BAB III METODE PENELITIAN. Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi (2006:160) Metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Negeri Kandanghaur kabupaten Indramayu. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs Negeri Kandanghaur Kabupaten Indramayu yang berjumlah 36 orang siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dalam hal penguasaan konsep, sehingga memudahkan pembentukan kelompok belajar siswa. B. Prosedur Penelitian Prosedur pada penelitian ini, meliputi beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan Sebelum diadakan suatu penelitian, terlebih dahulu dipersiapkan hal yang diperlukan dalam suatu penelitian. Tahapan pada persiapan ini meliputi: a. Identifikasi SK/KD SMP/MTs b. Identifikasi konsep c. Membuat instrumen penelitian Instrumen yang digunakan berupa deskripsi pembelajaran, peta konsep, kisikisi soal uji coba, soal uji coba, kisi-kisi lembar kerja siswa (LKS), lembar kerja siswa (LKS), kisi-kisi soal pretes-postes, soal pretes-postes, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

43 d. Validasi instrumen Setelah membuat instrumen penelitian, kemudian instrumen tersebut divalidasi. Tahapan ini untuk mengetahui apakah soal yang akan digunakan valid dan tepat untuk diujikan pada siswa. Validasi instrumen dilakukan dengan melakukan judgement dari kelompok ahli dalam bidang kimia, yaitu dosen pendidikan kimia. e. Melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian Uji coba soal dilakukan dengan mengujikan soal yang telah divalidasi kepada siswa untuk mengetahui soal tersebut layak atau tidak untuk diterapkan pada penelitian. f. Merevisi instrumen penelitian Soal yang telah divalidasi dan diuji coba, kemudian direvisi sebelum selanjutnya digunakan pada penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan a. Tes awal (pretes), yaitu berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang dilaksanakan sebelum pembelajaran b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model GI pada konsep zat adiktif dan psikotropika. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran diobservasi oleh seorang observer. c. Tes akhir (postes), yaitu berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran.

44 3. Tahap Akhir a. Pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh dari hasil proses pembelajaran konsep zat adiktif dan psikotropika dengan model GI, dan dari instrumen yang telah diuji cobakan, berupa lembar kerja siswa (LKS), soal pretes-postes, dan lembar observasi. b. Pengolahan dan analisis data Setelah data terkumpul, maka data tersebut diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan data yang akurat berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan. c. Menarik Kesimpulan Pada tahap ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

45 Secara sistematis, prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. Identifikasi SK/KD SMP/MTs Identifikasi konsep zat adiktif dan psikotropika Tahap Persiapan Pembuatan instrumen Validasi instrumen Melakukan uji coba instrumen Revisi Instrumen Penelitian Pretes Tahap Pelaksanaan Pembelajaran konsep zat adiktif dan psikotropika dengan menerapkan model Group Investigation: 1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok 2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari 3. Melaksanakan investigasi 4. Menyiapkan laporan akhir 5. Mempresentasikan laporan akhir 6. Evaluasi pencapaian Observasi Postes Tahap Akhir Pengumpulan data Pengolahan dan Analisis data kesimpulan Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

46 C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Deskripsi Pembelajaran Deskripsi pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar. 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang dikerjakan secara berkelompok. Jawaban didiskusikan oleh kelompok dengan terlebih dahulu merencanakan apa yang harus dikerjakan. Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalah yang berbeda. Siswa dengan kelompoknya mendiskusikan jawaban kemudian menyimpulkan pemahamannya terhadap konsep yang ditemukan. Jawaban siswa pada LKS ini merupakan data untuk menentukan kelompok mana yang lebih berprestasi. 3. Tes Tes tertulis yang digunakan berupa tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Tes awal (pretes) berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal sebelum dilaksanakan pembelajaran. Sedangkan tes akhir berfungsi untuk mengetahui sejauh mana indikator yang tertulis dalam skenario pembelajaran telah dikuasai oleh siswa. Soal pretes dan postes adalah sama, hal ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa.

47 Tes ini sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Adapun langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: a. Validitas soal, diperoleh dengan rumus korelasi point biserial dengan angka kasar, yaitu: r pbi = M P M t S t p q r pbi = Koefesien korelasi point biserial M p = Rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul item yang dicari validitasnya M t = Rata-rata skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) S t = Standar deviasi skor total p = proporsi subjek yang menjawab benar q = 1-p (Arikunto, 2007:79) b. Reliabilitas Tabel 3.1 Kriteria Validitas Soal Rentang Keterangan 0.80 < γ pbi 1.00 Validitas sangat tinggi (sangat baik) 0.60 < γ pbi 0.80 Validitas tinggi (baik) 0.40 < γ pbi 0.60 Validitas cukup (sedang) 0.20 < γ pbi 0.40 Validitas rendah ( kurang) 0.00 < γ pbi 0.20 Validitas sangat rendah γ pbi 0.00 Tidak valid (Arikunto, 2007: 75) Untuk menghitung koefesien reliabilitas instrumen keseluruhan menggunakan persamaan Spearman-Brown dengan rumus: r 11 = 2 r 1/2 1/2 (1+ r 1/2 1/2) (Arikunto, 2007: 93)

48 r 11 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = Korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan r ½ ½ r 1/2 1/2 = N XY X ( Y) N X 2 ( X) 2 ( N Y 2 Y 2 ) (Arikunto, 2007: 72) r ½ ½ = Korelasi reliabilitas yang telah disesuaikan N = Jumlah X = Jumlah skor ganjil Y = Jumlah skor genap XY = Jumlah hasil kali skor ganjil genap Interpretasi besarnya koefesien korelasi, sebagai berikut: c. Daya Pembeda Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal Rentang Keterangan 0.00< r 11 0.20 Derajat reliabilitas sangat rendah 0.20< r 11 0.40 Derajat reliabilitas rendah 0.40< r 11 0.60 Derajat reliabilitas sedang 0.60< r 11 0.80 Derajat reliabilitas tinggi 0.80< r 11 1.00 Derajat reliabilitas sangat tinggi Untuk mengetahui daya pembeda soal uraian digunakan rumus: (Arikunto, 2007:75) D = Ba Bb Ja atau D = Ba Bb Jb D = Daya beda Ba= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah (Suherman, 2003:201)

49 Tabel 3.3 Interpretasi Daya Beda No Nilai Daya Beda Antara Interpretasi Daya Beda 1 0,00 < D 0,20 Jelek 2 0,20 < D 0,40 Cukup 3 0,40 < D 0,70 Baik 4 0,70 < D 1,00 Baik sekali d. Tingkat kesukaran (Suherman, 2003:202) Tingkat kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal yang tergolong sukar, sedang, atau mudah. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00-1,00 dengan menggunakan rumus: P = B JS P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa (Arikunto, 2007:208) Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran No Proporsi tingkat kesukaran antara Kualifikasi soal 1 0.00 < P 0.30 Sukar 2 0.30 < P 0.70 Sedang 3 0.70 < P 1.00 Mudah 4. Format Observasi (Arikunto, 2007: 210) Dalam penelitian kelas, observasi adalah suatu pengamatan data yang berkenaan dengan proses pelaksanaan model pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran yang dilakukan.

50 Data observasi ini diperoleh pada saat proses pembelajaran, dalam mengamati aktivitas siswa dan guru. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan rumusan masalah, dan instrumen yang digunakan: 1. Persiapan instrumen penelitian 2. Persiapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran GI 3. Pelaksanaan pretes 4. Pelaksanaan pembelajaran konsep zat adiktif dan psikotropika dengan menggunakan model GI 5. Pelaksanaan postes 6. Pengisian lembar observasi proses pembelajaran Secara garis besar teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data No Sumber Data Tujuan 1. Siswa Mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran 2. Siswa Hasil belajar siswa setelah diterapkannya model Group Investigation (GI) pada konsep zat adiktif dan psikotropika Teknik Pengumpulan Data Pretes Postes Instrumen yang Digunakan Lembar soal pretes Lembar soal postes

51 No Sumber Data Tujuan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang Digunakan 3. Siswa Pemahaman siswa terhadap konsep zat adiktif dan psikotropika 4. Guru dan siswa 5. Guru dan Siswa Gambaran proses pembelajaran dengan menerapan model Group Investigation (GI) Aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran model Group Investigation (GI) LKS Foto Observasi Lembar Kerja Siswa kamera Lembar observasi aktivitas guru dan siswa E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis data disesuaikan dengan rumusan masalah, sumber data dan instrumen yang digunakan. Data yang diperoleh, dikumpulkan dan diolah dengan cara sebagai berikut: 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Data LKS diolah dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Mengidentifikasi LKS yang telah diisi b. Memberikan skor pada setiap poin lembar kerja c. Menjumlahkan skor yang diperoleh tiap kelompok d. Merata-ratakan skor LKS tiap kelompok Mean = X N x 100

52 Mean = rata-rata x = Jumlah skor tes tertulis N = Jumlah skor total tes tertulis (Arikunto, 2007: 264) 2. Analisis data hasil belajar Analisis data dilakukan terhadap pretes dan postes diolah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Pemberian skor mentah setiap jawaban pertanyaan pretes dan postes. Jawaban yang benar diberi skor 1 sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0. a. Nilai tes awal (pretes) dan postes tiap butir soal diubah dalam bentuk presentase menguunakan rumus sebagai berikut: Nilai = Jumla h jawaban benar Jumla h butir soal X 100 (Syah, 2009:220) b. Menilai tingkat penguasaan konsep siswa berdasarkan kriteria kemampuan seperti tabel berikut: Tabel 3.7 Kriteria pengolahan konsep Nilai Kriteria penguasaan konsep 80-100 Baik Sekali 70-79 Baik 60-69 Cukup 50-59 Kurang 0-49 Gagal ( Syah, 2009: 223)

53 c. Presentasi nilai pretes dan postes dibandingkan dengan menggunakan rumus Gain sebagai berikut: Gain = Nilai Postes Nilai Pretes (Subana, 2005:131) 3. Uji normalitas Untuk menguji data tersebut normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Kenormalan dapat diuji dengan menggunakan distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya adalah sebagai berikut: a. Menyusun skor hasil pretes dan postes b. Menentukan rentang skor ( R) R = Skor tertinggi- skor terendah (Subana, 2005:38) c. Menentukan banyaknya kelas interval (K) K = 1 + (3.3) log N dengan N = Jumlah siswa (Subana, 2005:39) d. Menetukan panjang kelas interval (P) P = R K P = Panjang kelas interval R = Rentang skor K = Banyaknya kelas interval (Subana, 2005:40) e. Membuat tabel terdistribusi frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi

54 f. Menentukan rata-rata hasil belajar siswa X = fixi fi xi = menyatakan nilai ujian fi = menyatakan frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian g. Menghitung standar deviasi ( Subana, 2005:63) SD = fi (Xi X) 2 fi S = Standar deviasi xi = menyatakan nilai ujian fi = menyatakan frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian N = Jumlah siswa (Subana, 2005: 87) h. Menghitung harga baku (Z) Z = x x S x= nilai terendah x = nilai rata-rata s= simpangan standar (Subana, 2005:97) i. Menentukan luas interval (L) L = Z tabel (2) Z tabel (1) (Subana, 2005:125) j. Menghitung frekuensi ekspektasi (Ei) Ei = n x L (Subana, 2005: 126)

55 k. Menghitung chie kuadrat X 2 = k i=l O i Ei 2 Ei x 2 = Chi kuadrat O i = frekuensi yang diobservasi E i = frekuensi ekspektasi (Subana, 2005: 128) l. Mencari x 2 tabel dengan menentukan derajat kebebasan (db) db = k-3 dan taraf signifikasi α = 0.05 Ket: k = banyaknya kelas interval (Subana, 2005:126) m. Menentukan kriteria normalitas dengan ketentuan distribusi dikatakan: Jika x 2 hitung < x 2 daftar, maka distribusi normal Jika x 2 hitung > x 2 daftar, maka distribusi tidak normal (Subana, 2005: 126) 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa sesudah menerapkan model pembelajaran GI pada konsep zat adiktif dan psikotropika. Untuk melakukan uji hipotesis ini dilakukan dengan cara pengujian statistik data. a. Apabila data terdistribusi normal, maka dilakukan pengujian statistik parametik yaitu uji t. t = Md d 2 ( d)2 n n (n 1)

56 Md= rata-rata dari gain antara tes akhir dan tes awal d = gain (selisih) skor tes akhir terhadap tes awal setiap subjek n = jumlah subjek (Subana, 2005: 132) Nilai t tabel dicari dengan menentukan derajat kebebasan (db) = N-1 dan taraf signifikasi (α) 0.05. Kriteria pengujian: 1) Jika -t tabel < t hitung < t tabel, maka tidak terjadi peningkatan secara signifikan, dalam hal ini Ho diterima 2) Jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, maka terjadi peningkatan secara signifikan, dalam hal ini Ha diterima 5. Data observasi (Subana, 2005:132) Data yang diperoleh dari observasi selama kegiatan pembelajaran dideskripsikan dan diidentifikasi komponen apa saja yang sudah teraplikasi dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengetahui proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Memberikan skala nilai untuk keseluruhan aktivitas guru dan siswa Tabel 3.8 Interpreteasi Nilai Keterlaksanaan Aktivitas Guru dan Siswa Nilai Interpretasi 4 Sangat baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang (Sudjana, 2009:132)

57 b. Mengubah jumlah skor yang telah didapat menjadi nilai dengan rumus: NP = R SM X 100 NP = Nilai persen yang dicari R = Skor total yang diperoleh SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap (Purwanto, 2009:102) c. Mengubah nilai yang diperoleh ke dalam kriteria penilaian aktivitas, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Aktivitas Siswa dan Guru Nilai (%) Kategori 86-100 Sangat baik 76-85 Baik 60-75 Cukup 55-59 Kurang 54 Sangat kurang (Purwanto, 2009:103) d. Mengubah nilai yang diperoleh ke dalam bentuk diagram