TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CUPCAKE DARI BEBERAPA VARIETAS TEPUNG JAGUNG TERFERMENTASI NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

PENGARUH METODE PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG DAN TEPUNG BERAS TERHADAP MUTU COOKIES

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) TERFERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI CAKE TULBAN ABSTRACT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING

Food Science and Culinary Education Journal

Disusun Oleh : J

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu untuk

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia saat ini terus meningkat. Asosiasi Produsen

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

OPTIMASI KONSENTRASI PENGEMULSI TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR TEPUNG SINGKONG

EVALUASI MUTU KUKIS YANG DISUBSTITUSI TEPUNG SUKUN

JENIS-JENIS SEREALIA. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB 1

Disusun Oleh. Devie Triyanaa J FAKULTAS

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT JAGUNG (Zea mays l), KACANG HIJAU DAN UBI JALAR KUNING TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang banyak mengandung pati

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

OPTIMASI KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR TEPUNG SINGKONG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, salah satu industri yang berkembang sangat pesat adalah

PEMANFAATAN BEKATUL DAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN KUE KERING (COOKIES) MAKALAH KOMPREHENSIF

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SINGKONG TERFERMENTASI DAN TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR SERAT, DAN DAYA TERIMA CAKE

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan daerah penghasil ubi kayu terbesar di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar merupakan jenis umbi-umbian yang dapat digunakan sebagai pengganti

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

PENGARUH PENCAMPURAN TEPUNG KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES TERHADAP SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROKSIMAT

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING TERHADAP TINGKATPENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CAKE LABU KUNING

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS BERBAHAN DASAR. TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) YANG DISUBSTITUSI TEPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

LOGO BAKING TITIS SARI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA TERIMA DONAT NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

EVALUASI MUTU KUKIS BERBAHAN TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.), TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG UDANG REBON (Acetes erythraeus)

II. TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK ROTI TAWAR DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L) MOENCH) TERFERMENTASI DAN TANPA FERMENTASI

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

Utilization of Cassava Peel Flour for Producing Sago Instant Noodle.

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

Pengembangan Formulasi Mi Jagung Berbahan Baku Tepung Jagung Modifikasi. Development of Formulation Noodles Made from Raw Corn Starch Modified Corn

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana.

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TEMPE DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS TEPUNG MOCAF (Modified Cassava Flour)

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang


OLEH: ROMA KHATELINA HUTAGAOL

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh kandungan racun yang disebut juga linamarin (senyawa sianoglukosida

YUWIDA KUSUMAWATI A

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

BISKUIT. Disusun Oleh: DEWI RATNA SARI J FAKULTAS

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK

Transkripsi:

TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CUPCAKE DARI BEBERAPA VARIETAS TEPUNG JAGUNG TERFERMENTASI NASKAH PUBLIKASI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah S1 Gizi Disusun Oleh: YOSHIMA INTAN SUKEKSI J 310 110 046 PROGRAM STUDI S1 GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ii

TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CUPCAKE DARI BEBERAPA VARIETAS TEPUNG JAGUNG TERFERMENTASI Yoshima Intan Sukeksi (J 310 110 046) Pembimbing: Pramudya Kurnia, S.TP., M.Agr Rusdin Rauf, S.TP.,MP Program Studi Ilmu Gizi Jenjang S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102 Email : yoshimaintansukeksi@yahoo.co.id ABSTRACT THE DEVELOPMENT LEVEL AND ACCEPTIBILITY OF CUPCAKE MADE FROM SOME VARIETY OF FERMENTED CORN FLOUR The food made from wheat flour led to the economy and nutrition problem. Efforts to anticipate the use of wheat flour is to produce flour based food local, for example modified corn flour with the fermentation. The fermented corn flour as the ingredient of cupcake can compose the development and different acceptabillity with wheat flour. This research has the purpose to know the level of development and acceptibility on makes cupcake from some variety of flour corn fermentation. This research using of the complete random planning with 4 methods. Each method was done three times, that is cupcake of flour corn fermented variety of pop, cupcake of flour corn fermented variety of sweetcorn, cupcake of flour corn fermented variety of hybrid and cupcake of wheat flour as control. The result of this research indicates that the best level of development of the cupcake from sweet corn, that is 84,43% and the acceptibility by corn cupcake show color and scent of the most popular is the varieties of pop. Taste and texture of the cupcake the most popular is the varieties of hybrid, while on occupancy toward all of them the most popular is the varieties of pop. The level development on cupcake show the difference of statistic test, on occupancy of statistic has the differance in color, texture and acceptibility. Produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu dapat menyebabkan permasalahan dari segi ekonomi dan gizi. Upaya mengantisipasi penggunaan tepung terigu adalah dengan pembuatan tepung berbasis pangan lokal yaitu jagung termodifikasi dengan cara fermentasi. Tepung jagung terfermentasi sebagai bahan dasar pembuatan cupcake dapat membentuk pengembangan dan daya terima yang berbeda dengan terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengembangan dan daya terima cupcake dari beberapa varietas tepung jagung terfermentasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, yaitu cupcake dari tepung jagung terfermentasi varietas pop, cupcake dari tepung jagung terfermentasi varietas manis, cupcake dari tepung jagung terfermentasi varietas hibrida dan cupcake dari tepung terigu sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengembangan yang paling baik adalah cupcake dengan bahan dasar tepung jagung manis yaitu 84,43% dan hasil uji daya terima cupcake menunjukkan warna dan aroma yang paling disukai adalah tepung varietas pop. Rasa dan tekstur yang paling banyak disukai adalah tepung varietas hibrida, sedangkan secara keseluruhan yang paling disukai adalah 1

tepung varietas pop. Ada perbedaan tingkat pengembangan cupcake tepung terigu terhadap cupcake berbahan dasar tepung jagung terfermentasi varietas berbeda. Sedangkan daya terima ada beda nyata terhadap warna, tekstur dan keseluruhan cupcake. PENDAHULUAN Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan masalah dari segi ekonomi dan gizi. Dari segi ekonomi, tepung terigu yang berasal dari biji gandum yang di impor dari luar negeri dapat berpengaruh terhadap tingginya pengeluaran negara. Jika dilihat dari segi gizi, tepung terigu dapat mempengaruhi kesehatan terutama pada anak autis karena tepung terigu atau biji gandum mengandung gluten. Upaya mengantisipasi tingginya penggunaan tepung terigu adalah dengan mengoptimalkan penggunaan bahan pangan lokal yang bebas gluten, seperti jagung. Jagung memiliki berbagai varietas dan setiap varietas jagung memiliki komposisi kimia yang berbeda. Keistimewaan dari jagung adalah kandungan protein yang tinggi dibandingkan dengan produk serealia lainnya. Menurut Widowati (2005), kandungan protein dalam jagung pop sebesar 13,7% dan pada jagung manis sebanyak 12,9%, sedangkan jagung bisi 2 sebanyak 8,40% (Suharyono et al, 2005). Jagung dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan salah satunya adalah tepung. Proses modifikasi yang dilakukan pada tepung jagung dapat meningkatkan kualitas tepung jagung. Modifikasi tepung jagung dapat dilakukan dengan cara fermentasi menggunakan ragi tape. Menurut Rakkar (2007), fermentasi ragi tape pada tepung jagung dapat memperbaiki komposisi kimia, bahkan sifat fungsional tepung dan kualitas roti dalam aplikasinya lebih baik dibandingkan tepung jagung biasa. Perbaikan komposisi kimia pada tepung terfermentasi antara lain penurunan kadar abu, penurunan kadar serat, kenaikan kadar lemak, kenaikan protein dan penurunan kadar pati. Sifat fungsional yang dimiliki tepung modifikasi adalah mempunyai daya kental, mempunyai daya untuk 2

menstabilkan emulsi, dan mempunyai daya serap air yang besar. Tepung jagung termodifikasi dapat dimanfaatkan untuk mengganti tepung terigu dalam pembuatan cupcake, cake, roti, mie dan biskuit. Pada penelitian ini, cupcake dipilih sebagai produk penelitian karena jika dilihat dari bentuknya, cupcake memiliki bentuk yang unik dan lucu sehingga lebih disukai anak-anak serta memiliki tekstur lembut yang disebabkan bahan dasar tepung terigu yang memiliki kandungan protein gluten sehingga produk yang dihasilkan dapat mengalami pengembangan. Berdasarkan latar belakang, maka perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengembangan dan daya terima cupcake dengan beberapa varietas tepung jagung yang difermentasi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengembangan dan daya terima cupcake dari beberapa varietas tepung jagung yang difermentasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk penepungan, pembuatan cupcake, serta uji daya terima. Sampel yang digunakan adalah tepung jagung dengan varietas yang berbeda yang difermentasi. Variabel bebasnya adalah varietas tepung jagung manis, varietas tepung jagung pop dan varietas tepung jagung hibrida. Variabel terikatnya adalah tingkat pengembangan dan daya terima. Variabel kontrolnya adalah bahan tambahan dan proses pembuatan cupcake. Penelitian ini menggunkan jenis data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil percobaan dan selalu dinyatakan dalam bentuk angka. Data tingkat pengembangan didapatkan dengan mengambil titik tengah cupcake. Hasil perhitungan menggunakan satuan sentimeter. Data uji daya terima didapatkan dengan uji organoleptik. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengembangan Tabel 4. Tingkat Pengembangan Cupcake Rata-Rata Jenis Cupcake Tingkat Pengembangan (%) Tepung Jagung Pop 77.73 ± 13.89 b Tepung Jagung Manis 84.43 ± 7.67 b Tepung Jagung Hibrida 77.73 ± 10.19 b Tepung Terigu (Kontrol) 51.06 ± 7.73 a Nilai p 0.017 Keterangan: Notasi huruf pada kolom menunjukkan ada beda dari analisis Duncan. Hasil analisis statistik anova satu arah menunjukkan bahwa perbedaan varietas tepung jagung terfermentasi memberikan pengaruh yang nyata (p<0.05) terhadap tingkat pengembangan cupcake. Hasil analisis Duncan menunjukkan adanya perbedaan terhadap tingkat pengembangan cupcake tepung terigu sebagai kontrol terhadap cupcake berbahan dasar varietas jagung pop, jagung manis dan jagung hibrida. 2. Daya Terima Cupcake dengan bahan dasar tepung jagung termodifikasi memiliki tingkat pengembangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan cupcake yang berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh lama fermentasi ragi tape pada proses modifikasi tepung jagung. Menurut Zubaidah (2011), semakin lama waktu fermentasi maka daya mengembang semakin mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kandungan amilosa pada tepung terfermentasi. Kandungan amilosa berpengaruh terhadap tingginya tingkat pengembangan karena amilosa dapat mengikat air dengan baik sehingga semakin tinggi kandungan amilosa dalam tepung, maka adonan yang dihasilkan semakin mengembang (Moorthy, 2006). Tabel 5. Nilai Rata-Rata Panelis Berdasarkan Uji Kesukaan Pada Cupcake Dari Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Varietas yang Diteliti Warna Aroma Rasa Tekstur Keseluruhan Tepung Jagung Pop 6.13 b 5.63 5.66 5.16 ab 5.83 b Tepung Jagung Manis 5.56 a 5.60 5.26 5.60 b 5.60 b Tepung Jagung Hibrida 5.50 a 5.30 5.36 4.86 a 5.40 ab Tepung Terigu (Kontrol) 5.20 a 4.96 5.00 4.93 a 4.96 a Nilai p 0.004 0.059 0.158 0.039 0.005 Keterangan: Notasi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata 4

Berdasarkan rata-rata hasil uji daya terima, dapat diketahui penilaian panelis terhadap cupcake dari beberapa varietas tepung jagung terfermentasi meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan sebagai berikut: a. Warna Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,004 (p<0,05), Ho ditolak sehingga memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya terima warna maka dilanjutkan ke analisis Duncan. Hasil analisis Duncan menunjukkan ada perbedaan warna pada cupcake dari tepung jagung pop terhadap tepung jagung manis, jagung hibrida dan tepung terigu. Warna cupcake pada tepung jagung pop coklat keemasan sehingga lebih banyak yang menyukai. Warna cupcake yang berbahan tepung jagung memiliki warna lebih kecoklatan karena adanya proses fermentasi pada tepung jagung. Menurut Akbar (2014), proses fermentasi yang semakin lama menyebabkan protein terurai menjadi asam-asam amino bebas dimana asam amino tersebut memicu terjadinya reaksi Maillard. Reaksi Maillard terjadi karena gugus amino primer bereaksi dengan gula pereduksi sehingga terbentuk warna yang lebih coklat (Suarni, 2009). b. Aroma Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,059 (p<0,05), Ho diterima sehingga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya terima aroma maka tidak dilanjutkan ke analisis Duncan. Gambar 8. Daya Terima Panelis Terhadap Warna Pada Cupcake dari Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Berdasarkan Gambar 8, persentase frekuensi daya terima terhadap warna cupcake yang paling banyak menyukai adalah tepung jagung pop dengan frekuensi 80%. Gambar 9. Daya Terima Panelis Terhadap Aroma pada Cupcake dari 5

Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Berdasarkan Gambar 9, jika dilihat dari kategori suka, frekuensi daya terima cupcake dari tepung terigu lebih sedikit dibandingkan dengan tepung jagung pop, tepung jagung manis dan tepung jagung hibrida. Hal ini dikarenakan pada cupcake berbahan dasar tepung jagung menghasilkan aroma yang khas fermentasi karena fermentasi tepung jagung menggunakan ragi tape sebagai staternya sehingga menghasilkan aroma yang khas. Menurut Arief (2011), pada waktu proses fermentasi terjadi perubahan glukosa menjadi etanol. Etanol yang teroksidasi membentuk asam organik yang dapat menimbulkan rasa dan aroma yang khas. c. Rasa Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa nilai p pada rasa cupcake sebesar 0,158 (p<0,05), Ho diterima sehingga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya terima rasa maka tidak dilanjutkan ke analisis Duncan. Gambar 10. Daya Terima Panelis Terhadap Rasa pada Cupcake dari Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Persentase frekuensi daya terima terhadap rasa cupcake pada Gambar 10, pada kategori suka cupcake dari tepung jagung hibrida memiliki persentase yang paling tinggi yaitu 56,7%. Pada cupcake dari tepung jagung manis frekuensi daya terima panelis yang menyatakan suka adalah paling sedikit jika dibandingkan dengan cupcake dari tepung terigu dan tepung jagung lainnya, yaitu sebanyak 30%. Panelis menyatakan bahwa cupcake dengan bahan dasar jagung manis memiliki rasa yang terlalu manis, namun memiliki after taste khas tape. Hal ini dikarenakan proses fermentasi menggunakan ragi tape yang menurut Arief (2011), pada waktu proses fermentasi terjadi perubahan glukosa menjadi etanol. Etanol yang teroksidasi membentuk asam organik yang dapat 6

menimbulkan rasa dan aroma yang khas. d. Tekstur Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa nilai p pada tekstur cupcake sebesar 0,039 (p<0,05), Ho ditolak sehingga memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya terima tekstur maka dilanjutkan ke analisis Duncan. Hasil analisis Duncan menunjukkan ada perbedaan terhadap tekstur cupcakedari tepung terigu terhadap cupcake dari tepung jagung pop, tepung jagung manis dan tepung jagung hibrida. Gambar 11. Daya Terima Panelis Terhadap Tekstur pada Cupcake dari Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Berdasarkan Gambar 11, jika dilihat dari kategori suka, frekuensi daya terima cupcake dari tepung jagung hibrida lebih tinggi jika dibandingkan dengan tepung terigu dan tepung jagung lainnya, yaitu 43,3%. Pada cupcake berbahan dasar tepung jagung memiliki tekstur yang lembut. Hal ini dipengaruhi oleh proses fermentasi pada tepung jagung yang berpengaruh terhadap penurunan kadar serat akibat kemampuan mikroorganisme yang dapat menghidrolisa serat berupa polisakarida (selulosa) menjadi monosakarida (glukosa) (Hikmiyati, 2009). Menurut penelitian Syahputri, dkk (2015), tekstur cupcake dipengaruhi oleh tingkat pengembangan cupcake. Pada cupcake berbahan dasar tepung jagung terfermentasi ini memiliki tingkat pengembangan yang baik yaitu 77,73-84,43% hal ini dikarenakan selama proses fermentasi terbentuk gas yang cukup sehingga pada waktu pemanggangan terbentuk struktur cupcake yang berpori yang menyebabkan tekstur cupcake menjadi lunak. Menurut Antara (2012) proses fermentasi membentuk struktur seperti busa yang dapat mempercepat aliran panas kedalam adonan yang akan menyebabkan gas uap air terdesak keluar dari adonan, sementara terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur yang frothy atau porous seperti busa dan 7

menyebabkan tekstur cupcake lebih lembut. e. Keseluruhan Hasil statistik anova satu arah menunjukkan bahwa nilai p pada keseluruhan cupcake sebesar 0,005 (p<0,05), Ho ditolak sehingga memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya terima keseluruhan maka dilanjutkan ke analisis Duncan. Hasil analisis Duncan menunjukkan ada perbedaan terhadap keseluruhan pada cupcake dari tepung terigu terhadap tepung jagung pop, tepung jagung manis dan tepung jagung hibrida. Gambar 12. Daya Terima Panelis Terhadap Keseluruhan pada Cupcake dari Beberapa Varietas Tepung Jagung Terfermentasi Pada Gambar 12 dapat dilihat, persentase frekuensi daya terima terhadap keseluruhan cupcake Namun jika dilihat dari kategori suka, frekuensi daya terima cupcake dari tepung jagung pop lebih tinggi jika dibandingkan dengan tepung terigu dan tepung jagung lainnya, yaitu 86,7%. Secara keseluruhan ada beda nyata pada semua presentase cupcake dari beberapa varietas tepung jagung terfermentasi terhadap daya terima cupcake. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Rata-rata tingkat pengembangan cupcake dengan bahan dasar tepung jagung manis adalah 84,43%. Pada tepung jagung pop dan tepung jagung hibrida memiliki tingkat pengembangan yang sama yaitu 77,73%, sedangkan tingkat pengembangan cupcake berbahan tepung terigu adalah 51,06%. b. Daya terima terhadap warna dan aroma pada cupcake berbahan dasar tepung jagung terfermentasi yang paling disukai adalah cupcake dari tepung jagung pop, daya terima terhadap rasa dan tekstur yang paling disukai adalah cupcake dari tepung jagung hibrida dan daya terima terhadap keseluruhan yang paling disukai adalah cupcake dari tepung jagung pop. c. Terdapat perbedaan tingkat pengembangan cupcake tepung terigu terhadap cupcake berbahan dasar varietas jagung pop, jagung manis dan jagung hibrida. 8

d. Tidak ada perbedaan daya terima cupcake terhadap aroma dan rasa. Terdapat perbedaan daya terima cupcake terhadap warna, tekstur dan keseluruhan, pada cupcake tepung terigu berbeda nyata dengan cupcake berbahan dasar varietas jagung pop, jagung manis dan jagung hibrida. 2. Saran a. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disarankan untuk menggunakan bahan baku jagung hibrida. Dari segi harga, jagung hibrida relatif lebih murah dibandingkan dengan jagung pop dan jagung manis. Dari segi daya terima jika dilihat menggunakan statistik tepung jagung hibrida tidak beda nyata terhadap aroma dan rasa cupcake. b. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengukuran kadar proksimat antara tepung jagung biasa dengan tepung jagung terfermentasi, serta perbedaan tingkat pengembangan antara jagung manis, jagung pop dan jagung hibrida. DAFTAR PUSTAKA Akbar, M. R, dan Yunianta. 2014. Pengaruh Lama Perendaman Na2s2o5 Dan Fermentasi Ragi Tape Terhadap Sifat Fisik Kimia Tepung Jagung.Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya Malang. Antara, N. S. 2012. Pengendalian Proses Fermentasi Dalam Pengolahan Roti.http://staff.unud.ac.id/se madiantara/wpcontent/upload s/2012/09/fermentasiroti.pdf Arief, R. W., I. Irawati, dan Yusmasari. 2011. Penurunan Kadar Asam Fitat Tepung Jagung Selama Proses Fermentasi Menggunakan Ragi Tape. Seminar Nasional Serealia: 590-597. Hikmiyati N dan Yanie N.S. (2009), Pembuatan Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong melalui Proses Hidrolisa Asam. Skripsi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Moorthy, S.N., Andersson, L.A., Eliasson, A.C., Santacruz, S., Ruales, J. 2006. Determination of Amylose Content in Different Starches Using Modulated Differential Scanning Calorimetry. Wiley Starch Starke.58(5):209-214. Rakkar, P.S. 2007. Development of a glutenfree commercial bread.thesis Scholarly Commons. AUT University. Suarni. 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering (Cookies). Jurnal Litbang Pertanian 28(2): 63-71. Syahputri, D. A dan Wardani, A. K. 2015. Pengaruh Fermentasi Jali (Coix Laryma Joby-L) Pada Proses Pembuatan Tepung Terhadap Karakteristik Fisik Dan Kimia 9

Cookies dan Roti Tawar. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 3 p.984-995. Widowati, S., B.A. S. Santosa, dan Suarni. 2005. Mutu Gizi Dan Sifat Fungsional Jagung. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Makassar, 29-30 September 2005. p. 343-350. Zubaidah E. dan N. Irawati. 2011. Pengaruh Penambahan Kultur (Aspergillus niger, L. plantarum) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik MOCAF. FTP- UB. Malang. 10