PROSEDUR EDELIVERY. Prosedur edelivery. Revisi : 00 Tanggal Terbit : : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Isi. P e t u n j u k P e n g g u n a a n. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

Daftar Isi. P e t u n j u k P e n g g u n a a n. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

Daftar Isi. Petunjuk Penggunaan. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

PROSEDUR ECONTROLLING

Daftar Isi. P e t u n j u k P e n g g u n a a n. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

Daftar Isi. Petunjuk Penggunaan. Daftar Isi... 1 Tentang Buku Ini... 2 Bagian I... 3

SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

PROSEDUR ECONTROLLING

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

PROSEDUR EPROCUREMENT

MANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Click to edit Master title style POKJA

ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) UNTUK ADMIN SATKER, PPK, PEJABAT PENGADAAN, PPHP DAN PENYEDIA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

BUPATI ACEH BARAT SURAT EDARAN. 2. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan melalui : a. Swakelola; dan / atau b. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.

PROSEDUR EPROJECT PLANNING

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PROSEDUR MUTU PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI PENYEDIA

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

Surat Menyurat yang Minimal Harus Ada dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

MANUAL APLIKASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Perlunya Surat Menyurat dalam Mengatur Mekanisme Hubungan Kerja Para Pihak Terkait dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

MEKANISME SERAH TERIMA HASIL PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LAMPIRAN. SURAT EDARAN Nomor : SE - 237/MK.1/2011 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MANUAL PROCEDURE. Proses Pelaksanaan Pelelangan Barang dan Jasa

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

Standard Operating Procedure PENGADAAN BARANG DAN JASA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BAB II PENGORGANISASIAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PELAKSANA KEGIATAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Walikota Tasikmalaya

PROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2013

KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

Nomor Sekret : 03/01/2013. Tanggal Ditetapkan Waktu Pelaksanaan. : 15 Maret 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

Bagian Kedua Maksud Pasal 4

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

LEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA

MANUAL APLIKASI KELOMPOK KERJA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

MANUAL PROSEDUR PENGADAAN BARANG DAN JASA

MODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015)

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

Sosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017

MANUAL APLIKASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PENGENDALIAN KONTRAK

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA YOGYDAERAH

Transkripsi:

Halaman 1 dari 18 PROSEDUR EDELIVERY No Dokumen Revisi : 00 Tanggal Terbit : Ref. Regulasi : P04/ GRMS /BP.Sby : Perpres 54/2010 dan perubahannya, Perwali 73/2012 dan perubahannya Disetujui oleh: Koordinator Klasifikasi: Internal 1

Halaman 2 dari 18 Rev Tanggal Uraian Perubahan 00 Penerbitan Awal RIWAYAT PERUBAHAN Klasifikasi: Internal 2

Halaman 3 dari 18 1 Tujuan 1.1 Menjamin proses pembuatan kontrak dan kelengkapan dokumen pencairan keuangan berjalan dengan baik. 1.2 Menjamin proses berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 2 Ruang Lingkup Pembuatan kontrak atau SPK dan dokumen kelengkapan pencairan keuangan yang meliputi : a) Lelang b) Pengadaan Langsung c) Pemberian Langsung d) Pembelian Langsung (SPL > 1 juta) e) Pembelian Langsung (SPL < 1 juta) f) Swakelola Oleh Instansi Pemerintah Lain g) SPK Perorangan h) Addendum Tambah Kurang i) Addendum Perubahan Waktu 3 Definisi 3.1 Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat. 3.2 Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung. 3.3 Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. 3.4 Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. 3.5 Pejabat pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan pengadaan langsung (selanjutnya disebut panitia PL). Klasifikasi: Internal 3

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 4 dari 18 3.6 Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan / PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal adalah Panitia/Pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 3.7 Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya. 3.8 Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK adalah pejabat yang diangkat dengan keputusan Kuasa Pengguna Anggaran pada Sekretariat Daerah atau Pengguna Anggaran, sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 3.9 Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. 3.10 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau PPTK adalah pejabat yang ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran pada Sekretariat Daerah atau Pengguna Anggaran dengan surat perintah, yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. 3.11 Progress adalah prosentase pelaksanaan pekerjaan yang telah selesai dilakukan oleh penyedia barang/jasa sebagai pelaksana pekerjaan. 3.12 Surat Permohonan Pembayaran adalah surat permohonan yang dibuat oleh penyedia barang/jasa kepada PPK berkaitan dengan telah dicapainya suatu progress pekerjaan dan pengajuan termin pembayaran. 3.13 BA Pemeriksaan Fisik atau Berita Acara Pemeriksaan Fisik adalah berita acara yang dibuat antara penyedia barang/jasa, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal dan atau konsultan pengawas dalam proses pemeriksaan prosentase pekerjaan sesuai dengan dokumen pengadaan 3.14 BA Pembayaran atau Berita Acara Pembayaran adalah berita acara yang dibuat antara PPK dengan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) berkaitan dengan proses pembayaran kepada penyedia barang/jasa. 4 Tanggungjawab 4.1 PPK bertanggungjawab dalam menetapkan jenis kontrak pengadaan barang/jasa. 4.2 PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal bertanggungjawab dalam proses penerimaan hasil pekerjaan. Klasifikasi: Internal 4

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 5 dari 18 4.3 Penyedia barang/jasa bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dimenangkannya sampai dengan pekerjaan selesai 100% sesuai dengan dokumen pengadaan. 4.4 PPTK bertanggungjawab melaksanakan kegiatan yang telah ditugaskan ke padanya. 4.5 Panitia PL bertanggungjawab melaksanakan pekerjaan PL yang menjadi kewenangannya. 5 Prosedur 5.1 Lelang 5.1.1 Setelah proses lelang selesai, otomatis data pemenang akan masuk ke aplikasi edelivery. 5.1.2 PPK membuat kontrak untuk pemenang lelang (sebagai pelaksana pekerjaan). 5.1.3 Kontrak ditandatangani maksimal 14 (empat belas) hari kerja setelah SPPBJ diterbitkan. 5.1.4 PPK menerbitkan SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa) maksimal 6 hari kerja setelah pengumuman pemenang, jika tidak ada sanggahan; atau setelah sanggahan dijawab, dalam hal tidak ada sanggahan banding, atau paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pokja menyerahkan BAHP (Berita Acara Hasil Pelelangan) kepada PPK. 5.1.5 Jika ada sanggahan banding, maka PPK menerbitkan SPPBJ maksimal 2 (dua) hari kerja setelah adanya jawaban sanggahan banding, atau paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pokja menyerahkan BAHP (Berita Acara Hasil Pelelangan) kepada PPK. 5.1.6 Setelah membuat kontrak, PPK menunjuk PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal yang bertanggungjawab terhadap suatu paket pekerjaan. 5.1.7 Kemudian status kontrak difinalkan, dicetak, ditandatangan pihak pertama (PPK SKPD) dan pihak kedua (penyedia barang/jasa). 5.1.8 Penyedia barang/jasa mengisikan data rekening perusahaan di portal edelivery, kemudian mengisi prosentase progress pekerjaan dan nilai nominal termin (jika ada addendum/perubahan nilai kontrak, maka harus diedit dan disetujui dulu addendumnya, baru kemudian melakukan pengisian prosentase progress dan nilai termin). 5.1.9 Setelah itu penyedia barang/jasa melakukan setting dan cetak Surat Permohonan Pembayaran. Klasifikasi: Internal 5

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 6 dari 18 5.1.10 PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal menyetujui prosentase progress, kemudian setting dan cetak BA Pemeriksaan Fisik. 5.1.11 Selanjutnya setelah PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal melakukan cetak BA Pemeriksaan Fisik, PPK melakukan setting dan cetak BA Pembayaran (jika tidak ada addendum), maka berikutnya dapat dilakukan Serah Terima Pekerjaan. 5.2 Pengadaan Langsung 5.2.1 PPK melakukan setting panitia PL terhadap suatu paket pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan metode PL. 5.2.2 Panitia PL diberikan tanggung jawab suatu paket pekerjaan dengan dilakukan setting oleh PPK, untuk kemudian panitia melakukan setting nilai HPS/OE pekerjaan dan setting penyedia yang ditunjuk melaksanakan pekerjaan. 5.2.3 Penyedia yang telah dipilih untuk melaksanakan pekerjaan, selanjutnya mengisikan nomor rekening perusahaan dan nilai penawaran. 5.2.4 Berikutnya, panitia PL menentukan harga negosiasi dari penawaran penyedia yang bersangkutan dan membuat status negosiasi draft menjadi final. 5.2.5 Setelah ada status final negosiasi yang dibuat oleh panitia PL, PPK membuat kontrak, memilih PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal yang bertanggungjawab untuk pekerjaan dimaksud dan melakukan setting final kontrak, dicetak, ditandatangan pihak pertama (PPK SKPD) dan pihak kedua (penyedia barang/jasa). 5.2.6 Penyedia melakukan pengecekan terhadap ada atau tidaknya addendum perubahan terhadap nilai kontrak, jika tidak ada, maka selanjutnya penyedia mengisikan prosentase progress dan nilai termin serta melakukan setting & cetak BA permohonan pembayaran. 5.2.7 Jika ada perubahan nilai kontrak, maka penyedia harus melakukan edit nilai perubahan kontrak, disetujui oleh PPK, baru penyedia dapat mengisikan progress dan nilai termin. 5.2.8 Kemudian jika penyedia sudah mencetak BA Permohonan Pembayaran, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal menyetujui prosentase progress dan mencetak BA Pemeriksaan Fisik, agar selanjutnya PPK dapat melakukan setting dan cetak BA Pembayaran (jika tidak ada addendum nilai kontrak) dan berikutnya dilakukan Serah Terima Pekerjaan. Klasifikasi: Internal 6

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 7 dari 18 5.3 Pemberian Langsung 5.3.1 Pemberian Langsung merupakan metode yang diberlakukan untuk daftar honor yang meliputi honor, uang lembur, uang makan lembur, dan transport. 5.3.2 PPK melakukan setting PA, Bendahara, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal dan setting data lengkap PPK yang bersangkutan. 5.3.3 Kemudian memilih metode pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Pemberian Langsung, memilih kegiatan, pekerjaan, kemudian detail pekerjaan, mengisi data honor, memilih komponen yang akan dibuat daftar honor, mengupload file excel daftar honor. 5.3.4 Setelah itu, PPK melakukan setting header, dan mencetak daftar honor. 5.4 Pembelian Langsung (SPL > 1 juta) 5.4.1 Pembelian Langsung (SPL > 1 juta) adalah metode yang digunakan untuk nilai diatas 1 juta. 5.4.2 PPK melakukan setting PA, Bendahara, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal dan setting data lengkap PPK yang bersangkutan. 5.4.3 Kemudian memilih metode pelaksanaan pekerjaan Pembelian Langsung, memilih kegiatan, pekerjaan, kemudian detail pekerjaan, mengisi data SPL, memilih komponen yang akan dibuat SPL, mengupload file excel SPL. 5.4.4 Selanjutnya melakukan isian pada form Pembelian langsung untuk pengadaan barang diatas 1 juta, cetak form pembelian langsung untuk melihat previewnya, kemudian klik cetak, untuk mencetak form pembelian serta melakukan cetak lampiran. 5.5 Pembelian Langsung (SPL < 1 juta) 5.5.1 Pembelian Langsung (SPL < 1 juta) merupakan metode yang digunakan untuk nilai kurang dari 1 juta yang meliputi pembelian BBM, fotocopy, pembelian ATK, pembelian kertas, dll 5.5.2 PPK melakukan setting PA, Bendahara, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal dan setting data lengkap PPK yang bersangkutan. 5.5.3 Kemudian memilih metode pelaksanaan pekerjaan Pembelian Langsung, memilih kegiatan, pekerjaan, kemudian detail pekerjaan, mengisi data SPL, memilih komponen yang akan dibuat SPL, mengupload file excel SPL. 5.5.4 Cetak Surat Pembelian Langsung untuk melakukan previewnya, kemudian klik cetak, untuk mencetak SPL. 5.6 Swakelola Oleh Instansi Pemerintah Lain 5.6.1 Swakelola oleh instansi pemerintah lain adalah metode yang melibatkan pihak ketiga (selain swasta dan pemerintahan) Klasifikasi: Internal 7

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 8 dari 18 5.6.2 PPK melakukan setting user pihak ketiga (instansi lain) dan setting pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga (instansi lain). 5.6.3 Kemudian PPK membuat SPK dan menjadikan SPK status final. 5.6.4 Setelah itu, pihak ketiga (instansi lain) mengisikan prosentase progress, setting dan cetak Surat Permohonan Pembayaran. 5.6.5 Jika PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal menyetujui prosentase progress yang diisikan oleh pihak ketiga (instansi lain), maka PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal membuat BA Pemeriksaan Fisik. 5.6.6 Selanjutnya PPK mencetak BA Pembayaran dan dilakukan Serah Terima Pekerjaan. 5.6.7 Tetapi jika PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal tidak menyetujui prosentase progress yang diisikan oleh pihak ketiga, maka pihak ketiga mengisikan lagi progress yang baru sampai disetujui oleh PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal, sehingga PPK dapat membuat BA Pembayaran dan melakukan Serah Terima Pekerjaan. 5.7 SPK Perorangan 5.7.1 SPK perorangan ini digunakan pada saat instansi menggunakan pihak ke-2 5.7.2 PPK melakukan setting PA, Bendahara, PPHP / Konsultan Pengawas / Konsultan Appraisal dan setting data lengkap PPK yang bersangkutan. 5.7.3 Kemudian memilih metode pelaksanaan pekerjaan Pemberian Langsung, memilih kegiatan, pekerjaan, berikutnya membuat SPK. 5.7.4 Selanjutnya, PPK mengisikan data kode dan nama rekening, melihat cetak draft, melakukan aktivitas cetak SPK. 5.8 Addendum Tambah Kurang 5.8.1 Addendum tambah kurang ini dilakukan karena adanya pekerjaan tambah kurang. 5.8.2 Penyedia memasukkan nilai nominal pekerjaan tambah kurang, kemudian mencetak surat permohonan tambah kurang. 5.8.3 PPK mencetak surat pemeriksaan usulan tambah kurang dan melakukan pengecekan permintaan tambah kurang. 5.8.4 Jika PPK setuju dengan usulan tambah kurang, maka PPK melakukan cetak BA perubahan pekerjaan (BA addendum), melakukan edit pada kontrak dan mencetak kontrak addendum. 5.8.5 Namun jika PPK tidak setuju dengan usulan tambah kurang, maka penyedia melakukan edit nominal pekerjaan tambah kurang lagi, kemudian PPK melakukan pengecekan terhadap revisi pengajuan usulan tambah Klasifikasi: Internal 8

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 9 dari 18 kurang sampai dicapai kondisi setuju untuk selanjutnya PPK melakukan proses cetak BA addendum sampai dengan kontrak addendum. 5.9 Addendum Perubahan Waktu 5.9.1 Addendum perubahan waktu ini dilakukan karena adanya perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. 5.9.2 Penyedia melakukan edit jangka waktu (usulan perubahan waktu) kemudian mencetak surat permohonan perubahan waktu. 5.9.3 PPK mencetak surat pemeriksaan usulan perubahan waktu, dan melakukan pengecekan terhadap permohonan perubahan waktu. 5.9.4 Jika PPK setuju dengan permohonan perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh penyedia, maka PPK mencetak BA perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan, edit kontrak dan cetak kontrak addendum. 5.9.5 Tetapi jika PPK tidak setuju dengan permohonan perubahan waktu pelaksaan pekerjaan, maka penyedia melakukan perubahan isian jangka waktu pelaksanaan, selanjutnya PPK melakukan pengecekan revisi pengajuan usulan perubahan waktu, mencetak BA perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan, edit kontrak dan mencetak kontrak addendum. Klasifikasi: Internal 9

No. Dok P04/ GRMS /BP.Sby Halaman 10 dari 18 6 Alur 6.1 Lelang Klasifikasi: Internal 10

Halaman 11 dari 18 6.2 Pengadaan Langsung Klasifikasi: Internal 11

Halaman 12 dari 18 6.3 Pemberian Langsung Klasifikasi: Internal 12

Halaman 13 dari 18 6.4 Pembelian Langsung (SPL > 1 juta) Klasifikasi: Internal 13

Halaman 14 dari 18 6.5 Pembelian Langsung (SPL < 1 juta) Klasifikasi: Internal 14

Halaman 15 dari 18 6.6 Swakelola oleh instansi pemerintah lain Klasifikasi: Internal 15

Halaman 16 dari 18 6.7 SPK Perorangan Klasifikasi: Internal 16

Halaman 17 dari 18 6.8 Addendum Tambah Kurang Klasifikasi: Internal 17

Halaman 18 dari 18 6.9 Addendum Perubahan Waktu Klasifikasi: Internal 18