Sumber Hukum Pidana Inggris

dokumen-dokumen yang mirip
UNSUR KESALAHAN DALAM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dipidana jika tidak ada kesalahan ( Green Straf Zonder Schuld) merupakan dasar

I. PENDAHULUAN. yang melakukan tindak pidana. Dengan lahirnya konsepsi baru dalam hukum pidana modern,

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi

Public Review RUU KUHP

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai

Perkembangan Asas Hukum Pidana dan Perbandingan dengan Islam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA DAN PENCEMARAN NAMA BAIK, MELALUI INTERNET

SUKMA VIOLETTA, SH, LLM

KEJAHATAN KORPORASI (CORPORATE CRIME) OLEH: Dr. Gunawan Widjaja,SH.,MH.,MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum di Indonesia, pembinaan dan pengarahan, perlu

kejahatan ekonomi di bidang perbankan dalam hukum pidana yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu hal yang tidak dapat dielakkan dalam proses modernisasi adalah

II TINJAUAN PUSTAKA. mencari untung. Sedangkan penipuan sendiri berdasarkan Kamus Besar Bahasa

I. PENDAHULUAN. berkembang sejalan dengan perkembangan tingkat peradaban. Berkaitan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Pidana. Bagaimanapun baiknya segala peraturan perundang-undangan yang siciptakan

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PENCEMARAN NAMA BAIK AKIBAT TRIAL BY THE PRESS. 3.1 Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana

TINJAUAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA WAJIB PAJAK BADAN DALAM TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. suatu pengertian yuridis, lain halnya dengan istilah perbuatan jahat atau kejahatan. Secara yuridis

II.TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana (yuridis

BAB I PENDAHULUAN. alam sekitarnya. Hal ini juga dijelaskan dalam penjelasan undang-undang lingkungan

PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA; KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM HUKUM PIDANA NASIONAL YANG AKAN DATANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. tertentu terhadap informasi mengenai keadaan bank. Pejabat bank adalah mereka yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar Hal ini. tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

PENEGAKKAN HUKUM PIDANA TERHADAP IKLAN YANG MENYESATKAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SAMARINDA

Lex Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015

PEMBUKTIAN UNSUR NIAT DIKAITKAN DENGAN UNSUR MENS REA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI. Oleh : Kukun Abdul Syakur Munawar, S.H. *)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Perbuatan yang Termasuk dalam Tindak Pidana. Hukum pidana dalam arti objektif atau ius poenale yaitu sejumlah peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelakunya disebut penjahat. Labelling Theory memandang bahwa para

II. TINJAUAN PUSTAKA. tindak pidana. Moeljatno menyatakan bahwa orang tidak mungkin dipertanggungjawabkan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

I. PENDAHULUAN. Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan globalisasi, dimana kejahatan yang terjadi pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana terhadap kesalahan yang dilakukannya. Dengan demikian, terjadinya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasal 1 angka 11 Bab 1 tentang Ketentuan Umum Kitab Undang-Undang Hukum

II. TINJAUAN PUSTAKA. bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam Pasal 340 yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dipertanggungjawabkan pada si pembuatnya. Untuk adanya pertanggungjawaban

Beberapa Catatan tentang Konsep Strict Liability dan Penerapannya dalam Praktek Penegakan Hukum Lingkungan dan Hukum Kehutanan dan Perkebunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Unsur-Unsur Tindak Pidana. Belanda yaitu strafbaar feit yang terdiri dari tiga kata, yakni straf

MASA DEPAN PEMIDANAAN KORPORASI DI INDONESIA THE FUTURE OF CORPORATE CRIMINAL LIABILITY IN INDONESIA OLEH: AGUSTINUS POHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. semata-mata, melainkan juga menyangkut soal nilai-nilai moral atau kesusilaan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang

BAB II KEDUDUKAN TERDAKWA DAN KORBAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DALAM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu beraktivitas. Akan timbul masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tugas dan Wewenang Hakim dalam Proses Peradilan Pidana. Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. UU No. 31 TAHUN 1999 jo UU No. 20 TAHUN 2001

Lex Crimen Vol. IV/No. 8/Okt/2015

PSIKIATER DALAM MENENTUKAN KETIDAKMAMPUAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PASAL 44 KUHP. Oleh Rommy Pratama*) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. telah menyadarkan manusia betapa pentingnya hukum yang memberi dukungan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA. Pertanggung Jawaban pidana dalam istilah asing tersebut juga dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana atau melawan hukum, sebagaimana dirumuskan dalam undang-undang, maka orang

BAB II PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS/PPAT. A. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.2 (2015)

II. TINJAUAN PUSTAKA. tindakan apa yang seharusnya dijatuhkan pidana dan apa macam pidananya yang bersesuaian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

BAB III KETENTUAN HUKUM MENGENAI KEJAHATAN TERHADAP KEMERDEKAAN BURUH. strafbaar feit yang memiliki arti sama. Beberapa pendapat para ahli hukum

Pertanggungjawaban pidana mengandung asas kesalahan (asas culpabilitas), yang. didasarkan pada keseimbangan monodualistik bahwa asas kesalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan warga negara secara umum, faktor yang harus dijadikan pedoman

SOAL DAN JAWABAN TENTIR UTS ASAS-ASAS HUKUM PIDANA 2016 BY PERSEKUTUAN OIKUMENE (PO)

BAB II LANDASAN TEORI MENGENAI KUALIFIKASI SEBAGAI DELIK PENODAAN BENDERA MERAH PUTIH

II.TINJAUAN PUSTAKA. sit rea). Azas ini tidak tersebut dalam hukum tertulis akan tetapi dalam hukum

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU PEDOFILIA DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

Ty PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PEJABAT ADMINISTRASI NEGARA ATAS KEBUJAKAN YANG MERUPAKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya aksi kekerasan dan kerusuhan massal akhir-akhir ini, membuat

PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN EKONOMI DI BIDANG PERBANKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDIKASI TINDAK PIDANA KORPORASI DI WILAYAH HUKUM POLDA BALI (STUDI KASUS PENYIDIKAN PT. BALICON)

BAB II PELAKU TINDAK PIDANA,TINDAK PIDANA KORUPSI, TRANSAKSI KEUANGAN, DAN PENCUCIAN UANG

TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban pidana didasarkan pada asas kesalahan (culpabilitas), yang

Pengantar Hukum Indonesia Materi Hukum Pidana. Disampaikan oleh : Fully Handayani R.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu, fungsi dalam

PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Tindak Pidana, Pelaku Tindak Pidana dan Tindak Pidana Pencurian

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tindak pidana adalah kelakuan manusia yang dirumuskan dalam undang-undang, melawan

BAB II. Pengaturan Hukum positif Indonesia mengenai Perdagangan Organ Tubuh Manusia. A. Pengaturan Tentang Perdagangan Organ Tubuh Manusia Menurut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah tindak pidana atau strafbaar feit diterjemahkan oleh pakar hukum

II. TINJAUAN PUSTAKA. diperiksa dan diadili oleh seorang hakim. Hakim memberikan keputusannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. tindak pidana dan bersifat melawan hukum (formil, materil), serta tidak ada alasan

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI PELAKU PELANGGARAN HAK INDIKASI GEOGRAFIS

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. diancam dengan pidana. Pembentuk undang-undang menggunakan perkataan

Negara Indonesia adalah negara hukum (recht staats), maka setiap orang yang melakukan tindak

II. TINJAUAN PUSTAKA. umur harus dipertanggungjawabkan. Dalam hukum pidana konsep responsibility

JURNAL. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum OLEH: ELLY SYAFITRI HARAHAP

ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI

BAB III PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA YANG MELIBATKAN PIHAK GEREJA. 3.1 Pertanggungjawaban Pidana Badan Hukum

BAB I PENDAHULUAN. entirely convinced, satisfied to a moral certainty; and phrase is the

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II. A. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi. 1. Pengertian Korporasi. Berbicara tentang korporasi maka kita tidak bisa melepaskan

II. TINJAUAN PUSTAKA. arti yang luas dan berubah-ubah, karena istilah tersebut dapat berkonotasi dengan bidang-bidang

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM HAL PEKERJA NOTARIS MELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT. Achmad Arif Kurniawan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kapita Selekta Ilmu Sosial

DR. WEMPIE JH. KUMENDONG, SH, MH NIP. :

Transkripsi:

Sumber Hukum Pidana Inggris Common Law; yaitu, bagian hukum inggris yang bersumber pada kebiasaan atau adat istiadat masyarakat yang dikembangkan berdasarkan keputusan pengadilan (hukum preseden/ case law). Oleh karena itu, Inggris menganut asas stare decisis atau the binding force of precedents. Statute Law hukum yang berasal dari perundang undangan, yang juga mempunyai Binding authority.

Prinsip prinsip Umum (General Principles) Hukum Pidana Inggris Asas Legalitas; Asas Mens Rea; Asas Strict Liability; Vicarious Liability; Pertanggungjawaban Korporasi; Penyertaan; Inchoate Offences; Alasan Penghapus Pidana;

Asas Legalitas (Principles of Legality) Di Inggris, asas ini tidak pernah secara formal dirumuskan dalam perundang undangan, namun asas ini menjiwai putusan putusan pengadilan

Asas Mens Rea Actus non facit reum nisi mens sit rea Berdasarkan asas ini, maka:ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk seseorang dapat dipidana, yaitu ada perbuatan lahiriah yang terlarang (actus reus) dan ada sikap batin yang tercela (mens rea).

Actus Reus menunjuk pada: 1. Perbuatan terdakwa; 2. Hasil atau akibat dari perbuatan itu; 3. Keadaan keadaan yang terkandung dalam perumusan tindak pidana. Mens Rea (wicked mind) ditunjukkan dalam bentuk: 1. Intention (kesengajaan); 2. Recklessness (kesembronoan); 3. Negligence (kealpaan/kurang hati hati).

Strict Liability adalah asas yang menekankan bahwa si pembuat sudah dapat dipidana apabila ia telah melakukan perbuatan sebagaimana dirumuskan dalam UU tanpa melihat sikap batinnya. Menurut common law, strict liability berlaku terhadap 3 (tiga) macam delik, yakni: 1. Public nuisance; 2. Criminal libel 3. Contempt of court

Vicarious Liability (VL) Adalah pertanggungjawaban menurut huku m seseorang atas perbuatan salah yang dilakukan oleh orang lain (pertanggungjawaban pengganti). Perbuatan pidana yang dikenai VL, adalah: Menurut Common Law 1. TP yang dilakukan oleh pelayan/buruh Menurut Statute Law 1. adanya prinsip pendelegasian; 2. apabila menurut hk, perbuatan buruh dipandang perbuatan majikan.

Pertanggungjawaban Korporasi Korporasi hanya bertanggungjawab atas sejumlah kecil delik. Pada asasnya, korporasi dapat dipertanggungjawabkan sama dengan orang pribadi berdasarkan asas identifikasi, dengan pengecualian dalam: perkara perkara yang menurut kodrat tidak dapat dilakukan korporasi, mis:bigami, perkosaaan; Perkara yang satu satunya pidana yang dapat dikenakan tidak mungkin dikenakan kepada korporasi, mis: pidana mati, penjara.

Penyertaan (Participation in a crime) Setelah keluarnya The Criminal Law Act 1967, participation hanya terdiri dari 3 pihak, yaitu: Actual offender (orang yang melakukan perbuatan itu sendiri atau melalui innocent agent); Aiding dan abetting (orang yang membantu pada saat atau sewaktu kejahatan sedang berlangsung); Counselling or procuring (orang yang menganjurkan).

Inchoate Offences Tindak pidana yang tidak lengkap atau baru taraf permulaan Meliputi: 1.Incitement (penganjuran); 2.Conspiracy (permufakatan jahat); 3.Attempt (percobaan);

Incitement (Solicitation) Incitement di Inggris tetap dituntut, sekalipun: 1. Penganjuran itu gagal; percobaan penganjuran tetap dipidana. 2. Hanya membujuk untuk melakukan tipiring.

Conspiracy Menurut common law, conspiracy: 1. the agreement; 2. of two or more parties; 3. to do unlawful act; 4. by unlawful means.

Attempt (percobaan) Percobaan dalam common law dipandang sebagai suatu misdemeanor (pelanggaran hukum ringan). Untuk dapat dipidananya percobaan diperlukan pembuktian bahwa terdakwa telah berniat melakukan perbuatan melanggar hukum dan ia telah melakukan beberapa tindakan yang membentuk actus reus dari percobaan jahat yang dapat dipidana.

Alasan Penghapus Pidana (Exemptions from liability) General defences (dapat diajukan untuk semua tindak pidana pada umumnya) 1. mistake (kesesatan); 2. compulsion (paksaan); 3. Intoxication (keracunan/mabuk); 4. Automatism (gerak refleks); 5. Insanity (Gila); 6. Infancy (anak di bawah umur); 7. Consent of the Victim (persetujuan korban) Special defences 1. dalam delik abortus, dengan pertimbangan demi keselamatan si ibu dan jika diketahui si anak akan lahir cacat. 2. dalam delik penerbitan atau publikasi tulisan cabul yang dibenarkan demi kepentingan umum, seni, ilmu pengetahuan