BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir

dokumen-dokumen yang mirip
: Logam Berat, Air PDAM, Merkuri, Kadmium dan Timbal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut Terhadap Kesehatan Manusia

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB I PENDAHULUAN. besar. Total produksi selama tahun adalah sebesar ,73 kg,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air, luas daratan memang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari adalah liter atau

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN TIMBAL (Pb) PADA IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DI MUARA SUNGAI BONE KOTA GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas lingkungan dan derajat kesehatan masyarakat disebabkan

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TPA sampah terletak di Kelurahan Tanjung Kramat Kec. Kota Selatan

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

Safrudin J Mohamad, Sunarto Kadir 1, Lia Amalia 2

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan yang sangat terasa akibat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

PENDAHULUAN. Kemajuan sektor perindustrian di Indonesia yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah

BAB I PENDAHULUAN. udara, air dan tanah berupa kegiatan industri dan pertambangan.

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

PENDAHULUAN. oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari dipakai sebagai air minum, air untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Apabila air akan

UJI KADAR MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI TULABOLO KECAMATAN SUWAWA TIMUR TAHUN 2013 SUMMARY. Fitrianti Palinto NIM

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT (Timbal dan Kadmium) PADA FECES SAPI YANG DIPELIHARA DI TPA TANJUNG KRAMAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berasal dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dengan persentase ratarata

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

BAB I PENDAHULUAN. sampah di TPA umumnya masih menggunakan metode open dumping, seperti pada

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber pencemar yang sangat berbahaya, Peristiwa keracunan

KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA IKAN KAKAP MERAH

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. dan mengancam pemukiman dan lingkungan, sehingga pemerintah membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada bidang industri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. dijual kembali (Godam, 2008). Produk Konsumen menjadi kebutuhan sehari hari bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan industri pertambangan yang berasaskan manfaat serta kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

Waspada Keracunan. Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak negatif akibat aktivitas manusia adalah turunnya kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir disemua aktivitas manusia dalam sehari-hari. Namun disamping itu air juga dapat berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Karena air dapat menjadi salah satu sarana yang membawa berbagai macam zat kimia ke dalam tubuh manusia yang nantinya akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Hal ini bisa disebabkan karena masuknya berbagai bahan kimia yang sangat berbahaya dan beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan pencemar logam - logam berat : merkuri (Hg), Timbal (Pb), (Kadmium) Cd, (Arsen) As, dan sebagainya (Triyanti, 2011). Adanya cemaran logam berat dalam lingkungan perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri, limbah buangan domestik dan pertambangan. Logam berat dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan melalui berbagai perantara, salah satunya adalah melalui air yang terkontaminasi oleh logam berat. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui kandungan logam berat suatu perairan sebelum dikonsumsi oleh manusia (Sembiring, 2009). 1

2 United State Environmental Protection Agency (USEPA) mendata ada 13 elemen logam berat yang merupakan elemen utama pencemar yang berbahaya, namun logam berat merkuri bersama timbal dan kadmium dikenal sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia dikarenakan tingkat keracunannya yang sangat tinggi walaupun pada konsentrasi rendah (Rezazee, Derayat, Yamini dkk, 2005). Saleem H.M, Ewaida A dan Faraq A (2000) menyatakan bahwa toksisitas bahan kimia beracun dapat menimbulkan efek keracunan baik akut atau kronis. Tingkat bahan kimia beracun dalam air minum jarang untuk menimbulkan efek keracunan akut. Namun mereka lebih cenderung untuk menimbulkan efek keracunan kronis yang terjadi lama setelah terpapar dalam jumlah kecil. Paparan Kadmium (Cd) secara akut bisa menyebabkan nekrosis pada ginjal dan berlanjut dengan terjadinya proteinuria, sedangkan toksisitas kronik Cd bisa merusak sistem fisiologis tubuh antara lain sistem urinaria, sistem respirasi, sistem sirkulasi dan jantung, kerusakan sistem reproduksi, sistem syaraf, bahkan dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang. Toksisitas akut timbal (Pb) menimbulkan gangguan gastrointestinal dan gangguan neuorologi, sedangkan secara kronik timbal (Pb) mengakibatkan aborsi spontan pada wanita, depresi, kehilangan libido dan infertilitas pada laki-laki. Toksisitas merkuri (Hg) secara kronik dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf dan toksisitas akut merkuri (Hg) dapat menyebabkan kerusakan parah pada organ ginjal, hati, otak, jantung, paru-paru dan usus besar (Widowati, Sastiono dan Jusuf, 2008:72-73,121, dan 139).

3 Logam berat cadmium, timbal dan merkuri sering digunakan dalam berbagai bidang industri, misalnya cadmium biasanya digunakan dalam industri manufaktur polyvinilkhlorida (PVC) sebagai bahan untuk stabilizer, timbal yang sering digunakan dalam pembuatan pipa air yang tahan terhadap korosi dan merkuri yang biasanya digunakan dalam industri pertambangan (Widowati, Sastiono dan Jusuf, 2008: 64, 110 dan 128). Adanya kandungan logam berat yang melapisi pipa air dapat memungkinkan terjadinya kontak antara air rumah tangga dengan logam berat. Menurut Mukono (2002) dalam Naria (2005) di Amerika Serikat ditemukan kadar timbal dalam air minum mencapai 50 µg/l yang disebabkan oleh pemakaian tendon dan pipa air minum yang berlapiskan timbal. Dari penelitian yang dilakukan oleh Salem dkk pada tahun 2000 di Kota-kota besar Kairo seperti Heliopolice, El-Zaitoon, El- Mataria, El-Salam, dan El-Marg, ditemukan adanya kandungan logam berat seperti timbal dan kadmium dalam air minum di rumah pasien gagal ginjal, sirosis hati dan penyakit anemia kronis. Rata-rata kadar timbal pada sampel air minum semua pasien yang ada disemua daerah telah melebihi batas standar (0,1 ppm), sedangkan kadar cadmium hampir seluruh daerah telah melebihi batas standar 0,01 ppm hanya daerah Heliopolice dan El-Mataria yang masih dalam batas standar. Di Kota Manado juga telah didapatkan kandungan cadmium sebanyak <0,1 µg/l, timbal sebanyak 1,24 µg/l dan merkuri sebanyak <0,05 µg/l dalam air minum isi ulang (Kambuhung A., Sembel, DT dan Rumengan, I.F.M, 2012). Selain itu dari penelitian yang dilakukan oleh Kunti, S.P. D. dan Safni, M.S Tahun 1997 mengenai tingkat cemaran logam berat Hg, Cd dan Pb dalam air

4 minum di Kota Denpasar, Gianyar dan Tabanan didapatkan hasil kadar Pb dalam air minum telah melewati NAB yaitu 0,05 ppm, sedangkan kadar Hg dan Cd masing-masing 0,01 ppm dan 0,005 ppm. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (KEPMENKES. RI NO : 907/MENKES/SK/VII/2002). Menurut Departemen Kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri misalnya Escherchia coli atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 0 C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini (Parulian, 2009). Di kota-kota besar penduduk umumnya mengkonsumsi air dari Perusahaan Air Minum yang didistribusikan melalui jaringan pipa air, seperti halnya di Kota Gorontalo dimana sebagian penduduk Kota mengkonsumsi air dari PDAM. Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air sehingga menghasilkan air yang memenuhi syarat kesehatan untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. PDAM Kota Gorontalo telah mencakup seluruh wilayah Kota Gorontalo dan dua kecamatan di wilayah Kabupaten Bone Bolango yaitu Kecamatan Kabila dan Kecamatan Suwawa. Dibandingkan dengan semua PDAM yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo, PDAM Kota Gorontalo merupakan PDAM yang memiliki banyak pelanggan, yakni mencapai 19.856 pelanggan (BPS, 2011:167). Air bersih

5 yang disuplai oleh PDAM Kota Gorontalo berasal dari sungai Bone. Dari hasil penelitian Balihristi sungai bone telah tercemar logam berat dikarenakan adanya pertambangan emas tanpa izin yang ada di wilayah Bone Bolango. Pada Tahun 2007 cemaran logam berat dalam air sungai Bone di Instalasi PDAM Kabila telah melebihi standar seperti kadar timbal yaitu 0,152 mg/l, kadar merkuri yaitu 0,012 mg/l dan kadar tembaga yaitu 0,12 mg/l (Balihristi, 2007: 61). Air minum PDAM Kota Gorontalo didistribusikan dengan menggunakan pipa ledeng. Pipa air yang menjadi sarana pendistribusian air minum di masyarakat Gorontalo sering mengalami kebocoran. Tingkat kebocoran PDAM Kota Gorontalo mencapai 3.142.961 m3 (BPS, 2011:170 ). Dalam Proses pengolahan air bersih di PDAM Kota Gorontalo dilakukan dengan melewati beberapa proses yaitu koagulasi, flokulasi, filtrasi dan desinfeksi. Sedangkan untuk proses koagulasi dan desinfeksi menggunakan bahan seperti Aluminium sulfat (Al2(SO 4 ) 3 ), Kapur (NaOH), dan Kaporit (NaOCL) dengan tujuan untuk memperoleh air bersih. Meskipun air PDAM telah mengalami pengolahan akan tetapi masih ada juga keluhan dari masyarakat bahwa air yang didistribusikan di masyarakat masih berwarna dan sering mengandung lumpur. Proses pengolahan air PDAM dengan menggunakan tawas biasanya belum mampu menghilangkan logam berat yang terlarut dalam air, dikarenakan koagulan tawas hanya akan optimum pada ph 5,5-6,5 sehingga apabila ph air belum mencapai ph optimum maka flok yang akan terbentuk hanya mempunyai sifat larut sebagian dan flok yang terbentuk akan mudah pecah (Karamah dan

6 Kostiano, 2005). Apabila flok yang dihasilkan mudah pecah maka logam yang terlarut dalam air tidak akan hilang. Adanya cemaran logam berat di badan air sungai Bone menyebabkan kekhawatiran bagi konsumen PDAM Kota Gorontalo. Karena kemungkinan cemaran logam berat dalam air sungai bone bisa terkontaminasi pada air minum yang dihasilkan oleh PDAM apabila proses pengolahan yang dilakukan tidak bisa menghilangkan logam berat dalam air baku. Selain itu juga cemaran logam berat bisa mengkontaminasi air PDAM dikarenakan pipa yang digunakan sering mengalami kebocoran sehingga ada kemungkinan untuk masuknya logam berat ke dalam air minum PDAM. Berdasarkan latar belakang di atas maka dari itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk dapat mengetahui apakah terdapat cemaran logam berat dalam air yang diproduksi oleh PDAM Kota Gorontalo. 1.2 Identifikasi Masalah PDAM Kota Gorontalo menggunakan sungai Bone sebagai air baku, sementara air sungai bone telah tercemar oleh logam berat yang sebagian berasal dari limbah tailing dikarenakan adanya pertambangan emas tanpa izin yang ada di wilayah bone bolango. Pencemaran logam berat ini sangat mengkhawatirkan masyarakat. Selain itu pipa distribusi air PDAM sering kali mengalami kebocoran sehingga kemungkinan ada kontaminasi logam berat yang yang berada dilapisan pipa distribusi ke dalam air PDAM. Laporan Balihristi Tahun 2007 mengenai kualitas air sungai Bone yang berada di Instalasi PDAM Kabila Kabupaten Bone Bolango dimana kadar logam berat seperti merkuri sudah melebihi baku mutu

7 yaitu 0,012mg/l dan kadar timbal 0,152 mg/l. Sedangkan pada tahun 2011 kadar merkuri sudah berada pada batas toleransi yaitu 0,01 mg/l dan kadar timbal yaitu <0,01 mg/l. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti menarik sebuah rumusan masalah yaitu Apakah terdapat cemaran logam berat dalam air PDAM Kota Gorontalo Tahun 2013? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk memberikan gambaran mengenai cemaran logam berat dalam air PDAM Kota Gorontalo. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui kadar cemaran logam berat Merkuri (Hg) dalam air PDAM Kota Gorontalo. 2. Untuk mengetahui kadar cemaran logam berat Kadmium (Cd) dalam air PDAM Kota Gorontalo 3. Untuk mengetahui kadar cemaran logam berat Timbal (Pb) dalam air PDAM Kota Gorontalo 4. Untuk mengetahui kadar cemaran logam berat apakah masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

8 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini mampu menambah wawasan mengenai masalah kesehatan lingkungan khususnya yang berhubungan dengan cemaran logam berat dalam perairan. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Almamater, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam ilmu kesehatan lingkungan. 2. Bagi Pembaca, penelitian ini diharapkan bisa menjadi kepustakaan sebagai informasi bagi pihak-pihak yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Pemerintah dan Dinas terkait, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan lingkungan yang telah terjadi. 4. Bagi Masyarakat Pengguna PDAM diharapkan dapat memberikan gambaran tentang cemaran logam berat pada air PDAM yang selama ini dikonsumsi.