BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

I. PENDAHULUAN. Tanaman anggrek termasuk familia Orchidaceae terdiri atas

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gunung Merapi. Bunga Anggrek dengan warna bunga putih dan totol-totol merah

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi. Sebagai buah segar,

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

PENDAHULUAN. stroberi modern (komersial) dengan nama ilmiah Frageria x ananasa var

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang megabiodiversity

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman panili termasuk famili Orchidaceae, yang terdiri dari 700 genus

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

BAB I PENDAHULUAN. dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Jati Emas (Cordia subcordata) kultur in vitro dengan induk tanaman pada mulanya berasal dari Myanmar.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan tegakan berkayu banyak tumbuh dalam ekosistem hutan.

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanaman karet merupakan komoditi perkebunan yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

BAB I PENDAHULUAN. dan siklamat semakin meningkat. Hal ini nampak pada industri makanan, meningkatkan gizi makanan, dan memperpanjang umur simpan.

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

OPTIMIZATION OF THE GROWTH CATTLEYA PLANTLET THROUGH STRENGTH COMBINATION OF MURASHIGE-SKOOG AND ORGANIC SUBSTANCES

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. krisan. Perkebunan bunga krisan membutuhkan benih yang bermutu dalam jumlah

JENIS SENYAWA ORGANIK SUPLEMEN PADA MEDIUM KNUDSON C UNTUK PERTUMBUHAN PROTOCORM LIKE BODIES DENDROBIUM BERTACONG BLUE X DENDROBIUM UNDULATUM

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

I. PENDAHULUAN. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) merupakan jenis. pesona, bahkan menjadi penyumbang devisa bagi negara.

EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN HIAS BROMELIA (Neoregelia carolinae) PADA MEDIA YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Anggrek

TINJAUAN PUSTAKA. m yang mempunyai batang di bawah tanah atau rhizom. Bonggol (Corm) mempunyai

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Pisang

I. PENDAHULUAN. Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan,

I. PENDAHULUAN. Ekosistemnya dalam pasal 20 ayat 1 dan 2 serta Peraturan Pemerintah No. 77

Substitusi Medium Sintetik dengan Pupuk Daun, Air Kelapa dan Ekstrak Nabati pada Subkultur Anggrek Cattleya pastoral Innocence secara In Vitro

TINJAUAN PUSTAKA Kultur Jaringan Tanaman Eksplan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Alfalfa termasuk tanaman kelompok leguminose yang berkhasiat

BAB I PENDAHULUAN. tahun mencapai US$ 681 juta pada tahun 2011 (FAO, 2013). Kopi memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESPON PERTUMBUHAN MERISTEM KENTANG (Solanum tuberosuml) TERHADAP PENAMBAHAN NAA DAN EKSTRAK JAGUNG MUDA PADA MEDIUM MS

PENGAYAAN NUTRISI PADA MEDIA VACIN DAN WENT TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK Dendrobium spectabile

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

PENGARUH KONSENTRASI NAA DAN KINETIN TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS PISANG (Musa paradisiaca L. cv. Raja Bulu ) SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu famili terbesar dalam angiospermae. Orchidaceae terdiri dari sekitar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki tingkat keanekaragaman anggrek yang sangat tinggi dan diperkirakan ada sekitar 6 000 jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia (Sarwono, 2002). Anggrek merupakan tanaman hias bunga yang memiliki daya tarik dan nilai estetika yang tinggi. Keindahan anggrek terletak pada bentuk dan warna bunga yang beragam dan menarik, selain itu anggrek memiliki waktu mekar bunga yang relatif lama dan mengeluarkan aroma yang harum pada saat bunganya mekar. Anggrek juga memiliki sifat-sifat karakteristik yang dapat dinilai dari ukuran bunga, tebal bunga, kehalusan bunga, banyak bunga dalam tangkai, dan tangkai bunga. Keunikan dan keindahan inilah yang membuat anggrek terkenal dan banyak diminati di seluruh dunia sehingga menjadi bernilai ekonomis tinggi. Potensi yang dimiliki Indonesia belum dimanfaatkan secara proporsional. Hal ini didukung oleh data Direktorat Jendral Hortikultura (2011), bahwa nilai ekspor anggrek selama lima tahun dari tahun 2006-2010 mengalami peningkatan dan penurunan (Lampiran 1). Pada tahun 2010 nilai ekspor anggrek mengalami penurunan hingga sebesar 899 397 US$. Nilai ekspor anggrek Indonesia termasuk kecil jika dibandingkan dengan negara Singapura 7.7 juta US$ dan Thailand 50 juta US$ sementara potensi perdagangan dunia 150 juta US$ per tahun. Rendahnya produksi anggrek Indonesia pada umumnya disebabkan masih kurang 1

2 tersedianya bibit bermutu, budidaya yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik (Widiastoety, 2001). Anggrek Cattleya merupakan salah satu jenis anggrek yang cukup potensial untuk dikembangkan. Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2005), menyebutkan bahwa anggrek Cattleya dominan disukai masyarakat sebesar 20%. Seiring semakin banyak permintaan dari pasar, berbagai upaya budidaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Cattleya. Anggrek Cattleya merupakan salah satu anggrek yang disukai konsumen karena pada umumnya memiliki diameter bunga yang cukup besar yakni 10-16 cm, memiliki lidah bunga yang besar dengan bermacam-macam warna dan ada yang berbeda dengan warna mahkotanya, selain itu bunganya dapat bertahan sekitar 1-2 minggu (Widiastoety, 2005). Melihat peluang ekonomi anggrek Cattleya yang begitu besar, diperlukan teknik perbanyakan yang cepat dan efisien seperti teknik in vitro. Teknik in vitro atau biasa dikenal dengan kultur jaringan memiliki kelebihan dibandingkan dengan cara konvensional seperti pemisahan anakan (split). Teknik in vitro menawarkan teknik perbanyakan bibit tanaman yang banyak dan mempunyai sifat fisiologi dan morfologi yang seragam seperti tanaman induknya (true to type), dapat menghasilkan tanaman baru yang bersifat unggul, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus dan penyakit serta dihasilkan dalam waktu singkat (Zulkarnain, 2009). Manfaat metoda perbanyakan ini menjadikan in vitro sebagai teknik perbanyakan yang menjanjikan. Teknik perbanyakan secara in vitro tidak banyak dilakukan oleh masyarakat terutama kalangan pembudidaya karena biaya yang dikeluarkan cukup

3 besar untuk bahan media yang diperlukan. Keberhasilan penanaman anggrek dengan teknik perbanyakan secara in vitro, sangat ditentukan oleh faktor media yang digunakan (Gunawan, 1995). Media yang digunakan dalam perbanyakan secara in vitro dirancang agar bisa mendukung pertumbuhan eksplan. Komposisi yang digunakan dalam media kultur mempengaruhi pertumbuhan jaringan dan organ tanaman. Media yang umum dipakai untuk perbanyakan secara in vitro yaitu media MS (Murashige dan Skoog) dan media Vacin dan Went (VW) namun media dasar MS dan VW relatif lebih mahal harganya sehingga diperlukan alternatif penggunaan media dasar dengan bahan yang lebih murah dan mudah tersedia. Penggunaan pupuk daun dan bahan-bahan organik dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan ini. Pupuk daun merupakan pupuk yang biasa digunakan di lapang dan mudah pengaplikasiannya karena telah memiliki unsur makro dan mikro yang lengkap (Sandra, 2004). Tanaman membutuhkan banyak unsur hara di awal pertumbuhan terutama unsur nitrogen yang berperan dalam pertumbuhan akar, bulb, batang, keiki, daun dan awal pembentukan bunga pada anggrek. Kandungan nitrogen dalam pupuk daun Growmore lebih tinggi dibandingkan unsur fosfor dan kalium dengan komposisi nitrogen 32%, fosfor 10%, dan kalium 10%. Peranan unsur nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, pembentukan protein, serta berperan dalam pembentukan hijau daun (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Ekstrak wortel (Puchooa dan Ramburn, 2004) dan air kelapa (Parera, 1997) merupakan contoh bahan organik yang digunakan dalam media

4 perbanyakan in vitro. Wortel merupakan salah satu sayuran yang kaya akan vitamin A karena mengandung pigmen karotenoid sebesar 8 285 µg/100 g (Lampiran 5), selain itu juga mengandung tiamin, riboflavin, piridoksin, dan vitamin-vitamin lainnya. Tiamin merupakan vitamin yang esensial bagi kultur jaringan tumbuhan yang berfungsi mempercepat pembelahan sel pada meristem akar, serta berperan sebagai koenzim dalam reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi (Hendaryono dan Wijayani, 1994). Air kelapa mengandung unsur-unsur hara, vitamin, zat pengatur tumbuh, gula, dan mineral. Penggunaan air kelapa dalam perbanyakan in vitro didasarkan karena kandungan sitokinin alami yang tinggi yakni mengandung zeatin dan ribozeatin (kelompok zat tumbuh sitokinin) serta mengandung IAA (Indole Acetic Acid) yang merupakan kelompok auksin. Air kelapa dapat merangsang pembelahan sel dan menstimulir proses diferensiasi (Widiastoety dkk., 2009). Penggunaan bahan-bahan organik yang mengandung zat pengatur tumbuh serta vitamin diketahui dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman yang diperbanyak melalui teknik in vitro. Kandungan berbagai zat yang terdapat dalam air kelapa dapat memacu pembelahan sel sedangkan kandungan nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam wortel dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. Penggunaan bahan-bahan organik dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan bahan-bahan kimia diharapkan dapat mengganti bahan yang ada dalam media in vitro. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan komposisi bahan media alternatif yang lebih murah dan mudah dibuat tetapi tetap mampu memenuhi kebutuhan tanaman.

5 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang dapat dikemukakan adalah: 1. Bagaimana pengaruh berbagai kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm? 2. Apakah terdapat kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh dari berbagai kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm. 2. Memperoleh kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bahan-bahan organik alternatif yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan eksplan dengan menggunakan media dasar dari pupuk lengkap yang mudah didapat dan harganya lebih murah dibandingkan dengan media dasar MS,

6 namun tetap berkualitas. Hasil dari penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian yang akan datang. 1.5. Kerangka Pemikiran Anggrek Cattleya atau yang dikenal dengan sebutan ratu anggrek merupakan anggrek yang memiliki kecantikan dan keanggunan yang sangat indah, memiliki bau yang wangi dan mempunyai berbagai macam warna bunga dan termasuk ke dalam salah satu dari 5 genus terpopuler di dunia selain Dendrobium, Vanda, Phalaenopsis dan Oncidium (Sarwono, 2002). Cattleya Blc. Mount Hood Mary merupakan salah satu jenis anggrek Cattleya hibrida yang memiliki nilai jual yang tinggi dengan harga bunga potong Rp. 50 000 per tangkai dan Rp. 200 000 untuk tanaman pot, selain itu apabila tidak dipotong memiliki waktu mekar bunga selama 10-14 hari dan memiliki ukuran diameter bunga sebesar ± 20 cm (Hasil komunikasi dengan praktisi Rumah Bunga Rizal, 2012). Bagi masyarakat Indonesia keberadaan anggrek Cattleya belum begitu dikenal sedangkan bagi masyarakat Eropa jenis anggrek ini merupakan jenis anggrek yang populer dan banyak ditanam. Anggrek Cattleya berasal dari daerah Amerika tropis. Pembudidayaan di Indonesia dapat dilakukan dikarenakan adanya kemiripan iklim tropis dengan daerah asalnya. Marga anggrek Cattleya terdiri dari kurang lebih 65 jenis dan beribu-ribu hibridnya, yang dihasilkan secara alami maupun buatan. Beberapa spesiesnya antara lain : C. bowringiana (Honduras), C. citrina (Mexico), C. dowiana (Costa Rica), C. intermedia (Brazil), C. labiata (Brazil), C. trianaei (Colombia). Cattleya ada yang disilangkan dengan Epidendrum menghasilkan Epicattleya, persilangan antara Brassavola dan

7 Cattleya menghasilkan Brassocattleya, antara Laelia dengan Cattleya menghasilkan Laeliocattleya, dan persilangan antara Brassavola dengan Cattleya dan juga dengan Laelia menghasilkan Brassolaeliocattleya (Gunawan, 2005). Teknik in vitro merupakan teknik perbanyakan yang efektif untuk tanaman anggrek karena perbanyakan anggrek dengan biji sulit dilakukan secara konvensional. Hal ini dikarenakan biji anggrek tidak memiliki endosperm dan ukuran bijinya yang sangat kecil, selain itu juga anggrek memiliki pertumbuhan vegetatif yang tergolong lambat sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk memacu pertumbuhannya (Sarwono, 2002). Perkecambahan anggrek dapat dilakukan dengan menumbuhkannya pada medium buatan secara aseptis atau sering disebut juga in vitro. Perbanyakan dengan cara in vitro dapat menghasilkan anggrek dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Media merupakan salah satu faktor penentu dalam perbanyakan dengan teknik in vitro. Pupuk daun dapat digunakan sebagai media alternatif dan memiliki potensi yang baik karena mengandung unsur makro dan unsur mikro yang diperlukan tanaman, terutama mengandung tiga elemen esensial dasar untuk pertumbuhan dan pembungaan yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Unsur nitrogen berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif, fosfor berpengaruh untuk merangsang pertumbuhan generatif, inisiasi akar, dan pendewasaan tanaman, sedangkan kalium berfungsi memperkuat tubuh tanaman dan memperlancar metabolisme. Menurut Lingga dan Marsono (2008), pupuk Growmore merupakan salah satu pupuk daun yang dapat digunakan sebagai media dalam perbanyakan in vitro dengan kisaran konsentrasi 1-2 g L -1 air. Bahan organik yang digunakan dalam kultur jaringan berfungsi sebagai suplemen untuk memperkaya media dasar yang digunakan sehingga memberikan

8 pertumbuhan ekplan yang lebih baik. Ekstrak wortel dan air kelapa dapat digunakan sebagai bahan organik yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh dan vitamin bagi pertumbuhan ekplan dalam perbanyakan secara in vitro. Penggunaan ekstrak wortel sebagai bahan organik didukung oleh penelitian Puchooa dan Ramburn (2004) pada kultur jaringan wortel yang menunjukkan hasil bahwa ekstrak wortel dapat meningkatkan bobot segar dan bobot kering kalus. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ekstrak wortel mengandung zat pengatur tumbuh auksin IAA, asam amino, asam lemak, purin, pirimidin, karbohidrat, berbagai macam vitamin diantaranya tiamin, riboflavin, piridoksin, niacin, dan vitamin-vitamin lainnya. IAA merupakan auksin endogen yang berperan pada berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman diantaranya untuk pembesaran sel dan pertumbuhan akar. Komposisi kimia yang terdapat dalam air kelapa tua dan muda juga berbeda. Hal ini didukung oleh penelitian Widiastoety dkk. (1997), dimana pemberian air kelapa pada tingkat ketuaan kelapa muda dan sedang (umur 210-240 hari) dapat mendorong pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium Sonia Deep Pink. Kelapa pada tingkat ketuaan air kelapa muda dan sedang, zatzat hara ataupun zat tumbuh yang dimiliki masih cukup sebagai sumber energi untuk pertumbuhan jaringan. Menurut hasil penelitian Surachman (2011), menunjukkan penggunaan air kelapa dengan konsentrasi 100 ml L -1 pada tanaman nilam dalam media MS menghasilkan tunas tumbuh 100%, jumlah tunas terbanyak, tunas tertinggi, dan jumlah daun terbanyak. Penelitian lainnya, Parera (1997) menunjukkan tingkat konsentrasi air kelapa 200 ml L -1 merupakan perlakuan terbaik untuk

9 pertumbuhan dan perbanyakan tunas mikro anggrek Dendrobium spp., selain itu penelitian Bey dkk. (2006) menunjukkan perlakuan tunggal air kelapa 250 ml L -1 pada anggrek bulan menghasilkan munculnya plb, daun dan akar paling cepat. Penggunaan bahan organik sebagai media alternatif dalam perbanyakan secara in vitro diharapkan dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm khususnya dengan penggunaan ekstrak wortel yang sampai saat ini belum banyak diteliti. 1.6. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam percobaan ini yaitu : 1. Terdapat pengaruh dari berbagai kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm. 2. Terdapat salah satu kombinasi ekstrak wortel dan air kelapa yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tunas anggrek Cattleya Blc. Mount Hood Mary asal protocorm.