LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION

dokumen-dokumen yang mirip
LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud.

PERBANDINGAN REGRESI RIDGE DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan atau berpengaruh satu sama lain. Ilmu statistika

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS PADA REGRESI EKSPONENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN UJI PARK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

Analisis Heteroskedastisitas Pada Data Cross Section dengan White Heteroscedasticity Test dan Weighted Least Squares

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1)

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RANK BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TERBOBOTI

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA. Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS REGRESI TERSEGMEN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-NEWTON

Jurusan Statistika, FST, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

PERBANDINGAN METODE MKT, LTS, WIN, DAN THEIL PADA PENDUGAAN PARAMETER REGRESI APABILA GALATNYA MENYEBAR EKSPONENSIAL HELGA ARINA PRAMUDITYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

PERBANDINGAN ORDINARY RIDGE REGRESSION DAN UNBIASED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

PERTURBASI NILAI EIGEN DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS

ANALISIS REGRESI KUANTIL

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh: Ningrum Astriawati Prodi Teknika, Akademi Maritim Yogyakarta

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

Pengujian Kestabilan Parameter pada Model Regresi Menggunakan Dummy Variabel

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

BAB III METODE WEIGHTED LEAST SQUARE

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KNM XVI 3-6 Juli 2012 UNPAD, Jatinangor

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB III MODEL DISTRIBUSI LAG DAN AUTOREGRESSIVE DENGAN PENDEKATAN KOYCK. Pada umumnya model regresi linear tidak memperhatikan pengaruh waktu

REGRESI LINEAR SEDERHANA

1 Sindy Febri Antika, 2 Ir. Arie Kismanto, M.Sc 1 Mahasiswa S1 Statistika ITS Surabaya, 2 Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE

Bab 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

LEAST SQUAE AND IDGE EGESSION ESTIMATION Muh. Irwan Prodi Matematika, FST-UINAM Adnan.sauddin@uin-alauddin.ac.id Info: Jurnal MSA Vol. 3 No. 2 Edisi: Juli Desember 2015 Artikel No.: 2 Halaman:7-13 ISSN: 2355-083X Prodi Matematika UINAM ABSTAK Metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) merupakan suatu metode penaksiran koefisien regresi yang paling sederhana. Jika diantara variabel bebas terjadi multikolinearitas sempurna (koefisien korelasi antar variabel bebas sama dengan 1), maka metode OLS tidak dapat digunakan. Sedangkan jika terdapat multikolinearitas hampir sempurna, meskipun OLS dapat digunakan tapi galat yang dihasilkan akan menjadi besar, serta variansi inflasi faktor akan besar pula, padahal nilai estimasi yang diinginkan haruslah memiliki galat dan variansi yang minimum, sehingga digunakan metode regresi gulud. Metode regresi gulud merupakan salah satu alternatif yang baik untuk mengatasi multikolinearitas diantara variabel-variabel bebas, karena memberikan tetapan bias yang relatif kecil dan memberikan variansi yang minimum. Adapun estimator regresi gulud yaitu: β (c) = (Z T Z + ci) 1 Z T Y dimana c bilangan positif, pada umumnya terdapat pada selang [0,1] atau 0 c 1. Jika c = 0 maka koefisien regresi gulud sama dengan koefisien regresi linear dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Kata Kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu metode dari statistik inferensial yang banyak digunakan oleh peneliti untuk menganalisi data. Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketergantungan atau hubungan tepat satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Jika dalam analisis hanya melibatkan satu variabel bebas, maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana, sedangkan jika dalam analisis melibatkan dua atau lebih variabel bebas, maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi linear ganda adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas yang termasuk didalam model. Jika asumsi ini tidak terpenuhi, maka sulit bagi peneliti untuk mengetahui varibel bebas yang memiliki pengaruh besar di dalam model regresi. Sehingga diperlukan metode untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan regresi gulud. 2. TINJAUAN PUSTAKA egresi Linear Ganda egresi linear merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu maka disebut sebagai regresi linear sederhana. Sedangkan apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas, disebut sebagai regresi linear berganda. Secara umum persamaan regresi linear dengan p variabel bebas dinyatakan dengan: Y i = β 0 + β 1 X 1i + β 2 X 2i + + β p X pi + ε i (2.1) 7

Analisis regresi memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Selain itu, model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi pada variabel terikat. Koefisien regresi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: a. Intersep ( β 0 ) b. Kemiringan Beberapa asumsi yang harus diperhatikan dalam model persamaan regresi yaitu: a. Distribusi normal (ε~n(μ, σ)) b. Heteroskedastisitas. c. Galat tidak mengalami autokorelasi d. Uji Multikolinearitas Ordinary Least Square Salah satu metode yang digunakan untuk menaksir koefisien regresi adalah metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS ). Tujuan utama dari metode ini adalah mengestimasi koefisien regresi untuk meminimumkan jumlah kuadrat galat. Penaksir OLS diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat yaitu: ε i 2 = (Y i β 0 β 1 X 1 β 2 X 2 β p X p ) 2 (2.2) dalam notasi matriks, sama dengan meminimumkan ε T ε karena ε 1 ε T ε = [ε 1 ε 2 ε ε n] [ 2 ] ε n = ε 1 2 + ε 2 2 + + ε n 2 = ε i 2 n i=1 sekarang dari Persamaan (2.2) diperoleh ε = Y Xβ (2.2) oleh karena itu, ε T ε = (Y Xβ) T (Y Xβ) = Y T Y 2β T X T Y + β T X T Xβ (2.3) dengan menggunakan sifat-sifat matriks bahwa β T X T Y = (β T X T Y) T = Y T Xβ selanjutnya menurunkan ε T ε terhadap β (ε T ε) = (YT Y 2β T X T Y + β T X T Xβ) = 2X T Y + 2X T Xβ setelah diturunkan untuk mendapatkan persamaan normal, selanjutnya disamadengankan dengan nol, yaitu: 2X T Y + 2X T Xβ = 0 X T Xβ = X T Y dari hasil penyederhanaan persamaan di atas secara aljabar, menghasilkan penaksir untuk β yaitu β = (X T X) 1 X T Y (2.4) dengan demikian, jika diasumsikan bahwa E(ε) = 0, dan E(εε T ) = σ 2 I dan kolom X adalah independen linear maka, E(β ) = E((X T X) 1 X T Y) = β sehingga β adalah sebuah estimasi tak bias untuk β. Asumsi bahwa ε i tidak berkorelasi dan memiliki variansi yang sama yaitu cov(ε i, ε j ) = δ ij σ 2 dan diasumsukan juga bahwa var(ε) = σ 2 I, akan diperlihtkan bahwa var[y] = var(ε) yaitu sebagai berikut: var[y] = E([Y E(Y)][Y E(Y)] T ) = σ 2 I Selanjutnya untuk var[ε], yaitu: var[ε] = E([ε E(ε)][ε E(ε)] T ) = σ 2 I 8

Oleh karena var[y] = var[ε] = σ 2 I, sehingga variansi (β ) 9

Pendugaan parameter regresi gulud. Dugaan regresi gulud diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat untuk model pada persamaan ε = Y Zβ dengan kendala tunggal (β ) 2 j=0 = ρ, dimana ρ tetapan posistif yang berhingga. Berdasarkan metode pengali lagrange fungsi tujuannya yaitu: F = ε T ε + c(β T β ρ) p = (Y T Y Y T Zβ β T Z T Y + β T Z T Zβ + cβ T β cρ) (2.6) selanjutnya mendiferensialkan Persamaan (4.1) terhadap β F = (YT Y Y T Zβ β T Z T Y + β T Z T Zβ + cβ T β cρ) = (YT Y) + (βt Z T Zβ) (YT Zβ) (βt Z T Y) + (cβt β) (cρ) dengan mendisferensialkan tiap suku yaitu sebagai berikut: (Y T Y) = 0 ( Y T Zβ T ) = Y T Z Nilai suatu koefisien regresi jika didiferensialkan, maka hasilnya berupa dugaan terhadap estimator untuk koefisien regresi. sehingga (β T Z T Zβ) ( cρ) = 2β Z T Z = 0 Setelah didiferensialkan terhadap β, sehingga diperoleh hasil yaitu: F = YT Z Z T Y + 2β Z T Z + 2cβ (2.7) kemudian menyamakan Persamaan (4.2) dengan nol yaitu: 2Z T Y + 2β Z T Z + 2cβ = 0 β (Z T Z + ci) = Z T Y dari penjabaran tersebut sehingga didapat estimator regresi gulud untuk koefisien regresi yang nilainya dipengaruhi oleh besarnya nilai c yaitu: β (c) = (Z T Z + ci) 1 Z T Y (2.8) Sifat-sifat pendugaan regresi gulud: Bias Berdasarkan Persamaan (4.3) dimana Q merupakan matriks konstant, sehingga bias dari estimator gulud dapat diperoleh sebagai berikut: E(β (k)) = E((Z T Z + ki) 1 Z T Y) = E(Qβ ) = Qβ (2.9) Berdasarkan Persamaan (2.9) maka regresi gulud bukan merupakan penduga yang tak bias, tetapi merupakan penduga yang bias. Variansi minimum Variansi minimum dapat diperoleh berdasarkan Persamaan (2.9) Var(β (c)) = Var(Qβ ) = σ 2 Q(Z T Z) 1 Q T (2.10) jadi β (c) yang diperoleh dari metode regresi gulud merupakan penaksir linear bias yang memiliki variansi minimum untuk β. 10

Penduga regresi gulud diperoleh dengan memasukkan suatu konstanta pembiasan ke dalam persamaan normal kuadrat terkecil yaitu: (Z T Z + ci) 1 Z T Z(Z T Z + ci) 1 (2.11) Pemilihan nilai c merupakan hal yang perlu diperhatikan. Untuk komponen bias di dalam kuadrat galat rata-rata (mean square error) penduga regresi gulud β akan naik jika c bertambah besar (dengan semua β cenderung menuju nol) dan keadaan yang sama variansi menjadi lebih kecil. Lebih lanjut juga, bahwa selalu ada nilai c yang membuat penduga regresi gulud memiliki kuadrat galat rata-rata relatif lebih kecil dibandingkan penduga metode kuadrat terkecil. Kesulitannya adalah nilai c yang optimum itu bervariasi dan penerapan satu kepenerapan lainnya tidak 3. KESIMPULAN DAN SAAN Pada contoh kasus ini, data yang digunakan adalah data simulasi yang dibangkitkan dengan program Microsoft excel. Simulasi data yang dilakukan adalah untuk model regresi linear ganda dengan empat variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4 ) dan peubah terikat Y dengan banyaknya pengamatan 30. Adapun datanya diberikan pada Lampiran I. 1. Menentukan koefisien regresi dengan menggunakan metode kudrat terkecil. Dengan menggunakan metode LSE di β = [ 24,898 0,462 0,007 0,155 0,342 ] Sehingga diperoleh persamaan regresi yaitu: Y i = 24,898 + 0,462X 1i + 0,007X 2i + 0,155X 3i + 0,034X 4i (3.1) Uji Signifikansi pada koefisien regresi dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 H 1 : tidak semua β j = 0, j = 1, 2,, p Jurnal MSA Vol. 3 No. 2 Ed. Juli-Desember 2015 F hitung = MS MSE = 68847 9723 = 44,26 Adapun Tabel ANAVA untuk metode OLS berdasarkan hasil analisis SPSS yang ada pada Lampiran V yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1 ANAVA untuk metode kuadrat terkecil SV SS Db MS egresi Error Total 68847 9723 78569 4 25 29 17212 389 F hitung F 44,247 2,76 Karena Fhitung > Ftabel yaitu 44,26 > 2,76 maka gagal menerima H 0. Artinya, bahwa ada variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Adapun nilai koefisien determinasi yang dihitung dengan menggunakan persamaan (2.10), 2 = 87,6%. Artinya bahwa variansi total yang dijelaskan variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 87,6%. Uji asumsi Uji asumsi yang diperhatikan dalam tulisan ini adalah uji multikolinearitas, yang dalam hal ini diperhatikan berdasarkan nilai VIF a. Variansi Inflasi Faktor (VIF) Nilai VIF yang diperoleh yaitu: Tabel 4.4 Variansi Inflasi Faktor X12 X13 X14 X23 X24 X34 11,619 250,250 50,251 11,125 11,619 71,679 Dari Tabel (4.2) di atas, semua variabel menunjukkan nilai VIF yang lebih besar dari 10, sehingga disimpulkan terjadi multikolinearitas antar varibel bebas. Karena terjadi multikolinnearitas pada setiap variabel bebas. Sehingga untuk 11

menyelesaikannya digunakanlah regresi gulud. adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1. Trasnsformasi (centered and scaling) Setelah diketahui bahwa terjadi multikolinearitas antar variabel bebas langkah selanjutnya adalah mentrasformasi data dengan dengan metode centered dan Scaling. Adapun hasilnya setelah ditrasformasikan adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Data Hasil Centered dan Scaling N0 Y** Z1 Z2 Z3 Z4 1-0,25996-0,31102-0,34202-0,32803-0,32075 2 0,246637 0,221796 0,284156 0,230705 0,249741-0,259959 0,246637 0,935849 0,895547 T Y* 0,232367 Z Y= 0,935158 0,928713-0,302769 1 0 0 0 0 1 0 0 I 0 0 1 0 0 0 0 1 Selanjutnya, hasil perhitungan nilai VIF dari β (c) dengan berbagai nilai c dan dipilih nilai C=0,05, karena memiliki nilai MSE paling kecil diantara yang lainnya. 29-0,2992-0,29573-0,32043-0,30229-0,29611 30-0,30277-0,31102-0,21031-0,30229-0,29611 C β 1 β 2 β 3 β 3 MSE 0,05 0,306839 0,112366 0,282042 0,227159 0,013336 2. Penentuan nilai c Bentuk matriks dari data setelah ditransformasikan adalah sebagai berikut: -0,311024-0,342024-0,328033-0,320751 0,221796 0,284156 0,230705 0,249741 Z= 0,249839 0,113576 0,248729 0,272485-0,311024-0,210310-0,302285-0,296112-0,311024 0,221796 0,249839-0,311024-0,342024 0,284156 0,113576-0,210310 T Z -0,328033 0,230705 0,248729-0,302285-0,320751 0,249741 0,272485-0,296112 1,00000 0,95572 0,99793 0,98970 0,95572 1,00000 0,95427 0,94720 T Z Z = 0,99793 0,95427 1,00000 0,99306 0,98970 0,94720 0,99306 1,00000 diperoleh persamaan untuk metode regresi gulud yaitu: Y = 1,49417Z 1 + 3,75167Z 2 + 1,01870Z 3 + 2,42124Z 4 (3.2) 4. PENUTUP egresi gulud merupakan penduga yang dapat digunakan ketika terjadi multikolinearitas antar variabel bebas, koefisien regresi gulud diperoleh dengan menggunakan persamaan. β (c) = (Z T Z + ci) 1 Z T Y Berdasarkan data yang simulasi maka diperloleh model regresi idge yaitu Y = 1,49417Z 1 + 3,75167Z 2 + 1,01870Z 3 + 2,42124Z 4. Setelah ditransformasi ulang diperoleh penafsiran koefisien regresi yaitu: Y = 485,146 + 1,068X 1 + 2,271X 2 + 1,286X 3 + 1,286X 4 12

Saran Banyak metode untuk mengatasi masalah multikolinearitas. Analis dapat memilih salah satu diantara semua metode yang lebih baik dari Metode Kuadrat Terkecil. Walaupun regresi gulud belum tentu dapat digunakan untuk menyelesaikan semua model yang mengandung multikolinearitas, tetapi sudah cukup bukti bahwa regresi gulud merupakan salah satu metode yang baik. Ini dikarenakan melalui model ini diusahakan memperoleh varians yang minimum dengan menentukan nilai c sehingga diperoleh keadaan yang lebih stabil. Sumantri, Bambang. Model Linear Terapan Buku II Analisis egresi Ganda. Bogor: FMIPA-IPB.1997. Sunyoto, Danang, Analisis egresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta : MedPress. 2008. Tiro, Muhammad Arif. Analisis Korelasi dan egresi Edisi Kedua.Makassar: Makassar university press, 2002). ----------------------------. Dasar-dasar Statistika. Makassar: State University Of makassar Press, 1999. Weisberg, Sanford. Applied Linear egression. Canada : Published Simultaneously, 1947. 5. DAFTA PUSTAKA Alan, Lee J dan Seber George. Linear egression Analisi Secon Edition. Canada: Published Simultaneously, 2003. Djohart. Multikolinearitas dan autokorelasi (http : //djonhart.economic-policy.info/ lecture/be/bahan_kuliah_7.pdf Heumann Christian, et al., eds., Linear Models and Generalizations Least Squares and Alternatives Third Extended Edition. German: Springer, 1995. Ilyas, Baharuddin dan Muhammad Arif Tiro. Statistika Terapan untuk Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosila Edisi Kedua. Makassar: Adhira Publisher, 2002. Iriawan, Nur dan Septin Puji Astuti, Mengolah Data Statistik dengan mudah menggunakan minitab 14. Yokyakarta: Andi, 2006. Myers, aymond H dan onald Ewalpole, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan edisi ke-4. Bogor: ITB, 1995. Norman, Draper dan Harry Smith. Analisis egresi Terapan Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992. Paulson, S. Daryl. Handbook Of egression and Modeling. Francis: Taylor & Francis Grup, 2007. yan, Thomas P. Modern egression Method. Canada : Published Simultaneously, 1997. 13