IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX Naskah Publikasi diajukan oleh Yosep Irawan Hindriatmoko 10.21.0536 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Implementation Crowd Simulation For 3D Animated Films In Software 3DS Max IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX Yosep Irawan Hindriatmoko Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Writing this thesis discusses about making a 3D animation film with Crowd Simulation techniques. Stages took was from pre production to post production and 3D animation in filmmaking, especially for the manufacture of three-dimensional models of characters contained Crowd Simulation technique that serves to facilitate an artist's model in making the texture a 3D character models or textures. Filming memodeling animation created with 3D characters, followed by texturing and rigging after modeling is complete provided that functions to control the movement of characters that can animate and final stage to provide lighting or lights to illuminate the location of which is then ready for rendering the avi format. Film-making is expected frog animated with Crowd Simulation may be useful for all readers, especially for those who would do the 3D Animation film making. Key words: 3D Animation, 3d Modeling, Crowd Simulation
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi multimedia yang dewasa ini telah berkembang semakin pesat,sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi bisnis yang menjanjikan bagi dunia film. Dimana perkembangan teknologi tersebut yang mudah ditemui yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia. Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang keuntungannya dapat mempersingkat produksi lebih cepat. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Animasi Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut bisa berupa orang, benda, atau tulisan. 1 2.2 Sejarah Perkembangan Animasi Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertama kalinya di negara Amerika. Teknik pembuatan animasi pada jaman dahulu tidak menggunakan komputer. Teknik animasi yang umum dilakukan adalah sebagai berikut: seorang animator menciptakan suatu rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambar -gambar menggunakan pensil perframenya. Jika hasil gambar memuaskan, gambar dipindahkan pada lembar seprai seluloid, dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar yang tebal, gambar diperhalus dengan tinta acetate-adhering (tinta yang digunakan untuk proses penggambaran pada jaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang pelukis memberikan warna dengan cat vinil. Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut di shooting secara cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame/detiknya. Pada tahun 1986 Vinston studio dari negara Polandia menghasilkan suatu karya animasi 3D berjudul California Kismis yang pembuatannya menggunakan figur boneka 1 Santosa Soewigno.2004 Teknik Penciptaan VCD Animasi Menggunakan Macromedia Flash,hal 8
tanah liat yang digerakkan dan difoto secara beruntun, hingga menghasilkan suatu gerakan animasi. Beberapa film animasi juga menggunakan teknik sejenis untuk menghasilkan suatu karya film animasi. Dari pemikiran inilah nanti muncul animasi 3 dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer. Jenis animasi komputer yang banyak dikenal adalah animasi 2D dan 3D. Perbedaan dari animasi 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya. Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y, Sedangkan animasi 3D menggunakan, koordinat x, y, dan z yang memungkinkan untuk dapat dilihat dari sudut pandang objek secara lebih nyata. Walaupun teknologi perkembangan animasi 3D telah berkembang, namun bukan berarti animasi 2D ditinggalkan, karena sebagian masyarakat beranggapan keindahan goresan animasi 2D lebih mempunyai ekspresi objek yang tegas dibandingkan animasi 3D. Hal itu dibuktikan oleh animator-animator Jepang dan Amerika yang hingga saat ini tetap menggunakan teknik animasi 2D dalam membuat karya-karya animasi terbaru. 2 2.3 Perancangan Film 3 Untuk pembuatan film animasi dibutuhkan beberapa persiapan mulai dari tema, kemudian dikembangkan menjadi synopsis, synopsis dikembangkan menjadi storyboard hingga ke tahap animatic. Dalam tahap ini akan di uraikan beberapa tahapan pembuatan film antara lain: 2.4 Crowd Simulation 4 Crowd simulation adalah proses simulasi gerakan dari sejumlah besar objek atau karakter yang sekarang sering muncul di komputer grafis untuk film 3D. Sementara simulasi orang banyak ini dapat mengamati interaksi perilaku karakter yang diperhitungkan, untuk meniru perilaku kolektif. Animator biasanya membuat koleksi dari beberapa macam gerakan, baik untuk seluruh atau karakter untuk bagian-bagian tubuh individu. Untuk mempermudah pengolahan animasi ini dapat dihasilkan secara prosedural yaitu koreografer secara otomatis oleh perangkat lunak. Crowd simulation juga dapat merujuk pada simulasi berdasarkan dinamika kelompok dan psikologi kerumunan karakter dan dalam hal ini fokusnya adalah hanya perilaku kerumunan, dan bukan realisme visual simulasi. Simulasi banyak menawarkan keuntungan menjadi biaya yang efektif serta memungkinkan untuk total kontrol dari masing-masing karakter simulasi. 2 Santosa Soewigno.2004 Teknik Penciptaan VCD Animasi Menggunakan Macromedia Flash,hal 10 3 M.Suyanto dan Aryanto Y, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, hal 9-17 4 Kelly L. Murdock, 3ds Max 8 Bible. hal 943
Gambar 2.11 Crowd Simulation 2.5 Sistem Perangkat Lunak (software) Yang Digunakan a. 3D Studio Max Bagi yang sudah lama berkecimpung di dunia komputer, khususnya yang berhubungan dengan bidang komputer grafis dan animasi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan software yang satu ini. 3ds Max Studio merupakan software aplikasi pengolah grafik dan animasi 3 dimensi yang paling popular di Indonesia. Predikat itu tentu bukan atas dasar suka atau tidak suka. Penggemar game console Playstation2 mungkin sudah mengenal software game seperti Guitar Hero I dan Guitar Hero II yang semuanya dibuat menggunakan 3ds Max Studio. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Logline Logline dalam cerita film animasi 3D dengan teknik Crowd simulation ini adalah bagaimana jika beberapa burung naga tersebut yang sedang tertidur terasa terganggu dengan kedatangan 3 buah kapal yang sedang berlayar mendekati dan melewati sangkar mereka, dan burung naga tersebut memastikan dengan mendekati dan melewati 3 buah kapal tersebut, pada akhirnya burung naga tersebut mengerti kalau beberapa kapal tersebut tidak mengganggu dan hanya sekedar lewat saja.
3.2 Storyboard Berikut adalah Storyboard dari Crowd simulation untuk film animasi 3D pada software 3DS Max : Gambar 3.1 Storyboart 1
3.3 Analisis SWOT Produksi sebuah film animasi menjadi lebih ideal jika di ketahui adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk di jadikan sebagai solusi yang tepat dalam mendapatkan sebuah perancangan yang strategis. 3.3.1 Streght (Kekuatan) Kekuatan pada film animasi Burung Naga dengan teknik Crowd ini akan mempermudah dan mempercepat seorang pembaca, pemula dan animator di dalam membuat karakter 3D dalam jumlah yang banyak, tanpa harus menganimasikan atau mengatur gerakan pada setiap karakter 3D, karena untuk semua gerakan karakter 3D secara acak, tidak beraturan dan tidak akan saling bertabrakan antara satu karakter 3D dengan karakter 3D lainnya. 3.3.2 Weaknes (Kelemahan) Kelemahan pada film animasi Burung Naga dengan teknik Crowd ini ketika burung naga sedang terbang dari titik awal menuju ke titik akhir atau tujuan hanya dapat terbang satu persatu saja, dan tidak dapat terbang secara sejajar atau bersamaan. 3.3.3 Opportutine s (Peluang) Peluang pada film animasi yaitu masih sangat sedikitnya film animasi 3D di dalam negeri sedangkan stasiun-stasiun televisi masih sedikit dalam menayangkan filmfilm animasi 3D. 3.3.4 Threat (Ancaman) Ancaman pada film animasi yaitu mulai maraknya produksi-produksi film dari luar dan dalam negeri yang di kerjakan oleh banyak orang dalam menyelesaikan satu projek.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Modeling Modeling adalah pembentukan model karakter dari sketsa model yang sudah dirancang sebelumnya yang kemudian akan dipergunakan dalam adegan -adegan sebuah film. Di dalam pemodelingan beberapa objek di sini kami menggunakan polygonal Editable poly, dengan langkah langkahnya yaitu: 4.1.1 Modeling Karakter Dragon 1. Buka software aplikasi 3Ds max 2. Di menu > Create > Standatd Primitives > klik Box > drag didalam Viewport Front. Gambar 4.1 Viewport 3. Kemudian didalam parameter box klik kanan > pilih Editable Poly. Gambar 4.2 Editable Poly.
4. Untuk mempercepat pembuatan model kami menggunakan teknik symmetry dengan cara yaitu pilih setengah dari objek polygon kemudian delete. Gambar 4.3 Edit Box 5. Kemudian di menu Modifiers > Symmetry. Gambar 4.4 Symmetry
6. Kemudian Edit dengan mengatur dari beberapa vertex. Gambar 4.5 Edit Poly 7. Kemudian Edit kembali dengan mengatur dari beberapa vertex dan polygon sampai mendapatkan susunan topologi yang sesuai dengan seketsa model.. Gambar 4.6 Edit Poly 2
4.1.2 Texturing Karakter Dragon Tahap yang pertama adalah Unwrap untuk mengubah atau mengadaptasikan dari 3D ke 2D seperti yang telah di jelaskan sebelumnya yaitu dengan langkah: 1. Pilih karakter dragon > di modifier list pilih Unwrap UVW. Gambar 4.7 Unwrap UVW 2. Setelah selesai mengedit Unwrap UVW kemudian di render dan di save menjadi image.jpg dan selanjutnya masuk pada tahap digital texture yaitu membuat tekstur di dalam software adobe photosop yang dapat terkoneksikan langsung dengan software 3ds max. 3. Buka software adobe photoshop. 4. Selanjutnya memberi warna pada software photoshop dengan menggunakan brush dan diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah texture baru.
Gambar 4.8 Digital Texture Paint. 5. Save menjadi file image.jpg 6. Buka kembali aplikasi software 3D 5. Selanjutnya buka material editor. 6. Dalam slot material editor pilih bitmap Dragon dari hasil pembuatan texture pada photoshop sebelumnya. Gambar 4.9 Map Browser
7. Pilih objek model Dragon. 8. Kemudian kirim ke objek dragon > klik assign material. 9. Untuk melihat hasil di viewport klik show standart map in viewport. Gambar 4.10 Show Map in Viewport.
4.2 Sampel Hasil Film Animasi 3D Berikut contoh dari hasil film animasi 3D dengan Teknik Crowd simulation. Gambar 4.30 Sampel Crowd simulation1.
Gambar 4.31 Sampel Crowd simulation2.
5. Kesimpulan Dari permasalahan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan film animasi 3D dengan menggunakan teknik Crowd akan dapat memper mudah dan mempercepat seorang animator dalam proses pembuatan film animasi 3D, sehingga akan mempersingkat waktu dalam proses produksi. 2. Kelemahan menggunakan teknik Crowd pada film animasi 3D ini ketika burung naga sedang terbang dari titik awal menuju ke titik akhir atau tujuan hanya dapat terbang satu persatu saja, dan tidak dapat terbang secara sejajar atau bersamaan. 3. Untuk menghasilkan kualitas film animasi 3D yang baik dan efektif, diperlukan persiapan yang matang, mulai dari menemukan ide, menentukan tema, menentukan inti cerita yang nantinya dituangkan dalam bentuk logline, membuat synopsis yang baik, merancang karakter yang baik, yang nantinya dapat mempermudah dalam penggunaan teknik Crowd.
DAFTAR PUSTAKA Handi Chandra. 2000. Membuat Animasi Profesional dengan 3D Studio Max 3.1, Penerbit. PT. Elex Media Koputindo, Jakarta. M. Suyanto dan Aryanto Y. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Penerbit ANDI, Yogyakarta Murdock,L,Kelly. 3ds Max 8 Bible, published by Wiley Publishing,Inc. Canada. Santosa Soewigno. 2004. Teknik Penciptaan Animasi Menggunakan Macromedia Flash. Penerbit Nexx Media, Inc. Bandung.