I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan citacita

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SPN No.20 Tahun 2003 dalam Sagala,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan (PKn). Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang

I. PENDAHULUAN. pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. ditandai dengan adanya perubahan seperti di atas.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan. dengan potensinya (Pusat Kurikulum Depdiknas, 2006:19).

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. ini akan membentuk keterampilan sikap dan perilaku sehari-hari sehingga

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

meningkatkan mutu pendidikan. Ujian Nasional bertujuan menentukan kelulusan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. yang kondusif. Di mana proses belajar lebih berpusat kepada siswa (student

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

III. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk mengikuti Mata Pelajaran PKn di

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan citacita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea ke-4. Lembaga pendidikan merupakan pusat kebudayaan karena dengan pendidikan kita dapat mengembangkan kepribadian, ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi serta menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran utama perhatian dan usaha pemerintah dalam bidang pendidikan ini diarahkan kepada pendidikan umum, dengan tujuan antara lain agar anak-anak mudah mendapatkan kesempatan belajar. Sehingga pendidikan dapat mencapai tujuannya yaitu mencerdaskan anak bangsa. Realisasi pembangunan dalam bidang pendidikan tidak hanya dilaksanakan di kota-kota saja, melainkan sampai kepelosok-pelosok desa terpencil. Agar tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan anak bangsa berhasil maka dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar harus berjalan secara efektif. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang pendidik dalam mengajarkan siswanya. Salah satunya adalah peran pendidik/guru dalam meningkatkan minat belajar siswa karena berbicara mengenai proses belajar mengajar apabila hendak mencapai

2 suatu tujuan pendidikan yang baik tentunya tidak hanya tergantung pada pendidikan saja, tetapi juga keaktifan dan minat siswa dalam interaksi belajar mengajar memiliki peranan dan pengaruh yang sangat besar. Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar adalah minat siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya dalam penelitian ini adalah minat siswa belajar siswa dalam megikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Adanya minat dapat memudahkan dalam mencapai hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Singgih Gunarsa (1983 : 129) bahwa Minat merupakan pendorong kearah keberhasilan seseorang yang menaruh minat pada suatu bidang akan mudah mempelajari bidang tersebut. Minat dapat memudahkan diri siswa dalam mempelajari bidang pelajaran yang dihadapi siswa itu sendiri. Hanya permasalahannya bagaimana seorang guru dapat mengusahakan agar peserta didiknya dapat memiliki minat yang sebesarbesarnya terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru memegang peranan yang sangat penting dalam tercapainya suatu tujuan pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Jadi dapat dikatakan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh seorang pendidik atau guru, sebagaimana yang dikemukakan oleh Soetomo (1993 : 17) bahwa : Peran utama guru dalam proses pendidikan di sekolah adalah sebagai berikut: 1. Guru sebagai pendidik 2. Guru sebagai pengajar 3. Guru sebagai pembimbing 4. Guru sebagai administrator.

3 Berdasarkan pernyataan tersebut, guru tidak hanya memiliki satu peran saja yaitu sebagai pendidik, tetapi guru juga harus berperan sebagai pengajar, pembimbing dan administrator. Dengan demikian, guru memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran suatu proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru harus menciptakan suasana kegiatan belajar yang kondusif. Salah satu usaha yang dilakukan oleh guru adalah meningkatkan minat belajar siswa khususnya untuk mengikuti mata pelajaran PKn. Selanjutnya usaha untuk membangkitkan minat peserta didik, menurut Crijn dan Reksosiswoyo (1979 : 92-93) dapat dilakukan dalam hal-hal tertentu, yaitu : berupa alat-alat yang dipergunakan guru untuk membangkitkan minat siswa, yang positif dan negatif. Yang positif berupa : 1. memperlihatkan sendiri minat kepada bahan pelajaran itu 2. memperhiasi pelajaran dengan gambaran-gambaran dan memakai alat-alat yang cocok, buku-buku pelajaran dan gambar dinding, benda-benda, pesawat-pesawat, kapur berwarna dan sebagainya 3. memperbesar pekerjaan sendiri kepada anak 4. memperoleh cinta anak sedangkan yang bersifat negatif adalah : 1. menjaga supaya ketertiban jangan meliputi suasana kelas, sebab keributan perhatiannya pun tak dapat dipusatkan 2. menjauhkan keributan yang tidak perlu oleh guru-guru sendiri 3. menjaga agar anak-anak jangan sampai menjadi letih. Guru sebagai pembimbing dalam rangka kegiatan belajar mengajar harus mampu membantu siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Disinilah jelas terlihat peran guru sangat dominan sehingga usaha-usaha guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sangat diperlukan agar prestasi belajar siswa meningkat.

4 Berikut ini data jumlah siswa SMU N I katibung Lampung Selatan yang diperoleh penulis pada saat melakukan pra-observasi. Tabel I : Jumlah Siswa-siswi SMU N I Katibung Tahun 2009/2010 No Kelas L P Jumlah 1 X 1 28 17 45 2 X 2 20 25 45 3 XI IPA 10 28 38 4 XI IPS 1 23 15 38 5 XI IPS 2 22 15 37 Jumlah 103 100 203 Sumber : Dokumentasi SMU N I Katibung Lampung Selatan Tahun 2009/2010 Tabel 2 : Nilai Semester Genap Pelajaran PKn Siswa SMUN N I Katibung Tahun 2009/2010 No Kelas Nilai 8 7 6 5 4 Jumlah 1 X 1 2 4 8 18 13 45 2 X 2 5 6 9 15 10 45 3 IPA 4 6 10 11 7 38 4 IPS 1 3 4 12 10 9 38 5 IPS 2 1 3 16 6 11 37 Jumlah 15 23 55 60 50 203 Sumber : Dokumentasi SMU N I Katibung Lampung Selatan Tahun 2009/2010 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa prestasi yang diperoleh siswa mata pelajaran PKn masih rendah, didominasi oleh nilai dibawah 6 (hampir cukup/kurang) berjumlah 110 orang siswa atau 54,19%, sedangkan standar

5 nilai yang dijadikan pedoman adalah buku raport siswa SMU N I Katibung Lampung Selatan Tahun 2008/2009, yaitu : a. angka 10 = Istimewa b. angka 9 = Baik Sekali c. angka 8 = Baik d. angka 7 = Lebih dari Cukup e. angka 6 = Cukup f. angka 5 = Hampir Cukup g. angka 4 = Kurang h. angka 3 = Kurang Sekali i. angka 2 = Buruk j. angka 1 = Buruk Sekali Sumber : Undang-Undang Nomor : 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Mengacu kepada standar nilai yang ada, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran PKn adalah hampir cukup. Padahal jika materi pelajaran pendidikan PKn telah disampaikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, seharusnya didukung oleh kemampuan yang diperoleh oleh siswa sebagai perkembangan dari proses belajar. Akan tetapi setelah proses pembelajaran nilai masih rendah. Melihat hal inilah maka penulis merasa perlu melakukan penelitian terhadap peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa, karena minat sangat mempengaruhi presatsi belajar siswa. Seorang guru dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dapat menempuh berbagai macam metode /cara yang baik yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa dalam menyampaikan suatu pelajaran. Dari menyampaikan metode tersebut kemudian seorang guru dapat melanjutkan dengan memberikan soal-soal dan tugas-tugas kepada siswa agar metode yang digunakan dapat menghasilkan nilai tambah terhadap siswa tersebut. Untuk itu sudah seharusnya pendidik memiliki pengetahuan dan kecakapan khusus

6 dalam bidang metodologi pengajaran yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Rostiyah NK (1982 : 48) yaitu : Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar individu. Masing-masing anak mempunyai perbedaan dalam pengalaman, dan sifatsifat pribadi yang lain sehingga dapat memberi kebebasan dan kebiasaan pada anak untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dan penuh inisiatif kreatif dalam pekerjaan. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1976 : 2), Guru yang baik yaitu guru yang mampu mengelola atau memimpin kelasnya belajar secara efisien, efektif, professional, dan mempengaruhi. Guru hendaknya setiap saat memberikan motivasi dan bimbingan belajar kepada siswa. Karena minat dan metode mengajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, sebab prestasi belajar yang dicapai peserta didik atau siswa banyak tergantung pada minat dan perhatian belajar serta metode yang dipakai oleh pendidik serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Kartini Kartono (1984 : 3), mengemukakan tentang minat yaitu minat dan perhatian belajar mempunyai hubungan erat sekali. Seseorang menaruh minat pada mata pelajaran tersebut, sebab bila seseorang menaruh perhatian secara kontinyu biasanya dapat mengembang minat pada obyek tertentu. Pendapat ini melihat minat sebagai kunci utama bagi keberhasilan peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran yang dihadapi. S. Nasution (1986 :85) menyatakan pendapatnya yaitu :

7 Minat belajar dapat dbangkitkan dengan cara sebagai berikut : 1. Membangkitkan suatu kebutuhan 2. menghubungkan pengalaman lampau 3. memberi kesempatan untuk mendapat hasil yang baik 4. menggunakan berbagai bentuk mengajar (diskusi, kerja kelompok, membaca demonstrasi dan sebagainya). Berdasarkan pendapat tersebut diatas, dapat dipahami bahwa cara-cara yang patut dikembangkan dalam usaha membangkitkan minat belajar tetap menaruh perhatian penuh terhadap peran dan tugas guru. Guru mengusahakan sedemikian rupa sehingga pelajaran yang dihadapi siswa dijadikan sebagai suatu kebutuhan, bukan kewajiban atau tugas-tugas rutin yang monoton. Kemudian berusaha menghubungkan pelajaran tersebut dengan kejadiankejadian yang sering atau pernah dialami dalam kehidupan siswa. Demikian juga semua aktivitas siswa diusahakan mendapat perhatian dalam bentuk penilaian yang baik, setidaknya siswa mendapat perhatian dalam segala kegiatannya. Serta yang lebih penting adalah penyampaian materi pelajaran melalui metode-metode yang multi fungsi, yang tidak menjemukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Slameto (1991 : 156-157), usaha guru untuk meningkatkan prestasi siswa antara lain : 1. Melakukan pendekatan Inguiry (pencaritahuan) Pendekatan ini memungkinkan siswa menggunakan semua proses mental untuk menemukan konsep atau prinsip ilmiah. 2. Menggunakan teknik-teknik sumbang saran Didalam pendekatan ini, semua masalah dikemukakan dan siswa diminta untuk mengemukakan gagasannya. 3. Memberikan penghargaan bagi prestasi kreatif Penghargaan yang diterima akan mempengaruhi konsep diri siswa secara positif meningkatkan keyakinan diri siswa. 4. Meningkatkan pemikiran kreatif melalui banyak media Penyajian bahan-bahan pelajaran dengan cara-cara baru, penggunaan alat-alat audio visual bila memungkinkan.

8 Usaha lain yang dapat guru berikan dalam meningkatkan prestasi dan daya serap siswa terhadap mata pelajaran antara lain : 1. Memberikan penguasaan kepada siswa agar aktif belajar di rumah danmendalami materi pelajaran secara individual 2. Memberikan pekerjaan rumah (PR) 3. Membina kegiatan belajar kelompok 4. Memberikan tugas-tugas hapalan-hapalan yang perlu dipelajari di rumah 5. Membina kegiatan-kegiatan yang menunjang kepada pemupukan ilmu pengetahuan bagi siswa seperti lomba cerdas cermat, mengarang dan sebagainya Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian mengenai penerapan atau pengimplementasian dari usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI dalam mengikuti mata pelajaran khususnya mata pelajaran PKn di SMU Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Tahun Ajaran 2008/2009. Untuk mengimplementasikan guna untuk mewujudkan tujuan-tujuan ataupun sasaran-sasaran kebijakan, maka ada dua pilihan langkah yang dapat dilakukan (Dwijowijoto, 2003 : 158-159) yaitu : 1. Langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program (kebijakan publik program intevensi proyek- intevensi kegiatanintevensi publik/ masyarakat/ beneficiaries). Program-program aksi tersebut diperinci lagi menjadi sebuah proyek yang akan dilaksankan mempunyai maksud utama, yaitu menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam tingkat kebijakan, yakni sebuah perubahan diklaim dan diperhitungkan sebagai hasil akhir dari program atau proyek tersebut 2. Melalui formulasi kebijakan derivate (turunan) dari kebijakan publik tersebut. Melihat peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sangat penting sebagai kunci untuk keberhasilan peserta didik khususnya dalam mengikuti mata pelajaran PKn di SMU Negeri 1 Katibung Lampung Selatan maka perlu diteliti bagaimana implementasi dari peran guru tersebut. Untuk itu analisis

9 dari Implementasi Peran Guru yaitu mengkaji kemungkinan terlaksananya atau tidaknya Implementasi Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa khususya siswa kelas XI untuk Mengikuti Mata Pelajaran PKn di SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Masih kurangnya minat belajar siswa 2. Guru kurang memberi motivasi dalam belajar kepada siswa 3. Mengkaji kemungkinan terlaksananya atau tidaknya implementasi peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti oleh penulis akan dibatasi mengenai penerapan atau pengimplementasian dari usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI dalam mengikuti mata pelajaran khususnya mata pelajaran PPKn dismu Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan tahun ajaran 2009/2010. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan pada permasalahan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah Bagaimanakah Implementasi Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk Mengikuti Mata Pelajaran PKn di

10 SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menjelaskan bagaimana Implementasi dari Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk Mengikuti Mata Pelajaran PKn di SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010. F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritik hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperkarya konsep-konsep dalam mengembangan ilmu pendidikan, khususnya tentang implementasi sebuah peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa mengikuti pelajaran khususnya ilmu pendidikaan pancasila dan kewarganegaraan yang membina warga Negara yang berkelainan untuk melaksanakan hak dan kewajiban warganegara. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat : a. Memberikan masukan kepada lembaga pendidik dalam melakukan implementasi peran guru untuk meningkatkan minat belajar siswa sehingga berprestasi di SMU Negeri 1 Katibung Lampung Selatan

11 b. Menambah khasanah ilmu pendidikan, khususnya ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan umumnya diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran dalam ragka meningkatkan minat belajar siswa khususnya siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009/2010 c. Memberikan masukan kepada orang tua untuk lebih memperhatikan prestasi belajar anak-anaknya d. Sebagai calon guru, hasil penelitian ini berguna untuk dijadikan suplemen bahan ajar tentang hak dan kewajiban warga Negara pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. G. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu pendidikan khususnya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang berkaitan dengan usaha pembinaan hak dan kewajiban yang secara khusus membahas tentang implementasi peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa 2. Ruang Lingkup Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah implementasi peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

12 3. Ruang Lingkup Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI tahun pelajaran 2009 / 2010 di SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan 4. Ruang Lingkup Tempat Ruang lingkup lokasi atau wilayah dalam penelitian ini adalah di SMU Negeri 1 Katibung Kabupaten Lampung Selatan 5. Ruang Lingkup Waktu Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung