Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT.

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL DALAM RANGKA PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM PROFESIONAL 1

Perpustakaan Universitas Terbuka-Koleksi Penelitian

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

PROSEDUR MUTU PENILAIAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

Tinjauan Mata Kuliah A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...

PENILAIAN HASIL BELAJAR

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

MANUAL PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

LAPORAN PENELITIAN ANALISA KESESUAIAN MODUL DAN GBPP UNTUK MKDK STATISTIKATERAPAN (STATER) Oleh: Dra. Lina Warlina M.Ed.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Perancangan Alat Ukur

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan mata kuliah penting sebagai dasar pendidikan dalam

BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Oleh: Basuki,M.Pd. Widyaiswara Madya. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Syamsul Arifin. HP:

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

ARTI PENILAIAN DAN BEBERAPA MASALAHNYA

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)

BAB III BELAJAR TUNTAS

KESIAPAN PARA GURU SEBAGAI PENGEMBANG KURIKULUM DALAM MERESPON PERUBAHAN KURIKULUM

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

BAB I PENGERTIAN, TUJUAN, ASAS JENIS EVALUASI BELAJAR

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

MODEL PPSI. Oleh Dr. Rusman,M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

I. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah

Jakarta, Juli 2009 Rektor Universitas Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh : Galuh Puspo Rimby

PENDEKATAN PENILAIAN Grading Nilai

BAB I PENDAHULUAN. alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini masih sering terdengar di

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

2014 KOMPARASI METODA NEDELSKY DAN ANGOFF DALAM PENETAPAN STANDARD SETTING KELULUSAN UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMA

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

FAK. ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS KADIRI TANGGAL STANDARD OPERATING PROCEDURE BERLAKU: PROSES PEMBELAJARAN REVISI :

Jakarta, Juli 2009 Rektor Universitas Terbuka. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D NIP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

Pengertian Bahan Ajar

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru Sekolah Dasar yang

PERANAN MODUL DALAM MENUNJANG KEBERHASILAN BELAJAR KEJAR PAKET B OLEH : SRI NINGSIH SULISTIAWATI

PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN AKADEMIK (PLA)

TIU : Menulis draft bahan ajar

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Perumusan Tujuan Instruksional

Tri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PROF. DR. ABDUL GAFUR, MSC

BAHAN AJAR MODUL. Irnin Agustina D.A., M.Pd.

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Selamat belajar, semoga sukses

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENGEMBANGAN RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode pembelajaran merupakan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas XII pada Kompetensi Dasar Pola Keruangan Desa dan Kota dengan Model DICK and CAREY

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

BUKU AJAR PERANCANGAN DAN PRINSIP PENGEMBANGANNYA. Oleh: Trini Prastati, dkk

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

MANUAL PROSEDUR PENGURUSAN SKRIPSI

MATERI KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WIRONANGGAN 01 GATAK SUKOHARJO TAHUN 2014/2015

Peta Kompetensi Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi/BING4212/4 sks Bahasa Indonesia Tatabahasa dan Komposisi /BING4212

Transkripsi:

Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Oleh: Wia Zuwila Nuzila FKIP UT Pengantar Pada laporan penelitian ini penulis meneliti mengenai Kesesuaian Antara GBPP dengan modul matakuliah IPS I Program D-II Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan baru untuk menyempurnakan operasional pelaksanaan Program Penyetaraan D-II Guru Sekolah Dasar ditingkat Pusat maupun di daerah. Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, terutama dalam pelaksanaan pengumpulan data. Kesemuanya dapat dilakukan karena peneliti banyak memperoleh bantuan dan kemudahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih terutama kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka, Bapak Drs. Noehi Nasoetion, M.A., Pembimbing Penelitian Bapak Prof. Dr. Atwi Suparman, M.Sc serta teman-teman staf pengajar FKIP-UT, yang dengan kedudukan dan kewenangan masing-masing telah memberikan berbagai kemudahan yang penulis perlukan. Semoga hasil penelitian ini memberi manfaat banyak bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan Program Penyetaraan D-II Guru Sekolah Dasar, khususnya FKIP Universitas Terbuka dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta, Juli 1991 BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Universitas Terbuka merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan dengan sistem belajar jarak jauh. Sebagai suatu instansi pendidikan tinggi, Universitas Terbuka bertujuan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan cara yang Iebih "Terbuka" yaitu melalui Sistem Belajar Jarak Jauh. Dalam sistem pendidikan seperti ini, Universitas Terbuka menggunakan paket belajar yang disebut modul sehingga dapat meneapai sasaran mahasiswa dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan pelayanan di perguruan tinggi biasa. Sistem ini menggunakan modul, karena digunakan sebagai bahan belajar utama untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut disamping bahan belajar yang lain. Karena belajar mandiri merupakan faktor pokok dalam sistem belajar di Universitas Terbuka, maka UT harus menyediakan bahan belajar yang didisain khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri. Untuk itu modul-modul Universitas Terbuka untuk Program D-I1 Penyetaraan Guru SD disusun menurut aturan Pokok-pokok Panduan Penulisan modul Universitas Terbuka (Atwi Suparman, Jakarta, 1988): 1. Matakuliah yang mempunyai bobot 2 SKS harus ditulis dalam enam modul, matakuliah yang mempunyai bobot 3 SKS harus ditulis dalam 9 modul dan seterusnya. 2. Setiap modul terdiri dan 2 Kegitan Belajar atau lebih dan setiap modul tebalnya ± 50 halaman untuk ilmu-ilmu sosial, atau ±40 halaman untuk ilmu-ilmu eksakta. 3. Susunan setiap modul : a. Pendahuluan, diikuti dengan Tujuan Instruksional Umum dan Instruksional Khusus. b. Kegiatan Belajar I, Kegiatan Belajar II dan seterusnya yang terdiri dari: Uraian dan contoh dari materi yang disajikan di modul yang diikuti dengan latihan serta petunjuk jawaban latihan, rangkuman dari uraian dan contoh, lalu diikuti oleh Tes Formatif untuk materi yang disajikan serta Umpan Balik dan Tindak Lanjut. c. Kunci Tes Formatif setiap Kegiatan Belajar di letakkan dibagian akhir dari modul pada matakuliah yang bersangkutan demikian juga dengan referensi. d. Tinjauan matakuliah secara umum diletakkan sebelum modul pertama. e. Setiap modul dilengkapi dengan Daftar kata-kata sukar (senerai). Agar modul-modul yang dihasilkan benar-benar suatu bahan belajar yang baik, maka modulmodul tersebut harus dibuat atau ditulis berdasarkan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) yang disusun sebelum menulis modul tersebut. GBPP dimaksudkan sebagai pedoman yang akan memberikan arti dan batasan dalam menyusun suatu modul, dimana di dalam GBPP ditetapkan hal-hal sebagai berikut: a. Nomor modul b. Tujuan Instruksional Umum c. Tujuan Instruksional Khusus d. Pokok Bahasan

e. Sub Pokok Bahasan f. Estimasi waktu, dan g. Sumber Kepustakaan Dalam penelitian ini penulis ingin melihat kesesuaian antara GBPP dengan modul-modul yang ditulis untuk malakuliah IPS I. MASALAH Pada matakuliah IPS I mempunyai bobot 4 SKS yang terdiri dari 12 modul, yang mana modulmodul tersebut isinya membahas tentang : a. modul 1 tentang kurikulum IPS b. modul 2 tentang Anthropologi dalam Pengajaran IPS c. modul 3 tentang Sosiologi dalam Pengajaran IPS d. modul 4 tentang Psikologi Sosial dalam Pengajaran IPS e. modul 5 tentang mengajar IPS f. modul 6 tentang Pengenalan Lingkungan g. modul 7 lentang Geografi Regional Indonesia h. modul 8 tentang Penduduk Indonesia i. modul 9 tentang Kekayaan Alam Indonesia j. modul 10 tentang Negara-negara Tetangga k. modul 11 tentang Kerjasama Indonesia dengan negara-negara Asia dan Afrika l. modul 12 tentang Kerjasama Indonesia dengan negara-negara Eropa dan Amerika. Dari (12) duabelas modul di atas, penulis mencoba untuk meneliti apakah modul-modul tersebut telah disusun sesuai dengan GBPPnya. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian yang penulis tulis ini adalah untuk mengetahui Kesesuaian antara modul matakuliah IPS I Program D-ll Penyetaraan Guru SD di FKIP-UT dengan GBPPnya. Dengan penelitian ini, penulis mengharapkan dapat: meningkatkan mutu sekolah dasar yang memang menjadi inti dari Program Penyetaraan melalui peningkatan kualilas modul PGSD memberikan bahan masukan bagi penulis modul untuk meningkatkan kualitas modul yang ditulisnya.

BAB II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS A. Adanya perkembangan dalam Ilmu Pengetahuan telah mempengaruhi pola hidup serta pola pikir manusia yang secara implisit terkait dalam perkembangan pendidikan. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan tenaga kependidikan harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru-guru SD sebagai tombak peningkatan mutu pendidikan perlu menyesuaikan kemampuan sesuai tuntutan masyarakat. Sejalan dengan itu pula peningkatan kualifikasi guru sekolah dasar (SD) yang semula lulusan SMTA ditingkatkan menjadi lulusan setara D-II. Tujuan yang hendak dicapai melalui program penyetaraan adalah meningkatkan kualifikasi dan kemampuan profesional guru SD agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan pola hidup dan pola pikir manusia yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sasaran didik program penyetaraan adalah Guru SD yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka diharapkan dapat mengikuti program ini tanpa meninggalkan tugas pokoknya sehari-hari. Berdasarkan pokok pikiran di atas perlu disusun bahan belajar yang didisain secara khusus untuk Program D-II Penyetaraan Program Guru SD baik yang di pusat maupun di daerah-daerah. Untuk dapat menyelesaikan studi dalam Program D-II Penyetaraan ini, mahasiswa mempergunakan modul dalam suatu sistem belajar yang disebut Mastery Learning (belajar modul). Modul sebagai pengajaran individual dimana pengajaran modul termasuk metode yang paling baru yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari berbagai pengajaran individual lainnya seperti Tujuan Instruksional Khusus, belajar menurut keeepatan masing-niasing, balikan atau Feedbaek yang banyak. Pengajaran modul yang baik memberikan aneka ragam kegiatan instruksional, seperti membaca buku pelajaran, buku perpustakaan, majalah, mendengarkan Audio-tape. Dalam Mastery Learning yang dikembangkan oleh Bloom(1968) dan Bloek(1971) dikemukakan: bahwa siswa yang berkemampuan cukup ke atas akan dapat menguasai bahan pengajaran, dimana bahan pengajaran dibagi atas satuan-satuan bahan yang dipelajari secara berurutan, setelah unit bahan yang satu selesai dipelajari, siswa mempelajari unit bahan yang berikutnya. Dalam Mastery Learning ini berkaitan erat dengan Non Grading Sistem yang tidak mengenal kenaikan kelas, tetapi hanya mengenal unit-unit pelajaran yang dikuasai

secara berurutan. Siswa tidak "naik kelas" tetapi "naik unit bahan" setelah unit yang sebelumnya telah dikuasai. Yang menjadi ukuran dalam keberhasilan seorang siswa menguasai bahan yang satu unit pelajaran ialah siswa dapat menjawab tepat 80% dari pemyataan dalam Tes Formatif yang ditempuh pada akhir suatu unit bahan. Norma tersebut bersifat mutlak artinya siswa yang tidak berhasil menjawab tepat 80% dari pertanyaan dinyatakan gagal dan belum boleh menempuh unit bahan pelajaran berikutnya. Dengan kata lain 80% itu merupakan tuntutan "taraf prestasi minimal". B. Karena belajar mandiri adalah ciri khas dari belajar di UT, maka bahan belajarnya juga didisain secara khusus yang bersifat self-instructional, yang mana prosedur pengembangannya dimulai dari penyusunan Garis-garis Besar Program Pengajaran (EOURSE OUTLINES). Yang dimaksud dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) adalah suatu rumusan tujuan dan pokok-pokok isi matakuliah dimana di dalamnya terdiri dari komponen-komponen seperti berikut: a. Nomor Modul b. TIU Tinjauan Instruksional Umum (General Instructional Objective) adalah suatu hasil umum yang diharapkan akan dikuasai atau didemonstrasikan oleh mahasiswa setelah ia menyelesaikan suatu matakuliah selama satu semester, oleh sebab itu untuk penulisan. TIU selalu dimulai dengan kata: Setelah menyelesaikan matakuliah ini Anda akan mampu...

c. TIK Tujuan Instruksional Khusus (Specific Instructional Objective) adalah sumber dalam mengembangkan alat evaluasi dan materi dari modul tersebut yang berisi keterampilan, pengetahuan dan sikap yang harus dimiliki siswa, selalu dimulai dengan kata : Setelah mempelajari matakuliah ini, Anda akan dapat... d. Pokok Bahasan: Dalam kolom Pokok Bahasan ditulis topik yang merupakan judul dari pada isi mated pelajaran yang harus konsisten dengan setiap TIK. e. Sub Pokok Bahasan: Dalam kolom Sub Pokok Bahasan dilulis semua perineian materi pelajaran yang berhubungan dengan Pokok Bahasan. f. Estimasi Waktu : Berisi perincian jumlah waktu yang dibutuhkan bagi mahasiswa dalam mempelajari materi pelajaran dalam setiap Sub Topik. g. Sumber Kepustakaan: Berisi daftar buku-buku atau sumber lain yang digunakan dalam menulis modul tersebut sehingga dapat dijadikan referensi pokok oleh mahasiswa. Karena sebelum modul-modul itu ditulis, pertama kali disusun dulu GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran), yang merupakan patokan atau dasar yang harus dibahas dan dikembangkan di dalam materi modul yang akan di tulis oleh para penulis modul. Seperti yang kita ketahui, prosedur pengembangan modul UT ditempuh langkahlangkah sebagai berikut: menyusun Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) penulisan modul harus mengikuti strategi instruksional tertentu baru menulis tes akhir modul. Jadi sebaiknya untuk menulis modul yang benar-benar suatu bahan belajar yang baik, maka modul-modul tersebut harus dibuat atau ditulis berdasarkan GBPP, sehingga tidak menyimpang dari patokan yang sudah disepakati. Dan keuntungan modul yang disusun dengan baik bagi mahasiswa yaitu: 11. dapat memberikan Feedback yang banyak dan segera, sehingga mahasiswa dapat mengetahui taraf hasil belajarnya, kesalahan segera dapat diperbaiki. 12. setiap mahasiswa dapat kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran secara tuntas. 13. dengan modul yang disusun sedemikian rupa sehingga tujuannya jelas, spesifik dan dapat dicapai oleh mahasiswa dapat menimbulkan motivasi yang kuat dengan belajar segiat-giatnya atas modul yang telah disusun melalui langkahlangkah yang teratur. 14. pengajaran modul yang Fleksibel dapat disesuaikan dengan perbedaan mahasiswa mengenai kesepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran. 15. pengajaran modul dapat menghilangkan sedapat mungkin rasa persaingan dikalangan mahasiswa oleh sebab semua dapat meneapai hasil tertinggi.

Hipotesis diartikan sebagai rumusan jawaban dan kesimpulan sementara yang harus diuji dengan data yang terkumpul melalui penelitian. Perumusannya berdasarkan pada kerangka teori dan kerangka berfikir. Adapun yang diperlukan untuk menjadi dasar rumusan hipotesis dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu: 16. memperoleh sendiri dari sumber aslinya 17. menafsirkan dari sumber asli 18. abstract reasoning. Berdasarkan uraian di atas, maka untuk hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah terdapatnya kesesuaian antara modul matakuliah IPS I dengan GBPP-nya. TINJAUAN PUSTAKA Sebelum bahan belajar cetak yang biasa disebut dengan modul, dikembangkan melalui proses lokakarya dan kerja mandiri penulis modul, pertama-tama disusun dulu Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) yang berisikan rumusan tujuan dan pokok-pokok isi matakuliah. Di dalam pokok-pokok penulisan modul, terlihat jelas adanya hubungan yang erat dalam menyusun modul yang bersifat Self Instructional dengan GBPP, dimana isi dari uraian materi pelajaran yang bersifat Self Instructional bersifat lengkap, dan tidak mengacu kepada bahan-bahan atau buku lain, kecuali mengacu kepada GBPP. Di dalam GBPP tercantum lima (5) komponen yang hams diisi, misalnya TIU dan TIK apa saja yang dapat diharapkan setelah mahasiswa menyelesaikan mempelajari isi modul, pokok bahasan atau topik apa yang merupakan judul dari modul tersebut, dan sub topik bahasan yang mencerminkan rincian materi pelajaran, estimasi waktu untuk memahami materi pelajaran dan sumber kepustakaan yang dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa untuk memudahkan mahasiswa memperdalam matakuliah tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa GBPP merupakan sumber dalam mengembangkan materi modul, sehingga materi modul yang ditulis itu harus sesuai dengan GBPP-nya. BAB III PENGUMPULAN DATA UAN PENGOLAHAN DATA A. PENGUMPULAN DATA Dalam pengumpulan data, penulis mengadakan cara pengamatan (observasi) dengan: a. Membaca modul pendidikan IPS-1 lalu meneoeokkannya dengan GBPP IPS I, guna mengetahui apakah isi materi modul tersebut mengaeu kepada GBPPnya.

b. Membaca modul dan mencocokkannya dengan buku-buku yang ada dalam daftar kepustakaan. c. Membuat label tentang kesesuaian antara GBPP dengan modul matakuliah IPS-I. B. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi, yang pada dasarnya merupakan metode ilmiah atau Scientific Method. Dalam mengadakan penelitian ini, penulis berhadapan dengan obyek yang diteliti karena hal itu merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam menunjang keberhasilan penelitian. Untuk obyek penelitian ini, penulis mengambil obyek (populasi) modul Program Penyetaraan D- II Guru Sekolah Dasar yaitu matakuliah IPS-I beserta GBPPnya. C. ANALISIS DATA Untuk penelitian ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data-data, membuat kesimpulan dan laporan dengan teknik analisis data secara kualitas deskriptif. D. PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN Dalam pengolahan data, penulis mengurutkan menelaah modul-modul dengan mengurutkannya dari modul 1 hingga 12, untuk melihat ada tidaknya kesesuaian antara materi modul dengan GBPP seperti Tabel yang disusun di bawah ini. Hasil Penelitian Tabel 1 Tingkat Kesesuaian komponen-komponen modul 1 Kurikulum IPS dengan GBPPnya.

Tabel 2 modul 2 Anthropologi dalam pengajaran IPS dengan GBPPnya. Tabel 3 modul 3 Sosiologi dalam pengajaran IPS dengan GBPPnya. Tabel 4 Psikologi Sosial dalam pengajaran IPS dengan GBPPnya. Tabel 5 modul 5 Pengajaran IPS dengan GBPPnya.

Tabel 6 modul 6 Pengenalan Lingkungan dengan GBPPnya. Tabel 7 modul 7 Geografi Regional Indonesia dengan GBPPnya. Tabel 8 modul 8 Penduduk Indonesia dengan GBPPnya.

Tabel 9 modul 9 Kekayaan Alam Indonesia dengan GBPPnya. Tabel 10 Kesesuaian untara komponen-komponen modul 10 Negara negara Tetangga dengan GBPPnya. Tabel 11 modul 11 Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Asia - Afrika dengan GBPPnya. Tabel 12 modul 12 Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Eropa dan Amerika dengan GBPPnya.

PEMBAHASAN a. Kalau kita perhatikan pada tabel 1, dimana tampak dalam modul yaitu pada TIU lidak sama dengan TIU pada GBPP. Di GBPP, TlU-nya berbunyi : mahasiswa memahami hakikat bidang studi IPS serta mampu membandingkan kurikulurn IPS 1986 dengan IPS sebelumnya dan kurikulum IPS negara-negara tertentu lainnya, sedangkan di modul berbunyi: Anda memahami hakikat bidang studi IPS melalui upaya memadukan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dengan gagasan yang berkenaan dengan perkembangan kurikulum IPS sistem pengembangan kurikulum dan teknik pengembangannya, keterampilan proses IPS dan Konsep Dasar IPS. Demikian juga pada TIK di GBPP tidak relevan dengan TIK pada Modul. Demikian juga pada sub pokok bahasan di GBPP tidak relevan dengan sub pokok bahasan di modul. b. Pada tabel 2 : TIU, TIK, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan c. Pada tabel 3 : TIU, TIK, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan d. Pada tabel 4 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan e. Pada tabel 5 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan f. Pada tabel 6 : TIK yang tertulis di modul ada beberapa yang tidak relevan dengan TIK yang ada di GBPP yaitu TIK pada modul tertulis : mahasiswa diharapkan dapal menyebutkan berbagai cara berorientasi pada peta-peta kuno menganalisis persamaan dan perbedaan peta-peta kuno, menyebutkan batas antara belahanbelahan bumi. Sedangkan pada GBPP tidak ada TIK yang tertulis seperti itu. g. Pada tabel 7 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan h. Pada tabel 8 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan i. Pada tabel 9 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan

j. Pada tabel 10: TIK, TI U, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan k. Pada tabel 11: TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan l. Pada tabel 12 : TIK, TIU, Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada modul relevan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Materi pelajaran pada komponen modul 1 (Kurikulum IPS) di tulis tidak mengikuti arah dan batasan dalam penyusunan modul sebagaimana yang tercantum di GBPP-nya, yaitu TIU yang tertulis di modul tidak sesuai sama sekali dengan TIU pada GBPP-nya. Demikian juga pada TIK yang tertulis di modul tidak sesuai sama sekali dengan yang tertulis pada GBPP-nya, demikian juga pada Sub Pokok Bahasan yang tertulis di modul tidak sesuai sama sekali dengan yang tertera pada Sub Pokok Bahasan di GBPP. 2. Materi pelajaran pada komponen modul 6 (Pengenalan Lingkungan) yaitu TIK pada modul kurang sesuai dengan TIK yang tertulis pada GBPP-nya. 3. Modul-modul yang lain, yaitu modul 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 telah sesuai dengan GBPP-nya. B. SARAN 1. Pada komponen modul 1, perlu diubah TIU, TIK dan Sub pokok Bahasan agar disesuaikan dengan yang tertulis pada GBPPnya. 2. Pada modul 6 perlu disesuaikan antara TIK nya dengan TIK yang tertulis pada GBPPnya. 3. Perlu adanya Revisi modul. DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Sistem Penyelenggaraan Program Penyetaraan D-II Guru SD (PPDI), Jakarta, bagian Proyek P3GSD. 2. Suparman, Atwi (1988), Pokok-pokok Panduan Penulisan Modul Universitas Terbuka, Jakarta. 3. Earol Harman & Riehard Freeman, How to Study Effeetively. 4. W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, PT Gramedia.

5. S. Nasution. Prof. Dr. M.A. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, Jakarta, 1984, PT. Bina Aksara. ---ooooo---