Outline Presentasi. Kajian Ketangguhan Aceh Pasca 10 Tahun Tsunami. Dampak Tsunami Terhadap Masyarakat Aceh 10/15/14

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Tsunami 26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa 9.1 SR

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BESAR

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

I. Permasalahan yang Dihadapi

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

TUGAS POKOK & FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

HASIL RUMUSAN KOMISI A BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 10

Powered by TCPDF (

KERENTANAN (VULNERABILITY)

a. Visi Masyarakat Kabupaten Aceh jaya Tangguh Menghadapi Bencana Yang Didukung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional (UU RI No 24 Tahun 2007). penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif SKPD BPBD Provinsi Banten Tahun 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Penger&an dan Ruang Lingkup Penanggulangan Bencana

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR

Empowerment in disaster risk reduction

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Garis Besar Paparan. Manajemen Risiko Sebagai Kata Kunci Dalam Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana. Profil Kebencanaan Indonesia (1)

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE

RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia sangatlah beragam baik jenis maupun skalanya (magnitude). Disamping

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEJADIAN BENCANA BERBASIS WEB DI ACEH (CONTOH: DATA DAN INFORMASI BENCANA ACEH)

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERINGATAN DINI DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

PERKUAT MITIGASI, SADAR EVAKUASI MANDIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00

VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April December 2019

PENANGANAN KEDARURATAN BENCANA AKIBAT LIMBAH B3. Oleh : Yus Rizal (BNPB)

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Transkripsi:

// Kajian Ketangguhan Aceh Pasca Tahun Tsunami (Kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Aceh/BPBA dan TDMRC Unsyiah) Syamsidik Tsunami and Disaster Migaon Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala Email: syamsidik@tdmrc.org Outline Presentasi Dampak tsunami terhadap masyarakat Aceh Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pembangunan Transformasi Instusional Penanggulangan Bencana di Aceh Kajian persepsi kesiapan Pemerintah Aceh terhadap Bencana Gempabumi dan Tsunami Dampak Tsunami Terhadap Masyarakat Aceh Gempa dengan kekuatan 9.Mw yang berpusat di sekitar pantai Barat Aceh dan Barat laut Pulau Simeulue mengakibatkan. jiwa meninggal dunia dan Negara di sekitar Samudera Hindia terkena dampak. Aceh merupakan wilayah yang terdampak paling parah dari periswa tersebut. Seperga dari korban adalah anak- anak. Terjadi kedakefekfan roda pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat pasca tsunami. Kondisi tersebut berlangsung antara - bulan setelah tsunami. Diperkirakan kerugian yang mbul akibat bencana ini adalah sekitar Rp Trilliun. Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh Nias dibentuk pada April yang secara spesifik ditugaskan untuk melakukan dan mengkoordinir proses rehab- rekon di Aceh dan Nias pasca tsunami. Ada 6 lembaga donor dan 6 lembaga pelaksana yang terlibat. Ada sekitar. jenis proyek Rehab Rekon di Aceh dan Nias dengan berbagai skala dan pe kegiatan diselenggarakan dalam kurun waktu.

// Pertanyaan- Pertanyaan Kunci Apakah setelah tahun tsunami Aceh menjadi lebih baik dari aspek kesiapsiagaan? Bagaimana integrasi program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Kapasitas terhadap Gempabumi dan Tsunami di Aceh? Apakah persepsi terhadap risiko tsunami telah berubah? Apakah tataruang di Aceh telah mengintegrasikan upaya migasi bencana tsunami? Periswa Gempa April Gempa kembar, 8.6 dan 8.Mw yang terjadi pada tanggal April terjadi di sekitar barat dari Pulau Simeulue. Gempabumi ini menciptakan suasana panik dan memicu arahan evakuasi kepada penduduk yang nggal di kawasan pantai. Secara magnitud gempa, Gempabumi ini adalah gempa yang dapat menyebabkan tsunami. Namun, jika dilik dari mekanisme fokal dan lokasi periswanya, gempa tersebut dak lazim menghasilkan tsunami besar. Gempabumi ini adalah uji terhadap beberapa sistem kedaruratan yang selama ini dibangun sejak tahun. Rangkuman Hasil Kajian Periswa Gempabumi April Mengapa Perlu Kesiapsiagaan Psikologis? Aspek Masyarakat Respons masyarakat pada situasi darurat relaf baik, jika dibandingkan dg tahun. Kepanikan tetap terlihat di beberapa kawasan. Evakuasi penduduk berjalan meskipun beberapa tempat terjadi kemacetan. Tidak ada korban jiwa langsung dari periswa tersebut Aspek Pemerintah Aceh Pemerintah segera melakukan pengaturan evakuasi penduduk. Akvasi tower sirene secara keseluruhan masih gagal. Koordinasi di ngkat pemerintah berlangsung dengan baik dan relaf cepat. Perlu kesiapsiagaan psikologis Membantu memunculkan persepsi risiko (risk-perception) yang tepat, sehingga tidak mengalami false-perception Meningkatkan self-protection mechanism/ protective behavior Membantu meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan (decision making) yang tepat dan tidak emosional

// Dampak dari Ketidaksiapsiagaan Psikologis BELAJAR DARI ACEH (Hasil FGD Kajian Pemulihan pasca tahun Tsunami TDMRC Unsyiah Kobe University) Munculnya false perception, yaitu kesalahan persepsi terhadap situasi bahaya Munculnya sense of safety, yaitu merasa berada dalam situasi aman, padahal sebetulnya dalam bahaya Munculnya delayed response, yaitu respon yang terlambat pada saat situasi bahaya Awareness Risk Knowledge Physical Preparedness Kesadaran ttg bencana, bhw bencana dapat terjadi kapan saja Pentingnya menyisipkan isuisu ttg kebencanaan dlm sendi-sendi kehidupan seharihari, eg. Kami menyisipkan edukasi-edukasi kebencanaan pada saat ceramah keagamaan. Pentingnya pengetahuan ttg kebencanaan Pentingnya kekompakan dan kebersamaan masyarakat dalam menghadapi bencana Masyarakat mulai terbuka wawasan mengenai lingkungan tempat tinggalnya, kondisi geografis Aceh, pengalaman kegempaan & tsunami yang pernah terjadi, serta bahaya dan risiko tinggal di wilayah yg dekat pantai Berdirinya bangunanbangunan penyelamatan (escape building), jalur-jalur evakuasi, drill dan latihan ttg gempa & tsunami, Sekolah Seiaga Bencana (SSB) Psychological Preparedness Masyarakat pada umumnya masih mudah merasa takut bahkan panik manakala gempa terjadi. Jadi, belum ada program psychological preparedness yang dirasakan oleh masyarakat. Pemulihan Fisik Kawasan Pantai 9

// Persepsi Aparatur Pemerintah Aceh () (perbandingan sebelum dan ) SPDT dan Tataruang Very Good.. Before Present Good.. Fair. Before tsunami Present.. Bad.. Very Bad Tsunami EWS Tsunami Migaon Based Spaal Planning. Quality and Disaster Data Accessibility Disaster Informaon Openness The use of risk Map Tsunami risk understanding..... Integrasi ke dalam kebijakan dan kerjasama antar lembaga Integraon of DRR into government Program Instuonal Preparedness towards EQ and Tsunami Instuonal Readiness for Emergency Very Good Good Fair Bad Very Bad Inter- Instuonal Coordinaon on DM Overall Local Government Readiness towards EQ and Tsunami All DRR efforts by Districts, Provincial and Naonal levels. Lembaga pemerintah didukung oleh relawan dalam praktek PB Sangat Setuju Setuju Ragu- ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Menjawab. Lahan- lahan evakuasi / simulasi bencana telah dilakukan. Keberadaan Lembaga Khusus PB 8 6. Pemangku kebijakan paham metode dan pengetahuan PRB. Rencana konjensi untuk potensi bencana di ngkat daerah 8 6. Prosedur tetap telah disusun sebagai turunan dari Rencana konjensi Persepsi terhadap Evaluasi Pencapaian HFA Prioritas : Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua tingkat Analisa Data hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden yang terdiri dari unsur pemerintah, LSM dan Media. Kapasitas teknis personil lembaga PB meningkat % menjawab Ragu- Ragu bahwa pemangku kebijakan paham metode dan pengetahuan PRB. Upaya penangan darurat dilaksanakan berdasarkan rencana konjensi dan rencana pemulihan bencana INDIKATOR I: Tersedianya kebijakan, kapasitas teknis dan kelembagaan serta mekanisme penanggulangan risiko bencana yang kuat dengan perspektif pengurangan risiko bencana. INDIKATOR II: Tersedianya rencana kesiapsiagaan bencana dan rencana antisipasi yang siap di semua jenjang

// INDIKATOR III: Tersedianya cadangan inansial dan logistik serta mekanisme antisipasi yang siap untuk mendukung upaya penanganan darurat yang efektif dan pemulihan pasca bencana.. Adanya kelompok komunitas yang berparsipasi dalam memberikan informasi kepada masyarakat saat terjadi bencana. Rencana untuk pelaksanaan pemulihan wilayah setelah terjadi bencana telah disusun 6. Anggaran darurat telah dikembangkan demi menjamin keberlanjutan kehidupan korban bencana 6. Kebijakan mengenai prosedur pertukaran informasi saat darurat bencana telah disusun 8. Penyampianan informasi darurat kepada masyarakat secara cepat dan akurat telah dilakukan. Anggaran khusus untuk pemulihan pasca bencana terhadap aset vital telah dialokasikan INDIKATOR IV: Tersedianya prosedur- prosedur yang siap untuk melakukan pertukaran informasi yang relevan selama penanganan darurat serta untuk melakukan tinjauan- tinjauan pasca bencana.. Prosedur informasi dan komunikasi darurat saat penanganan bencana telah terdokumentasikan dengan baik 8% menjawab Ragu- Ragu bahwa Anggaran Darurat untuk menjamin keberlanjutan hidup korban % menjawab Ragu- Ragu bahwa informasi darurat ke masyarakat dilakukan secara cepat dan akurat % Upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana telah dilakukan 9% % % Sangat Setuju Setuju Ragu- ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju % % 7% 67% Pemerintah dan LSM saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan % % Transfer pengetahuan tentang bencana yang berkelanjutan antar generasi. Menanamkan kesadaran pada semua elemen untuk senanasa siaga bencana. Pemberdayaan kelompok masyarakat yang ada agar terlibat akf dalam PRB. Prioritas Upaya Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Parsipasi publik yang mampu mengevaluasi kinerja upaya PB. Pengadaan pengujian sistem peringatan dini yang terpadu dan masif. Hasil FGD, 6 Agustus dihadiri oleh unsur BPBD, BMKG, Dinas Sosial/ Tagana, PMI, Media (Serambi Indonesia, Dja FM), RAPI, Forum PRB Aceh, Yayasan Kesejahteraan Ummat, Balai Syura Inong Aceh, Solidaritas Perempuan Aceh Dukungan kelembagaan Seluruh Daerah TK II telah memiliki BPBD, sebagian besar telah memiliki RPB dan Peta Risiko Bencana. Secara akademik, di seluruh strata S, khususnya di Universitas Syiah Kuala telah diajarkan matakuliah khusus migasi bencana dan Pembangunan Berkelanjutan. Telah adanya program Magister Ilmu Kebencanaan di Universitas Syiah Kuala sebagai persiapan tenaga ahli madya di bidang PB. Adanya Peta Risiko Bencana yang dapat diakses secara online. Kesimpulan dan rekomendasi Aceh telah tumbuh dan berkembang sebagai suatu wilayah dengan perspekf dan cara penanggulangan bencana yang lebih baik. Integrasi PB tsunami dan gempabumi telah berjalan baik, namun perlu terus konsisten memperkuat ngkat keberlanjutannya. Aspek psikologis perlu mendapat perhaan untuk menumbuhkan respon masyarakat yang benar dalam menghadapi situasi darurat. Ujicoba terhadap sistem evakuasi penduduk dan sistem peringatan dini harus senanasa dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Meskipun belum sempurna, integrasi upaya migasi bencana gempabumi dan tsunami di Aceh telah cukup baik. Kerjasama antar lembaga pemerintah di Aceh dalam rangka PB perlu mendapat perhaan untuk meningkatkan efekfitas fungsi pemerintah dalam upaya PB.

// Rencana kegiatan- kegiatan terdekat: FGD kajian pemulihan tahun pasca tsunami dari Private Sector ( Oktober ) Annual Internaonal Workshop and Expo on Sumatra Tsunami Disaster Recovery (AIWEST- DR ) - Oktober. Film Dokumenter pemulihan Tahun Tsunami. Kerjasama uji coba sirene tsunami Terimakasih syamsidik@tdmrc.org 6