PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Hatta.

dokumen-dokumen yang mirip
PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PENGARUH FOTOPERIODE TERHADAP PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

1. PENDAHULUAN. perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Laju pertumbuhan rata rata panjang dan berat mutlak lele sangkuriang

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk konsumsi adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK

Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Asam Sianida (HCN) Kulit Ubi Kayu Sebagai Pakan Alternatif. Oleh : Sri Purwanti *)

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

GRANT OF SILK WORMS FEED (Tubifex sp) AND GOLDEN SNAIL (Pomacea canaliculata, L) ON GOING CONCERN AND GROWTH OF SEED GOLDFISH KOI (Cyprinus carpio, L)

PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN Tubifex sp. TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BUJUK (Channa lucius Cuvier)

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Pengaruh Ketinggian Air yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. hasil laut yang berlimpah terutama hasil tangkapan ikan. Ikan merupakan sumber

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

PAKAN ALTERNATIF UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA LELE DUMBO (Clarias gariepinus BURCHELL)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

PENAMBAHAN BIOBALL PADA FILTER MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS KOKI (Carassius Auratus)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

PENGARUH KETINGGIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUPBENIH IKAN LELE SANGKURIANG

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

KINERJA PERTUMBUHAN IKAN GABUS (Channa striata) DAN DINAMIKA KUALITAS AIR PADA BERBAGAI WADAH PEMELIHARAAN Heriansah 1) dan Dian Nisa Fitri Aspari 2)

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

BAB III BAHAN DAN METODE

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

BAB III BAHAN DAN METODE

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

I. PENDAHULUAN. Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

Transkripsi:

PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Wiki Teguh Saputra 1), M. Amri 2), Usman Bulanin 2) 1) Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta 2) Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta e-mail : ikieugit@gmail.com Abstract This research aims to know the difference in the processing of the manufacture of fish meal derived from fish waste as material feed larvae catfish (Clarias gariepinus). The methods used in this research is experimental and design method used was complete random design with 4 treatments and 3 replicates i.e's treatment A (waste Sun dried fish), treatment B (fish waste dried with an oven), treatment C (steamed fish waste is then Sun dried), treatment of D (fish waste is then dried with an oven). Catfish larvae used as many as 50 fish /container to the size of the initial length of 2.3 cm and weight early 0.11 g/fish. The food that given to the fish test is an artificial form feed flour. The result of the research show that feeding with treatment B is better toward the absolute length of survival, and the absolute weight of the larvae of catfish each (88%) (00, 32cm), and (0.07gr). Keyword : waste fish, processing, Clarias gariepinus, feed PENDAHULUAN Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat populer di masyarakat, selain dagingnya yang enak, lunak, sedikit tulang juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Di Kota Padang, lele merupakan ikan yang tingkat konsumsinya cukup tinggi, dari data laporan tahunan statistik penanggung jawaban Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Padang yaitu produksi ikan lele 988,35 (ton) pada tahun 2012 menjadi 1.321,12 (ton) pada tahun 2013. Permasalahan yang kerap dihadapi oleh petani lele adalah tingginya konsumsi pakan, mengingat lele termasuk ke dalam kategori ikan yang rakus. Tingginya konsumsi ini akan berimbas pada besarnya pengeluaran pada operasional budidaya lele sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi sedikit. Dalam budidaya ikan khususnya pembenihan ikan lele, masih tergantung dengan ketersediaan pakan alami terutama cacing tubifex. Apabila terjadi musim hujan atau musim kemarau ketersediaan cacing tubifex sangat sulit didapatkan. Keterbatasan tubifex tentu akan

mengakibatkan terkendalanya usaha pembudidaya lele. Untuk mengatasi hal hal tersebut perlu dicari pakan pengganti larva ikan lele seperti pakan buatan dalam bentuk tepung. Salah satu cara untuk mengatasi ketersediaan tubifex sebagai pakan larva adalah dengan memberikan tepung ikan yang berasal dari pengolahan limbah ikan. Limbah ikan merupakan sisa buangan dari usaha perikanan seperti kepala ikan, insang, ekor, sirip, tulang ikan, dan isi perut ikan. Jika limbah ini tidak ditangani ataupun dimanfaatkan dengan baik maka akan membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar, minimal dalam bentuk gangguan terhadap kebersihan, sanitasi dan kesehatan lingkungan. Padahal limbah ikan ini dapat diolah menjadi tepung ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pengolahan pada pembuatan tepung ikan yang berasal dari limbah ikan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. METODA DAN MATERI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2014 di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan selama penelitian ini adalah Limbah Ikan dari hasil penjualan padagang yang berasal dari Muara Pantai Purus Padang dan larva ikan lele yang telah berumur 10 hari. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdapat sebagai berikut : a. Mistar (rol) dengan tingkat ketelitian 1mm yang digunakan untuk mengukur panjang. b. Oven dan peralatan memasak lainnya. c. Kertas lakmus yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman air. d. DO meter yang digunakan untuk mengukur oksigen terlarut. e. Thermometer air raksa untuk mengukur suhu air. f. Perlengkapan aerasi, slang sipon, pisau, baskom. g. Mesin penggiling. Metode Penelitian Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A: Limbah ikan dikeringkan dengan sinar matahari. Perlakuan B: Limbah ikan dikeringkan dengan Oven.

Perlakuan C: Limbah ikan yang di kukus dan dikeringkan dengan sinar matahari. Perlakuan D:Limbah ikan yang di kukus dan dikeringkan dengan Oven. Proses Pembuatan Tepung Ikan Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pakan ikan : Prosedur I : Limbah Ikan Tepung Ikan Penyortiran Penggilingan Pencacahan Pengeringan (S.Matahari) pengukusan. Pengukusan: Dilakukan selama 15 menit pada suhu 100 C kemudian bahan baku diangkat. Pengeringan : Dilakukan dibawah sinar matahari pada suhu ± 28-35 0 C selama 4 hari dan meggunakan ovendengan suhu 60 0 C selama 10 jam untuk membuang kadar air dan mempermudah proses penggilingan pakan. Penggilingan : Dilakukan untuk menghaluskan pakan agar mudah dicerna oleh larva. HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur II : Limbah Ikan Penyortiran Pencacahan Hasil Analisa Proksimat Dari hasil pengolahan tepung ikan dari berbagai metode yang dilakukan didapatkan Pengukusan hasil kandungan proksimat yang dapat kita lihat pada tabel 1. Tepung Ikan Penggilingan Pengeringan (Oven) Keterangan: Penyortiran : Dilakukan untuk memisahkan antara bahan-bahan yang dipakai atau yang tidak dipakai selama penelitian seperti : kepala ikan, insang, usus ikan, sirip ikan, kulit ikan dan ekor ikan. Pencacahan : Dilakukan untuk memudahkan pada saat melakukan

Tabel 1. Hasil Analisa Kandungan Proksimat Hasil Analisa Didasarkan Persentase Berat Kering (%) Perlakuan Air % Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Abu Karbohidrat A 5,84 40,26 11,97 5,29 26,16 16,32 B 7,42 53,38 9,67 3,99 25,77 7,19 C 7,48 34,27 10,52 5,96 29,40 19,85 D 6,85 45,78 9,60 5,84 33,00 5,78 Sumber : Laboratorium Nutrisi Unand Padang Keterangan: Perlakuan A : Limbah ikan yang dikeringkan dengan sinar matahari Perlakuan B : Limbah ikan yang dikeringkan dengan oven Perlakuan C : Limbah ikan yang di kukus dan dikeringkan dengan sinar matahari Perlakuan D : Limbah ikan yang di kukus dan dikeringkan dengan oven Kadar Protein Dilihat dari tabel 1 didapatkan hasil analisa proksimat kadar protein terendah terdapat pada perlakuan C (34,27) diduga karena lamanya pemanasan akibat dari pengukusan dan pengeringan, semakin tinggi suhu pengukusan yang digunakan mengakibatkan kadar protein pada limbah ikan semakin menurun, selain suhu pengukusan yang semakin tinggi, penurunan jumlah protein juga disebabkan karena lamanya suhu pengeringan. Menurut Tsaniyatul (2013), pengolahan bahan pangan berprotein yang tidak dikontrol dengan baik seperti sterilisasi, pemasakan dan pengeringan dapat menyebabkan terjadinya penurunan kandungan gizi. Sedangkan menurut Kurnia (2013), protein akan mudah terdenaturasi (rusaknya kondisi fisik protein) sehingga sifat alamiahnya berubah, jika pada kondisi panas yang digunakan pada proses pengeringan tidak sesuai. Sedangkan protein tertinggi terdapat pada perlakuan B (53,38), diduga karena pengeringan yang dilakukan tidak terlalu lama dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sehingga penurunan kadar protein pada tepung yang berasal dari limbah ikan tidak begitu tinggi. Pengeringan dengan menggunakan oven menyebabkan kadar protein lebih tinggi dibandingkan pengeringan sinar matahari karena suhu merata dan stabil sehingga membutuhkan waktu pengeringan lebih cepat dibandingkan dengan pengeringan sinar matahari dimana suhu nya tidak terkontrol (Veerman, 2011). Kadar Lemak Sedangkan dari hasil analisa proksimat kadar lemak dapat dilihat bahwa pada perlakuan D (9,60) dan perlakuan B (9,67) tidak jauh berbeda, hal ini diduga karena pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan oven dengan suhu 60 0 C yang konstan sehingga

membuat lemak pada tepung limbah ikan menjadi kecil. Menurut Santoso (2008), Pengeringan dengan suhu tinggi akan menimbulkan panas yang tinggi dan memberi nilai kadar asam lemak bebas yang lebih kecil dibandingkan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari. Variasi koposisi kimia antara kadar lemak dan protein saling merefleksikan antara satu dengan yang lainnya, dimana apabila kadar protein rendah maka kadar lemak akan tinggi begitu pula sebaliknya (Suparno, 2011). Perlakuan C (10,52) dan A (11,97) memiliki kandungan lemak yang tertinggi dibanding perlakuan yang lainnya, ini dikarenakan pengeringan dilakukan dengan sinar matahari yang memiliki suhu (28-35 0 C) yang dikeringkan selama 4 hari lebih rendah dari pada perlakuan dengan menggunakan oven dengan suhu 60 0 C selama 10 jam, sehingga kadar lemak pada perlakuan A dan C lebih tinggi. Menurut Santoso (2011), perlakuan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari memberi kadar asam lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan secara oven. Kelangsungan Hidup Persentase kelangsungan hidup larva ikan lele selama penelitian dapat dilihat pada tabel 2. Dari hasil analisa varians terlihat masingmasing perlakuan menunjukan tidak berbeda nyata Hal ini terbukti dari hasil uji statistik terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan uji antara perlakuan menunjukan F hitung (3,81) < F tabel (4,07), artinya tidak ada pengaruh pemberian pakan yang berasal dari limbah ikan terhadap tingkat kelangsungan hidup larva ikan lele selama penelitian. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kelangsungan hidup pada larva ikan lele yang tertinggi adalah pada perlakuan B (88 %), perlakuan A (83,3 %) dan perlakuan C (74 %) serta perlakuan D (49,3 % Tabel 2. Persentase Kelangsungan Hidup Ikan Lele pada Masing-masing Perlakuan dan Ulangan Selama Penelitian Ulangan Perlakuan A B C D Jumlah 1 86 82 84 66 2 74 86 56 60 3 90 96 82 22 Jumlah 250 264 222 148 884 Rata-Rata 83,3 88 74 49,3

Pertambahan Panjang Mutlak Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh perbedaan pengolahan limbah ikan sebagai bahan pakan larva ikan lele dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Pertambahan Panjang Mutlak (cm/ekor) Larva Ikan Lele Pada Tiap- Tiap Perlakuan dan Ulangan Selama Penelitian Ulangan Perlakuan A B C D Jumlah 1 0,21 0,29 0,25 0,26 2 0,17 0,21 0,34 0,23 3 0,36 0,45 0,19 0,29 Jumlah 0,74 0,95 0,78 0,78 3,25 Rata-Rata 0,25 0,32 0,26 0,26 Hasil analisis varians pertambahan panjang mutlak larva ikan lele selama penelitian dapat dilihat pada lampiran 8. Hal ini terbukti dari hasil uji statistik terhadap pertumbuhan panjang mutlak F hitung (0,46) < F tabel (4,07), hal ini membuktikan tidak adanya pengaruh pemberian pakan terhadap pertumbuhan panjang mutlak larva ikan lele H 0 diterima sedangkan H 1 ditolak. Dari tabel 3 terlihat bahwa pertambuhan panjang mutlak larva lele dengan perlakuan yang terbaik adalah pada perlakuan B (0,32) kemudian diikuti oleh perlakuan C (0,26) dan perlakuan D (0,26), serta yang terendah pada perlakuan A (0,25). Perbedaan masingmasing perlakuan ini disebabkan oleh proses pengolahan limbah ikan yang berbeda. Pertambahan Berat Mutlak Pertambahan berat mutlak adalah berat akhir dikurangi berat awal. Berdasarkan hasil pengukuran selama penelitian didapat bahwa pengaruh perbedaan pengolahan limbah ikan sebagai bahan pakan larva ikan lele (Clarias gariepinus) memberikan pertumbuhan berat mutlak seperti pada tabel 4 Tabel 4. Rata-rata Pertambahan Berat Mutlak (gram/ekor) Larva Ikan Lele Pada Tiap- Tiap Perlakuan dan Ulangan Selama Penelitian Ulangan Perlakuan A B C D Jumlah 1 0,04 0,06 0,07 0,04 2 0,02 0,07 0,07 0,02 3 0,06 0,09 0,04 0,10 Jumlah 0,12 0,22 0,18 0,16 0,68 Rata-Rata 0,04 ns 0,07 ns 0,06 ns 0,05 ns

Dari tabel 4 dapat dilihat berat ikan pada awal penelitian untuk semua perlakuan adalah sama. Pada akhir penelitian berat ikan terlihat adanya perbedaan. Pertumbuhan mutlak tertinggi menunjukan pada perlakuan B (0,07), kemudian diikuti oleh perlakuan C terhadap pertumbuhan berat mutlak apabila F hitung (0,375) < F tabel (4,07), hal ini membuktikan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap pertambahan berat mutlak, maka H 0 diterima sedangkan H 1 ditolak. Kualitas Air (0,06) dan perlakuan D (0,05) serta Pengamatan kualitas air media pemeliharaan perlakuan A (0,04). ikan uji dilakukan 2 kali selama penelitian, Berdasarkan hasil analisis varian yaitu kualitas air awal dan akhir penelitian. pertumbuhan berat mutlak larva ikan lele Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel selama penelitian dapat terlihat pada 5. lampiran 11. Hal ini terbukti dari uji statistik Tabel 5. Parameter Kualitas Air Media Pemeliharaan Larva Ikan Lele Parameter Awal Penelitian Akhir Penelitian A B C D A B C D Suhu ( 0 c) 27 27 27 27 26 26 26 26 ph 7 7 7 7 7 7 6 6 DO (ppm) 5 5 5 5 6,07 6,07 6,07 6,07 Air merupakan sebagai media hidup ikan harus memiliki syarat layak huni dan harus dengan kondisi yang optimum, baik dalam kualitas maupun kuantitas (Djajadireja, 1977). Kualtas air bagi budidaya intensif ditentukan oleh faktor suhu, ph, oksigen terlarut, karbondioksida dan amoniak. Adapun kualitas air yang memenuhi syarat adalah secara fisik air memiliki suhu yang kandungan oksigen tidak terlalu tinggi, serta ph berkisar 5-7 ppm. Nilai derajat keasaman air yang baik untuk kehidupan ikan berkisar 6-7 ppm. Secara biologi tidak mengandung plankton terlalu banyak karena akan mengurangi oksigen dalam air. Suhu secara keseluruhan dapat dikatakan layak untuk kehidupan ikan terlihat tidak terlalu berfluktuasi yaitu 27-29 O C. Hal ini disebabkan wadah pemeliharaan ditempatkan dalam ruangan (Hickling, 1971).

Sebagai organisme air, larva lele memerlukan oksigen terlarut yang tersedia di dalam air. Kandungan oksigen terlarut yang optimal adalah 5 ppm dan yang lebih baik 7 ppm. Minimal untuk ikan lele 2 ppm masih dapat hidup. Keadaan suhu air optimal dalam pemeliharaan larva lele adalah 25 30 0 C. Suhu diluar batas tersebut tentu akan mengurangi selera makan ikan. ph yang cocok berkisar antara 7,5 8,5 (Soetomo, 1989). Kesimpulan Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan B (53,38), kemudian perlakuan D (45,78) dan perlakuan A (40,26), serta kadar protein terendah terdapat pada perlakuan C (34,27). Nilai terbaik untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang, dan berat terdapat pada perlakuan B ( Limbah ikan yang dikeringkan dengan menggunakan oven ) masing-masing adalah (88%), (0,32), (0,07). DAFTAR PUSTAKA Djajadiredja, R. 1977. Pemeliharaan Ikan dalam Kolam. Lembaga Penelitian Perikanan Darat. Bogor. Effendie, M. I. 1979. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantama. Yogyakarta. Hickling, 1971. Fish Culture. Faber and Faber, London. Kurnia, I. R. 2013. Desain Optimal Pengolahan Sludge Padat Biogas Sebagai Bahan Baku Pellet Pakan Ikan Lele. Jurnal Biproses Komoditas Tropis. Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Veerman, M. 2011. Pengaruh Metode Pengeringan dan Konsentrasi Bumbu Serta Lama Perendaman Dalam Larutan Bumbu Terhadap Kualitas Kimia Dendeng Babi. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Yogyakarta. Yogyakarta. Santoso, H. 2008. Pengaruh Pemanasan Dan Pengeringan Daging Buah Kelapa Terhadap Asam Lemak Bebas Pada Pembuatan Tepung Kelapa. Jurnal Ilmu pertanian STTP. Magelang. Soeparno. 2011. Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Cetakan ke-1. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Soetomo. 1989. Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Cv Sinar Baru, Bandung. Tsaniyatul, M. S. 2013. Pengaruh Suhu Pengukusan Terhadap Kandungan Gizi Dan Organoleptrik Abon Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus). The Student Journal, Vol 1 Universitas Brawijaya