BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 2

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

EFEK JALAN KAKI PAGI TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA LANSIA DI DESA GADINGSARI SANDEN BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia

PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. zat-zat gizi. Oleh karena itu, manusia dalam kesehariannya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DONALD HARIANJA J

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNADAKSA

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. praktek kehidupan yang lebih cocok dengan situasi yang sedang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran asupan...,rindu Rachmiaty, FKM UI, 2009

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

gerak dasar berjalan gerak dasar lompat dan loncat gerak dasar lempar dan tangkap

I. TINJAUAN PUSTAKA. bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. modern yang memahami betul akan pentingnya kesehatan dalam. menunjang berbagai aktivitas dan penampilan (performance) mereka.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berurutan, proses yang dapat diprediksi mulai dari masa pembentukan dan berlanjut sampai kematian. Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase pertumbuhan dan perkembangan yang akan dilalui secara bertahap. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak anak, masa dewasa, dan masa tua. Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan secara umum yaitu tinggi badan. Seiiring berjalannya waktu manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan tinggi badan secara signifikan berjalan sesuai bertambahnya umur. Hal ini merupakan proses yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan dalam kehidupan manusia dan merupakan perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis. 1

2 Setiap manusia memiliki tinggi badan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Walaupun dua individu memiliki tinggi badan yang sama, tetapi kenyataannya proporsi panjang bagian bagian tulang yang menentukan tinggi badan tidaklah sama. Tinggi badan manusia diukur dari puncak kepala sampai bagian bawah plantar kaki, kemudian ditentukan berapa panjangnya. Hasil pengukuran panjang tersebut adalah yang disebut dengan tinggi badan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan tinggi badan antara lain mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi, sering begadang, merokok, Perbedaan tinggi badan tersebut menjadi suatu masalah yang utama dalam diri seseorang karena menyangkut tingkat rasa percaya diri seorang itu sendiri. Banyak manusia mengalami penurunan tingkat rasa percaya diri akibat tinggi badan. Dan tak jarang pula sering dicemoohkan karena tinggi badan. Dan banyak dari mereka yang menyadari hal itu ketika sudah beranjak masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Soetjiningsih (2004) Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak kanak menuju masa dewasa. Remaja berasal dari kata latin adolescare yang artinya tumbuh atau menjadi dewasa, terjadinya kematangan secara keseluruhan dalam emosional, mental dan fisik. Masa remaja masa kehidupan manusia usia 11 sampai dengan 21 tahun. Masa ini adalah masa seseorang mengalami perubahan dalam hal biologis,

3 emosional, sosial dan kognitif. Dimana masa tersebut ditandai dengan perubahan fisik sampai psikologis Usia 13 15 tahun merupakan remaja awal. Proses pertumbuhan tulang pada manusia dinamakan osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yang berkembang menjadi tulang keras. Pertumbuhan tulang dimulai sejak umur embrio 6 7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Pertumbuhan tulang ini akan lengkap pada bulan ketiga kehamilan. Pertumbuhan tulang pada bayi di dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Setelah anak lahir, proses pertumbuhan tulangnya diatur oleh hormon osteoklas berperan dalam proses pertumbuhan tulang, kalsium, dan aktifitas sehari hari. Osteoblas dan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, dimana mereka bekerja secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang) agar tercapai pertumbuhan tulang yang seimbang. Aktifitas fisik atau olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan kegiatannya. Olahraga memiliki banyak manfaat pada tubuh manusia diantaranya dapat meningkatkan tinggi badan. Dalam skripsi ini peneliti akan meneliti pertumbuhan tinggi badan pada remaja usia 13-15 tahun karena merupakan massa pertumbuhan tulang yang sangat bagus.

4 Basket adalah permainan yang membutuhkan kecepatan, kelincahan dan ketepatan (anaerob). Basket merupakan olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dan memasukkan bola kedalam keranjang lawan. Dalam permainan basket semua pemain harus mempunyai teknik dasar bermain yang baik. Lompatan dalam basket adalah salah satu teknik yang cukup banyak digunakan. Teknik tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Renang merupakan proses bergerak dari satu titik ke titik yang lain yang dilakukan sambil terapung di dalam air. Terdapat beberapa macam gerakan yang digunakan dalam renang, misalnya gaya bebas, gaya punggung, gaya katak. Renang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim resiko cidera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan, ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. B. Identifikasi Masalah Masa remaja merupakan masa kehidupan manusia usia 11 sampai dengan 21 tahun. Masa ini adalah masa seseorang mengalami perubahan dalam hal biologis, emosional, sosial dan kognitif. Dimana masa tersebut ditandai dengan perubahan fisik sampai psikologis.

5 Setiap manusia memiliki tinggi badan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Walaupun dua individu memiliki tinggi badan yang sama, tetapi kenyataannya proporsi panjang bagian bagian tulang yang menentukan tinggi badan tidaklah sama. Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor genetik.faktor genetik antara lain termasuk berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa (Sotjeningsih 2004). Basket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan kecepatan, ketepatan dan kelenturan dan lain-lain. Dalam melakukan olahraga basket harus menguasai teknik-teknik dasar permainan Basket karena semakin baik seorang pemain dalam mendribel, menembak, dan mengoper. Renang merupakan proses bergerak dari satu titik ke titik yang lain yang dilakukan sambil terapung di dalam air. Bentuk salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan tinggi badan. Manfaat renang dapat melatih otot otot menjadi rileks, melatih otot pernapasan, dapat membakar kalori sehingga setelah melakukan aktifitas renang tubuh akan merasakan lapar, nafsu makan pun dapat bertambah sehingga terjadi peningkatan tinggi badan. Berdasarkan uraian masalah yang dipaparkan diatas maka penulis membandingkan efek pemberian renang dengan olahraga basket terhadap

6 peningkatan tinggi badan pada remaja usia 13 15 tahun, yang sedang dalam mengalami masa pertumbuhan. C. Perumusan Masalah 1. Apakah latihan basket dapat meningkatkan tinggi badan usia 13-15 tahun? 2. Apakah penambahan renang pada latihan basket dapat meningkatkan tinggi usia 13-15 tahun? 3. Apakah penambahan Renang pada Latihan Basket lebih baik untuk meningkatkan tinggi badan usia 13-15 tahun? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melihat perbedaan peningkatan tinggi badan pada penambahan renang pada latihan basket lebih baik untuk meningkatkan tinggi badan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui peningkatan tinggi badan usia 13-15 tahun terhadap Latihan Basket b. Mengetahui peningkatan tinggi badan usia 13-15 tahun terhadap penambahan Renang pada Latihan Basket.

7 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi instansi dunia olahraga Sebagai referensi tambahan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan tinggi badan dengan menggunakan metode renang terhadap Latihan Basket pada remaja usia 13 15 tahun. 2. Bagi instansi pelayanan fisioterapi Memberikan sedikit wawasan kepada rekan fisioterapi, bahwa melakukan metode renang terhadap Latihan Basket mungkin dapat meningkatkan tinggi badan pada remaja usia 13-15 tahun.