FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI BESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARSOBURAN KEC

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN ANTENATAL CARE DENGAN KONSUMSI TABLET BESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ULEE KARENG KARENG BANDA ACEH

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Hamil, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JALAKSANA KUNINGAN TAHUN 2010

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

Kata Kunci: Kadar hemoglobin, asupan zat besi, asupan protein, ibu hamil trimester II dan III

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Keywords: Anemia, Social Economy

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 LISA DWI PRASETYOWATI Subject : Anemia, Ibu Hamil, Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BUMI EMAS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

Mella Yuria RA*, Tri Mulyasari**

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG TAHUN 2017

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS GODEAN I

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: VINA FEBRI ASTAMI NIM:

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012 Elsy Noverstiti* ABSTRAK Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Di Indonesia anemia masih merupakan empat dari masalah gizi yang belum teratasi. Berdasarkan Riskesdas tahun 2007 prevalensi anemia di Indonesia adalah 24,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012. Jenis penelitian adalah Cross sectional study dengan sampel berjumlah 61orang ibu hamil trimester III pada tiga kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara primer dan sekunder yaitu melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner. Hasil penelitian diperoleh 45,9% responden mengalami anemia, 68,9% responden dengan tingkat pendidikan tinggi, 77,0% responden dengan paritas rendah, 67,21% responden dengan jarak kehamilan jauh, 59,0% responden dengan tingkat pengetahuan tinggi, dan 83,6% responden tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan dan cara yang benar. Kesimpulannya ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan (p=0,004) dan tingkat pengetahuan (p=0,000) dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Agar masalah anemia pada ibu hamil trimester III ini dapat ditanggulangi, maka perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia selama masa kehamilan. Serta perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pengertian, penyebab, akibat, dan cara penanggulangannya kepada wanita usia subur. ABSTRACT Anemia is the largest public health problem in the world, especially for women of reproductive age group. Anemia in Indonesia is still the four of nutritional problems is not yet resolved. Based on the prevalence of anemia Riskesdas in 2007 in Indonesia was 24.5%. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of anemia in third trimester pregnant women in the work area Health Centers Air Dingin Padang city in 2012. This type of research is a cross sectional study with a sample of 61 third trimester of pregnant women in three villages in the region of Air Dingin Health Center. The data was collected by means of primary and secondary are looking at factors related to the incidence of anemia in pregnant third trimester through interviews with the tool questionnaires. The results obtained 45.9% of respondents had anemia, 68.9% of respondents with higher education levels, 77.0% of respondents with low parity, 67.21% of respondents with a range of pregnancy far, 59.0% of respondents with high knowledge level, and 83.6% of respondents did not comply consuming Fe tablets in accordance with the rules and the correct way. Conclusion is a significant relationship between the distance of the pregnancy (p = 0.004) and levels of knowledge (p = 0.000) with the incidence of anemia in pregnant third trimester. In order for the problem of anemia in third trimester pregnant women this can be overcome, it is necessary to know the factors related to the incidence of anemia during pregnancy. And the need for increased knowledge about the definition, causes, consequences, and ways to overcome the couples of reproductive age group.

Pendahuluan Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi yaitu kurang kalori protein, defisiensi vitamin A, gondok endemik, dan anemia. 1,2,3 Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi antara keduanya. 2,4 Anemia pada ibu hamil dapat bersifat multifaktor, dari yang murni defisiensi besi, folat, B12, dan dapat juga disebabkan karena penyakit malaria / hemolitik atau penyakit sickle cell. Anemia dalam kehamilan juga dipengaruhi oleh kemiskinan, dimana asupan gizi sangat kurang, dan dapat disebabkan karena ketimpangan gender, serta adanya ketidaktahuan tentang pola makan yang benar. Ibu hamil memerlukan banyak zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri dan janinnya. Bagi ibu hamil, anemia berperan pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu. Bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, serta BBLR. 2,3,5 Anemia pada kehamilan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan, jumlah darah dalam tubuh

meningkat sekitar 20-30 %, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin (Hb). Ketika hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 % lebih banyak dari pada sebelum hamil. 5,6 Beberapa faktor diduga berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Penelitian Mangihut Silalahi (2007) menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada kehamilan. Sedangkan pada paritas juga diduga kuat berhubungan dengan anemia. Menurut penelitian Darlina dan Hardinsyah (2003) salah satu yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah paritas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering ibu itu melahirkan, maka resiko ibu untuk menderita anemia akan semakin besar. 7,8 Selain tingkat pendidikan dan paritas, jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan ibu juga berhubungan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Menurut Mangihut Silalahi (2006), terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe. Penelitian Swandi Simanjuntak (2004), menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 7,9 Salah satu program KIA oleh Depkes RI adalah Antenatal care (ANC). Terdapat 10 T dalam pemeriksaan ANC di Puskesmas, yang salah satunya adalah pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, yang merupakan upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe

meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan oleh faktor ketidaktahuan tentang pentingnya tablet Fe selama kehamilan. 10,11 Kejadian anemia di Dunia menduduki urutan ke tiga dengan prevalensi anemia pada ibu hamil 74 %. Prevalensi anemia di Asia bervariasi di antaranya Thailand 39 % dan India 85,5 %. Menurut WHO 40 % kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan Pragnancy Safer tahun 2010 diharapkan dapat menurunkan anemia menjadi 20 % dengan sasaran target cakupan pemberian Fe sebesar 90 %, namun belum juga tercapai. Prevalensi kasus anemia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2009 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 24,63 %. 15,16,17 Pada tahun 2009 prevalensi kasus ibu hamil yang anemia di Kota Padang anemia dalam kehamilan. Berdasarkan sebesar 7,32 %, pada tahun 2010 terjadi hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 40,1 %. Sedangkan berdasarkan Riskesdas tahun 2007 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia turun menjadi 24,5 %. 10,12,13,14 Berdasarkan Profil kesehatan Sumatera Barat tahun 2006 jumlah ibu dengan kehamilan beresiko tinggi sebanyak 14,21 %, dimana 6,34 % merupakan kontribusi anemia dalam kehamilan. Target Program Making penurunan sebesar 6,1 % dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 24,5 %. Kota Padang mempunyai 20 Puskesmas, pada tahun 2011 Puskesmas Air Dingin memiliki prevalensi kasus anemia tertinggi di kota Padang, yaitu sebesar 76,5 %, Sedangkan pada tahun tahun 2010 prevalensi kasus anemia di Puskesmas ini hanya 7,5 %, dan pada tahun 2009 sebesar 19,96 %. 18,19,20 Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan

Januari 2011 sampai Juli 2012 di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang. Populasi penelitian adalah seluruh semua ibu hamil trimester III. Sampel penelitian berjumlah 61 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Data primer diperoleh langsung dengan wawancara menggunakan kuesioner dan Data sekunder didapatkan dari Profil Dinas Kesehatan Povinsi Sumatera Barat, Profil Dinas Kesehatan Kota Padang, Catatan kohort ibu Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012, dan Profil Kesehatan Indonesia. Analisis data dilakukan dengan 2 tahap yaitu analisis univariat, dan bivariat dengan menggunakan uji Chisquare. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin sebanyak bahwa 45,90 %. Responden memiliki tingkat pendidikan sebanyak 77,05 %, responden memiliki jarak kehamilan yang jauh, yaitu sebanyak 67,21 %, responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, yaitu sebanyak 59,02 %, dan responden yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan dan cara yang benar, yaitu sebanyak 83,61 %. Hubungan antara variabel independen meliputi Tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan, tingkat pengetahuan, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan variabel dependen kejadian diare dilihat secara statistik melalui analisis bivariat dengan uji Chisquare. Hasil kemaknaan perhitungan statistik antara variabel independen dengan variabel dependen menggunakan batas kemaknaan p<0,05. Uji statistik dinyatakan bermakna jika p value lebih kecil dari (p<0,05) dan sebaliknya. Hasil uji Chi-square dapat dilihat pada tabel 1-5 berikut : tinggi, yaitu sebanyak 52,46 %, responden memiliki paritas yang rendah, yaitu

Tabel 1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Anemia padaibu Hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin semua memiliki pengetahuan yang baik, yang mana pengetahuan nantinya akan Kejadian Anemia Tingkat Anemia Tidak Jumlah Pendidika Anemia n f % f % f % Rendah 17 58,6 12 41,4 29 100 Tinggi 11 34,4 21 65,6 32 100 Jumlah 28 45,9 33 54,1 61 100 Pada tabel 1 diketahui bahwa responden yang mengalami anemia lebih banyak terjadi pada tingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak 58,6 %, bila dibandingkan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 34,4 %. Berdasarkan hasil uji menggunakan Continuity Correction a, didapatkan nilai p=0,101 (p>0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia berkemungkinan disebabkan oleh faktor lain seperti sikap dan tindakan ibu yang kurang baik dalam mengatasi kejadian anemia selama kehamilan. Meskipun sebagian besar dari responden memiliki tingkat pendidikan tinggi, namun tidak berpengaruh pada prilaku seseorang dalam kesehatan. Tabel 2. Hubungan paritas dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012. Kejadian Anemia Paritas Anemia Tidak Jumlah Anemia f % F % F % Tinggi 9 64,3 5 35,7 14 100 Rendah 19 40,4 28 59,6 47 100 Jumlah 28 45,9 33 54,1 61 100 Pada tabel 2 diketahui bahwa responden yang mengalami anemia lebih banyak pada paritas tinggi yaitu sebanyak 64,3 %, bila dibandingkan pada paritas rendah sebanyak 40,4 %. Berdasarkan hasil uji menggunakan Continuity Correction a, didapatkan nilai p=0,205 (p>0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Tidak adanya hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada penelitian ini, berkemungkinan disebabkan oleh faktor lain yang

mempengaruhi pada ibu hamil dengan paritas >3 seperti sikap, tindakan, jarak kehamilan sebelumnya. Selain itu, pada saat penelitian responden yang ditemukan banyak yang memiliki paritas 3, termasuk ibu hamil yang sedang hamil anak pertama, sehingga tidak diperoleh perbedaan yang bermakna antara ibu hamil yang anemia dengan yang tidak anemia. Dan karakteristik responden yang sebagian besar tidak bekerja atau ibu rumah tangga diduga ikut mempengaruhi, karena ibu rumah tangga aktivitas fisik yang dilakukan juga sedikit. %. Berdasarkan hasil uji menggunakan Continuity Correction a, didapatkan nilai p=0,004 (p<0,05) yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan sebelumnya dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Adanya hubungan antara jarak kehamilan sebelumnya dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang pada tahun 2012, hendaknya menjadi pertimbangan bagi pihak puskesmas, mungkin dalam bentuk penyuluhan kepada wanita usia subur Tabel 3. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia besi pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012. (WUS) untuk memperhatikan jarak kehamilan agar tidak kurang dari 2 tahun, seperti dengan cara menganjurkan untuk Kejadian Anemia Jarak Kehamilan Anemia Tidak Anemia Jumlah f % f % F % Dekat 15 75,0 5 25,0 20 100 Jauh 13 31,7 28 68,3 41 100 Jumlah 28 45,9 33 54,1 61 100 Pada tabel 3 diketahui bahwa responden yang mengalami anemia lebih banyak ikut KB. Karena jarak kehamilan yang dekat akan berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu ataupun janin yang dikandung. Untuk itu petugas dibagian KB lebih berperan disini. pada jarak kehamilan yang dekat yaitu sebanyak 75,0 %, bila dibandingkan pada jarak kehamilan yang jauh sebanyak 31,7

Tabel 4. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012. Kejadian Anemia Tingkat Pengetahuan Anemia Tidak Anemia Jumlah F % f % F % Kurang 5 100 0 0 5 100 Cukup 15 75,0 5 25,0 30 100 Baik 8 22,2 28 77,8 36 100 Jumlah 28 45,9 33 54,1 61 100 Pada tabel 4 diketahui bahwa responden yang mengalami anemia lebih banyak pada tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 100 %, bila dibandingkan pada tingkat pengetahuan sedang sebanyak 75,0 %, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 45,9 %. Berdasarkan hasil uji menggunakan Pearson Chi-Square, didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Hasil ini sejalan dengan teori Benyamin Bloom bahwa perilaku terdiri atas kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (tindakan). Yang berarti bahwa perilaku sehat untuk tidak menderita anemia dipengaruhi oleh pengetahuan tentang pengertian, penyebab, akibat, penanggulangan anemia. Tabel 5. Hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di wilayah kerjapuskesmas Air Dingin tahun 2012. Kejadian Anemia Kepatuhan Anemia Tidak Jumlah konsumsi tablet Anemia Fe f % f % F % Tidak 26 51,0 25 49,0 51 100 Iya 2 20,0 8 80,0 10 100 Jumlah 28 45,9 33 54,1 61 100 Pada tabel 5 diketahui bahwa responden yang mengalami anemia lebih banyak tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan dan cara yang benar yaitu sebanyak 51,0 %, bila dibandingkan dengan yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan dan cara yang benar sebanyak 20,0 %. Berdasarkan hasil uji menggunakan fisher s Exact Test, didapatkan nilai p=0,092 (p>0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.

Anemia pada kehamilan lebih banyak disebabkan karena defisiensi zat besi, oleh karena itu ada kemungkinan ibu hamil mendapatkan sumber zat besi tidak hanya dari tablet Fe, tetapi juga berasal dari sumber makanan lain yang banyak mengandung zat besi. Sehingga antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi sesuai dengan aturan dan cara yang benar tidak berhubungan dengan kejadian anemia. Kesimpulan dan Saran Proporsi ibu hamil trimester III yang mengalami anemia di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012. Ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan sebelumnya dan tingakat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012. Perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pengertian, penyebab, akibat dan cara penanggulangan anemia melalui penyuluhan kepada wanita usia subur oleh pihak Puskesmas. yang tidak anemia lebih banyak dari pada DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2010 2. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2008 3. Tarwoto. Wasnidar. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan Penatalaksanan. Jakarta: Trans Info Media; 2009 4. Laksmi, PW. Dkk. Penyakit-Penyakit Pada Kehamilan : Peran Seorang Internis. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008 5. Proverawati, A. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011

6. Gibney, MJ. Gizi Kesehatan Masyarakat (Public Health Nutrition). Jakarta: EGC; 2008 7. Silalahi, M. Analisis faktor yang berhubungan dengan anemia ibu hamil di Kabupaten Dairi tahun 2006 [Tesis]. Medan: USU; 2007 8. Darlina, Hardinsyah. Faktor resiko anemia pada ibu hamil di kota Bogor. Desember 2003, 27 (2): 34-31. Media gizi dan keluarga. 2003 9. Simanjuntak, S. Hubungan faktor resiko dengan kejadian anemia sebagai alternatif penanggulangan anemia ibu hamil di kota Sibolga tahun 2004 [Tesis]. Medan: USU; 2004 10. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC; 2009 11. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Buku 1. Standar Pelayanan Kebidanan. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2008 12. Prawirohardjo, S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka; 2009 13. Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2004. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2004 14. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar; 2007 15. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2006. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2006 16. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2009. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2009 17. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Profil Kesehatan Sumatera Barat tahun 2010. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat; 2010 18. Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2009. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang; 2009

19. Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2010. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2010. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang; 2010 20. Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2011. Profil Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2011. Padang: Dinas Kesehatan Kota Padang; 2011