Zulyamin kimo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang

FORMAT MAKALAH KELOMPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dari berbagai media massa, baik media cetak atau elektronika sering dikemukakan bahwa mutu

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Oleh : Fahruddin Kurnia, S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Fisika adalah pelajaran yang sulit, membosankan, dan banyak rumus.

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

PENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SD Negeri Baciro. Hari / Tanggal : Jum at, 29 Juli 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan yang telah dijelaskan dalam kajian pustaka bahwa cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta dengan akreditasi A,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

CERITA-CERITA HASIL PROSES PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang pada awalnya

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia. pendidikan juga mengalami dinamika yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

Transkripsi:

JURNAL BELAJAR PERTEMUAN III 1. IDENTITAS Nama : Zulyamin Kimo NIM : 201210070311122 Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran Dosen : Husamah, S.Pd Kelas : Biologi 2C Pertemuan : III (8 Maret 2013) Topik : Teori Belajar Behaviorisme Dan Penerapannya Pada Pembelajaran Biologi 1 2. KONSEP PENTING YANG TELAH DIPAHAMI Setelah mengikuti perkuliahan ini ada beberapa konsep yang telah saya pahami, yaitu: 1. Teori behaviorisme lebih mengacu pada stimulus dan respon, reword dan punnisment serta seseorang dikatakan belajar ketika apa yang diharapkan oleh guru bisa dilakukan oleh siswanya yang ditunjukan dengan adanya perubahan perilaku. 2. Tidak selamanya teori behaviorisme itu salah. Karena pada zaman sekarang masih ada metode pembelajaran yang menerapkan teori behaviorisme, contohnya saja pada pembelajaran teman kanak-kanak dimana guru lebih berperan dalam memberi stimulus kepada para siswanya. 3. Seorang guru harus benar-benar memahami konsep yang akan disampaikan kepada para siswanya sehingga tidak terjadi salah pengertian karena pada penerapan behaviorisme hanya berpusat pada seorang guru atau biasa juga disebut learning of centre sebagai pemberi stimulus. 4. Harus ada perbedaan antara belajar dan tidak belajar sebagai hasil dari belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku ke arah yang positif. Hal ini karena seorang

guru memberikan stimulus kepada para siswanya dan ketika mereka dapt merespon dengan baik apa yang disampaikan maka akan memberikan perubahan. Sebagai contohnya ketika seorang guru memerintahkan anak didiknya untuk memberi salam ketika masuk dan siswa tersebut melakukan sesuai harapan gurunya berarti ia telah menerapkan teori ini. 5. Belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran. Menurut teori ini seorang siswa dikatakan belajar apabila telah sesuai dengan apa yang diharapkan pengajar. 6. Ada ilmuan yang berpendapat bahwa respon dipasang dengan stimulus secara berulang-ulang agar siswanya dapat mengerti apa yang diajarkan. 7. Seorang peneliti bernama Edward melakukan penelitian menggunakan kucing. Untuk menguji adanya stimulus yang diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku. 8. Ciri ciri dari teori behaviorisme yaitu harus memahami konsep, mementingkan kebiasaan melalui latihan, peranan reaksi mengenai respon kita dari stimulus dan harus adanya perbedaan dengan belajar dan tidak belajar. 2 3. KONSEP YANG BELUM DIPAHAMI Setelah mengikuti perkuliahan ini ada beberapa konsep yang belum saya pahami, yaitu: 1. Ketika kita memberikan hukuman kepada siswa sebagai konsekuensi pelanggaran yang dilakukan bukan disaat yang tepat, Bagaimana pengaruhnya terhadap prestasinya maupun tingkah laku ke depannya? 2. Apakah maksud dari teori behaviorisme hanya menggunakan 1 literatur saja? apakah ketika seorang guru mengajar, murid hanya mendengarkan guru saja tanpa ada buku tambahan sebagai literatur siswa? 3. Bagaimana cara agar stimulus yang diberikan oleh guru kepada siswanya akan dapat direspon dengan baik? 4. PERMASALAHAN BESERTA PEMECAHANNYA

4.1 Permasalahan yang Muncul pada Diri Sendiri 1. Bagaimana merangsang siswa agar pemberian stimulus dapat direspon dengan baik? Jawaban: Harus adanya berbagai metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak menjadi bosan dan perhatiannya dapat terpusat pada apa yang diberikan. Selain itu, pemberian materi secara berulang-ulang bisa meningkatkan daya ingat seorang siswa dan akan lebih mudah dicerna dan direspon oleh siswa yang bersangkutan. 2. Seberapa efektif penggunaan hukuman dan hadiah terhadap siswa yang digunakan dalam teori behaviorisme? Jawaban: Sangat efektif, karena hal ini menjadikan siswa yang berprestasi merasa dihargai sehingga ia akan mempertahankan prestasi yang dicapainya. Begitu pula dengan seorang siswa yang melakukan pelanggaran, dengan pemberian sangsi (bukan secara fisik) akan menjadikan siswa tersebut menyadari kesalahannya dan segera memperbaiki tingkah lakunya kearah yang lebih positif. 4.2 Permasalahan yang Muncul dalam Diskusi Kelas/Pembelajaran Beberapa permasalahan atau pertanyaan-pertanyaan dan saran yang muncul selama proses diskusi presentasi beserta jawabannya adalah sebagai berikut: 3 Kegiatan Tanya-Jawab: Pertanyaan: 1. Tika: Bagaimana teori behaviorisme diterapkan pada pembelajaran exact seperti matematika, fisika dan kimia? 2. Wayan: Bagaimana cara agar anak didik bisa menerima stimulus dan melakukan respon sesuai yang diharapkan? Jawaban

1. Nikmatul : pada pelajaran exact seperti matematika, kimia, dan fisika teori ini masih diterapkan, karena rumus itu pasti terlebih dahulu kita menghafal. Guru akan memberikan stimulus kepada siswanya berupa rumus yang ditulis di papan tulis kemudian siswa akan berlatih secara berulang-ulang dan pada akhirnya akan memahami rumus tersebut. Jadi ketika diberi tugas ia akan lebih mudah memahaminya karena siswa telah menghafalnya dan menerapkannya. 2. Diah lailatul :. dalam mendidik anak tidak boleh ada kata lelah. Kita sebagai seorang pengajar harus tetap selalu berusaha semaksimal mungkin untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik. Karena merubah manusia menjadi lebih baik itu adalah hal yang sulit 4 4.3 Penguatan/Penjelasan Dosen Pembina (Husamah, S.Pd): Teori belajar behaviorisme ini sudah menjadi bulan-bulanan teori belajar lainnya, seperti teori konstruktivime. Hal ini karena peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan oleh gurunya saja, tanpa adanya umpan balik dari siswa. Teori ini menjadikan siswa pasif dalam segala hal karena hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Walaupun seperti itu, faktanya teori belajar behaviorisme masih banyak digunakan hingga saat ini, contohnya saja pada saat khutbah jum at dimana khatib menyampaikan ceramah atau isi jhutbah kepada para jamaah jum at. Pada saat khutbah tidak ada sesi tanya jawab. Selain itu, pada siswa taman kanakkanak dimana sebagai seorang guru tidak mungkin mengajak siswanya untuk berdiskusi. Selain Teori ini lebih menekankan stimulus dan respon, pemberian reword dan punnisment juga diterapkan pada teori belajar ini. Ketika seorang siswa mendapatkan nilai memuaskan itu adalah reword atas usaha yang dilakukan tetapi lain halnya jika seorang siswa mendapatkan punnnisment berupa nilai rendah yang dapat diketahui oleh banyak orang itu adalah punnisment atas usahanya. Tidak selamanya hukuman itu berupa kekerasan fisik. Tentunya dengan adanya stimulus dan respon serta pemberian penghargaan dan hukuman diharapkan adanya perubahan

kearah yang positif. Hal inilah yang dinamakan belajar menurut teori behaviorisme ini. 5. REFLEKSI DIRI Pertemuan ketiga ini telah dimulai diskusi kelompok dengan materi mengenai teori behaviorisme. Banyak mahasiswa yang datang terlambat termaksud saya. Saya merasa tidak nyaman ketika di dalam kelas sudah ada dosen dan saya berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Suasana kelas agak kacau sebelum dimulainya diskusi. Hal ini karena setiap mahasiswa sibuk menilai jurnal belajar temannya, untungnya saya sudah menyelesaikan tugas sehari sebelum dikumpul. Saya sudah memprediksikan bahwa kebiasaan yang terjadi pada semester sebelumnya akan terulang kembali. Saya sudah menyiapkan segala sesuatunya. Ketika diskusi berlangsung suasana kelas agak membosankan ketika beberapa pemateri menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka karena perhatian teman-teman lainnya masih belum terpusat pada pemateri, termaksud saya. Akan tetapi ketika Siti Fadliyah menyampaikan penjelasan dengan gaya dan bahasanya yang unik membuat suasana kelas lebih hidup lagi. Akan tetapi ketika dimulai sesi tanya menjawab ada sesuatu yang membuat saya mereasa prihatin dimana Irma Dahlia sebagai penanya pertama akan tetapi karena waktu yang terbatas, pertanyaannya menjadi tidak terjawab. Ketika Bapak dosen memberikan penguatan mengenai materi ini, saya merasa senang sekali karena cara penyampaian dan bahasa yang digunakan mudah saya mengerti. Penguatan yang diberikan sangat berkesan bagi saya karena banyak hal-hal unik yang belum saya ketahui. 5

RUBRIK PENILAIAN MATA KULIAH PBM BIOLOGI 2 SEMESTER GENAP 2012-2013 N Skor Elemen o Maks Penilaian I. Identitas Teman Dosen 1 Nama dicantumkan 5 2 Seluruh masukan dibubuhi tanggal 5 3 Konsep yang dipeserta didiki dicantumkan 5 II. Isi Jurnal 4 Mengeksplor beragam konsep penting yang 15 dipeserta didiki 5 Menyajikan konsep yang belum dipahami 15 6 Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan beserta 15 pemecahannya 7 Jurnal menunjukkan bahwa mahasiswa dapat 20 melihat dirinya sendiri sebagai pembelajar, menemukan dan menyelesaikan masalah serta bekerja untuk meningkatkan kebiasaan Belajarnya III. Sistematika 8 Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10 IV. Lain-lain 9 Ketepatan dalam mengumpulkan jurnal 10 J u m l a h S k o r M a k s i m a l 100 6