BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian setiap peneliti harus mempelajari objek yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang diamati oleh peneliti atau variabel penelitian tersebut. Adapun penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendukung pembahasan ini. Adapun data yang diperlukan adalah sebagai

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

Berikut sebuah penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

(jumlahnya lebih sedikit daripada populasinya). Teknik sampling yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian in dilakukan di Lancang Kuning Futsal, yang beralamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga. penulis menggunakan jenis data sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Sudirman, Balai Makam Kota Duri Kabupatan Bengkalis.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis verifikatif. Pengertian penelitian analisis deskriptif menurut Sugiyono (2005:1) adalah : Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, metode analisis deskriptif digunakan untuk menguji setiap variabel yaitu variabel independen yang terdiri dari Kepatuhan Wajib Pajak dan Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak serta menguji variabel dependen yaitu Penerimaan Pajak. Sedangkan pengertian analisis verifikatif menurut Nazir (1999:63) adalah : Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, metode analisis verifikatif digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak dan Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak dengan variabel dependen yaitu Penerimaan Pajak. Objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian, sedangkan subjek penelitian merupakan tempat di mana variabel melekat. Mengacu kepada definisi tersebut, maka yang menjadi objek di dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak, Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak serta 35

36 Penerimaan Pajak. Subjek penelitiannya adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara yang beralamat di Jalan Ir Sutami Bandung. 3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Mudrajad Kuncoro (2003;41) menyatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan nilai atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Menurut Sugiyono (2009:32), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. 3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya Sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, maka variabel pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1. Variabel Independen (variabel bebas) Variabel independen adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak dan Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak. a. Variabel kepatuhan wajib pajak merupakan variabel independen yang pertama, didefinisikan sebagai jumlah kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam

37 membayar PPh Pasal 25 dan melaporkan SPT Masa beserta SSP tepat waktu ke KPP Pratama Bandung Bojonagara setiap bulan mulai bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2008. b. Variabel hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak merupakan variabel independen yang kedua, didefinisikan sebagai jumlah SKP (SKPKB dan SKPKBT) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Bandung Bojonagara setiap bulan mulai bulan Januari 2006 sampai dengan Desember 2008. 2. Variabel Dependen (variabel terikat) Variabel dependen adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerimaan pajak, yaitu jumlah penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara mulai bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2008 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Yang dimaksud dengan variabel menurut Mohamad Nasir (1999:149) adalah Konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Sedangkan pengertian dari operasionalisasi variabel menurut Mohamad Nasir (1999:152) adalah sebagai berikut: Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

38 Penjelasan operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Skala Kepatuhan Wajib Pajak (Variabel X1) Jumlah SPT Masa dan SSP PPh Pasal 25 Badan yang dilaporkan paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir (PMK Nomor 184/PMK.03/2007) Rasio Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak (Variabel X2) Jumlah penerbitan SKP setiap setiap bulan ( Gunadi, 2002) Rasio Penerimaan Pajak Register Penerimaan Pajak Rasio Penghasilan Badan Penghasilan Pasal 25 Badan yang (Variabel Y) dibayar paling lama 15 hari setelah Masa Pajak berakhir (Pasal 25 ayat 1 UU Nomor 36 Tahun 2008)

39 3.3 Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi Penelitian Menurut Cooper & Schindler (2006;714) population is the elements about which we wish to make some inferences. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diartikan populasi adalah seluruh elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Menurut Sugiyono (2005:57) menjelaskan, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan, Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak serta Penerimaan Pajak Penghasilan Badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Jumlah populasi yang diteliti kurang lebih berjumlah 300 (12 bulan x 25 tahun) sesuai dengan mulai diberlakukannya PPh Pasal 25 pada tahun 1983. 3.3.2 Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2005:57) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel penelitian pada dasarnya merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil untuk

40 melaksanakan suatu penelitian. Besarnya sampel tersebut bisa berdasarkan estimasi penelitian atau dilakukan secara statistik. Selain itu harus diperhatikan bahwa sampel dipilih secara representatif dalam arti segala karakter populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Laporan Kepatuhan Wajib Pajak, Laporan Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak serta Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Badan pada KPP Pratama Bandung Bojonagara selama 36 bulan yaitu mulai bulan Januari tahun 2006 sampai dengan bulan Desember tahun 2008. 3.3.3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik penarikan sampel yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah sampel dari populasi tertentu. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu teknik penarikan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap elemen atau anggota dalam populasi untuk terpilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan oleh peneliti jika peneliti memilki pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu di dalam pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Syarat khusus pengambilan sampel tersebut yaitu: - Wajib Pajak Badan - Tepat waktu dalam menyampaikan SPT Masa beserta SSP PPh Pasal 25 pada KPP Pratama Bandung Bojonagara

41 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian terhadap masalah yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Research). Untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang ada, maka diperlukan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer secara langsung dari perusahaan. Adapun langkahlangkah dalam pengelompokan data primer pada KPP Pratama Bandung Bojonagara adalah dengan melakukan : a. Wawancara Yaitu wawancara secara langsung antara penulis dengan petugas yang berwenang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada petugas yang bersangkutan sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang lebih jelas. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian kemudian membandingkannya dengan data yang telah diperoleh sebelumnya. c. Dokumentasi Melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat, melihat, alih catat (photo copy) dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

42 Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah dokumen Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan setiap bulan, dokumen penerimaan SPT Masa PPh, dokumen penerbitan SKP, dan dokumen Monografi Fiskal KPP Pratama Bandung Bojonagara. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari dan mengkaji serta menelaah literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dalam menunjang data primer yang telah di dapat dari penelitian. 3.5 Model dan Metode Analisis Data 3.5.1 Model Analisis Data Model analisis adalah suatu gambaran tentang variabel-variabel yang akan dipakai untuk melakukan analisis data sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan. Model analisis dalam penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Adapun model analisis dari penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

43 Kepatuhan Wajib Pajak (X1) Penerimaan Pajak (Y) Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak (X2) Bila dijabarkan secara matematis, hubungan antara ketiga variabel adalah sebagai berikut : Y= f(x1) +f(x2) Y adalah fungsi dari X, atau Y dipengaruhi oleh X di mana : X1 = Kepatuhan Wajib pajak X2 = Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Y = Penerimaan Pajak 3.5.2 Metode Analisis data Metode analisis data adalah metode penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah diinterprestasikan. Data yang terhimpun dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sampling di mana data yang akan diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah sub himpunan dari

44 pengukuran-pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian. b. Setelah metode pengumpulan data ditentukan kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diteliti. c. Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik. 3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis 3.6.1.1 Analisis Deskriptif a. Seberapa besar tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2008 dapat dihitung dengan rumus dan kriteria sebagai berikut : Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan = Jumlah Wajib Pajak Badan aktif 5 - Jumlah Wajib Pajak 1.601-2000 Sangat Patuh - Jumlah Wajib Pajak 1.201-1.600 Patuh - Jumlah Wajib Pajak 801-1.200 Sedang - Jumlah Wajib Pajak 401-800 Kurang Patuh - Jumlah Wajib Pajak 0-400 Tidak Patuh

45 b. Seberapa besar tingkat hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Bandung Bojonagara dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2008 dapat dihitung dengan rumus dan kriteria sebagai berikut : Tingkat hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak = Jumlah SKP tertinggi dalam 1 bulan 5 - Jumlah SKP 31,21-38,00 Sangat Tinggi - Jumlah SKP 23,41-31,20 Tinggi - Jumlah SKP 15,61-23,40 Sedang - Jumlah SKP 7,81-15,60 Kecil - Jumlah SKP 0-7,80 Sangat Kecil c. Seberapa besar tingkat penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara dari Januari 2006 sampai dengan Desember 2008 dapat dihitung dengan rumus dan kriteria sebagai berikut : Tingkat penerimaan pajak penghasilan = Penerimaan Terbesar PPh Pasal 25 Badan dalam 1 bulan 5 - Penerimaan Rp 2.458.660.113 - Rp 3.073.325.140 Sangat Besar - Penerimaan Rp 1.843.995.084 Rp 2.458.660.112 Besar - Penerimaan Rp 1.229.330.057 Rp 1.843.995.084 Sedang - Penerimaan Rp 614.665.029 Rp 1.229.330.056 Kecil - Penerimaan Rp 0 Rp 614.665.028 Sangat Kecil

46 3.6.1.2 Analisis Verifikatif Dalam mengungkap variabel-variabel yang diteliti dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur yang valid dan dapat diandalkan, atau dengan kata lain harus memiliki validitas dan reliabilitas. Hal ini diperlukan agar hasil akhir dan kesimpulan yang dikemukakan peneliti tidak akan keliru dan memberikan gambaran yang tidak jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya serta hipotesis yang digunakan juga akan mengenai sasarannya. Suatu alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek yang dikenai tes tersebut. Untuk itulah maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap alat ukur penelitian ini. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam pemrosesan data menggunakan program komputer SPSS Versi 18. Sebelum melakukan analisis data, terlebih adahulu disajikan hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah : a. Menentukan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) b. Melakukan pengujian asumsi klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memperoleh model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linier Unbias Estimator/ BLUE), yaitu : 1) Multikolinieritas

47 Tujuan melakukan uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat problem multikolinieritas atau tidak terdapat korelasi antara variabel independennya. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis menggunakan SPSS. 2) Heterokedastisitas Tujuan melakukan uji asumsi Heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Deteksi dari adanya heterokedastisitas yaitu melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. 3) Normalitas Tujuan melakukan uji asumsi normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen yaitu variabel penerimaan pajak penghasilan dan variabel independen yaitu variabel kepatuhan wajib pajak dan variabel hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data

48 normal atau mendekati normal. Deteksi adanya normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. 4) Autokorelasi Tujuan melakukan uji asumsi autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka akan dinamakan ada problem autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi yaitu dengan melihat besaran Durbin Watson (D-W), kemudian dilihat nilai kritis uji Durbin-Watson. Dalam penelitian ini, uji autokorelasi menggunakan α = 0,05. Adapun daerah kritis dari uji Durbin-Watson, baik untuk α = 0,05 digambarkan sebagai berikut : Gambar Daerah Kritis Uji Durbin Watson 0 d1 du 4-du 4-d1 4 Positive autocorrelation No Autocorrelation Negative Autocorrelation Test is consulsive Test is incolsusive c. Melakukan Uji Parsial (Uji t) Uji parsial (uji t) ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah : 1. Untuk variabel kepatuhan Wajib Pajak (X1) : a) Merumuskan hipotesis

49 H01=Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara H11=Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara b) Menentukan nilai kritis (Ttabel) dengan menggunakan degree of freedom (df) adalah jumlah data -2 (n-2) dan tingkat signifikasi (α) yaitu 5%. Oleh karena pengujian dilakukan dengan dua sisi, maka α yang digunakan adalah α/2 c) Menentukan Thitung d) Mengambil keputusan - Membandingkan Thitung dengan Ttabel Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > +t tabel, maka H01 {Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara} ditolak. - Berdasarkan tingkat signifikansi Jika signifikasi/probabilitas < 0.05 maka H01 {Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara} ditolak. e) Membuat kesimpulan 2. Untuk variabel hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak (X2) a) Merumuskan hipotesis

50 H02=Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara H12=Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara b) Menentukan nilai kritis (Ttabel) dengan menggunakan degree of freedom (df) adalah jumlah data -2 (n-2) dan tingkat signifikasi (α) yaitu 5%. Oleh karena pengujian dilakukan dengan dua sisi, maka α yang digunakan adalah α/2 c) Menentukan Thitung d) Mengambil keputusan - Membandingkan Thitung dengan Ttabel Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > +t tabel, maka H02 {Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara}ditolak. - Berdasarkan tingkat signifikansi Jika signifikasi/probabilitas < 0.05 maka H02 {Hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara}ditolak.

51 e) Membuat kesimpulan d. Melakukan Uji Simultan (Uji F) Uji simultan (Uji F) ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan Uji F adalah : 1) Merumuskan hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah : H0 = Kepatuhan Wajib Pajak dan hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara H1 = Kepatuhan Wajib Pajak dan hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara 2) Menentukan nilai kritis (F tabel) dengan menggunakan tingkat signifikasi (α) yaitu 5% dan degree of freedom (df) uji F, yaitu K1 (numerator) dan K2 (denominator). 3) Menghitung F hitung 4) Mengambil keputusan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : - Membandingkan F hitung dengan F tabel : Jika F hitung > F tabel, maka H0 {Kepatuhan Wajib Pajak dan hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara} ditolak.

52 - Berdasarkan probabilitas : Jika signifikasi/probabilitas < 0.05 maka H0 {Kepatuhan Wajib Pajak dan hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Pratama Bandung Bojonagara} ditolak. 5) Membuat kesimpulan e. Menentukan besarnya koefisien korelasi (r) f. Menentukan besarnya koefisien determinasi (R square r²) Besarnya koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol (0) besarnya koefisien determinasi (r²), semakin kecil pengaruh variabel independen (kepatuhan wajib pajak dan hasil pelaksanaan pemeriksaan pajak) terhadap variabel dependen (penerimaan pajak penghasilan badan). Sebaliknya semakin mendekati satu besarnya koefisien determinasi (r²) suatu persamaan regresi, semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. g. Menentukan Estimasi Parameter