ARAHAN PEMANFAATAN RUANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 25 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN KARAWANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 21 TAHUN 2015

BUPATI PURWOREJ O, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM PEMBINA TEKNIS KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BANYUWANGI.

a. bahwa Perkembangan Kawasan Rentan terhadap b. bahwa Perumahan merupakan urusan wajib

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 79 /KUM/2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL

- 1 - BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2016

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI POLEWALI MANDAR

PEDOMAN TATA KERJA BKPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 15 TAHUN 2006

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM PEMBINA TEKNIS KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BANYUWANGI.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Ruang dan Perizinan

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR... TAHUN... TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 473 / /2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

Tabel 3.2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Perkiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Tulungagung

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

KEPUTUSAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS. NOMOR 11 Tahun 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KABUPATEN CILACAP BABI KETENTUAN UMUM.

RENCANA KERJA DALAM PENYUSUNAN MPSS

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/168/KEP/ /2018 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB II TINJAUAN BALAI

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Sejalan dengan sifat peran serta masyarakat di atas, pada intinya terdapat 6 (enam) manfaat lain terhadap adanya peran serta masyarakat tersebut, anta

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. CIPTA KARYA KABUPATEN MUSI RAWAS

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BAB 2 KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

b. bahwa Perumahan merupakan urusan wajib

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI KIKIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011.

PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. Bagian Kesatu Kedudukan

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 5 RTRW KABUPATEN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BULUKUMBA PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KABUPATEN SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 54

KEPUTUSAN BUPATI BATANG HARI NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KELOMPOK KERJA (POKJA) SANITASI KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2016

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 3A TAHUN 2014 TENTANG ALIH FUNGSI TANAH PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI KABUPATEN BLORA

Renstra Dinas Pertanian Kab. Soppeng KATA PENGANTAR

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 109 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

Transkripsi:

BAB 6 ARAHAN PEMANFAATAN RUANG 6.1 Kelembagaan Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kelembagaan Penataan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai ditandai dengan dibentuknya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai sebagai amanah dari UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor 194/050/2010 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai. BKPRD adalah badan yang bersifat Ad Hoc membantu Bupati dalam penataan ruang, dan untuk memperlancar tugas BKPRD dibentuklah Sekretariat BKPRD, Kelompok Kerja (Pokja) Perencanaan Tata Ruang, dan Kelompok Kerja (Pokja) Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Setiap unsur yang ingin memanfaatkan ruang baik itu masyarakat, investor maupun pemerintah harus berkoordinasi dengan BKPRD untuk dilakukan survey dan telaahan terhadap ruang yang akan dimanfaatkan. Dari hasil survey dan telaahan yang dilakukan oleh BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai, maka apabila tidak bertentangan dengan Peraturan peraturan dan Kaidah Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai akan diberikan Rekomendasi Izin Pemanfaatan Ruang yang merupakan dasar bagi diterbitkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah menyebutkan bahwa tugas tugas BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai antara lain : a. Memberikan rekomendasi guna memecahkan permasalahan dalam pemanfaatan ruang abupaten Serdang Bedagai. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 1

b. Memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait rencana tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai. c. Memberikan izin rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang Kabupaten Serdang Bedagai. 6.1.1 Struktur Organisasi Badan koordinasi Badan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tugas kelembagaan koordinasi penataan ruang yang dibentuk dengan nama Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai tersebut merupakan badan bersifat ad-hoc untuk membantu pelaksanaan tugas penataan ruang di daerah. Tugas dan tanggung jawab koordinasi penataan ruang Kabupaten serta pembentukan BKPRD abupaten Serdang Bedagai dilakukan dan ditetapkan oleh Bupati Serdang Bedagai yang dituangkan didalam Surat Keputusan Bupati Nomor 194/050 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai, sesuai dengan Permendagri 2010 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Nomor 50 Tahun A. Tim BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai susunan keanggotaan terdiri dari : a. Penanggung jawab : - Bupati Serdang Bedagai - Wakil Bupati Serdang Bedagai b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai c. Sekretaris : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten serdang Bedagai d. Anggota : Seluruh SKPD dan beberapa unsur SKPD terkait. B. Sekretariat a. Ketua : Sekretaris Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai b. Anggota : Staf Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 2

C. Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang mempunyai susunan keanggotaan terdiri dari : a. Ketua : Kepala Bidang Pembangunan Fisik Sarana dan Prasarana Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai b. Wakil Ketua : Kepala Bidang Tata Ruang Permukiman Dinas Tarukim, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Serdang Bedagai c. Sekretaris : Kepala Sub Bidang PU dan Lingkungan Hidup Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai d. Anggota : Beberapa dari unsur SKPD. D. Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang mempunyai susunan keanggotaan terdiri dari : a. Ketua : Kepala Bidang Tata Ruang Permukiman Dinas Tarukim, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bedagai Serdang b. Wakil Ketua : Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai c. Sekretaris : Kepala Seksi Penataan Ruang dan Perumahan Permukiman Dinas Tarukim, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Serdang Bedagai d. Anggota : Beberapa dari unsur SKPD. 6.2 Prioritas dan Tahapan Pembangunan Pengembangan struktur tata ruang yang dituju pada akhir tahun perencanaan adalah adanya keseimbangan fungsi kota-kota dan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Waktu pelaksanaan indikasi program secara umum adalah dua puluh tahun, sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Meskipun begitu, periode pelaksanaan dari setiap program per sektor belum tentu dua puluh tahun. Beberapa program ada yang cukup dilaksanakan dalam waktu dua atau tiga tahun, tapi ada juga program-program yang sifatnya kontinyu atau harus dilaksanakan terus menerus dan ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 3

berkesinambungan. Akan tetapi, sifat semua periode pelaksanaan per sektor ini sama, yaitu terdiri dari empat tahapan, yaitu : 1. Konsep rencana dan konsep teknis implementasi rencana, serta mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk implementasi program tersebut. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu periode pengimplementasian program pengembangan sektor tersebut. 3. Tahap pematangan atau pemantapan, yaitu periode dimana suatu program sudah mapan berjalan dan dapat mulai terlihat hasil atau dampaknya. 4. Tahap evaluasi, yaitu periode mengevaluasi keberjalanan atau kinerja dan dampak pelaksanaan program. Evaluasi ini diperlukan untuk dijadikan masukan dalam penyusunan rencana selanjutnya. Pelaksanaan indikasi-indikasi program dibawah ini dapat berbeda panjang periode per tahapannya, dan perbedaan waktu pentahapan ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pengalokasian dana APBD untuk pelaksanaan program-program tersebut. Sebagai contoh, pada tahun pertama hampir semua program sudah mulai bisa dilaksanakan, akan tetapi, ada beberapa program yang jangka waktunya pendek sehingga otomatis pentahapannya juga lebih singkat dibanding program - program yang jangka waktu pelaksanaannya lebih panjang. Program-program jangka pendek ini bisa diprioritaskan pada tahun pertama, sementara program-program jangka panjangnya cukup diinisiasi. Setelah program-program jangka pendek mencapai tahap pematangan atau evaluasi, prioritas alokasi dana bisa mulai dialihkan ke program-program jangka panjang yang pada saat itu diharapkan sudah selesai diinisiasi dan siap untuk diimplementasikan secara penuh, demikian seterusnya. Perlu juga diperhatikan perbedaan antara program-program yang sifatnya jangka panjang dengan program-program yang bersifat kontinyu atau harus terus menerus dilakukan, seperti misalnya program penegakan hukum ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 4

atau pelestarian hutan lindung. Program-program semacam ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dan relatif stabil dalam keperluan pendanaannya. Pada bagian berikut ini akan diuraikan indikasi program pembangunan untuk satu wilayah kabupaten yang diklasifikasikan menurut rencana struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis. 6.2.1 Perwujudan Rencana Struktur Wilayah Kabupaten Program perwujudan rencana struktur wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari rencana pengembangan sistem permukiman atau sistem kota-kota dan rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dan sistem prasarana. Untuk rencana pengembangan sistem permukiman atau sistem kotakota, program ini diarahkan untuk mendukung peningkatan peran dan fungsi kota-kota pusat pertumbuhan dalam lingkup propinsi maupun antar kabupaten serta antar pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah belakang. Program ini dalam bentuk nyata berupa program penataan dan peningkatan fasilitas perkotaan dan sistem prasarana berupa pemeliharaan dan pembangunan/peningkatan jalan antar pusat pertumbuhan maupun dengan wilayah belakang. Sedangkan untuk program rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dan sistem prasarana, diarahkan pada pengaturan sistem aktivitas, sistem pola aliran barang dan jasa, serta sistem pengembangan jaringan jalan. Peningkatan sistem prasarana dan penunjang diarahkan pada peningkatan daya dukung listrik, prasarana air bersih, telepon dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya. 6.2.2 Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Program ini diarahkan untuk mendukung keseimbangan lingkungan atau untuk menjaga kestabilan antara kawasan lindung dan budidaya yang dipakai sebagai lokasi berbagai sektor. Program pembangunan diarahkan pada peningkatan fungsi instansi atau lembaga terkait dengan masalah keseimbangan lingkungan, misalnya: pencegahan kerusakan lingkungan ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 5

(kawasan hutan lindung, hutan bakau dan lingkungan binaan), inventarisasi terhadap kawasan lindung, pengalihan fungsi kawasan dan sebagainya. 6.2.3 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten Indikasi program perwujudan kawasan strategis merupakan rencana kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan dukungan rencana rinci dan program sebagai upaya mewujudkan Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang. Kawasan-kawasan tersebut bisa berbentuk antara lain: Kawasan yang memiliki nilai strategis terhadap pertumbuhan kabupaten; Kawasan terbelakang/terisolasi; Kawasan kritis/rawan bencana; Kawasan perbatasan antar negara; Kawasan lindung. Arahan indikasi prioritas pengembangan kawasan ini didasarkan pada besarnya potensi yang masih belum optimal digali untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Serdang Bedagai. Dengan demikian, peranan kawasan strategis diharapkan dapat secara signifikan untuk memberi pengaruh positif bagi wilayah pengaruhnya. 6.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan Indikasi program abupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 6.1 ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BAB 6 VI - 6