LAPORAN PENGAMATAN EKOLOGI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
REKOMENDASI Peredam Kebisingan

BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

RUANG LINGKUP EKOLOGI

EKOSISTEM KOLAM. Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( )

I. PENDAHULUAN. hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem yang sangat. berguna bagi manusia (Soerianegara dan Indrawan. 2005).

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung merupakan satwa yang mempunyai arti penting bagi suatu ekosistem

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

Studi Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap CO₂ Di Kota Tobelo Tahun Oleh : Ronald Kondo Lembang, M.Hut Steven Iwamony, S.Si

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 12. Ekosistem Dan Pencemaran LingkunganLatihan Soal pengurai memegang peranan penting dalam proses fotosintesis

STUDI POTENSI PENYIMPANAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DI JALUR HIJAU PADA BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA AMBON

Gambar 18. Fungsi Vegetasi Mereduksi Bising di Permukiman (Sumber: Grey dan Deneke, 1978)

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip-Prinsip Ekologi. Faktor Biotik

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan

PENDAHULUAN. Pembangunan hutan tanaman bertujuan untuk meningkatkan. produktivitas lahan yang kurang produktif, meningkatkan kualitas lingkungan

Manfaat hutan kota diantaranya adalah sebagai berikut :

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.1

TINJAUAN PUSTAKA. A. Evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan menilai, menaksir, dan mengkaji. Menurut Diana

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

Berdasarkan kemampuan menyusun bahan organik, organisme penyusun ekosistem dibedakan menjadi organisme autotrof dan heterotrof.

Daftar Isi. Halaman Sampul... Daftar Isi... A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Bab II Dasar Teori...

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt

BAB I PENDAHULUAN. arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang dipengaruhi sifat-sifat

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Contoh Soal Try Out IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 7 SMP/MTs. Hindayani.com

LAPORAN HASIL PENGAMATAN MENGAMATI PERKECAMBAHAN KACANG IJO

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Taman Agro Satwa Wisata Bumi Kedaton. Keberadaan Taman Agro Satwa dan Wisata Bumi Kedaton Resort di Kota

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. oleh pemerintah untuk di pertahankan keberadaan nya sebagai hutan tetap.

INVENTARISASI JENIS TANAMAN PENGHIJAUAN DI PERUMAHAN KORPRI LOA BAKUNG SAMARINDA. Oleh: MATIAS HIMANG NIM

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. pada tumbuhan lain yang lebih besar dan tinggi untuk mendapatkan cahaya

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN PENDUGAAN CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA DUA JENIS VEGETASI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies

BAB I PENDAHULUAN. dari pemanfaatan yang tidak banyak mempengaruhi kondisi ekosistem hutan sampai kepada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN

BAB I PENDAHULUAN. Kayu jati (Tectona grandis L.f.) merupakan salah satu jenis kayu komersial

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

Rantai Makanan. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen dan decomposer.

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

IV. GAMBARAN UMUM. Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun Hutan Kota

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendapatkan makanan, suhu yang tepat untuk hidup, atau mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi (khususnya

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas ditetapkan sebagai daerah hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Balai Kota Kecamatan Medan Barat

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Ilmu Pengetahuan Alam

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah pohon.

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang menjadi sentra penanaman jati adalah puau Jawa (Sumarna, 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pandangan al-qur an, mempelajari dan mengamati fenomena

ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI HUTAN KOTA DI KAMPUS UNS KENTINGAN SURAKARTA. Mahasiswa Prodi Biosain Pascasarjana UNS

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung adalah provinsi yang memiliki luas wilayah ,50 km 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 bertempat di kawasan sistem

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.

DESY SAGITA ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 3 SEMESTER 1. Makhluk Hidup NAMA :

KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH

Untuk Sekolah Dasar Kelas V

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kota identik dengan pemukiman penduduk dalam jumlah besar pada suatu

DESKRIPSI LOKASI BERSARANG) BURUNG TAKUR UNGKUT-UNGKUT ( Megalaima haemacephala ) DI KOTA JANTHO KABUPATEN ACEH BESAR

Transkripsi:

LAPORAN PENGAMATAN EKOLOGI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Oleh: Abdullah Deny Fakhriza Ferdi Ikhfazanoor M. Syamsudin Noor Nor Arifah Fitriana Novia Novariani PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2016

PRAKATA Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang mana atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya akhirnya tim penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktik pengamatan di Lingkungan Kampus Unlam Banjarbaru. Laporan ini berisi tentang jumlah dan jenis vegetasi yang ada di lingkungan Unlam Banjarbaru yang mana untuk lingkungan Unlam sekitar Mesjid Al Baythar, Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian Unlam ditemukan sebanyak 18 jenis tumbuhan yang terdiri atas jenis pohon penghasil buah, tumbuhan hias, dan peneduh. Vegetasi yang memiliki keterkaitan sebagai habitat bagi satwa burung dan tupai. Terjadi rantai makan yang sederhana (singkat) yang terjadi di ekosistem lingkungan Unlam Banjarbaru. Dalam penulisan ini tentunya banyak terdapat kekurangan yang luput dari mata para tim penulis, maka dari kami mengharapkan sekali adanya suatu saran atau kritik yang bersifat konstruktif untuk menjadikan laporan ini menjadi lebih baik. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Wassalam Banjarbaru, 18 Januari 2016 Tim Penulis. i

DAFTAR ISI Halaman PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat... 3 II. METODE PENGAMATAN... 4 A. Waktu dan Tempat... 4 B. Objek Pengamatan... 4 C. Alat Pengamatan... 4 D. Cara Pengamatan... 4 III. HASIL DAN PEMBAHASAN... 6 A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam... 6 B. Rantau Makanan Vegetasi yang Terjadi di Lingkungan Unlam. 10 C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam... 11 D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam... 12 IV. PENUTUP... 16 A. Kesimpulan... 16 B. Saran... 16 ii

DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan... 6 2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan kampus Unlam... 12 iii

DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan Unlam Banjarbaru... 8 2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam Banjarbaru... 9 3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam... 10 4. Pohon ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan bermotor... 13 5. Pohon trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk parkir kendaraan bermotor... 14 6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan bermotor di halaman Mesjid Al Baythar... 14 7. Kelapa sawit ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam... 15 iv

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekologi merupakan ilmu yang tentang lingkungan. Dalam hal ini ekologi berperan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala hal-hal yang terjadi di lingkungan mulai dari satu jenis hewan atau tumbuhan (individu) sampai pada kumpulan banyak jenis hewan dan tumbuhan yang tinggal dalam suatu kawasan yang mana saling terjadi interaksi baik sesama makhluk hidup (hewan dan tumbuhan; biotic) maupun interaksi antara hewan dan tumbuhan tersebut dengan lingkungan (abiotik). Ekologi hutan merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan hutan. Dalam ekologi hutan ini dipelajari berbagai hal seperti populasi, habitat, relung, rantai makanan, komunitas, interaksi makhluk hidup dan hal lainnya yang terjadi di dalam lingkungan (kawasan hutan) tersebut. Kawasan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) merupakan salah satu kawasan yang menjadi habitat beberapa spesies tumbuhan ataupun hewan. Adanya tumbuhan (vegetasi) yang ada di kawasan Unlam ada yang sengaja ditanam seperti jenis-jenis Mahoni (Sweitenia mahagoni), Kiara Payung (Fillicium decipiens), Trembesi (Samanea saman) dan jenis-jenis tumbuhan lainnya, selain itu juga ada beberapa jenis tumbuhan lain yang tumbuh secara alami di kawasan Unlam seperti Akasia (Acacia sp), semak belukar, dan lain-lain. Selain hal tersebut di kawasan Unlam ini juga menjadi habitat beberapa jenis satwa yang melakukan aktivitas Laporan Praktik Ekologi Hutan 1

kehidupan dengan menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang ada sebagai habitat atau sumber makanan untuk satwa tersebut. Sudah diketahui bahwa setiap jenis tumbuhan ataupun satwa dalam kehidupannya memerlukan makan untuk keberlangsungan hidup mereka. Dalam makanan ini akan terbentuk sebuah rantai makanan yang saling berkaitan di antara makhluk hidup tersebut (tumbuhan dan satwa), rantai makanan ini merupakan proses terjadinya makan dan dimakan di antara sesama makhluk hidup tersebut. Dalam rantai makan ini yang berperan sebagai produsen adalah tumbuhan. Tumbuhan tidak hanya berfungsi sebagai produsen (sumber makanan) awal bagi konsumen tingkat pertama, tetapi juga memiliki peran penting lainnya bagi makhluk hidup seperti penyedia oksigen, penyerap karbon, penahan erosi, dan lainlain. Hal-hal tersebut di atas juga tentunya juga dimiliki oleh vegetasi yang ada di sekitar kawasan Unlam. Sehingga berangkat dari hal tersebut muncul beberapa pertanyaan seperti; apa saja vegetasi yang berada di kawasan Unlam? Bagaimana rantai makanan yang terjadi? Apa saja manfaat yang dihasilkan oleh tumbuhan terhadap satwa yang berada di kawasan Unlam? Apa manfaat lain yang diberikan tumbuhan yang berada di kawasan Unlam selain untuk satwa?. Berangkat dari pertanyaan diatas, maka dilakukanlah pengamatan di kawasan Unlam untuk menjawab hal-hal tersebut diatas. Laporan Praktik Ekologi Hutan 2

B. Tujuan dan Manfaat Tujuan dilaksanakannya praktik pengamatan ini adalah: 1. Menginventarisasi jumlah dan jenis tanaman yang tumbuh di lingkungan Unlam 2. Menganalisis rantai makanan yang terjadi di lingkup vegetasi yang ada di lingkungan unlam 3. Menganalisis hubungan vegetasi yang ada dengan habitat satwa 4. Menganalisis peran lain yang dimiliki vegetasi selain sebagai habitat satwa. Adapun manfaat yang diharapkan dari pengamatan ini adalah didapatnya informasi tentang jenis-jenis vegetasi yang ada di lingkungan Unlam dan keterkaitannya dengan satwa-satwa serta manfaat lain yang diberikan oleh vegetasi tersebut. Laporan Praktik Ekologi Hutan 3

METODE PENGAMATAN A. Waktu dan Tempat Pengamatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2016 bertempat di lingkungan Unlam Banjarbaru dengan konsentrasi seitar Mesjid Al Baythar, Warung Makan Bambu dan Fakultas Pertanin Unlam. B. Objek Pengamatan Objek dalam pengamatan ini adalah jenis-jenis tumbuhan dengan diameter 7,5 cm yang tumbuh di sekitar mesjid Al Baythar, Warung Makan Bambu dan Fakultas Pertanian Unlam. C. Alat Pengamatan Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah: 1. Alat tulis kantor (ATK), yang digunakan untuk mendata segala jenis tanaman yang tumbuh di lokasi pengamatan 2. Kamera, yang digunakan untuk dokumentasi pengamatan. D. Cara Pengamatan Pengambilan data pengamatan dilakukan dengan cara transek, yakni berjalan menyusuri lokasi pengamatan. Untuk pendataan jenis-jenis pohon dilakukan dengan cara sensus, yakni mencatat dan menghitung secara keseluruhan jenis-jenis tanaman Laporan Praktik Ekologi Hutan 4

dengan diameter 7,5 cm yang tumbuh pada lokasi pengamatan. Untuk pengamatan manfaat vegetasi baik untuk habitat satwa atau manfaat lainnya dilakukan dengan observasi (pengamatan) langsung di lokasi pengamatan. Laporan Praktik Ekologi Hutan 5

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam Jenis tumbuhan yang tumbuh di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar, Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian) seperti yang terlihat pada tabel 1. Dari tabel 1 terlihat bahwa Karet (Hivea brasiliensis) merupakan jenis tanaman yang paling banyak ditemukan di sekitar lokasi pengamatan, yang disusul dengan Mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni) dan Kiara Payung (Fillicium decipiens). Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan No. Jenis Tumbuhan Nama Ilmiah Jumlah Individu 1. Mahoni daun kecil Swietenia mahagoni 14 2. Ketapi Sandroricum koatjape 7 3. Jati Tectona grandis 1 4. Belimbing Averrhoa carambola 4 5. Trembesi Samanea saman 4 6. Kiara Payung Fillicium decipiens 8 7. Mangga Mangifera indica 3 8. Sukun Artocarpus communis 1 9. Jengkol 1 10. Cemara Casuarina sp 6 11. Lamtoro Luecaena leucocephala 2 12. Gedondong 1 13 Karet Hivea brasielinsis 40 * 14. Kelapa Sawit Eriogiosum rubiginosum 6 15. Angsana 7 16. Palm Raja Roystonea regia 24 17. Jambu Psidium guajava 2 18. Rambutan Nephelium lappaceum 1 Jumlah individu 132 Sumber data: Hasil pengamatan Keterangan: * dalam bentuk kumpulan (populasi) yang begitu rapat, jadi data yang didapat belum jelas, kemungkinan melebihi 40 batang. Tabel 1 diatas terlihat bahwa dari hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan sebanyak 132 individu dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan. Laporan Praktik Ekologi Hutan 6

Jumlah individu terbanyak adalah jenis karet yang mana ditemukan sebanyak 40 jenis individu yang terhitung, dan kemungkinan besar lebih dari jumlah tersebut karena perhitungan terkendala dengan terulangnya perhitungan akibat pertumbuhan karet yang begitu rapat di lokasi pengamatan, karena pengamatan hanya dilakukan dengan cara menghitung secara langsung, bukan seperti pelaksanaan inventarisasi yang sesungguhnya yang menggunakan penandaan terhadap tumbuhan yang sudah dilakukan pendataan. Populasi Karet ini tepatnya di sekitar kawasan warung makan bambu unlam (di belakang warung atau pinggir jalan masuk area rumah kawasan kuliner bambu). Dari informasi yang didapat dari penjual yang ada di sana, bahwa karet tersebut dulunya adalah bibit-bibit karet yang ditumpuk dibiarkan di sana, lama kelamaan karena tidak dilakukan pemindahan untuk ditanam di tempat lain akhirnya karet-karet tersebut tumbuh dengan sendirinya dengan jarak yang tidak menentu. Dilihat dari kondisi karet-karet yang ada disana, terlihat pertumbuhannya sehat dan bahkan beberapa ada yang tumbuh dengan tinggi lebih dari 10 meter dengan diameter lumayan besar. Karet dulunya merupakan jenis tanaman perkebunan dan sekarang juga sudah diklaim sebagai salah satu jenis tanaman kehutanan. Karet ini memiliki berbagai manfaat baik untuk kayu bakar, dan manfaat yang paling berperan untuk penunjang ekonomi berupa hasil getah (lateks) dari karet tersebut. Karena memiliki getah yang bisa dimanfaatkan, sehingga karet ini untuk wilayah hulu sungai sering juga disebut dengan gatah. Dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanayak 8 jenis merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat berupa buah, seperti Ketapi, Belimbing, Mangga, Sukun, Jengkol, Gedondong, Jambu dan Rambutan. Tujuh Laporan Praktik Ekologi Hutan 7

jenis tumbuhan tersebut di lokasi pengamatan merupakan jenis tumbuhan yang secara sengaja ditanam, namun Gedondong diduga tumbuh secara alami. Gedondong ditemukan hanya 1 batang, yang mana lokasi pertumbuhannya berada di pinggir jalan di antara Mesjid Al-Baythar dengan Warung Makan Bambu, diduga gedondong ini tumbuh karena adanya biji yang terlempar di lokasi tersebut. Berbeda dengan jenisjenis yang lain, mereka tumbuh dengan jarak yang teratur. Seperti jambu, ketapi, terlihat tumbuh dengan teratur. Kebanyakan untuk tumbuhan penghasil buah ditanam di lingkungan Fakultas Pertanian. Gambar 1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan Unlam Banjarbaru Palm raja yang banyak ditemukan pada lokasi pengamatan ditanam secara sengaja dengan tujuan untuk tanaman hias. Terlihat Palm-palm yang ditemukan di lokasi penelitian sudah memiliki diameter yang besar dan tinggi (gambar 1). Namun jika dibiarkan tanpa perhatian, Palm raja ini bisa membahayakan untuk aktivitas Laporan Praktik Ekologi Hutan 8

civitas akademika ataupun fasilitas kampus karena rawan tumbang dengan kondisi batang yang mudah lapuk apalagi jika tumbuhan tersebut sudah mati pucuk (tidak hidup lagi). Palm-palm ini ditemukan ditanam di pinggir jalan dan di halaman kampus Fakultas Pertanian, begitu juga di lingkungan kampus lainnya. Jati yang dikenal sebagai tanaman kehutanan yang hanya bisa tumbuh di pulau Jawa juga ditemukan di lokasi pengamatan (halaman Mesjid Al-Baythar) yang tumbuh dengan baik. Terlihat jati tersebut memiliki diameter yang lumayan besar dengan tinggi mencapai 10 meter. Gambar 2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam Banjarbaru Laporan Praktik Ekologi Hutan 9

B. Rantai Makanan Vegetasi yang terjadi di Lingkungan Unlam Melihat dari kondisi lokasi pengamatan (lingkungan Unlam) proses rantai makanan yang terjadi tidak terlalu panjang, mungkin hal bisa saja kita sebut dengan rantai makanan yang sederhana. Dari gambar 3 di bawah dapat terlihat bahwa rantai makanan yang terjadi begitu cepat, hanya sedikit yang terlibat dalam rantai makanan tersebut dimulai dari sinar matahari sumber energy sampai pada tupai atau burung sebagai konsumen pertama (herbivora), maka setelah itu rantai makanan sudah terputus sampai pada decomposer (pengurai). Energi (Matahari) Tumbuhan (Produsen) Tupai/burung (Konsumen I) Manusia Dekomposer (Pengurai) Gambar 3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam Terlihat dari gambar 3 di atas, energy dari matahari digunakan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses dimana tumbuhan merubah CO 2 da H 2 O dengan bantuan sinar cahaya matahari menjadi karbohidrata dan O 2 (Oksigen). Selanjutnya segala yang tersedia dalam Laporan Praktik Ekologi Hutan 10

tumbuhan seperti karbohidrat dan yang lainnya, akan dikonsumsi oleh konsumen I (herbivora). Di lingkungan unlam yang menjadi herbivore (konsumen I) pada pengamatan hanya ada burung dan tupai (satwa) juga manusia. Selanjutnya setelah herbivore (tupai dan burung) dan manusia tidak ada lagi konsumen tingkat II yakni satwa pemakan daging (karnivora), sehingga aliran rantai makanan terhenti. Setelah konsumen pertama mati, maka langsung diuraikan oleh decomposer. Bukan hal aneh kenapa rantai makanan di lingkungan Unlam begitu pendek, karena lingkungan Unlam sendiri merupakan suatu ekosistem seperti hutan yang terdapat berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang liar yang bisa saling makan, tapi lingkungan merupakan sebuah ekosistem social (lingkungan social) yang terdiri atas masyarakat manusia dalam hal ini civitas akademika Unlam. C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam Hasil pengamatan di lokasi terlihat bahwa beberapa tumbuhan menjadi habitat beberapa satwa yang ada di lingkungan Unlam. Satwa yang menggunakan vegetasi di lingkungan Unlam terdiri atas Tupai dan Burung. Burung-burung yang biasa menggunakan vegetasi di lingkungan Unlam dari hasil pengamatan terdiri atas jenis burung gereja, burung kutilang, dan burung-burung lain yang tidak teridentifikasi jenisnya. Burung-burung yang ada tidak hanya menggunakan vegetasi yang ada di lingkungan Unlam, namun ada juga sebagian yang menggunakan vegetasi tersebut sebagai makanan mereka. Jenis vegetasi yang menjadi makanan bagi burung adalah jambu, dan beberapa jenis tumbuhan lain. Selain burung juga ada tupai yang memanfaatkan buah-buahan yang ada di sekitar Unlam sebagai makanannya, tupai Laporan Praktik Ekologi Hutan 11

biasanya memakan buah-buahan ketapi yang banyak terdapat di sekitar kampus Fakultas Pertanian Unlam. D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam Segala jenis tumbuhan yang ada muka bumi ini semuanya memiliki manfaat baik itu untuk makhluk hidup (satwa dan manusia serta tumbuhan) juga bermanfaat untuk lingkungan. Manfaat untuk makhluk hidup, tumbuhan bisa menghasilkan oksigen untuk kebutuhan bernapas makhluk hidup, sumber makanan, sumber papan, sumber obat-obatan, dan manfaat lainnya. Dari segi lingkungan tumbuhan bisa berperan sebagai pencegah erosi, penyimpan air (reservoir), pengatur hidrologi, dan lain-lain. Vegetasi yang ada di lingkungan Unlam selain berperan sebagai habitat untuk satwa yang ada disana, juga memberikan manfaat yang bermacam-macam seperti terlihat pada tabel 2. Belimbing dan pohon ketapi yang berada di halaman Mesjid Al- Baythar memberikan manfaat yang banyak, mereka selain sebagai tumbuhan penghasil buah dan oksigen juga memberikan manfaat sebagai peneduh dan tempat parkir kendaraan bermotor yang datang beribadah ke Mesjid Al Baythar. Tabel 2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan Kampus Unlam No. Jenis Tumbuhan Manfaat 1. Mahoni daun kecil 2. Ketapi Buah, Oksigen, Peneduh * 3. Jati Oksigen, Peneduh * 4. Belimbing Buah, Oksigen, Peneduh * 5. Trembesi Oksigen, Peneduh * 6. Kiara Payung Tanaman Hias 7. Mangga Buah 8. Sukun Buah Laporan Praktik Ekologi Hutan 12

9. Jengkol Buah 10. Cemara Peneduh 11. Lamtoro Peneduh 12. Gedondong Buah 13 Karet - 14. Kelapa Sawit Tanaman Hias 15. Angsana Peneduh 16. Palm Raja Tanaman Hias 17. Jambu Buah 18. Rambutan Buah Di halaman Mesjid Al-Baythar beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai tempat berteduh atau sebagai tempat untuk memarkir kendaraan bermotor pengunjung yang ingin melaksanakan shalat di Mesjid. Jenis-jenis yang digunakan sebagai peneduh memang memiliki tajuk yang lebar sehingga dapat menjadi tempat santai berteduh ataupun sebagai parkir kendaraan bermotor (gambar 3). Jenis-jenis tersebut seperti Jati, Trembesi, Ketapi dan Belimbing. Gambar 4. Pohon Ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan bermotor Laporan Praktik Ekologi Hutan 13

Gambar 5. Pohon Trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk parkir kendaraan bermotor Gambar 6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan bermotor di halaman Mesjid Al Baythar Selain berfungsi sebaga peneduh dan tempat parkir, beberapa jenis tumbuhan yang lain juga ditanam sebagai penghias kampus Unlam seperti Kelapa sawit yang Laporan Praktik Ekologi Hutan 14

banyak tumbuh di sekitar kampus pertanian Unlam, selain itu masih ada jenis lain seperti Palm dan Kiara Payung. Gambar 7. Kelapa Sawit yang ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam Laporan Praktik Ekologi Hutan 15

IV. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan di lingkungan Unlam adalah: 1. Terdapat sebanyak 132 batang (individu) dari 18 jenis tumbuhan yang berada di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar, Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian) 2. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam berlangsung secara sederhana (singkat) yakni dari perubahan energy matahari tumbuhan konsumen I (herbivora) pengurai (decomposer) 3. Vegetasi yang ada di lingkungan hanya digunakan oleh satwa burung dan tupai sebagai habitat, selain itu juga memanfaatkan beberapa jenis vegetasi berbuah sebagai sumber makanan mereka 4. Manfaat lain vegetasi yang ada di lingkungan Unlam sebagai peneduh, tempat parkir, sumber oksigen, dan estetika (keindahan) atau tanaman hias. B. Saran Kepada pengurus kampus dalam hal coordinator Unlam Banjarbaru untuk memperhatikan tumbuhan-tumbuhan yang sudah besar dan menjulang tinggi seperti pohon palm, mahoni, dan trembesi. Jika tumbuhan tersebut sudah dalam keadaan tua, hendaknya dilakukan penebangan lebih awal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya pohon yang roboh tiba-tiba ketika angin bertiup kencang Laporan Praktik Ekologi Hutan 16

atau adanya dahan-dahan yang jatuh akibat pelapukan karena usia dari tumbuhan itu sendiri. Laporan Praktik Ekologi Hutan 17