MODEL GI-GI: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN STUDENT CENTERED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA DASAR II

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi tantangan-tantangan global. Keterampilan berpikir kritis

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MELALUI IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

Desi Wahyuningtyas 16, Didik Sugeng Pambudi 17, Dinawati Trapsilasiwi 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komponen penting dalam membentuk manusia yang memiliki

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Endrotomo, tim DIKTI

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

USULAN SEMINAR INTERNASIONAL LUAR NEGERI

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR KEILMUAN MAHASISWA PADA PERKULIAHAN FISIKA TERAPAN

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

Unnes Physics Education Journal

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN

IMPLEMENTASI MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) DALAM PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON DI SMA

Uji Keterbacaan pada Pengembangan Buku Ajar Kalkulus Berbantuan Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematis

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Bagus Dwi Jaya, Sutarto. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Indra Sahfriana 46, Wachju Subchan 47, Suratno 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ANALISIS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MASALAH

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS X SMA NEGERI 1 PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Etnosains dalam membentuk kemampuan berpikir kritis dan kerja ilmiah siswa

Transkripsi:

MODEL GI-GI: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN STUDENT CENTERED LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BERBASIS KKNI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Perkuliahan Strategi Belajar Mengajar Fisika di Prodi S1 Pendidikan Fisika) Pidato Ilmiah Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Perencanaan Perangkat Pembelajaran Fisika pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Kamis, 21 Mei 2015 Oleh: Prof. Dr. Indrawati, M. Pd. NIP. 195906101986012001

KKNI Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI): Ada 9 (sembilan) level yang dimulai dari jenjang SMP (level 1) hingga jenjang S3 (level 9) digunakan sebagai acuan untuk pembangunan sumber daya manusia dan tenaga kerja Indonesia (Gambar 1). Pengakuan kualifikasi tersebut tidak hanya mengacu pada pendidikan formal, tetapi juga pelatihan yang didapat di luar pendidikan formal, pembelajaran mandiri, dan pengalaman kerja.

9 LEVEL KKNI Gambar 1 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2011)

Jenjang S1 berada pada KKNI level 6 (Gambar 1). Pada level ini diharapkan para lulusan: (1) mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah; (2) menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural; (3) mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi; (4) bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI Pembelajaran di PT disebut Andragogi, sedangkan pembelajaran untuk anak (siswa) disebut pedagogi. 4 perbedaan cara belajar orang dewasa dengan anak a. Perbedaan pada konsep diri, orang dewasa memiliki konsep yang mandiri tidak bergantung dan bersifat pengarahan diri; b. Perbedaaan pengalaman, orang dewasa memiliki pengalaman hidup dan pengetahuan yang makin meluas, sebagai sumber daya yang kaya dalam belajar; c. Kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang saat ini mereka hadapi dan relevan; d. Arah orientasi kegiatan belajar, orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan sangat jarang kemungkinannya berpusat pada subyek.

CARA MENENTUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN P e r e n c a n a a n SIFAT-SIFAT MATERI YANG DIPELAJARI TEORI BELAJAR (Bagaimana manusia belajar berbagai materi) STRATEGI-STRATEGI PEMBELAJARAN (urutan mengajar/belajar, cara-cara dan perencanaan untuk mendapatkan dan memberikan umpan balik) KARAKTER MAHASISWA TUJUAN PEMBELAJARAN UMPAN BALIK dari implementasi perencanaan I m p l e m e n t a s i Gambar 2. Bagan pembelajaran sistemik di perguruan tinggi (Indrawati, 2005)

Lanjutan KOMPONEN-KOMPONEN YG MENENTUKAN STRATEGI PEMBELAJARAN DI PT (lihat Gambar 2) 1. Karakter mahasiswa 2. Karakter materi 3. Tujuan pembelejaran 4. Teori-teori belajar

KARAKTER MAHASISWA Memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak, bernalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia (berhipotesis)

Sifat Pengetahuan (1) Produk pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, teori, hukum, prosedur, rumus, atau yang lain) (2) Sifat pengetahuan (sosial, fisik, atau logikomatematik); (3) Bentuk pengetahuan (deklaratif atau prosedural); (4) Konsep abstrak atau konsep konkret; (5) Pengetahuan sederhana atau kompleks; (6) Pengetahuan baru (concept formation) atau lama bagi peserta didik atau pengembangan konsep (concept development).

TEORI BELAJAR Teori belajar adalah teori tentang bagaimana manusia belajar. Teori-teori belajar: Behavioristik, Humanistik Konstruktivistik Sosial Sibernetik Dll.

Pertanyaannya!!!!!! Strategi pembelajaran seperti apakah yang sesuai untuk pembelajaran di perguruan tinggi yang sesuai dengan karakter mahasiswa sebagai orang dewasa, karakter materi, dan sesuai dengan level KKNI?

PENDEKATAN SCIENTIFIC Langkah-langkah : Merumuskan masalah (stating the problem), Merumuskan hipotesis (formulating hypotheses), Merancang percobaan (designing an experiment), Melakukan pengamatan (making observations), Mengumpulkan data dari percobaan (collecting data from the experiment), dan Menarik kesimpulan (drawing conclussions) Penalaran yang digunakan dalam metode ilmiah adalah induktif dan deduktif.

PENDEKATAN STUDENTS-CENTERED LEARNING (SCL) Istilah terpusat pada peserta didik (studentcenteredness) dimaknai sebagai students might not only choose what to study, but how and why that topic might be an interesting one to study. Mahasiswa tidak hanya memilih untuk mempelajari apa, tetapi bagaimana dan mengapa menarik untuk mempelajari topik itu.

3 paradigma dalam pendekatan SCL a. Pengetahuan sebagai satu hal yang belum lengkap; b. Proses belajar sebagai proses untuk merekonstruksi dan mencari pengetahuan yang akan dipelajari; serta c. Memandang proses pembelajaran bukan sebagai proses pengajaran (teaching) yang dapat dilakukan secara klasikal dan bukan merupakan suatu proses untuk menjalankan sebuah instruksi baku yang telah dirancang.

.. lanjutan Dengan SCL, makna pembelajaran bukan lagi sebagai transfer informasi (transfer of informations) atau atau transfer of knowledge dari pembelajar kepada pebelajar, tetapi sebagai transfer cara bagaimana (belajar) memperoleh informasi (transfer of learning how to get information or knowlrdge) dari pembelajar ke pebelajar.

HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN PENDEKATAN SCL Pendekatan SCL Pendekatan SCIENTIFIC

MODEL GI-GI Istilah GI-GI merupakan akronim dari Group Investigation (kelompok model sosial) dan Guided Inquiry (kelompok model pemrosesan informasi). Model GI-GI menggunakan pendekatan scientific dan SCL Teori belajar yang mendukung model GI-GI adalah konstruktivistik, sibernetik, kognitivistik, dan sosial. Asumsi bahwa peserta didik (mahasiswa) adalah pebelajar dewasa (adult learners) dan tingkat perkembangan intelektualnya pada taraf formal.

Sintakmatik model GI-GI Fase pertama : Membangun konsep (Constructing of Concept), Fase kedua : Meminta bimbingan pada instruktur atau dosen (Guiding), Fase ketiga : Merumuskan hipotesis (Formulating of hypothesis), dan Fase keempat: Mengkomunikasikan dan menilai hasil (Comunicating and assessing).

Prinsip Reaksi Prinsip reaksi model GI-GI adalah dosen atau instruktur menyediakan waktu untuk kegiatan bimbingan tentang rencana mahasiswa dalam mengembangkan prosedur dan hasil yang akan ditemukan (misalnya untuk perkuliahan SBM Fisika bisa berupa: model, metode, teknik, atau yang lain). Target temuan yang dihasilkan hanya sampai pada tahap hipotetik (konseptual) atau hanya berupa penjelasan berdasarkan pada kajian teoretik bukan sampai tahap uji empirik.

Sistem Sosial Sistem sosial model GI-GI adalah mahasiswa mengerjakan tugas secara kelompok yang diharapkan pada saat itu mahasiswa bisa membangun kerjasama saling bertukar pendapat/ide/gagasan untuk menghasilkan produk pengetahuan. Selain itu, pada saat pembimbingan, hubungan antara mahasiswa dan dosen juga terbangun, sehingga dosen/instruktur dituntut harus mampu menjalin komunikasi yang kondusif agar mahasiswa dapat secara bebas menyampaikan gagasan dan argumennya.

Sistem pendukung Dalam model ini, Tugas harus dirancang dengan tepat agar bermakna bagi mahasiswa sesuai bidang ilmu yang dimiliki dan kontekstual dengan dunia kerja. Rubrik penilai an harus dibuat dan dikomunikasikan dengan mahasiswa. Selain itu, untuk mengimplementasikan model GI-GI,mahasiswa dituntut aktif mencari informasi berkaitan dengan tugas yang diberikan. Untuk itu, mereka harus memiliki pengetahuan dan keterampilan cara menemukan dan menggali informasi. Tugas yang diberikan pada mahasiswa diupayakan tidak seragam, tetapi dengan tema sama. Dosen harus menyediakan/memfasilitasi referensi bisa berupa modul, buku teks, hand-out, e-books, atau yang lain yang dapat digunakan sebagai rujukan mahasiswa. Sistem penilaian yang digunakan dalam mengimplementasikan model ini adalah penilaian otentik (authentic assessment)..

Dampak instruksional dan pengiring Dampak instruksional: Menemukan pengetahuan/gagasan baru Keterampilan proses ilmiah berkembang Keterampilan sosial berkembang Sikap ilmiah terbentuk. Dampak pengiring model GI-GI adalah: Keterampilan berpikir kreatif dan kritis sebagai indikator berpikir tingkat tinggi (high order thinking) dikembangkan. Kepuasan mahasiswa terjadi karena mereka mampu menghasilkan suatu ide baru dari hasil kinerjanya secara bersama. Literasi terhadap ilmu pengetahuan

HASIL PENGEMBANGAN MODEL GI-GI Model GI-GI dikembangakan mulai tahun ajaran 2013-2014. Mulai dari tahap pengembangan produk hingga uji efektivitas produk (Borg & Gall, 2003). Pelaksanaan pengembangan menggunakan model Four-D dari Thiagarajan, et. al. (1974). Uji pengembangan dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 2014-2015 SBMF. Uji coba dikenakan pada mahasiswa penempuh matakuliah SBMF kelas A-internasional. Hasil pengembangan model telah disampaikan pada seminar nasional Pendidikan Sains 2015 di UNESA tanggal 24 Januari 2015 dengan cuplikan hasil dapat dilihat pada abstrak seperti berikut. Hasil selengkapnya dimuat dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Sains Program Pascasarjana UNESA 2015 dengan tema Pengembangan Penelitian dalam bidang Pendidikan dan Sains dalam menunjang PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan).

MODEL GI-GI: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL DAN SCIENTIFIC APPROACH UNTUK PEMBELAJARAN PERKULIAHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA Indrawati Dosen Prodi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP Universitas Jember ABSTRACT GI-GI model is a model of teaching as a result of research and development of teaching bases Students Center Learning (SCL) and Scientific`Approach in subject of Physics Teaching and Learning Strategy. The aim of this study are: to determine the validity of the model in developing students skill to design physics teaching and learning strategy (SBM) for high school students, to determine effectivity of the model, and to describe students learning activities during teaching learning process. Method that used for developing the model is four-d sthiagarajan without dissemination. Subject of this study are 28 students of physics education program who joint subject of SBM Fisika class Aint FKIP Jember University year 2014/2015. Data are collected by test, observation, and interview. The collected data are analyzed quantitatively and qualitatively. Findings of the study are the model valid and effective used for students competence development in designing physics instructional model for senior high school. The model can also make students become learning active and satisfy. So, the study can be concluded that model GI-GI valid, effective, and can improve learning activity. Beside that, students become satisfy. Key word: GI-GI model, designing of teaching strategy, learning activity

PENUTUP Simpulan yang saya sampaikan sebagai intisari dari isi pidato terangkum pada beberapa point seperti berikut: Strategi pembelajaran di perguruan tinggi (andragogy) harus dibedakan dari jenjang pendidikan di bawahnya (pedagogy) dan harus disesuaikan dengan KKNI agar lulusan memiliki daya saing tinggi. Strategi pembelajaran yang memuat pendekatan, metode dan teknik, peseta didik, media, sumber belajar dapat dapat diimplementasikan dalam bentuk model pembelajaran. Model GI-GI dapat mengembangkan keterampilan proses ilmiah, membentuk sikap ilmiah, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan keterampilan sosial peserta didik. Model GI-GI sesuai untuk pembelajaran di perguruan tinggi berbasis KKNI Model GI-GI valid dan efektif untuk pembelajaran matakuliah SBMFpada mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika kelas A-internasional. Model GI-GI dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran alternatif yang efektif dan efisien berbasis KKNI di perguruan tinggi.