PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. )

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH BERBAGAI JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

*)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN MACAM PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Paseolus radiatus L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PENGARUH MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek) DI LAHAN PASIR PANTAI

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Jurnal Viabel Pertanian Vol. 11 No.1 Mei 2017 p-issn: e-issn: Blitar,

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

Potential Rhizobium and Urea Fertilizer to Soybean Production (Glycine max L.) on The Former Rice Field

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

HASIL DAN PEMBAHASAN

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR ELANG BIRU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET PB 260 (HEVEA BRASILIENSIS L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH BEBERAPA JENIS URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYEMPROTAN PUPUK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERILL)

EFFECT OF BULBS STORAGE TIME AND BALANCING DOSAGE OF FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF SHALLOTS (Allium ascalonicum) 1)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

PEMANFAATAN PUPUK BIO-SLURRY PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE-NURSERY

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH UMUR BIBIT DAN KONSENTRASI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BROKOLI (Brassica oleracea var. Italica L.

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD VARIETIES SOME GREEN BEANS (Vigna radiata L.) Wan Hanisar 1*) dan Ahmad Bahrum 2) 1) Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta 2) Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta *) E-mail:Wanhanisar@gmail.com ABSTRACT This study aimed to determine the effect of liquid organic fertilizer on the growth and yield of green beans, as well as determine the best varieties on the growth and yield of mung bean (Vigna radiata L.). The study was conducted in the village of Soboman, Village Ngestiharjo, District pity Bantul, Yogyakarta in May to July 2015. This study used a two factorial arranged in a completely randomized design group, consisting of three replications as blocks, the first factor is a liquid organic fertilizer with three kinds, ie without liquid organic fertilizer, organic liquid fertilizer brand Nasa and liquid organic fertilizer Supermes brand. The second factor is the variety which consists of three treatments, varieties Vima 1, varieties Kutilang and varieties Murai. So there are nine combinations of treatments. Furthermore, the treatment combination is placed on completely randomized design with three replications, so that there are 27 units of the experiment in the form of plots. The results showed that the liquid organic fertilizer Nasa gives the results of the dry weight of 100 seeds and varieties better Kutilang growth gave the higher number of root nodules. Treatment of liquid organic fertilizer and a wide variety of no interaction. Keywords: Liquid Organic Fertilizer and Varieties Green Beans INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau, serta mengetahui varietas terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian dilakukan di Desa Soboman, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan kasihan Kabupaten Bantul, D.I.Y pada bulan Mei sampai Juli 2015. Penelitian ini menggunakan dua Faktorial yang disusun dalam rancangan acak lengkap kelompok, terdiri atas tiga ulangan sebagai blok, faktor pertama yaitu pupuk organik cair dengan tiga macam, yaitu tanpa pemberian pupuk organik cair, pupuk organik cair merek Nasa dan pupuk organik cair merek Supermes. Faktor kedua adalah varietas yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu varietas Vima 1, varietas Kutilang dan varietas Murai. Sehingga terdapat sembilan kombinasi perlakuan. Selanjutnya kombinasi perlakuan ditempatkan pada rancangan acak lengkap kelompok dengan tiga ulangan, sehingga terdapat 27 satuan percobaan

berupa petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair Nasa memberikan hasil bobot kering 100 biji lebih baik dan varietas Kutilang meberikan pertumbuhan jumlah bintil akar lebih tinggi. Perlakuan pupuk organik cair dan macam varietas tidak terjadi interaksi. Kata kunci : dan Kacang Hijau. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris, artinya masyarakat banyak yang bermata pencaharian sebagai petani. Banyak produk nasional yang berasal dari sektor pertanian seperti tanaman pangan, merupakan komoditas yang sangat prospektif serta mempunyai peranan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan gizi dan kebutuhan pasar domestik akan hasil tanaman pangan sangat tinggi. Salah satu tanaman pangan di Indonesia adalah kacang hijau (Vigna radiata L.). Kacang hijau mempunyai arti yang strategis karena menyediakan kebutuhan paling esensial bagi kehidupan sebagai bahan pangan serta sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan kacang hijau akan semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan. Di sisi lain produksi kacang hijau yang dihasilkan belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut (Mustakim, 2012). Produksi kacang hijau cenderung menurun selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009 sampai 2013) produksi kacang hijau adalah berturut-turut 4.426 ton, 1.134 ton, 1.121 ton, 3.817 ton dan 720 ton, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kacang hijau dilakukan impor sebesar 29.443 ton per tahun. Anonim (2014). Upaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau terus dilakukan. Salah satu cara usaha peningkatan produksi yaitu dengan perbaikan tehnik budidaya seperti penggunaan pupuk organik cair dan penggunaan varietas yang tepat. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah mampu mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan juga mampu menyediakan hara secara cepat. Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. (Hadisuwito, 2012). Banyak diperdagangkan pupuk organik cair yang siap diaplikasikan ke tanaman yaitu pupuk organik cair Nasa. Kemasannya berupa botol yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara Indonesia. Pupuk organik cair Nasa adalah salah satu jenis pupuk yang bisa diberikan ke daun dan tanah, mengandung unsur hara makro, mikro lengkap, dapat mengurangi penggunaan Urea, SP-36 dan KCl + 12,5% - 25%, Kandungan unsur hara pupuk organik cair Nasa adalah N 0,12%, P2O5 0,03%, K 0,31%, Ca 60,4 ppm, Mn 2,46 ppm, Fe 12,89 ppm, Cu 0,03 ppm, Mo 0.2 ppm (Anonim, 2005). Pupuk organik cair yang siap di aplikasikan ke tanaman selain pupuk 2

organik cair Nasa yaitu Supermes. Pupuk organik cair Supermes adalah pupuk organik cair yang diproses secara ilmiah dengan formula yang berasal dari tanaman tropis dan unsur-unsur organik lainnya yang mampu mempercepat atau meningkatkan pertumbuhan, pembungaan, dan pembuahan. Pupuk organik cair supermes berwarna coklat tua dengan kandungan berupa N 18,5%, P2O5 3,5%, K2O 3,5 %, Cu 0,09%, Fe 0,07%, B 0,06 %, Mg 0,09%, Mn 0,08%, dan Zn 0,08%. (Anonim, 2004). Salah satu alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil tanaman kacang hijau adalah dengan pemberian pupuk organik cair. Pupuk organik cair tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tanaman karena bahan dasarnya alamiah, sehingga mudah diserap secara menyeluruh oleh tanaman. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosa sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan menyerap nitrogen dari udara (Yusuf, 2010). Purwono dan Hartono (2008) mengemukakan Tanamaan kacang hijau tumbuh dengan baik pada tanah yang tidak terlalu banyak mengandung liat. Tanah dengan kandungan bahan organik tinggi sangat disukai oleh tanaman kacang hijau, asalkan kandungan air tanah tetap terjaga dengan baik adapun jenis tanah yang dianjurkan adalah latosol atau regosol. Keasaman tanah yang diperlukan tanaman kacang hijau untuk tumbuh optimal yaitu ph tanah antara 5,8-6,8. Tanah dengan ph di bawah 5,8 perlu diberikan pengapuran. kacang hijau yang berdaya hasil tinggi belum tentu memberikan keuntungan yang tinggi kepada petani. Selera konsumen atau permintaan pasar terhadap kualitas tertentu, seperti ukuran dan warna biji, turut menentukan harga jual. Kriteria mutu biji kacang hijau yang baik adalah biji berukuran besar (65 70 g / 1000 biji), tidak mengandung biji keras, kandungan protein tinggi (>30%), bentuk biji bundar, dan warna biji hijau kusam. unggul yang sudah dilepas mempunyai kandungan protein berkisar antara 18 26% (Suhartina 2005). Sifat lain yang turut menentukan mutu biji kacang hijau adalah ukuran dan warna biji. Ukuran biji berhubungan erat dengan kandungan biji keras. kacang hijau yang berbiji kecil mengandung biji keras lebih tinggi daripada varietas berbiji besar, makin besar ukuran biji maka kandungan biji keras makin rendah. Oleh karena itu, kacang hijau yang berbiji besar dan biji berwarna hijau kusam lebih disenangi petani karena rasanya lebih enak (pulen) serta harga jualnya lebih tinggi daripada yang berbiji kecil. Karakterisasi terhadap kacang hijau berbiji besar 70 73 g / 1.000 biji (Hakim, 2006). Suhartina (2005), semua varietas kacang hijau yang telah lepas cocok ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Vima 1, Sriti, Kenari, Perkutut, Murai dan Kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penggunaan pupuk organik cair dan macam varietas pada budidaya tanaman kacng hijau sangat diperlukan untuk memaksimalkan produktifitasnya, Saat ini belum diketahui pengaruh pemberian 3

pupuk cair Nasa dan Supermes terhadap varietas kacang hijau yang menunjukan pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Oleh karena itu penelitian tentang Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Soboman. Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y dengan ketinggian ± 133 meter dpl, dengan jenis tanah Regosol. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang hijau varietas Vima 1, varietas Kutilang dan varietas Murai, pupuk organik cair Nasa, pupuk organik cair Supermes, pupuk kandang kambing (pupuk dasar) dan Insektisida (Furadan 3G). Adapun alat yang digunakan antara lain adalah cangkul, ember, gembor, sprayer, penggaris, jangka sorong, meteran, oven, timbangan analitik, gunting. Penelitian ini dilakukan di lapangan yang disusun dalam rancangan acak lengkap kelompok (RALK) yang terdiri dari 2 faktor : Faktor pertama adalah pupuk organik cair (C) dalam 3 macam, yaitu : C0 (Tanpa pupuk), C1 (Pupuk organik cair Nasa) 10 ml/l, dan C2 (Pupuk organik cair Supermes) 10 ml/l Faktor kedua adalah kultivar kacang hijau (V) dalam 3 macam, yaitu : V1 (varietas Vima 1 ) V2 (varietas Kutilang) dan V3 (varietas Murai). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga diperlukan 9 x 3 = 27 petak perlakuan. Data hasil pengamatan di amati dengan analisis varians atau ragam (Anova) pada taraf 5%. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada jenjang nyata 5%. Penelitian dilakukan pada variabel pengamatan terhadap tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), jumlah bintil akar (buah), jumlah polong per tanaman, bobot kering 100 biji (g), bobot kering biji per tanaman (g) dan indeks panen. Hasil dan Pembahasan 1. Tinggi tanaman Hasil analisis ragam Lampiran 1, terhadap tinggi tanaman umur 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata tinggi tanaman. Perlakuan pupuk organik cair dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap tinggi tanaman. Untuk lebih jelasnya rerata tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 1. 4

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman (cm) Umur Pengamatan (MST) Perlakuan 2 3 4 5 Tanpa Pupuk 8,98 a 16,07 a 29,04 a 36,74 a Nasa 10,33 a 16,74 a 31,07 a 37,74 a Supermes 9,46 a 16,37 a 29,37 a 37,55 a Vima 1 9,22 p 15,15 p 29,22 p 36,48 p Kutilang 10,30 p 16,70 p 30,85 p 38,56 p Murai 9,26 p 16,33 p 29,41 p 37,00 p (-) (-) (-) (-) 2. Diameter batang Hasil analisis ragam Lampiran 2, terhadap diameter batang umur 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata diameter batang. Perlakuan pupuk organik cair dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap diameter batang. Untuk lebih jelasnya rerata diameter batang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rerata Diameter Batang (mm) Umur Pengamatan (MST) Perlakuan 2 3 4 5 Tanpa Pupuk 0,28 a 0,35 a 0,48 a 0,54 a Nasa 0,29 a 0,36 a 0,50 a 0,56 a Supermes 0,29 a 0,35 a 0,48 a 0,55 a Vima 1 0,28 p 0,34 p 0,48 p 0,54 p Kutilang 0,29 p 0,37 p 0,49 p 0,57 p Murai 0,28 p 0,35 p 0,48 p 0,55 p (-) (-) (-) (-) 5

3. Jumlah daun Hasil analisis ragam Lampiran 3, terhadap jumlah daun umur 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh beda nyata pada rerata jumlah daun. Perlakuan pupuk organik cair dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap jumlah daun. Untuk lebih jelasnya rerata jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 4. Rerata Jumlah Daun (helai) Umur Pengamatan (MST) Perlakuan 2 3 4 5 Tanpa Pupuk 4,89 a 8,00 a 19,33 a 22,67 a Nasa 5,44 a 8,78 a 20,11 a 23,00 a Supermes 5,00 a 8,22 a 19,44 a 22,78 a Vima 1 5,00 p 8,11 p 19,22 p 22,11 p Kutilang 5,22 p 8,67 p 19,89 p 23,33 p Murai 5,11 p 8,22 p 19,78 p 23,00 p (-) (-) (-) (-) 4. Bobot segar tanaman Analisis ragam terhadap bobot segar menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap rerata bobot segar tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot segar tanaman. Untuk lebih jelasnya rerata bobot segar tanaman dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rerata Bobot Segar Tanaman (g) Vima 1 18,46 18,01 16,70 17,73 P Kutilang 18,82 18,85 19,96 19,21 p Murai 17,33 19,63 19,58 18,85 p Rerata 18,20 a 18,83 a 18,75 a (-)

5. Bobot Kering Tanaman Analisis ragam terhadap bobot kering tanaman menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan macam varietas tidak berpengaruh terhadap rerata berat kering tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering tanaman dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rerata Bobot Kering Tanaman (g) Vima 1 6,31 6,95 6,99 6,75 p Kutilang 6,96 7,16 6,56 6,90 p Murai 6,64 6,68 7,04 6,79 p Rerata 6,64 a 6,93 a 6,86 a (-) 6. Jumlah Bintil Akar Analisis ragam terhadap jumlah bintil akar menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata dan perlakuan macam varietas memberikan pengaruh beda nyata terhadap jumlah bintil akar. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata jumlah bintil akar dapat dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rerata Jumlah Bintil Akar (buah) Vima 1 9,44 10,44 8,56 9,48 b Kutilang 9,89 13,56 11,44 11,62 a Murai 10,33 8,00 10,89 9,74 b Rerata 9,89 a 10,67 a 10,30 a (-) 7. Jumlah Polong per Tanaman Analisis ragam terhadap jumlah polong per tanaman menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman. Perlakuan pupuk organik cair dan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata jumlah polong per tanaman dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rerata Jumlah Polong per Tanaman (buah) Vima 1 8,22 10,00 8,33 8,85 p Kutilang 8,78 10,00 10,56 9,78 p Murai 8,33 12,22 8,22 9,60 p Rerata 8,44 a 10,74 a 9,04 a (-) 8. Bobot Kering 100 Biji Analisis ragam terhadap bobot kering 100 biji menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair berpengaruh beda nyata dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering 100 biji. Perlakuan pupuk organik cair dan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering 100 biji dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Rerata Bobot Kering 100 Biji (g) Vima 1 7,75 8,45 7,45 7,88 p Kutilang 7,56 7,98 7,81 7,78 p Murai 7,34 8,10 7,83 7,75 p Rerata 7,55 b 8,18 a 7,70 ab (-) 9. Bobot Kering Biji per Tanaman Analisis ragam terhadap bobot kering biji per tanaman menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh terhadap rerata bobot kering biji per tanaman. Perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata bobot kering biji per tanaman dapat dilihat pada Tabel 9. 8

Tabel 9. Rerata Bobot Biji per Tanaman (g) Vima 1 7,40 7,02 6,83 7,09 p Kutilang 6,96 7,51 7,55 7,34 p Murai 6,96 7,29 7,11 7,12 p Rerata 7,10 a 7,27 a 7,16 a (-) 10. Indeks panen Analisis ragam terhadap indeks panen menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak berpengaruh terhadap rerata indeks panen. Perlakuan pupuk organik cair dan perlakuan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap rerata indeks panen dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Rerata Indeks Panen Vima 1 0,82 0,81 0,73 0,79 p Kutilang 0,72 0,92 0,82 0,82 p Murai 0,67 0,84 0,89 0,80 p Rereta 0,73 a 0,86 a 0,82 a (-) Perlakuan pemberian pupuk organik cair menghasilkan bobot kering 100 biji yang berbeda. Bobot kering 100 biji yang dihasilkan varietas Vima-1 lebih berat dari yang dihasilkan varietas Kutilang dan Murai. Dilihat dari deskripsi masing-masing varietas yaitu pada perbedaan berat kering 100 biji, varietas Vima 1 6,3 g, Kutilang 6,0 g dan Murai 6,0 g. Utami (2007), menyatakan bahwa beratnya biji bervariasi tergantung dari genetik suatu varietas. Pengaruh macam varietas yang berbeda, juga menghasilkan rerata jumlah bintil akar yang berbeda pula. Tanaman kacang hijau memiliki bintil akar yang berisi bakteri Rhizobium dimana bakteri ini mengikat nitrogen dari udara yang akhirnya dipergunakan oleh tanaman. Mahmud, (1979). Menyatakan bahwa terbentuknya bintil akar karena ada rangsangan pada permukaan akar yang menyebabkan bakteri Rhizobium pada saat tanaman kacang hijau masih muda yaitu setelah terbentuk rambut akar pada akar utama atau pada akar cabang. Jumlah bintil akar pada tiap perlakuan ada hubungannya dengan aktivitas penambatan nitrogen yang difisaksi oleh bintil akar pada tanaman kacang hijau. Macam varietas memiliki genetik 9

berbeda dan sistem perakaran kacang hijau lebih dipengaaruhi oleh sifat genetik, selain sistem perakaran juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Lebih lanjut Hanum (2009), menjelaskan bahwa, tanah merupakan faktor terpenting dan mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat kaitannya dengan tanaman yang tumbuh di atasnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian pupuk cair Nasa memberikan hasil bobot kering 100 biji lebih baik. 2. Kutilang memberikan pertumbuhan jumlah bitil akar lebih tinggi tanaman kacang hijau. 3. Tidak terjadi interaksi antar perlakuan pupuk organik cair dan macam varietas. Daftar Pustaka Anonim, 2005. http://www.produk natural.com/artikel/kandungan-poc-nasa/ diakses tanggal 19 desember 2014. Anonim. 2004. Petunjuk penggunaan pupuk organik cair supermes. PT jenawi SR Chistry.Jakarta. Anonim. 2014. Indonesia dalam angka. Badan Pusat Statistik Indonesia. Hadisuwito, S. 2012. Membuat. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hanum, C. 2009. Ekologi tanaman. Universitas Sumatera Utara Press. Medan. Mustakim, M. 2012. Budidaya kacang hijau secara intensif. Pustaka Baru Press.Yogyakarta. 140 hal. Mahmud, Z. 1979. Perembesan Nitrogen dari Bintil Akar Rhizobium japonicum. Sekeolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. 125 hal. Hakim, L. 2006. Pemanfaatan keragaman genetik plasma nutfah kacang hijau asal introduksi. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 25(3): 176 180. Purwono dan R. Hartono, 2008. Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Jakarta. Suhartina. 2005. Deskripsi Unggul Kacang-kacangan dan Umbi- umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI). Malang. Utami, S. 2007. Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Kacang Hijau (Vigna radiata L) pada Media Lumpur Lapindo. Skripsi Prodi Biologi FMIPA: Surabaya. Yusuf, T., 2010. Pemupukan dan Penyemprotan Lewat Daun. Tohari Yusuf s Pertanian Blog. http://tohariyusuf.wordpress.com/. 10