PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23/PRT/M/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 25/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BENDUNGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 665/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 300/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.597,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

2016, No sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini; e. bahwa berdasarkan pertimbangan s

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 391/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Pusat Pengembangan. PAUD. Nonformal. Informal. Pencabutan.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.24/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

2016, No f. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, sudah tidak sesuai

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6188/Kpts-II/2002. Tentang

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM PENERANGAN.

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

2 Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkun

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 07/M/PER/VII/2006 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi dan Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.03/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA EKSTERNAL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 33/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

2 dan Tenaga Kependidikan Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 34 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANOKWARI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 13 /PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.19/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2006. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI. MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : bahwa dalam rangka pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai yang menjadi kewenangan Pemerintah, dipandang perlu menetapkan organisasi dan tata kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS); Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 62 Tahun 2005; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 66 Tahun 2006; 3. Keputusan MENPAN Nomor : 62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non-Departemen; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum. Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor : B/1616/M.PAN/6/2006 Tanggal 28 Juni 2006;

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TIPOLOGI Pasal 1 (1) Balai Besar Wilayah Sungai adalah unit pelaksana teknis di bidang konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air. (2) Balai Besar Wilayah Sungai dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 Balai Besar Wilayah Sungai mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konsevasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Besar Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai; b. penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai; c. pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai; d. penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai; e. operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai; f. pengelolaan sistem hidrologi; g. penyelenggaraan data dan informasi sumber daya air; h. fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai; i. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; j. pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar Wilayah Sungai. 2

Pasal 4 Balai Besar Wilayah Sungai terdiri dari 2 (dua) Tipe : a. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A b. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A. Pasal 5 Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A, terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Program dan Evaluasi; c. Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air; d. Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air; e. Bidang Operasi dan Pemeliharaan; f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 6 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan administrasi kepegawaian, keuangan, penyelenggaraan rumah tangga, perlengkapan dan Barang Milik/Kekayaan Negara; b. pelaksanaan penyusunan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan administrasi serta pengelolaan organisasi dan tatalaksana; c. pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan; d. pelaksanaan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar Wilayah Sungai; e. penyusunan laporan berkala Balai Besar Wilayah Sungai. 3

Pasal 8 Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Administrasi Umum. Pasal 9 (1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan administrasi penyusunan perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan pengelolaan organisasi tatalaksana. (2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi keuangan. (3) Subbagian Administrasi Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga serta inventarisasi Barang Milik/Kekayaan Negara. Pasal 10 Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, evaluasi kelayakan, penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kinerja. Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai; b. pelaksanaan evaluasi kelayakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai; c. penyusunan program kegiatan dan anggaran; d. pelaksanaan evaluasi kinerja, manfaat dan dampak kegiatan pengelolaan sumber daya air. Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi. Pasal 12 Pasal 13 (1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air serta program kegiatan dan anggaran. 4

(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan evaluasi kelayakan kinerja, manfaat dan dampak pengelolaan sumber daya air. Pasal 14 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air mempunyai tugas melaksanakan konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan sumber air. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan teknis sungai, pantai, danau dan waduk dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air; b. pelaksanaan konstruksi sungai, pantai, danau dan waduk; c. penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan sungai, pantai, danau dan waduk. Pasal 16 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai; b. Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk. Pasal 17 (1) Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, konservasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang sungai dan pantai. (2) Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang danau dan waduk. Pasal 18 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air mempunyai tugas melaksanakan pendayagunaan sumber daya air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan pemanfaatan air. 5

Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan teknis irigasi dan air baku dalam rangka pendayagunaan sumber daya air; b. pelaksanaan konstruksi irigasi dan air baku; c. penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan irigasi dan air baku. Pasal 20 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Irigasi; b. Seksi Pelaksanaan Air Baku. Pasal 21 (1) Seksi Pelaksanaan Irigasi mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi irigasi. (2) Seksi Pelaksanaan Air Baku mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi air baku. Pasal 22 Bidang Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan operasi dan pemeliharaan, penyediaan data dan informasi sumber daya air serta koordinasi pengelolaan sumber daya air.. Pasal 23 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, Bidang Operasi dan Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai, danau, waduk serta sarana dan prasarananya termasuk bendungan, irigasi, air baku dan pantai; b. pemantauan dan pengevaluasian kelayakan operasi pada sarana dan prasarana sungai, danau, waduk, bendungan, irigasi, air baku, rawa dan pantai; c. penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai; d. penyelenggaraan sistem hidrologi dan informasi sumber daya air; e. fasilitasi kegiatan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai; f. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. 6

Pasal 24 Bidang Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari : a. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air; b. Seksi Data dan Informasi Sumber Daya Air. Pasal 25 (1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas melakukan perencaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengevaluasian operasi dan pemeliharaan serta pemberdayaan masyarakat dalam operasi dan pemeliharaan sumber daya air. (2) Seksi Data dan Informasi Sumber Daya Air mempunyai tugas melakukan pengelolaan sistem hidrologi, data dan informasi sumber daya air, penyiapan rekomendasi teknis dan pemberian izin serta menyiapkan bahan fasilitasi Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. Bagian Kedua Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B. Pasal 26 Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B, terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Perencanaan dan Operasi Pemeliharaan; c. Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air; d. Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 27 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan anggaran serta memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 27, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program kegiatan dan anggaran; b. pelaksanaan administrasi kepagawaian, keuangan, penyelenggaraan rumah tangga, perlengkapan dan Barang Milik/Kekayaan Negara; c. pelaksanaan penyusunan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian dan administrasi serta pengelolaan organisasi dan tatalaksana; 7

d. pelaksanaan penyiapan penyusunan rencana pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan; e. pelaksanaan pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar Wilayah Sungai; f. penyusunan laporan berkala Balai Besar Wilayah Sungai. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Subbagian Program; b. Subbagian Umum dan Kepegawaian; c. Subbagian Keuangan. Pasal 29 Pasal 30 (1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyusunan program kegiatan dan anggaran. (2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan administrasi penyusunan perencanaan, pengembangan, evaluasi kepegawaian, pengelolaan organisasi tatalaksana serta melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha, rumah tangga dan inventarisasi Barang Milik/ Kekayaan Negara. (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi keuangan. Pasal 31 Bidang Perencanaan dan Operasi Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, operasi dan pemeliharaan serta penyediaan data dan informasi sumber daya air. Pasal 32 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bidang Perencanaan dan Operasi Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai; b. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai, danau, waduk serta sarana dan prasarananya termasuk bendungan, irigasi, air baku, pantai; c. pemantauan dan pengevaluasian kelayakan operasi pada sarana dan prasarana sungai, danau, waduk, bendungan, irigasi, air baku, rawa dan pantai; d. penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai; e. penyelenggaraan sistem hidrologi dan informasi sumber daya air; 8

f. fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai; g. pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Pasal 33 Bidang Perencanaan dan Operasi Pemeliharaan terdiri dari : a. Seksi Perencanaan; b. Seksi Operasi dan Pemeliharaan. Pasal 34 (1) Seksi Perencanaan mempunyai tugas melakukan perencanaan program kegiatan dan anggaran. (2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan sumber daya air, melaksanakan pengelolaan sistem hidrologi, data dan informasi sumber daya air serta menyiapkan rekomendasi teknis dan pemberian izin. Pasal 35 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air mempunyai tugas melaksanakan konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan sumber air. Pasal 36 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan teknis sungai, pantai, danau dan waduk dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air; b. pelaksanaan konstruksi sungai, pantai, danau dan waduk; c. penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan sungai, pantai, danau dan waduk. Pasal 37 Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai; b. Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk. 9

Pasal 38 (1) Seksi Pelaksanaan Sungai dan Pantai mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, konservasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang sungai dan pantai. (2) Seksi Pelaksanaan Danau dan Waduk mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta persiapan operasi dan pemeliharaan di bidang danau dan waduk. Pasal 39 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air mempunyai tugas melaksanakan pendayagunaan sumber daya air, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan pemanfaatan air. Pasal 40 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan teknis irigasi dan air baku dalam rangka pendayagunaan sumber daya air; b. pelaksanaan konstruksi irigasi dan air baku; c. penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan irigasi dan air baku. Pasal 41 Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air terdiri dari : a. Seksi Pelaksanaan Irigasi; b. Seksi Pelaksanaan Air Baku. Pasal 42 (1) Seksi Pelaksanaan Irigasi mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi irigasi. (2) Seksi Pelaksanaan Air Baku mempunyai tugas melakukan perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta rencana persiapan operasi dan pemeliharaan konstruksi air baku. 10

BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 43 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 44 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas melaksanakan kegiatan sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV T A T A K E R J A Pasal 45 Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Balai Besar Wilayah Sungai wajib melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan Eselon II terkait. Pasal 46 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar unit kerja, dan instansi lain terkait sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 47 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masingmasing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11

Pasal 48 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 49 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 50 Setiap Pejabat Fungsional bertanggungjawab didalam melaksanakan tugas sesuai dengan substansi kegiatannya serta wajib mengikuti, mematuhi peraturan yang berlaku dan wajib menyampaikan laporan kepada pimpinan Balai mengenai kegiatan yang telah dilakukan / dikerjakan. Pasal 51 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut. Pasal 52 Kepala Bagian Tata Usaha wajib menyusun laporan berkala Balai. Pasal 53 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 54 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala. BAB V ESELONISASI Pasal 55 (1) Kepala Balai Besar Wilayah Sungai adalah jabatan eselon II.b. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a. 12

BAB VI L O K A S I Pasal 56 Sejak ditetapkan peraturan ini Balai Besar Wilayah Sungai Tipe-A terdapat di 5 (lima) lokasi dan Tipe B terdapat di 1 (satu) lokasi sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 57 Perubahan organisasi dan tata kerja menurut peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 58 Dengan berlakunya Peraturan ini segala ketentuan yang bertentangan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 59 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : J a k a r t a. Pada tanggal : Juli 2006. MENTERI PEKERJAAN UMUM DJOKO KIRMANTO. 13

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12/PRT/M/2006 TANGGAL : 17 JULI 2006 BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR NO NAMA BALAI LOKASI WILAYAH KERJA I TIPE A 1. Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Surabaya Wilayah Sungai Brantas 2. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Surakarta Wilayah Sungai Bengawan Solo 3. Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Semarang Wilayah Sungai Pemali-Comal dan Jratunseluna 4. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Yogyakarta Wilayah Sungai Serayu-Bogowonto dan Progo-Opak- Serang 5. Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung. Cirebon Wilayah Sungai Cimanuk- Cisanggarung II TIPE B 6. Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy. Banjar Wilayah Sungai Citanduy Ditetapkan di : J a k a r t a. Pada tanggal : Juli 2006 14

MENTERI PEKERJAAN UMUM DJOKO KIRMANTO. 15