No. 5/29/DPD Jakarta, 18 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 5 / PBI / 2003 TENTANG PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing

No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing

No. 6/11/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-36/PM/1996 TENTANG PENDAFTARAN BANK UMUM SEBAGAI WALI AMANAT KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

No.14/15/DPM Jakarta, 10 Mei 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

- 2 - e. ketentuan mengenai pengangkatan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang harus memperoleh pers

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA

No. 15/2/DPNP Jakarta, 4 Februari 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

No. 11/ 24 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 18/25/DPU Jakarta, 2 November 2016 Oktober Perihal : Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah

No.11/ 9 /DPbS Jakarta, 7 April 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENCALONAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI LEMBAGA KLIRING BERJANGKA

No. 9/32/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

No. 14/ 1 /DPM Jakarta, 4 Januari Maret SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1996 TENTANG PERIZINAN PENASIHAT INVESTASI KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

No. 9/36/DPNP Jakarta, 19 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2017 TENTANG PERMOHONAN PERIZINAN, PERSETUJUAN DAN PELAPORAN SECARA ELEKTRONIK BAGI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/1996 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN ANGGARAN DASAR BURSA EFEK

No.11/ 28 /DPbS Jakarta, 5 Oktober 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN KOMITE LEVEL KOMISARIS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-11/PM/1996 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN ANGGARAN DASAR LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR PERMOHONAN KEANGGOTAAN PT. BURSA KOMODITI DERIVATIF INDONESIA INDONESIA COMMODITY & DERIVATIVES EXCHANGE (ICDX)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/1997 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR V.A.1 TENTANG PERIZINAN PERUSAHAAN EFEK

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pa

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-25/PM/1996 TENTANG PERIZINAN WAKIL PERUSAHAAN EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/11/PBI/2007 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

DRAFT FINAL HASIL LEGAL REVIEW No. 13/ 7 /DASP Jakarta, 25 Februari 2011 S U R A T E D A R A N

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

No. 18/42/DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2015 TENTANG PERIZINAN WAKIL AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

S U R A T E D A R A N

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Transkripsi:

No. 5/29/DPD Jakarta, 18 November 2003 SURAT EDARAN Kepada SEMUA PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING Perihal : Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia No.5/5/PBI/2003 tanggal 1 April 2003 tentang Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4283), dengan ini diatur ketentuan pelaksanaan mengenai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing sebagai berikut. I. TATA CARA PERIZINAN A. Persetujuan Prinsip 1. Permohonan persetujuan prinsip diajukan oleh salah satu calon pemilik Perusahaan Pialang, dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh format Lampiran 1. 2. Permohonan persetujuan prinsip sebagaimana diatur dalam angka 1 diajukan kepada : Bank Indonesia Gedung B, Lantai 8 3. Dalam hal pemohon tidak memenuhi kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan

permohonan tersebut diterima oleh Bank Indonesia, Bank Indonesia memberitahukan dengan surat tertulis kepada pemohon untuk melengkapi dokumen dimaksud. 4. Dalam hal dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap sesuai dengan ketentuan maka Bank Indonesia akan menerbitkan tanda terima kelengkapan dokumen pengajuan permohonan sebagaimana tersebut di atas selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. 5. Bank Indonesia memberikan persetujuan atau penolakan permohonan persetujuan prinsip untuk melakukan kegiatan sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing dengan surat tertulis selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. 6. Perusahaan Pialang wajib mengajukan permohonan izin usaha selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal dikeluarkannya persetujuan prinsip. 7. Apabila setelah jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal persetujuan prinsip dikeluarkan oleh Bank Indonesia, pihak yang telah mendapat persetujuan prinsip belum mengajukan permohonan izin usaha, secara otomatis, tanpa surat pemberitahuan dari Bank Ind onesia, persetujuan prinsip yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. B. Izin Usaha 1. Permohonan izin usaha diajukan oleh salah satu calon pemilik perusahaan pialang, dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh format Lampiran 2. 2. Permohonan izin usaha sebagaimana diatur dalam angka 1 diajukan kepada: Bank Indonesia

Bank Indonesia Gedung B, Lantai 8 3. Dalam hal pemohon tidak memenuhi kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dokumen permohonan dimaksud diterima oleh Bank Indonesia, Bank Indonesia memberitahukan secara tertulis kepada pemohon untuk melengkapi dokumen dimaksud. 4. Dalam hal dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia maka Bank Indonesia akan menerbitkan tanda terima kelengkapan dokumen pengajuan permohonan sebagaimana tersebut di atas selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. 5. Bank Indonesia memberikan persetujuan atau penolakan permohonan izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing dengan surat tertulis selambatlambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. 6. Perusahaan Pialang wajib melakukan kegiatan usaha selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal izin usaha dikeluarkan. 7. Perusahaan Pialang wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan usaha selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pelaksanaan kegiatan operasional. 8. Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak dikeluarkannya izin usaha Perusahaan Pialang tidak melaksanakan kegiatan usaha, maka

maka Bank Ind onesia akan membatalkan izin usaha dengan menerbitkan surat pembatalan izin usaha. II. TATA CARA PENGAWASAN A. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap Perusahaan Pialang, baik secara langsung maupun tidak langsung. B. Dalam pelaksanaan pengawasan terhadap Perusahaan Pialang, Bank Indonesia dapat bekerjasama dengan pihak lain yang ditunjuk. C. Dalam hal pengawasan langsung, Bank Indonesia melakukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan umum dan atau pemeriksaan khusus (insidentil) dalam hal diperlukan. D. Dalam pelaksanaan pemeriksaan, petugas pemeriksa dilengkapi dengan surat penugasan dari Bank Indonesia yang memuat antara lain tujuan dan objek pemeriksaan. E. Objek pemeriksaan umum meliputi : 1. penelitian atas kebenaran dan keakuratan laporan-laporan yang disampaikan ke Bank Indonesia; 2. manajemen (termasuk aspek organisasi, keuangan dan pengawasan intern) serta sistem dan prosedur kegiatan operasional. F. Dalam hal pengawasan tidak langsung, Bank Indonesia melakukan pemantauan terhadap kepatuhan atas pelaksanaan ketentuan yang berlaku, termasuk penyampaian laporan yang ditetapkan. III. TATA CARA PELAPORAN Dalam rangka pengawasan dan pembinaan, Perusahaan Pialang wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia sebagai berikut : A. Laporan Berkala : 1. Laporan bulanan meliputi laporan kegiatan usaha yang disampaikan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah berakhirnya bulan

bulan laporan yang bersangkutan dengan menggunakan format sebagaimana contoh format Lampiran 3; 2. Laporan tahunan meliputi laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik dan disampaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun laporan yang bersangkutan dengan format yang lazim dipergunakan di dunia usaha. B. Laporan khusus meliputi laporan selain laporan berkala yang dapat diminta sewaktu-waktu oleh Bank Indonesia sesuai dengan kebutuhan. C. Laporan sebagaimana dimaksud pada butir III.A. dan III.B. di atas disampaikan kepada: Bank Indonesia Tim Analisis Ekonomi dan Peraturan Devisa Gedung B, Lantai 8 IV. TATA CARA PERUBAHAN KEPEMILIKAN, SUSUNAN DIREKSI, DAN KOMISARIS. Tata cara izin perubahan kepemilikan, susunan direksi dan komisaris Perusahaan Pialang diatur sebagai berikut : A. Perusahaan Pialang mengajukan permohonan izin perubahan kepemilikan, susunan direksi dan komisaris secara tertulis kepada Bank Indonesia dengan menggunakan formulir sebagaimana contoh format Lampiran 4. B. Surat permohonan izin perubahan kepemilikan, susunan direksi dan komisaris sebagaimana dimaksud dalam huruf A dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut : 1. pas foto terakhir ukuran 4x6 cm; 2. fotokopi

2. fotokopi tanda pengenal berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor; 3. riwayat hidup; 4. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup yang menyatakan tidak pernah melakuk an tindakan tercela di bidang perbankan, keuangan, dan usaha lainnya serta tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana kejahatan. C. Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam butir IV.A. diajukan kepada : Bank Indonesia Gedung B, Lantai 8 D. Dalam hal dokumen yang dipersyaratkan telah diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia, maka Bank Indonesia akan memberikan surat tanda terima. E. Pemberitahuan persetujuan atau penolakan izin sebagaimana dimaksud pada butir IV.A. tersebut di atas, dilakukan dengan memberikan surat tertulis kepada perusahaan pialang yang bersangkutan selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh Bank Indonesia. V. TATA CARA PENGENAAN SANKSI A. Bank Indonesia mengenakan sanksi peringatan pertama dengan mengeluarkan surat peringatan pertama dalam hal Perusahaan Pialang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) PBI No. 5/5/PBI/2003. B. Bank Indonesia mengenakan sanksi peringatan kedua dengan mengeluarkan surat peringatan kedua dalam hal Perusahaan Pialang melakukan

melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) PBI No. 5/5/PBI/2003. C. Dalam hal perusahaan pialang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4) huruf a dan huruf b PBI No. 5/5/PBI/2003 maka : 1. Bank Indonesia melakukan pemanggilan pengurus dan atau pemegang saham Perusahaan Pialang dengan surat; 2. Pengurus dan atau pemegang saham Perusahaan Pialang membuat surat pernyataan bermeterai cukup yang memuat rencana tindak lanjut. D. Dalam hal Perusahaan Pialang tidak mengindahkan dan atau tidak menindaklanjuti sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4) huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f PBI No. 5/5/PBI/2003 selambatlambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal dikeluarkannya sanksi pemanggilan pengurus dan atau pemegang saham, Bank Indonesia mengenakan sanksi pencabutan izin usaha Perusahaan Pialang dengan cara memberitahukan pencabutan izin usaha secara tertulis kepada Perusahaan Pialang dengan melampirkan Keputusan Pencabutan Izin Usaha yang menyatakan izin usaha Perusahaan Pialang yang bersangkutan dicabut dan tidak berlaku. Selanjutnya Bank Indonesia mengumumkan Perusahaan Pialang yang izin usahanya dicabut melalui media cetak dan atau elektronik. VI. TATA CARA PENDAFTARAN ULANG A. Seluruh Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing yang pernah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia wajib melakukan pendaftaran ulang dengan menggunakan format sebagaimana contoh format Lampiran 5. Dalam rangka pendaftaran ulang dimaksud Perusahaan Pialang wajib menyampaikan surat disertai dokumendokumen sebagai berikut : 1. Surat

1. Surat izin usaha yang diterbitkan Bank Indonesia; 2. Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia mengenai penetapan nama perusahaan dan pengesahan Anggaran Dasar; 3. Akta Notaris mengenai Anggaran Dasar perusahaan; 4. Susunan Pengurus dan Pemegang Saham yang terakhir. B. Penyampaian dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf A disampaikan kepada : Bank Indonesia Gedung B Lantai 8 2003. Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal 18 November Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar maklum. BANK INDONESIA, MADE SUKADA DIREKTUR PENGELOLAAN DEVISA