. LKS yang dibuat guru dapat mengetahui kemampuan siswa sejauhmana pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. LKS merupakan sarana dalam pembelajaran sehingga dapat menghasilkan daya guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Pada dasarnya setiap siswa selalu berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau unggul dari yang lain. Akan tetapi, hanya sedikit siswa yang bisa meraihnya, seperti dalam mata pelajaran matematika, tidak semua bisa memperolehnya. Hal ini hanya bisa terjadi jika ada usaha keras serta adanya kebiasaan belajar yang tetap dan teratur yang dilakukan siswa tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Imelda Sriyani (Fakultas Tarbiyah, Jurusan Tadris Matematika, NIM. 0201255453) dalam skripsi yang berjudul Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Matematika pada MAN 1 Banjarmasin Tahun Ajaran 2006/2007. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa LKS dalam pembelajaran matematika memberikan manfaat yang positif yang dapat membantu proses belajar mengajar baik dari pihak guru yang mengajarkan maupun pada siswa yang belajar. 3 3 Imelda Sriyani, Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Matematika pada MAN 1 Banjarmasin Tahun Ajaran 2006/2007, Skripsi, (Banjarmasin: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari, 2007), 94-95, td.

Indikasi penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika juga teramati ketika penulis mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) berupa praktek mengajar di SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. Ketika mengadakan praktik mengajar di kelas IX, penulis menemukan fakta bahwa penggunaan LKS hanya kadang-kadang digunakan dalam pembelajaran, LKS hanya digunakan sebagai sampingan terhadap buku paket matematika, oleh karena itu penulis tertarik mengadakan penelitian di SMPN 1 Kertak Hanyar apakah sama halnya dengan sekolah lain bahwa LKS hanya digunakan sewaktuwaktu saja digunakan dalam pembelajaran. Pada observasi awal peneliti mendapatkan informasi bahwa SMPN 1 Kertak Hanyar menggunakan LKS sebagai sarana pembelajaran matematika, hanya saja belum diketahui seberapa besar efektifnya dalam rangka meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Memperhatikan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang efektivitas penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika melalui sebuah penelitian yang akan disusun dalam bentuk skripsi yang berjudul: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KERTAK HANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan dalam penilitian ini adalah bagaimana efektivitas penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IX SMPN 1 Kertak Hanyar tahun Pelajaran 2009/2010. C. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman tentang maksud judul diatas, maka penulis perlu memberikan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Efektivitas adalah suatu tahapan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. 4 2. LKS adalah salah satu serangkaian tugas-tugas berupa lembar kerja sebagai bahan tes kemampuan dari hasil pembelajaran dalam hal ini mata pelajaran matematika. 3. Pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk suatu tujuan. 5 Jadi, maksud dari judul diatas adalah usaha untuk meneliti dan menemukan gambaran yang jelas tentang efektivitas penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IX SMPN 1 Kertak Hanyar Tahun Pelajaran 2009/2010. D. Alasan Memilih Judul 1994), h.61. 4 Saliman dan Sodarsono, Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 5 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 57.

Beberapa alasan yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul diatas, yaitu: 1. LKS merupakan salah satu sarana pendidikan yang dimaksudkan untuk menilai pencapaian keberhasilan pembelajaran yang berpengaruh pada pencapaian tujuan secara keseluruhan. 2. Secara ilmiah, tingkat keberhasilan dan efektivitas penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika dirasa masih belum maksimal. 3. Dari hasil observasi sementara, penulis memperoleh gambaran bahwa efektivitas penggunaan LKS matematika dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IX SMPN 1 Kertak Hanyar Tahun pelajaran 2009/2010 dirasa masih belum optimal karena LKS hanya sewaktu-waktu digunakan dalam pembelajaran. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas IX SMPN 1 Kertak Hanyar Tahun pelajaran 2009/2010. F. Signifikansi Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain. 1. Sebagai bahan informasi, pertimbangan dan pokok pikiran bagi penyelenggaraan pendidikan, terutama bagi pihak sekolah guna pengembangan program pembelajaran matamatika di sekolah.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru matematika untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matamatika dalam memberikan bahan pelajaran terhadap siswa. 3. Sebagai motivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam pelajaran matematika. 4. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian lebih mendalam masalah ini. 5. Hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan pengetahuan alam khususnya matematika dan untuk memperkaya perbendaharaan literatur perpustakaan baik di perpustakaan Fakultas Tarbiyah maupun di perpustkaan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini secara garis besar terbagi dalam 5 (lima) bab yaitu: BAB I Pendahuluan yang didalamnya memaparkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis yang didalamnya memaparkan tentang pengertian efektivitas dan pembelajaran matematika, penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika, tujuan dan fungsi penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika.

BAB III Metode penelitian yang meliputi jenis dan pendekatan, populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan prosedur penelitian. BAB IV Laporan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup yang meliputi simpulan dan saran.