BAB I PENDAHULUAN. kompensasi yang diberikan lembaga/organisasi kepada para pegawai yang terlibat. dalam lembaga/organisasi yang bersangkutan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mempertahankan eksistensi dirinya juga. lingkungannya, namun dalam proses pendidikan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Merinda Noorma Novida Siregar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kegiatan: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Engkoswara, (2001: 2). Kegiatan ini merupakan fungsi pokok kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN. memberikan proses pemberdayaan dan kemampuan suatu daerah dalam. perekonomian dan partisipasi masyarakat sendiri dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengatur pelimpahan kewenangan yang semakin luas kepada

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dengan urgensi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chairil Fajar Hadiansyah, 2015

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha yang dilakukan BPR adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dalam bahasa aslinya yakni skhole, scola, scholae atau schola

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

Sehingga dalam kaitan dengan kinerja pegawai, mahsun (2013:25), menjelaskan kinerja (performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kehidupan kepada organisasi dan memberikan tujuan. Jadi,

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Nur Elia Lailasari, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbicara tentang efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi dapat dikatakan tidak terlepas dari keterkaitannya dengan kondisi lingkungan kerja dan kompensasi yang diberikan lembaga/organisasi kepada para pegawai yang terlibat dalam lembaga/organisasi yang bersangkutan. Lingkungan kerja yang akhir-akhir ini terus mengalami perubahan dalam persaingan pasar bebas, menuntut suatu lembaga/organisasi untuk berpikir strategis, mampu menterjemahkan inputnya menjadi strategi yang efektif, serta mampu mengembangkan alasan yang diperlukan untuk meletakan landasan bagi pelaksanaan strateginya. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan dan eksistensi lembaga/organisasi yang bersangkutan. Jika dipandang dari segi konsep, suatu organisasi (Indrawijaya, 2009:4) didefinisikan sebagai suatu himpunan interaksi manusia yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang terkait dalam suatu ketentuan yang telah disetujui bersama. Konsep ini menunjukkan suatu konsepsi yang menekankan pada keberadaan manusia yang berinterkasi satu sama lain dalam suatu kelompok dan menjalin hubungan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Hubungan di antara mereka ini membentuk suatu sinergisitas dalam pelaksanaan tugas yang berbeda yang menuntut adanya koordinasi yang baik. Di sinilah tampak suatu kebutuhan akan situasi lingkungan kerja yang dapat

2 menunjang efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi. Hal ini sejalan dengan pemikiran Indrawijaya (2009:5) bahwa, Individu-individu yang terlibat dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh bagaimana organisasi itu diatur. Hal itu berarti bahwa suatu kondisi lingkungan kerja dalam suatu lembaga sangat menentukan pola dan perilaku kerja pegawai dalam lembaga/organisasi tersebut, dengan kata lain kinerja dipandang sebagai suatu keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu, yang telah direncanakan dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber daya organisasi, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur Jabar Nomor: 841/Kep.966-Org/2009. Personel yang terlibat dalam suatu lembaga/organisasi sebagai sumberdaya yang dinamis memiliki peran penting dalam melaksanakan strategi lembaga/organisasi itu sendiri. Dengan demikian, agar suatu lembaga/organisasi tetap eksis dan mampu bersaing, terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi dan industri dalam arti luas yang semakin ketat, perlu menempatkan aspek motivasi kerja pegawai pada prioritas utama pengelolaan lembaga/ organisasi, yang salah satunya ditunjang oleh situasi lingkungan kerja yang kondusif. Di samping faktor kondisi lingkungan kerja, terdapat faktor lain yang juga memiliki peran dan pengaruh kuat terhadap pola kerja pegawai suatu lembaga/organisasi, yaitu faktor pemberian penghargaan sebagai balas jasa personel terhadap lembaga/organisasi. Penghargaan yang dimaksud adalah berupa kompensasi yang diterima personel organisasi secara layak.

3 Dalam hal ini, kompensasi digunakan oleh lembaga/organisasi untuk memotivasi personel organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, Sepanjang menyangkut kepentingan lembaga/organisasi, program kompensasi pegawai dirancang untuk menarik pegawai yang cakap ke dalam lembaga/organisasi, memotivasi mereka untuk mencapai prestasi yang unggul, dan mencapai masa dinas yang panjang. Senada dengan itu, Simamora (1995:415) mengemukakan bahwa, Individu-individu termotivasi untuk bekerja pada saat mereka merasa bahwa imbalan didistribusikan secara adil. Dari ungkapan tersebut jelas menunjukkan adanya kontribusi yang besar dari pemberian kompensasi sebagai penghargaan atas jasa personel lembaga/organisasi terhadap motivasi kinerja personel tersebut. Kebutuhan akan kondisi lingkungan kerja dan pemberian penghargaan (kompensasi) dari suatu lembaga/organisasi untuk memotivasi kerja pegawai ini tidak hanya berlaku pada organisasi-organisasi bisnis yang pada umumnya bersifat provit, tetapi juga berlaku pada lembaga/organisasi publik seperti lembaga-lembaga pemerintahan. Organisasi publik dalam hal ini, menurut Mahsun (2006:7), merupakan lembaga yang menangani kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lainnya yang diatur dengan hukum.

4 Mengingat sasaran pelayanannya yang ditujukan pada masyarakat umum, lembaga/organisasi publik ini sudah barang tentu harus mampu memberikan pelayanan optimal, sehingga kekecewaan masyarakat dapat dihindari. Untuk itu, dibutuhkan personel atau pegawai yang memiliki pola kerja tinggi. Upaya memicu dan memacu kerja pegawai pada lembaga-lembaga seperti ini harus menjadi prioritas perhatian para pengelola lembaga yang bersangkutan, yang salah satunya dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang kondusif serta pemberian kompensasi atau penghargaan yang memadai bagi para pegawainya. Begitu juga dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan, sebagai lembaga publik yang melayani kepentingan pengembangan pendidikan masyarakat. Pola kinerja pegawai di lembaga ini harus mampu melayani kepentingan pendidikan masyarakat secara cermat, cepat, dan tepat. Hal ini selaras dengan visi pada lembaga tersebut, yakni Terwujudnya SDM yang Berkualitas, Berdaya Saing, dan Berahklak Mulia Pada Tahun 2014. Untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan misi, misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan yaitu, Pertama meningkatkan pelayanan pendidikan melalui pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini, wajar pendidikan 12 tahun, pendidikan Non Formal dan Informal serta Pemuda dan Olahraga. Kedua, meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Ketiga meningkatkan partisipasi aktif pemuda dan peserta didik dalam rangka mengembangkan pola hidup jasmani dan pola hidup sehat. Keempat meningkatkan pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan

5 keolahragaan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia. Kelima meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas lembaga pendidikan serta transparan dan demokratis dalam mewujudkan pencitraan publik. Keenam menggali inovasi dibidang pendidikan. Visi dan misi tersebut dapat membantu lembaga Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia yang ada di dalamnya sehingga berdampak positif pada efektivitas kerja di lembaga tersebut. Menjadikan segenap pegawai dengan kualitas yang memadai sehingga dapat menopang pada pencapaian visi tidaklah semudah membalikan telapak tangan, upaya keras dan dukungan dari segenap komponen kemuan diri pegawai dalam change culture mutlak diperlukan. Dinas sebagai lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan sumber daya pada level kebijakan memiliki kewenangan untuk mendesain kebijakan dan program yang mendukung pada efektivitas kerja pegawai, salah satu diantara adalah melalui system kompensasi atau balas jasa dan penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif sehingga pegawai merasa nyaman dalam bekerja. Meski secara teoritis dua faktor ini bukanlah yang menjadi utama dalam pengembangan sumber daya manusia, masih banyak factor lain yang dapat mendukung peningkatan efektivitas kerja, seperti kemampuan pegawai itu sendiri (self-capability), motivasi kerja, peran pimpinan, pengalaman kerja, komunikasi, diklat, iklim organisasi, sarana prasarana, dan lain sebagainya.

6 Realita yang terjadi adakalanya berbanding terbalik dengan harapan. Kondisi ini juga terjadi di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, dimana dengan banyaknya jumlah pegawai yang bekerja pada lembaga tersebut seharusnya menjadi jaminan keterlaksanaan kinerja lembaga dalam pelayanan pendidikan akan lebih baik mengingat ketersediaan sumber daya manusia yang memadai yakni dengan jumlah pegawainya yang cukup banyak (140 orang pegawai). Kondisi yang terjadi justru sebaliknya, dimana pelayanan yang dirasakan belum sepenuhnya memenuhi harapan. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai lembaga yang bertanggungjawab kepada publik atau masyarakat yang berkepentingan dalam bidang pendidikan mau tidak mau dalam konteks otonomi daerah harus berupaya untuk memberikan layanan terbaik/layanan prima yang memuaskan kepada berbagai pihak dan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efektivitas kerja pegawai melalui pemberian kompensasi dan peciptakaan kondisi lingkungan kerja. Inilah fokus kajian yang ingin digali lebih lanjut dalam penelitian ini. Mungkinkah efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan ini dapat tercipta dengan meningkatkan kondusifitas lingkungan kerja bagi para pegawainya? Atau mungkinkah efektivitas kerja pegawai ini dapat tercipta dengan meningkatkan pemberian kompensasi bagi para pegawainya mengingat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan bukanlah lembaga yang beriorentasi pada profit, melainkan lembaga non profit.

7 Persoalan-persoalan inilah yang menjadi perhatian penulis untuk mencoba menganalisis secara lebih mendalam mengenai pengaruh dari lingkungan kerja dan pemberian kompensasi bagi para pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan terhadap efektivitas kerja pegawainya. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka pengkajian terkait dengan kesiapan penyelenggaraan aspek manajemen pendidikan di daerah perlu dilakukan. Konsep otonomi ini oleh Greenberg dan Baron (1995:585) dipandang sebagai suatu tindakan desentralisasi yang dilakukan oleh organisasi atau departemen yang lebih tinggi, dalam arti merupakan proses pendelegasian atau pelimpahan kekuasaan dari pimpinan atau atasan ke tingkat bawahan dalam organisasi. Dalam bidang pendidikan, konsep tersebut diartikan sebagai upaya pelimpahan wewenang penyelenggaraan pendidikan kepada daerah, dari Departemen Pendidikan Nasional ke pemerintah-pemerintah daerah, baik provinsi, kota, maupun kabupaten. Agar penyelenggaraan pendidikan yang wewenangnya dilimpahkan kepada pemeritah daerah, seperti kepada dinas-dinas pendidikan kabupaten/kota ini, tentunya menuntut kinerja organisasi yang efektif, yang tentunya diukur dari proses kerja staf dan para pegawainya.

8 Proses kerja pegawai dalam hal ini didefinisikan sebagai proses pelaksanaan tugas secara kualitas dan kuantitas yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2001:9). Berkaitan dengan konsep efektivitas kerja, efektivitas dalam hal ini didefinisikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Semakin besar presentase target yang dicapai, semakin tinggi efektifitasnya (Handoko,2001). Tingkat efektivitas kerja pegawai ini pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah faktor lingkungan kerja dan faktor pemberian kompensasi yang memiliki pengaruh dominan terhadap efektivitas dan motivasi kerja pegawai. Sebagai suatu keseluruhan elemen yang mempengaruhi sebagian atau keseluruhan lembaga/organisasi, lingkungan kerja dapat dipahami melalui analisis terhadap bagian-bagian (segmen) dari lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan kerja yang meliputi kondisi, situasi keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan organsasi, khususnya pola dan perilaku kerja pegawai lembaga/organisasi yang bersangkutan. Sebagai segala sesuatu yang ada disekitar pegawai, seperti pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja, pengaturan keamanan tempat kerja (Sukanto dan Indriyo, 2000:151 dalam

9 Mustapa, 2002:23), serta segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang di bebankan, sehingga sangat dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Sementara itu, pemberian kompensasi merupakan faktor lain yang turut menentukan efektifitas kerja pegawai, yang dalam hal ini, dipandang sebagai semua bentuk kembalian (return) finansial, jasa-jasa berwujud, dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian Simamora (1995:412). Pada intinya, suatu lembaga/organisasi memiliki beberapa tujuan dalam merancang sistem kompensasi. Kompensasi harus digunakan untuk memikat dan menahan (retain) karyawan yang cakap, dan harus pula memotivasi karyawan dan mematuhi setiap peraturan hukum. Dengan dilandasi oleh pemahaman terhadap keseluruhan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/organisasi sangat dominan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja tempat pegawai tersebut bertugas, serta pemberian kompensasi kepada pegawai yang tentunya menjadi pemicu motivasi kerja mereka. Demikian pula halnya dengan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan yang secara umum masih terdapat beberapa kelemahan, terutama dalam hal penyesuaian diri dengan sesama pegawai, kepuasan kerja, kemampuan pegawai memberikan sumbangan terhadap kemajuan lembaga, serta pencapaian sumberdaya non material.

10 Kelemahan-kelemahan ini pada umumnya terjadi sebagai dampak dari keberadaan kondisi lingkungan kerja baik lingkungan fisik maupun non fisik tempat mereka bertugas, serta kompensasi yang mereka terima sebagai reward terhadap hasil kerja para pegawai yang bersangkutan. Kenyataan-kenyataan yang teridentifikasi ini menjadi dasar pemikiran sekaligus ketertarikan penulis untuk mengkaji lebih jauh keterkaitan antara kondisi lingkungan kerja dan kompensasi dengan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. 2. Perumusan Masalah Untuk lebih memfokuskan pengkajian dan analisis, dengan dilandasi oleh latar belakang masalah serta identifikasi masalah sebagaimana dikemukakan di atas, masalah utama yang menjadi fokus pengkajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kondisi lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan? Secara terperinci, masalah yang dirumuskan tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Bagaimanakah lingkungan kerja, kompensasi, dan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan? b. Bagaimanakah pengaruh lingkungan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan?

11 c. Bagaimana pengaruh kopensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan? d. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan? C. Tujuan Penelitian Tujuan pada dasarnya adalah pedoman atau arah dari apa yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilaksanakan. Sehubungan dengan hal ini, Arikunto (1998:52) mengemukakan bahwa, Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian yang dilakukan selesai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu: 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja Pegawai di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan.

12 2. Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian ini ditujukan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut: a. Memperoleh informasi mengenai lingkungan kerja, kompensasi dan efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan. b. Memperoleh informasi mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. c. Memperoleh informasi mengenai pengaruh kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. d. Memperoleh informasi mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain mencakup: 1. Bagi Jurusan Administrasi Pendidikan Khusus bagi jurusan Administrasi Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu, terutama dalam bidang keilmuan Administrasi Pendidikan dalam bidang garapan manajemen personalia, pengembangan sumber daya manusia, pelayanan supervisi

13 akademik dalam rangka peningkatan mutu proses pembelajaran peserta didik, perilaku organisasi dan budaya sekolah, manajemen mutu terpadu, serta pengembangan organisasi (Aplikasi teori Organisasi). Hasil penelitian ini pun diharapkan mampu memunculkan disiplin ilmu baru dalam bidang Administrasi Pendidikan, sehingga ilmu Administrasi Pendidikan menjadi semakin berkembang dan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu manajemen pendidikan nasional. 2. Bagi Lokasi yang Diteliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan keilmuan yang berhubungan dengan administrasi dan manajemen organisasi/lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan sebagai tolok ukur penciptaan kebijakan dan strategi pengembangan dalam peningkatan efektivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan, khususnya. 3. Bagi Peneliti sendiri Manfaat penelitian ini untuk peneliti sendiri adalah untuk memperluas wawasan serta mengetahui secara lebih mendalam baik teoritis maupun praktis yang berkenaan dengan hubungan serta kontribusi antara kondisi lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai suatu lembaga/ organisasi.

14 E. Metode Penelitian Secara metodologis, penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan survei. Metode survei ini menurut Sugiyono (2010:6) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), serta peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Selanjutnya, Van Dalen (Arikunto,2010:153) mengemukakan bahwa studi survei merupakan bagian dari studi deskriptif berupa job analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab karyawan, aktivitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan serta fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya, dan fasilitas. Sejalan dengan itu, Kerlinger (2000:660) menegaskan bahwa penelitian survei mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relatif dari veriabel-variabel sosiologi dan psikologi. Dengan demikian, maka metode survei ini dipandang tepat digunakan dalam penelitian yang penulis lakukan dengan mempertimbangkan maksud dan tujuan penelitian ini, yaitu memperoleh gambaran mengenai pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap efektivitas kerja pegawai di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Berdasarkan prosedurnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan ini dipilih karena hal-hal yang diteliti adalah hal-hal yang sifatnya masa sekarang, dan hasil penelitian yang diperoleh berupa data angka yang selanjutnya diolah agar data tersebut memiliki makna.

15 Supaya penelitian ini mampu memecahkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini didukung dengan penggunaan kepustakaan yang berkaitan dengan hal yang diteliti. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data dengan didukung oleh seperangkat instrumen pengumpulan data yang relevan, dalam usaha pemecahan masalah penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiono (1999:7) yang mengemukakan bahwa, Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya. Agar data yang diharapkan dapat benar-benar terkumpul dan sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan, maka diperlukan teknik-teknik pengumpulan data tertentu. Adapun langkah-langkah proses pengumpulan data ini meliputi: 1. Penentuan alat pengumpulan data atau instrumen penelitian. 2. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian 3. Penyusunan instrumen penelitian 4. Uji coba instrumen penelitian 5. Pengujian validasi instrumen penelitian 6. Distribusi instrumen penelitian 7. Pengumpulan kembali instrumen penelitian yang telah didistribusikan

16 G. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga merupakan salah satu lembaga atau organisasi pemerintah yang melayani kebutuhan pendidikan publik, sehingga pengkajian terhadap proses penyelenggaraan dan pengelolaannya relevan dengan bidang kajian administrasi pendidikan. Sementara itu, pengambilan lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Kuningan didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti berdomisili di wilayah tersebut, sehingga mempermudah dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Di samping itu, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Kabupaten yang berada di wilayah III Cirebon, saat ini sedang mengembangkan potensi wilayahnya, terutama di bidang pendidikan. Dengan demikian, sudah seyogyanya memerlukan peningkatan pemberdayaan semua potensi yang ada seoptimal mungkin, terutama potensi sumber daya manusia yang berada di lingkungan dunia pendidikan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan merupakan jantung dari pembangunan pada seluruh sektor kehidupan. Pengembangan bidang pendidikan di kabupaten Kuningan tidak terlepas dari peran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kuningan sebagai lembaga pemerintah pada tingkat daerah yang melayani kepentingan

17 pendidikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya, sehingga efektivitas kerja pegawainya sangat dituntut. 2. Populasi Populasi menurut Sudjana (1997:66) adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan dan pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai jumlah objek yang jelas dan lengkap. Sedangkan Sugiyono (2005:90) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan dari pengertian di atas serta merujuk pada masalah yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa populasi penelitian ini yaitu seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. Populasi penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan yang berjumlah 140 orang pegawai. 3. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono; 2005:91). Dengan dilandasi oleh pemikiran bahwa penelitian ini difokuskan untuk mengkaji efektivitas kerja personel suatu lembaga pada sektor pendidikan yang merupakan bagian dari kajian

18 administrasi pendidikan, maka untuk tujuan tersebut ditetapkan penentuan sampel secara porposif. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (1996:67) yang mengemukakan bahwa: Purpossive sampling dikenal juga dengan pertimbangan ialah tehnik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Berdasarkan atas pertimbangan efesiensi, baik dari segi dana, waktu maupun tenaga, maka dari keseluruhan populasi penelitian ditetapkan sejumlah sampel 61 orang pegawai yang tersebar dari seluruh bagian di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuningan. H. Struktur Organisasi Tesis Dalam rangka penyususunan tesis ini, membagi dalam lima Bab, dimana satu dengan lainnya berhubungan. Adapun pokok pembahasan pada masingmasing bab dikemukakan sebagai berikut : Bab I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi, populasi, dan sampel, serta struktur organisasi tesis.

19 Bab II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Bab ini mencakup kajian pustaka yang berkaitan dengan konsepkonsep dasar lingkungan kerja, kompensasi, efektivitas kerja pegawai, kerangka pemikiran, anggapan dasar, serta hipotesis. Bab III : METODE PENELITIAN Pada Bab ini menguraikan definisi operasional variabel, metode dan pendekatan penelitian, prosedur penelitian, lokasi, populasi, dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, pengembangan instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, pengujian persyaratan analisis, serta teknik analisis data. Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi data yang mencakup pengolahan dan penyajian kecenderungan data, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, implikasi manajerial, serta keterbatasan penelitian.