PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 392/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 284/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 300/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 391/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 663/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 628/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 285/Kpts/OT.210/4/2002

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 390/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 632/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 665/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI MENTERI KEHUTANAN,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 07/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 630/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI PERAH

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOSPASIAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

2016, No f. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, sudah tidak sesuai

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 664/Kpts-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERSUTERAAN ALAM MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

2016, No tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Or

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 34 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANOKWARI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 487/Kpts/OT.160/10/2003 TENTANG

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.03/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENANGKAPAN IKAN

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkun

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 28 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pe

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.24/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 04 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM NASIONAL

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 22/ PER/M.KOMINF0/6/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 289/Kpts/OT.210/4/2002

2016, No sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini; e. bahwa berdasarkan pertimbangan s

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 402/Kpts/OT.210/6/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.597,2012

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA EKSTERNAL

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 07/MEN/2009 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 41/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, pandang perlu meningkatkan Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura menjadi Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura; : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478); 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No 20/P tahun 2005; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 62/P tahun 2005; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir www.bphn.go.id 1

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 66/P tahun 2005; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No 20/P tahun 2005; 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/ OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2029/M.PAN/8/2006 Tanggal 15 Agustus 2006; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang selanjutnya disebut Balai Besar PPMB-TPH adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan melalui Direktur Perbenihan. Secara teknis juga dibina oleh Direktur Jenderal Hortikultura melalui Direktur Perbenihan dan Sarana Produksi. (2) Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 www.bphn.go.id 2

Balai Besar PPMB-TPH mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Besar PPMB-TPH menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian tanaman pangan dan hortikultura; b. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura; c. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase, dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; d. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar; e. pelaksanaan sertifikasi benih untuk tujuan ekspor (Orange, Green, dan Blue Certificate); f. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; g. pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura; h. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih dan pelaksanaan kerjasama laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; i. pengelola urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB- TPH; BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Balai Besar PPMB-TPH terdiri dari: a. Bagian Umum; b. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium; www.bphn.go.id 3

c. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagaiman tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 5 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi dari pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan system manajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan program, anggaran, dan evaluasi, serta pelaporan; b. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga; c. pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, dan perpustakaan; d. fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih dan bimbingan teknis penerapan sistem menajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 7 Bagian Umum terdiri dari: a. Subbagian Program dan Evaluasi b. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha; c. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Pasal 8 (1) Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, anggaran, dan evaluasi, serta pelaporan. (2) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga. (3) Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan, dan perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih dan bimbingan teknis penerapan www.bphn.go.id 4

sistem menajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 9 Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan kerjasama laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura; b. pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura; c. penyiapan pelaksanaan kerjasama laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; d. fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha pembenihan tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 11 Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri dari: a. Seksi Informasi dan Dokumentasi; b. Seksi Jaringan Laboratorium. Pasal 12 (1) Seksi Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura. (2) Seksi Jaringan Laboratorium melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura. www.bphn.go.id 5

Pasal 13 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri jabatan fungsional Pengawas Benih Tanaman dan sejumlah jabatan fungsional lainnya terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masingmasing, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman mempunyai tugas: a. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura; b. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase, uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; c. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar; d. pelaksanaan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura untuk tujuan ekspor (Orange, Green and Blue Certificate); e. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura; f. Pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura; g. Melaksanakan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 14 (1) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala. (2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA www.bphn.go.id 6

c. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagaiman tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 5 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi dari pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan system manajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan program, anggaran, dan evaluasi, serta pelaporan; b. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga; c. pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, dan perpustakaan; d. fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih dan bimbingan teknis penerapan sistem menajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Pasal 7 Bagian Umum terdiri dari: a. Subbagian Program dan Evaluasi b. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha; c. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Pasal 8 (1) Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, anggaran, dan evaluasi, serta pelaporan. (2) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha, dan rumah tangga. (3) Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan, dan perpustakaan, fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih dan bimbingan teknis penerapan www.bphn.go.id 4

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB IV ESELONISASI Pasal 22 (1) Kepala adalah jabatan struktural eselon II.b. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.b. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.a. BAB V LOKASI Pasal 23 Lokasi Balai Besar PPMB-TPH di Cimanggis, Depok, Propinsi Jawa Barat. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Perubahan organisasi dan tata kerja Balai Besar PPMB-TPH menurut peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Pertanian setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 25 Sejak berlakunya Peraturan ini maka Keputusan Menteri Pertanian Nomor 284/Kpts/OT.210/4/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 www.bphn.go.id 8

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan dilaksanakan secara efektif sejak tanggal pelantikan untuk pertama kali Kepala Balai Besar PPMB-TPH. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 September 2006 MENTERI PERTANIAN ttd ANTON APRIYANTONO www.bphn.go.id 9

Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 41/Permentan/OT.140/9/2006 Tanggal : 12 September 2006 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR PPMB-TPH K E P A L A BAGIAN UMUM Subbagian Kepegawaian Dan Tata Usaha Subbagian Keuangan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM Seksi Informasi dan Dokumentasi Seksi Jaringan Laboratorium KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIYANTONO www.bphn.go.id 10