PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

BAB II LANDASAN TEORI

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB III ANALISIS SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT ANAK DENGAN GEJALA DEMAM MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK PENENTUAN KEPASTIAN ATURAN PENYAKIT PADA ANAK

Aplikasi Diagnosa Gejala Demam Pada Balita Menggunakan Metode Certainty Factor (CF) dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST)

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, UNNES, Semarang

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT AKIBAT BAKTERI SALMONELLA DALAM TUBUH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

DIAGNOSIS PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT KAMBING MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE TSUKAMOTO

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI ORGANIK VARIENTAS IR 64 DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL KANKER SERVIKS DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR ASPHYXPERT UNTUK DIFERENSIAL DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENANGANAN DINI UNTUK PENYAKIT SESAK NAPAS. KHAIRUNNISA, S.Pd., M.

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

CERTAINTY FACTOR UTHIE

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

JURNAL. Detection of demage smartphone in fortuna cell

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

APLIKASI POTENSI AKADEMIK BERBASIS TES PSIKOLOGI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

FUZZY TSUKAMOTO PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA BAYI USIA 0-12 BULAN ABSTRAK

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT

PENGENALAN JENIS PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT THT

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI KELAYAKAN TELUR UNTUK DIINKUBASI

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Metode ForwardChaining Untuk Mengidentifikasi Jenis Penyakit Pada Kucing Persia

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT MENULAR PADA ANJING

Transkripsi:

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Mulawarman Email : septyamaharani@gmail.com ABSTRAK Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan Arificial Intelligence (AI) yang merupakan pengetahuan khusus untuk memecahkan masalah yang hanya bias dilakukan oleh tingkat ahli atau pakar tertentu. Perkembangan sistem pakar dapat digunakan untuk dunia medis, misalka dalam hal untuk memberikan informasi awal bagi pasien tentang penyakit yang diderita. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Certainty Factor dimana metode ini merupakan cara untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti. Metode ini cocok digunakan untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang belum pasti. Pada penelitian ini, akan melakukan penerapan metode certainty factor dengan forward chaining untuk kepastian dari penyakit tropis pada balita, mengacu pada beberapa gejala dari sepuluh (10) penyakit, dimana setiap penyakit berawalan dengan gejala demam. Sehingga hasil dari akhir penelitian ini dapat dihasilkan deteksi awal penyakit. Kata Kunci : Sistem Pakar, Kecerdasan Buatan, Certainty Factor, Forward Chaining. LATAR BELAKANG Penyakit tropis merupakan penyakit yang menjangkit pada area tropis, penyakit ini meliputi penyakit menular maupun tidak menular. Jenisjenis penyakit tropis disebabkan oleh perubahan cuaca. Penularan penyakit tropis dapat melalui bakteri yang ada dalam kandungan udara, makanan, atau pada tubuh manusia. Penularan terutama dari orang ke orang melalui penghirupan udara yang terinfeksi selama melakukan kontak dekat. Oleh sebab itu penyakit tersebut dapat dideteksi gejala awal yaitu berupa demam dan disusul oleh beberapa gejala pendukung untuk mengetahui deteksi awal salah satu penyakit tropis yang dialami oleh pasien. Metode certainty factor merupakan salah satu metode yang termasuk dalam sistem pakar yang berguna untuk menyelesaikan ketidakpastian. Sistem pakar merupakan sistem desain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Pembangunan aplikasi sistem pakar merupakan alat untuk dapat mendiagnosa penyakit sesuai dengan pakar, agar mendapatkan hasil yang diinginkan [4]. PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan permasalahan yang ditemui yaitu Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam mendeteksi awal penyakit Tropis pada Balita Sedangkan batasan-batasan masalahnya adalah: a. Pendataan disesuaikan dengan pengetahuan pakar. b. Data pasien dikhusukan untuk balita. c. Metode yang digunakan adalah certainty facor dan forward chaining untuk mengetahui diagnosa dini. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan penelitian ini adalah melakukan penerapan metode certainty factor dalam menujang deteksi gajala-gajala jenis penyakit tropis yang melanda balita, sehingga mampu memberikan hasil deteksi awal dari beberapa penyakit tropis. Dengan adanya penelitian maka diharapkan dapat memberikan bantuan untuk para orangtua dalam mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada anak.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 21 METODE PENELITIAN a. Sistem Pakar Sistem pakar telah digunakan didalam berbagai bidang, penelitian mememiliki permasalahan adanya kesulitan pengguna untuk mencari informasi online yang dibutuhkan, bahkan kosakata yang benar, masih jarang merumuskan permintaan pengguna. Untuk mengatasi masalah ini, dikembangkan sistem pakar untuk bantuan pencarian online. Dari kesimpulan penelitian ini, bahwa sistem pakar secara signifikan mengurangi jumlah query yang diperlukan untuk menemukan bagian-bagian yang relevan dibandingkan dengan pengguna yang mencari dan menelusuri sendiri [3]. Dalam cara kerja, sistem pakar menggabungkan beberapa kaidah-kadiah penarikan kesimpulan (Inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi keduanya disimpan dan diproses didalam computer, yang selanjutnya akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu [1]. Gambar 1. Struktur Sistem Pakar Tahapan-tahapan pada pengembangan sistem pakar, terjadi terus berulang, disebabkan adanya perubahan masukan pengetahuan baru, ketika sebuah pengetahuan baru ditambahkan, sehingga sistem dapat belajar secara mandiri untuk menyelesaikan masalah. b. Metode certainty factor Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukan besarnya kepercayaan. CF didefinisikan sebagai pada persamaan 1 berikut, [2]: CF(H,E) = MB(H,E) - MD(H, E) (1) Keterangan : CF(H,E) : CF dari Hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukan kepercayaan mutlak. MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD(H-E) : Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of inccreased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 22 HASIL DAN PEMBAHASAN a. Akuisi Pengetahuan. Proses akuisi pengetahuan dilakukan untuk menyusun basis pengetahuan. Data yang dibutuhkan dalam basis pengetahuan sistem pakar diagnosis penyakit demam adalah data gejala, data nilai gejala, data jenis penyakit, dan aturan untuk menarik kesimpulan. Data gejala dan jenis penyakit diperoleh dari pakar melalui hasil wawancara dengan pakar dan beberapa sumber lain seperti buku kedokteran, jurnal, artikel, dan laman internet. Aturan untuk menarik kesimpulan dibuat berdasarkan data yang diperoleh dan mengarahkan pengguna untuk memecahkan masalah. Pada tahap akuisi pengetahuan ini akan didesain proses yang menggunakan decision tree. Sebuah decision tree dapat dianggap sebagai suatu semantic network yang diikat oleh serangkaian aturan (rule). Tree dibentuk simpul (node) yang dipersentasikan oleh sebuah lingkaran yang mempersentasikan tujuan (goal) yang dipersentasikan oleh sebuah kotak persegi dan hubungan (link) yang dipersentasikan oleh garis yang diakhiri oleh panah pada ujungnya, yang dapat mempersentasikan keputusan (decision). Simpul node (lingkaran) berada ditengah antara goal (kotak persegi) disisi kanan dan kiri. Tree yang digunakan pada penelitian ini merupakan suatu forward chaining tree. Hal terebut berkaitan dengan masalah diagnosis yang dibahas dalam penelitian sistem pakar pada diagnosa demam pada anak. Pada forward chaining tree penelusuran informasi dilakukan secara forward chaining (kedepan) seperti yang umumnya digunakan pada masalah masalah diagnosis lainnya. Pada tree tersebut dapat dilihat bagaimana suatu gejala penyakit atau kesimpulan gejala penyakit merujuk kepada suatu jenis penyakit tertentu dan bagaimana beberapa gejala yang sama dapat merujuk kepada beberapa penyakit yang berbeda. Pada penelusuran dengan metode forward chaining dapat dilihat bahwa penelusuran kedepan untuk mengenali penyebab dan jenis penyakit yang dialami oleh pasien. Pelacakan kedepan (forward chaining) terhadap suatu penyakit demam yang disebabkan oleh beberapa gejala b. Metode Rule Inferensi Dalam metode rule inferensi, peneliti menggunakan metode forward chaining. Metode forward chaining merupakan berbagai pengumpulan data untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Adapun kesimpulan dibangun dibangun berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahui. Penggabungan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri dulu (IF dulu). Tujuan rule inferensi adalah untuk mengambil pilihan terbaik dari banyak kemungkinan. Model representasi pengetahuan yang digunakan adalah model kaidah produksi, yaitu model yang dituliskan dalam bentuk if Then. Representasi pengetahuan digunakan untuk menentukan proses diagnosa penyakit kelamin manusia berdasarkan data-data gejala yang ada pada penyakit tersebut. Berikut ini adalah model dari representasi pengetahuan yang juga merupakan aturan (rule) dari sistem pakar untuk diagnosa demam pada anak, maka dapat disimpulkan dengan rule dibawah ini : R1 if demam ringan and lesu and sakit kepala and kurang nafsu makan and batuk,pilek and nyeri menelan and sesak nafas and mual and muntah Then Difteri R2 if demam berat and sakit kepala and pembengkakan kelenjar dibawah telinga dan sekitar leher and kurang nafsu makan and lesu and muntah and nyeri badan and nyeri mengunyah Then Parotitis R3 if demam berat and batuk and mata merah and diare and ruam merah pada kulit and terdapat penular lingkungan then Campak R4 if demam berat and sakit kepala and muncul bintik-bintik merah berisi cairan and lesu then Cacar Air R5 if demam berat and sakit kepala and mulut berbau and badan pegal and penurunan berat badan and nyeri badan and nyeri menelan then Faringitis R6 if demam berat and lesu and mual and muntah menggigil and bintik-bintik merah and bab bercampur darah then DBD R7 if demam berat and diare and mual and muntah and sakit kepala and mulut berbau and lidah terlihat kotor then Tifoid R8 if demam berat and mual and pendiam and tampak kebingungan and susah bangun dari tidur and tidak buang air kecil 4-6 jam and kejang then Meningitis R9 if demam berat and batuk,pilek and gatal pada tenggorokan and nyeri badan and mata merah and panas then Influenza R10 if demam berat and rewel, menangis and timbul bintik-bintik merah didaerah perut, punggung, kaki, tangan, dan kelamin and sakit perut and diare then Kawasaki c. Diagram Keputusan. Diagram keputusan digunakan untuk mempermudah menggambarkan aturan yang ada dalam sistem. Diagram keputusan pada sistem pakar ini digambarkan dalam gambar 2 :

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 23 Sistem pakar diagnosa demam pada anak Difteri Parotitis Campak Cacar Air Faringitis DBD Tifoid Meningitis Influenza Kawasaki G01 G08 G06 G15 G07 G08 G31 G06 G16 G18 G19 G15 G32 G07 G17 G20 G25 G30 G33 G13 G38 G39 G21 G26 G40 G34 G14 G22 G19 G27 G35 G37 G23 G24 G28 G36 G29 Gambar 2. Diagram keputusan Keterangan Gambar : 1. Berapa suhu demam? (demam ringan) 2. Berapa suhu demam? (demam berat) 3. Apakah mengalami lesu? 4. Apakah merasakan sakit kepala? 5. Apakah nafsu makan menurun? 6. Apakah mengalami batuk beserta pilek? 7. Apakah merasakan nyeri saat menelan? 8. Apakah merasakan sakit perut? 9. Apakah mengalami diare? 10. Apakah mengalami mual? 11. Apakah mengalami muntah? 12. Apakah merasakan nyeri pada badan? 13. Apakah merasakan nyeri saat mengunyah? 14. Apakah terdapat pembengkakan kelenjar dibawah telinga dan sekitar leher? 15. Apakah mata berwarna merah? 16. Apakah terdapat ruam merah pada kulit? 17. Apakah terdapat penular dari keluarga atau disekitarnya? 18. Apakah tampak bintik-bintik merah berisi cairan? 19. Apakah mulut berbau? 20. Apakah terjadi penurunan berat badan? 21. Apakah badan menggigil? 22. Apakah timbul bintik-bintik merah? 23. Apakah BAB disertai darah? 24. Apakah lidah tampak kotor? 25. Apakah anak menjadi pendiam(tidak aktif)? 26. Apakah anak Nampak kebingungan? 27. Apakah anak kesulitan bangun dari tidur? 28. Apakah anak tidak buang air kecing 4-6 jam? 29. Apakah mengalami kejang? 30. Apakah merasakan panas disekeliling mata? 31. Apakah anak menjadi rewel? 32. Apakah tampak timbul bintik-bintik merah di daerah perut,punggung, kaki, tangan, dan kelamin? 33. Apakah tampak memerahnya mata,lidah,dan rongga tenggorokan? 34. Apakah Bibir menjadi merah, kering, dan pecah-pecah? 35. Apakah terjadi pembengkakan dan pengelupasan kulit diekitar kaki dan tangan? 36. Apakah anak merasakan nyeri pada persendian? 37. Apakah anak mengalami sesak ketika bernafas? 38. Apakah anak hanya mengalami batuk? 39. Apakah merasakan badan pegal? 40. Apakah tenggorokan menjadi gatal? d. Implementasi perhitungan Penentuan CF pada penelitian ini menggunakan metode CF pararel, ini disebabkan dari hasil rule dan kasus serta data yang diperoleh dari pakar serta data-data mendukung lainnya. Perumusan CF pararel adalah [5] : CF(x dan y)=min(cf(x),cf(y)) (2) Berikut sebagian penghitungan CF untuk mengenal gejala-gejala agar mampu mendeteksi penyakit awal pada anak: JIKA batuk, pilek

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 24 DAN demam DAN Gatal pada tenggorokan DAN Sakit Kepala DAN Nyeri Badan DAN Mata Merah DAN Panas sekeliling mata MAKA Influensa, CF : 0,51 Keterangan nilai : [6] Andriani, R., 2010. Sistem Pakar untuk mendiagnosa macam-macam penyakit Demam pada Anak Berbasis WEB [7] Maharani, S., 2012. Aplikasi diagnosa penyakit demam pada balita menggunakan Certainty Factor (CF) dan jaringan syaraf tiruan (JST), Magister Sistem Informasi, Univ. Diponegoro, Semarang. E 1 (batuk,pilek ) : 0,6 E 2 (demam) : 0,8 E 3 (gatal pada tenggorokan) : 0,6 E 4 (sakit kepala) : 0,63 E 5 (nyeri badan) : 0,56 E 6 (mata merah) : 0,6 E 7 (panas disekeliling mata) : 0,51 nilai certainty factor hipotesis pada saat evidence pasti adalah : CF(H,E) = CF (H,E 1 E 2 E 3 E 4 E 5 E 6 E 7 ) = 0,51 Dari hasil salah satu penghitungan dari metode certainty factor dengan menggunakan forward chaining, dihasilkan bahwa dari beberapa gejala, menghasilkan bahwa deteksi dini pada gejala-gejala yang dialami pasien adalah Influensa. KESIMPULAN Hasil dari penghitungan dengan menggunakan metode certainty factor, dapat menentukan atau memberikan kepastian terhadap jenis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang didapat, dimana nilai CF merupakan hasil dari penilaian pakar untuk setiap gejala-gejala. DAFTAR PUSTAKA [1] Durkin, J., 1994. Expert System Design and Development. New Jersey: Prentice Hall Inc. [2] Giarratano, J.C., Riley, G., 1994. Expert Systems: Princples and Programming, 2nd edition. PWS Publishing Co, USA. [3] Turban, E., 1995. Decision support and expert systems Management support systems (fourth edition). Prentice-Hall International, Inc. [4] Kusumadewi, S., 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. [5] Kusrini, M.Kom., 2008. Apilkasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Penerbit: Penerbit Andi, Yogyakarta.