Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung ataupun tidak tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1981:3). Dalam

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat. aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

hitung = 6,71 > t tabel = 2,01 maka hipotesis nihil (H o ditolak, sedangkan

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

Transkripsi:

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot Eneng Astriani 0821.0034 (e-mail: astrianisinugrah@yahoo.co.id) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP SILIWANGI BANDUNG Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi mengenai kemampuan siswa dalam menulis khususnya menulis puisi masih rendah.penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model paikem gembrot dan kemampuan menulis puisi di kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Parongpong dengan sampel siswa X-A sebanyak 30 untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model paikem gembrot dan X-C sebanyak 30 siswa untuk kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah, yang diambil dengan menggunakan random sampling, random yang digunakan dalam bentuk undian. Data penelitian ini dijaring dengan menggunakan instrument berupa menulis puisi, sedangkan materinya disesuaikan dengan topiktopik atau pokok bahasan yang sudah diajarkan di kelas yang diteliti, masalah yang terkait dalam penelitian ini adalahbagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot?bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah?apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot dan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Ceramah?Berdasarkan data hasil tes, diperoleh rata-rata nilai tes awal eksperimen sebesar 56 dan tes akhir sebesar 77, sedangkan rata-rata nilai tes awal kelas kontrol sebesar 54 dan rata-rata nilai tes akhir sebesar 57. Penelitian ini menghasilkan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.berdasarkan penghitungan uji t dengan t hitung sebesar 8,29 dan t tabel sebesar 2,39 dengan taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti bahwa 8,29> 2,39 atau t hitung >t tabel. Hal ini berarti sama dengan hasil penelitian. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima. Kata kunci: puisi, paikem gembrot. PENDAHULUAN Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, siswa dituntut untuk menghasilkan sebuah karya sastra.membuat puisi merupakan salah satu karya sastra yang dapat diajarkan kepada siswa karena peristiwa yang biasa terdapat dalam tema puisi dekat dengan kejadian di sekitar kita.oleh Karena itu, tidak berlebihan jika menulis puisi merupakan tolak ukur kemampuan siswa dalam belajar mengapresiasikan puisi yakni memahami puisi, peka terhadap puisi dan bersikap positif terhadap puisi. Puisi merupakan salah satu bentuk ekspresi yang dituntut untuk dimiliki siswa, sebagai salah satu pencapaian kompetensi berbahasa dalam ranah sastra. Untuk dapat mencapai pengajaran menulis yang kreatif, tentunya guru harus berusaha mencari suatu prosedur pengembangan pengajaran yang lebih baik menggunakan berbagai model dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dalam suasana kreatif adalah dengan menggunakan metode yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran menulis puisi, tidak dibenarkan guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Kekurang cermatan pemilihan metode pembelajaran akan menjadikan suasana kelas menjadi tidak menyenangkan. Banyak siswa yang karena tidak tertarik mengikuti pembelajaran puisi berpendapat bahwa ia tidak berbakat menjadi penulis. Padahal kemampuan menulis puisi sebenarnya hanya butuh keuletan dan konsistensi penulis. Berhasil dan tidaknya proses pembelajaran ditentukan oleh banyak hal selain faktor internal (bakat, minat), faktor eksternal (lingkungan) pun menjadi faktor penentu termasuk dalam menulis puisi. Pembelajaran dengan Model Paikem Gembrot diharapkan dapat mengatasi rendahnya kemampuan menulis puisi siswa.

Dengan menggunakan Model Paikem Gembrot, siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran menulis puisi karena dalam model pembelajaran tersebut menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot, tidak menciptakan susana belajar yang terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pelajaran.sehingga siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi serta antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, masalah yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot? 2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong dalam menulis puisi sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot dan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Ceramah? Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menentukan signifikan perbedaan dua variabel dengan kriterian jika Jika t hitung < t tabel maka H 1 ditolak atau H 0 diterima, dan begitu pula sebaliknya apabila t hitung > t tabel maka H 1 diterima atau H 0 ditolak. KAJIAN TEORI DAN METODE 1. Pengertian Menulis Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspersif sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak dengan bertatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008 : 3-4). Sedangkan menurut D Anglo (Tarigan, 2008:25) menulis adalah suatu bentuk berfiki.oleh karena itu, diperlukan latihan dan praktik yang banyak agar menjadi seorang penulis. Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan ini, seorang penulis mengatakan bahwa menulis dipergunakan untuk melaporkan atau memberitahukan dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Morsey (Tarigan, 2008:4). Dari pengertian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsunguntuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan secara jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat, Oleh karena itu, diperlukan latihan dan praktik yang banyak agar menjadi seorang penulis. 2. Pengertian Puisi McCaulay, Hudson (Aminuddin:2008:134) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajjinasi. Edy Sembodo (2010:20) puisi adalah ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan pemaknaan. Pradopo (2009:7) puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Jika dilihat dari definisi-definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa puisi merupakan salah satu cabang sastra untuk mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan pemaknaan. 3. Model Pembelajaran Paikem Gembrot Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1 mengemukakan bahwa Paikem Gembrot adalah (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan aktif berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran, kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alat peraga, efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi, menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan, gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan

rasa gembiranya dan akan merindukanuntuk belajar kembali, berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4. Penerapan Paikem Gembrot dalam Pembelajaran Menulis Puisi a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Paikem Gembrot diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan di dalam kelas dan luar kelas. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tipe rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol (the randomized pretest-posttest control group design) dengan variabel bebas penerapan model pembelajaran paikem gembrot.sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis puisi. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMAN 1 Parongpong yang berumlah 120 orang.pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel secara acak (random sampling) random yang digunakan dalam bentuk undian, sehingga peneliti memperoleh siswa SMA kelas X-A yang berjumlah 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-C yang berjumlah 30 orang sebagai kelas kontrol di SMAN 1 Parongpong. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran paikem gembrot.peneliti melakukan dua kali tes yang terdiri dari tes awal dan tes akhir.instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan menulis puisi dengan format tes uraian bebas.teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi pustaka Teknik ini dimaksudkan untuk mempelajari sumbersumber kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian.penulis melakukan pengambilan data yang diperoleh dari perpustakaan yang ada kaitannya dengan bahan permasalahan yang sedang dibahas berupa buku-buku maupun literatur yang membahas materi yang berkaitan.hasil studi pustaka ini digunakan untuk landasan teori dan bahan acuan dalam melakukan penelitian. 2. Tes awal, yaitu tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahuikemampuan menulis puisi pada siswa. 3. Tes akhir, yaitu tes yang dilakukan setelah pembelajaran diberikan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi pada siswa. a. Teknik Analisis Data Untuk meneliti hasil belajar menulis puisi yang dicapai oleh siswa serta melihat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol dipakai teknik statistik dengan menggunakan rumus t-tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil prates dan pascates di kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran paikem gembrot dan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah, terbukti ada perbedaan nilai ratarata yang signifikan. Peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas kontrol. \ Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran paikem gembrot memperoleh nilai rata-rata tes awal 56 dan tes akhir 77, dengan jumlah subjek sebanyak 30 siswa.hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah memperoleh nilai

rata-rata tes awal 54 dan tes akhir 56, dengan jumlah subjek sebanyak 30 siswa. Rata-rata skor gain ternormalisasi kelas eksperimen adalah 0,48berada pada kategori sedang dan kelas kontrol adalah 0,08 berada pada kategori rendah (Hake dalam Adi, 2010: 54). Setelah data terbukti normal dan homogen berdasarkan perhitungan dalam tahap pengujian persyaratan analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 8,29. Untuk mengetahui apakah H 0 ditolak, pada taraf signifikan 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% untuk tes 2 ekor, maka nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel sebesar 2,390. Ternyata t-hitung > t-tabel atau 8,29>2,39, jadi H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti terdapat perbedaan dalam penelitian ini. Hal ini berarti sama dengan hasil penelitian.dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan diterima. SIMPULAN Menulis puisi merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas X. Siswa diarahkan agar mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk puisi.puisi sebagai karya sastra yang bersifat imajinatif. Sastra imajinatif ini erat kaitannya dengan pengalaman, pikiran, perasaan yang dalam proses penuangannya memerlukan konsentrasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapat simpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil prates dan pascates di kelas eksperimen dan kelas kontrol, terbukti ada perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Peningkatan nilai ratarata prates-pascates di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan nilai rata-rata prates-pascates di kelas kontrol. kemampuan menulis puisi siswa dengan menerapkan model pembelajaran paikem gembrot. DAFTAR PUSTAKA Akhmadi, Lif Khoiru dan Amri, Sopan. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 1, 33p Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindoa. 134, 146, 150, 151p Pradopo, Racmat. 2009. Pengkajian Puisi. Gajah Mada University: Yogyakarta. 7, 33, 54p Pratama, Adi S. 2010. Penerapan Media Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan. 14,15,54p Sembodo, Edy.2010. Contekan Pintar Sastra Indonesia Untuk SMP Dan SMA. Jakarta: Hikmah. 20p Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 3, 4, 23, 25p Skor rata-rata prates di kelas eksperimen sebesar 56 dan skor rata-rata pascates di kelas eksperimen sebesar 77. Sementara itu, skor rata-rata prates di kelas kontrol sebesar 54 dan skor rata-rata pascates di kelas kontrol sebesar 57. Pada uji hipotesis yang dilakukan untuk menguji kesamaan dua rata-rata, yaitu antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan kriteria t hitung >t tabel. Ternyata, t hitung >t tabel atau 8,29> 2,39, jadi H 0 ditolak atau H 1 diterima yang berarti hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yakni terdapat perbedaan yang signifikan antara