BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

dokumen-dokumen yang mirip
Laba. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

Tujuan & Metode Penilaian Persediaan

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan kepada pihak intern. prestasi manajer, karyawan dan unit-unit organisasinya.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Contoh laporan keuangan koperasi

7 BAB LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

ekonomi Sesi LAPORAN KEUANGAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN B. LAPORAN LABA/RUGI a. Unsur Laporan Laba/Rugi

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT. Maju Bersama Jaya merupakan usaha jasa yang berjalan di bidang jasa. khususnya dalam kontraktor aspal jalan di kota Tanjungpinang, dimana sistem

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

Pertemuan 9: Laporan Laba Rugi

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

DESAIN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA DAGANG SPAREPART MOTOR SETIAWAN MOTOR RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

BAB II LANDASAN TEORI

Contoh Soal Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

JUMLAH AKTIVA

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN LABA (RUGI) DIVISI USAHA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)

ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi Dasar 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI DAN INFORMASI TERKAIT

Akuntansi Perusahaan Dagang

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

Perancangan Format Laporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus PT Prakasa Wyra Surya

TAKSIRAN KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH (Uncollectible Accounts)

Persediaan. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. (distributor) anak perusahaan dari PT. S.M.A.R.T. Tbk. produsen minyak goreng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

DAFTAR PUSTAKA. Horngren, C.T., W.T.Harrison Jr. M.A. Robinson, and T.H,secokusuno Akutansi Di Indonesia, Salemba Empat.Jakarta.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS MEKANISME & PROSEDUR PEMINJAMAN PIUTANG BISNIS REGULER PADA KANTOR WILAYAH USAHA POS III SUMBAGSEL PT. POS INDONESIA (PERSERO)

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Gambar 1. Siklus Akuntansi

BAB II LAPORAN ARUS KAS

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat-Bekasi. Penulis ditempatkan pada bagian pencatatan stock barang dan pembuatan rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran kas, dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi. 1.1.1 Pengertian Laba Dalam laporan ini menurut beberapa pendapat para ahli di bidang ekonomi yang menjelaskan tentang pengertian laba menurut Zaki Badirwan (2000:29) yang menyatakan bahwa : Laba (Gain) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan selama suatau periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik. Adapun pengertian laba menurut Taswan (2005:28)adalah : Laba merupakan selisih lebih antara pendapatan diatas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi sebaliknya. 21

Dari pengertian yang telah diuraikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa laba merupakan selisih antara pemasukan (pendapatan operasional) dengan pengeluaran (beban operasional), sehingga laba perusahaan dalam hal ini dapat dijadikan sebagai ukuran dari efisiensi dan efektivitas dalam sebuah unit kerja. Perhitungan laba suatu perusahaan dilakukan setiap bulan, namun untuk tujuan praktis perhitungan laba dilakukan pada akhir periode akuntansi. Perhitungan ini dituang dalam suatu laporan laba rugi. 1.1.2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan dan juga dapat dijadikan suatu ukuran efisiensi dan efektivitas dalam suatu unit kerja. Untuk mengetahui laba atau rugi dari suatu perusahaan dapat dilihat laba atau ruginya. Dalam laporan rugi laba pada umumnya terdiri dari pendapatan-pendapatan yang diterima dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut dalam suatu periode tertentu. Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim (2002:150) menyatakan bahwa: Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selam periode waktu tertentu. 22

Selanjutnya C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E.Fees yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan (2005:2) menyatakan sebagai berikut: Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu yang melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan, yakni menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama peroide terjadinya beban tersebut. Selain itu laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi, kelebihan ini disebut dengan laba bersih atau keuntungan bersih, jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa isi dari laporan laba rugi terdiri dari dua unsur yaitu hasil atau pendapatan dan biayabiaya. 1.1.3 Komponen Laporan Laba Rugi Isi/komponen laporan laba rugi terdiri atas : a. Pendapatan/hasil (Revenue) Pendapatan/hasil (revenue) merupakan hasil penjualan / penyerahan jasa oleh perusahaan kepada langganan atau penerima jasa. Menurut Harahap (2002:114) mengemukakan bahwa : Suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. 23

Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat digunakan alternatif: (1) Selama produksi. (2) Pada saat proses produksi selesai. (3) Pada saat penjualan/penyerahan jasa. (4) Pada saat penagihan Kas. b. Biaya (Expense) Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva penggunaan aktiva atau mucul kewajiban atau kombinasi kedua selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang pembuatan barang pembebanan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan. 24

Penggolongan biaya terdiri atas: (1) Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu. (2) Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan. (3) Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun. c. Laba rugi Insidentil (Insidentil Gains & Insidentil Loses) Menurut FASB Gains adalah naik nilai Equity dari transaksi yang sifat insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi entity selam satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. Sedangkan Loses adalah turun equity dari transaksi yang sifat insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lain yang mempengaruhi entity selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive). d. Pos Luar Biasa (Extraordinary item) Pos luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang mempengaruhi secara materiil yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan tidak dianggap merupakan hal yang berulang 25

dalam proses operasi yang biasa dari sautu perusahaan. Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini adalah: (1) Bersifat tidak normal (tak biasa) arti memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari. (2) Tidak sering terjadi atau tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. 1.1.4 Susunan Laporan Laba Rugi Menurut Zaki Baridwan (2004:33): Susunan laporan laba-rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu single step dan multiple step. a. Single Step Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lainlain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. 26

Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa. b. Multi Step Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. Pada dasarnya isi laporan rugi-laba sama, bedanya hanya terletak pada sistematis penulisan saja, di mana single step pendapatan atau beban itu tidak dirinci. Sedangkan bentuk multi step dirinci dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. 27

Bentuk laporan rugi-laba single step Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara: Pendapatan pendapatan dan laba Biaya biaya dan kerugian 28

Bentuk laporan laba-rugi multiple step Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi dimana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan pendapatan dan biaya biaya yang disusun dalam urutan urutan tertentu sehingga bisa dihitung penghasilan penghasilan sebagai berikut: 1) Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan. 29

2) Penghasilan usahan bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya biaya usaha. 3) Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan pendatapatan dan biaya biaya di luar usaha. 4) Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan. 5) Penghasilan bersih dan elemen elemen luar biasa, yaitu penghasilan sesudah pajak ditambah dan/ atau dikurangi dengan elemen elemen yang tidak biasa. 1.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Adapun teknis pelaksanaan kerja praktek: 1. Perkenalan dengan para staf dan karyawan Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi. 2. Mendapatkan penjelasan umum tentang kepegawaian dan struktur organisasi Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi. 3. Memasukan data stock barang konsumsi koperasi. Transaksi pada bidang konsumsi koperasi sangat cepat. Disini dilakukan pencatatan rutin terhadap stock barang konsumsi yang ada 30

untuk dijual pada koperasi. Pencatatan dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam sebulan atau 1 (satu) kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan agar pengurus dapat mengetahui berapa stock barang konsumsi yang tersedia dan berapa pula yang sudah terjual. Dengan kata lain, hal ini juga menentukan kapan saatnya untuk belanja barang konsumsi kembali. 4. Mencatat Kas Masuk dan Kas Keluar. Pencatatan ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah kas yang ada ditangan serta berapa jumlah kas yang ada di bank. Dalam hal ini bank yang bersangkutan adalah CIMB Niaga. Bukti transaksi atas kas masuk dan kas keluar ini terdiri dari 3 (tiga) lembar. Lembar pertama akan dipegang oleh anggota koperasi yang melakukan pengambilan simpanan sukarela atau mengambil kasbon, lembar kedua akan diberikan pada pihak bank CIMB Niaga, selanjutnya lembar terakhir diarsip di koperasi. 5. Rekap Kasbon Anggota. Rekapan kasbon dibuat pada saat anggota melakukan pengambilan kasbon. Kasbon merupakan jenis pinjaman bulanan sebesar Rp. 150.000 yang dapat diambil oleh anggota pada minggu kedua setiap bulan. Kasbon ini akan dipotong pada slip gaji karyawan di bulan berikutnya. Bukti transaksi kasbon terdiri dari 2 (dua) lembar. Lembar pertama untuk anggota yang melakukan kasbon serta lembar kedua untuk arsip di koperasi. 31

6. Rekap Penjualan Tunai. Selain penjualan yang dilkukan dengan cara pemotongan gaji bulan berikutnya, ada pula transaksi penjualan tunai. Pada transaksi ini tidak ada bukti lembaran yang dibagikan oleh pihak koperasi. Setiap transaksi dicatat manual pada sebuah buku harian. Setelah transaksitransaksi penjualan tunai terkumpul, maka dibuatlah rekap penjualan tunainya. 7. Membantu karyawan di bidang accounting untuk memfotocopy buktibukti transaksi serta mencatat jam lembur karyawan. 8. Membuat jurnal transaksi dengan menggunakan microssoft excel. 9. Pengarsipan SPL. SPL atau Surat Perintah Lembur yang merupakan lembaran yang menjadi bukti untuk para karyawan PT. Wavin Duta Jaya atau anggota koperasi PT. Wavin Duta Jaya. Lembaran SPL ini ada 3 (tiga). Dua lembar diberikan pada koperasi sebagai arsip serta 1 (satu) lembar terakhir diberika pada Allia. Semua lembaran harus sudah ditanda tangani oleh Supervisor agar bisa diarsipkan. 10. Membuat data absensi karyawan serta memasukan data lembur karyawan dalam hali ini total jam lembur yang sudah dihitung dengan ketentuan di dalam PT.Wavin Duta Jaya, pencatatan dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. 11. Membuat dan mencetak slip potongan koperasi pada bulan yang sedang berjalan. 32

1.3 Bentuk dan Cara Penyajian Laporan Keuangan Laba Rugi Pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi Dibawah ini penulis sajikan bentuk laporan keuangan laba rugi pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi. Tabel 3.1 Laporan Keuangan Laba Rugi KOPERASI KARYAWAN PT WAVIN DUTA JAYA LAPORAN LABA-RUGI Per 30 Juni 2010 dan 31 Juli 2010 NO AKU N POS-POS 30 Juni 2010 31 Juli 2010 4-000 P E N D A P A T A N 4-100 Penjualan Barang Konsumsi 34.774.250 29.467.250 4-200 Pendapatan Angkutan Bruto 385.600.000 300.986.000 4-300 Pendapatan Sekunder Bruto 3.528.832 5.083.125 4-400 Pendapatan Simpan Pinjam Bruto 147.250.000 56.525.000 4-500 Pendapatan Diluar Usaha 296.468 450.556 Pembayaran Tagihan Jasa Outsourcing 4-600 Kebersihan 77.035.277 77.640.802 4-700 Pendapatan Bunga Deposito 1.333.151 1.333.151 4-800 Pendapatan Bunga BSM - - 5-000 5-100 Total Pendapatan 649.817.978 471.485.884 H A R G A P O K O K P E N J U A L A N Harga Pokok Penjualan Barang Dagangan 17.570.739 35.904.760 6-107 Penyusutan Alat Konsumsi - - 6-000 Total HPP dan Biaya 17.570.739 35.904.760 B I A Y A U S A H A A N G K U T A N 6-011 Biaya Operasional Angkutan 123.059.250 152.390.050 6-012 Retribusi Desa & Derek 100.000 300.000 6-013 BBM - - 6-014 Rit - - 6-015 Makan - - 6-016 Kenek - - 33

6-017 Service Truck 19.571.800 24.848.000 6-018 Seragam Sopir - - 6-020 KIR dan STNK 750.000 1.300.000 6-022 Penyusutan Kendaraan Truck 24.720.458 26.314.208 Biaya Administrasi & retribusi 6-023 Angkutan - 339.300 6-024 Penyusutan Perlengkapan Usaha - - Jumlah Biaya Usaha 185.772.247 205.491.558 6-100 B I A Y A A D M I N I S T R A S I 6-200 Beban PPh Badan ( Pasal 29 ) - - 6-101 Biaya RAT - - 6-102 Biaya Bank 184.294 349.112 6-103 Biaya Administrasi 50.000 1.425.000 6-104 Biaya THR Pengurus, BP dan Rekanan - - 6-105 Biaya Administrasi Usaha 40.000 715.000 Biaya Jasa dibayar dimuka Pengurus, 6-112 Unit, Staf & BP 7.000.000 7.000.000 6-115 Biaya Pendidikan dan pelatihan - - 6-116 PPh ps 21 - - 6-019 Jamsostek Karyawan 6.472.710 4.737.914 6-106 Penyusutan Alat Kantor - - 6-108 Biaya Gaji Karyawan 9.580.768 8.575.081 6-109 Biaya Adm Simpan Pinjam 8.472.786 15.117.309 6-113 Jasa Simpanan Sukarela - - 6-114 Biaya ATK 1.615.045 286.500 6-118 Biaya Souveir - - 6-119 Biaya Lain-lain/Resiko - - Biaya gaji karyawan outsourcing 6-110 Kebersihan 1.013.176 67.262.967 6-021 Biaya pph ps 29 - - 6-111 Biaya Seragam Outsourcing - - Jumlah BiayaAdm Kantor 34.428.779 105.468.883 (220.201.026) Jumlah HPP dan Biaya - Biaya ( 346.865.201 ) Laba Bersih Usaha 429.616.952 124.620.683 34

Dalam penyajian laporan keuangan laba rugi diatas dapat dilihat bahwa Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi telah menerapkan standar pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK 1(R) Penyajian Laporan Keuangan (Representation Of Financila Statments). Laporan keuangan yang disajikan oleh Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi menggunakan bentuk Multiple Step, yaitu dengan mengelompokan bagian pendapatan dan beban serta disusun dengan urutan urutan. Disini dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan laba rugi yang disajikan oleh Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi sudah sesuai dengan ketentuan standar laporan keuangan pada PSAK 1(R), serta laporan keuangan laba rugi yang disajikan menggunakan bentuk multiple step. 1.4 Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Laba Rugi Pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi Prosedur penyusunan laporan laba rugi yang dilakukan Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya yaitu: 1. Menentukan jumlah pendapatan dari konsumsi, sekunder, jasa angkutan, dan simpan pinjam. 2. Menentukan beban beban apa saja yang timbul dalam kegiatan operasional koperasi. 3. Menentukan harga pokok penjualan barang dagangan. 35

Sebagai bagian dari laporan keuangan, laporan keuangan laba rugi tidak dapat berdiri sendiri. Maksudnya laporan ini harus disajikan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Dalam penyajian laporan keuangan laba rugi Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi menggunakan bentuk multiple step, dengan mengelompokan bagian bagian pendapatan dan beban serta di urutkan. koperasi. Laporan keuangan laba rugi dibuat pada bagian administrasi keuangan Bidang yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan laba rugi pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi adalah sebagai berikut: 1. Pengurus Dibawah pengawasan Ketua bertanggung jawab atas pengawasan perkembangan koperasi serta mengarahkan bagian administrasi keuangan dalam melakukan penyusunan laporan keungan agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan dan menjamin bahwa semua prosedur berjalan dengan benar. 2. Unit Administrasi Membuat laporan keuangan dari rekapitulasi pengeluaran kas, neraca, dan laba rugi dengan mengumpulkan semua bukti bukti 36

transaksi yang telah terjadi pada periode berjalan serta melakukan pengarsipan. Data data transaksi yang dikumpulkan akan dijadikan dasar bagi unit administrasi untuk mecocokan ketika terjadi kejanggalan terhadap laporan keuangan yang dibuat. Dengan kata lain dalam prosedur penyusunan laporan keuangan laba rugi Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi ditentukan dulu jumlah pendapatan yang diperoleh dari konsumsi, sekunder, jasa angkutan serta simpan pinjamnya. Kemudian ditentukan pula beban beban apa saja yang timbul pada kegiatan operasi koperasi termasuk juga penentuan harga pokok penjualan barang dagang. 1.5 Hambatan Dan Upaya dalam Proses Penyusunan Laporan Keuangan Laba Rugi pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat - Bekasi Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Bekasi dalam penyusunan laporan keuangan laba rugi yaitu: 1. Lambatnya penerimaan data data transaksi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan laba rugi. 2. Pengurus koperasi masih belum mengerti tentang akuntansi, sehingga mengalami kesulitan pada pembuatan laporan keuangan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan atau kendala yang terjadi pada penyusunan laporan keuangan laba rugi adalah sebagai berikut: 37

1. Konfirmasi pada pihak yang bersangkutan agar data lebih cepat dikonfirmasikan kepada petugas pembuat laporan keuangan laba rugi. 2. Untuk memecahkan masalah saat pihak koperasi mengalami kesulitan pada pembuatan laporan keuangan maka dilakukan konsultasi bidang akuntansi pada pihak luar. Dari sini penulis dapat menyimpulkan, bahwa proses pembuatan laporan keuangan laba rugi pada Koperasi Karyawan PT. Wavin Duta Jaya Cikarang Barat Beaksi mengalami kesulitan dalam memahami laporan keuangan laba rugi itu sendiri serta konfirmasi pada pihak yang bersangkutan sangat penting agar data yang dibutuhkan bisa cepat diperoleh. 38