Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

dokumen-dokumen yang mirip
Youngster Physics Journal ISSN: Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal

Analisa AVO dan Model Based Inversion Untuk Memetakan Penyebaran Hidrokarbon: Studi Kasus Struktur S, Cekungan Sumatera Selatan

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN Ve FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

Analisis dan Pembahasan

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, Januari 2014, Hal 31-38

IDENTIFIKASI PERSEBARAN HIDROKARBON PADA KONGLOMERAT FORMASI JATIBARANG MENGGUNAKAN ANALISIS INVERSI AVO (Amplitude Versus Offset)

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

BAB 2. TEORI DASAR DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

INVERSI AMPLITUDE VERSUS OFFSET UNTUK MENGETAHUI PENYEBARAN HIDROKARBON Di LAPANGAN X

Deteksi Reservoar Gas Menggunakan Analisis AVO dan Inversi λµρ

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

KARAKTERISASI RESERVOIR BATU PASIR FORMASI KEUTAPANG MENGGUNAKAN ANALISIS AVO (AMPLITUDE VERSUS OFFSET) PADA STRUKTUR X SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Hasil perkembangan dari metode seismik ini, khususnya dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

APLIKASI INVERSI-AVO UNTUK INTERPRETASI SEISMIK DIBAWAH KETEBALAN TUNING THICKNEES STUDI KASUS LAPANGAN HD

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Penelitian yang mengambil judul Analisis Seismik dengan

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

PEMODELAN ATRIBUT POISSON IMPEDANCE

AVO FLUID INVERSION (AFI) UNTUK ANALISA KANDUNGAN HIDROKARBON DALAM RESEVOAR

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

KARAKTERISASI RESERVOIR MENGGUNAKAN METODE INVERSI LAMBDA MU RHO (LMR) DAN ELASTIC IMPEDANCE PADA LAPANGAN X

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

Nugroho Budi Raharjo * Widya Utama * Labolatorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA ITS ABSTRAK

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 3, Juli 2015 ISSN

BAB 3. PENGOLAHAN DATA

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Metode Seismik Dalam Usaha Pendeteksian Reservoir Minyak Dan Gas Bumi (Penerapan Metode AVO)

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

Identifikasi Sebaran Reservoar Hidrokarbon dengan Metode Inversi Simultan dan Analisis AVO Studi Kasus Lapangan A Cekungan Sumatera Selatan

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

INVERSI BERSAMA GELOMBANG PP DAN PS (JOINT PP AND PS INVERSION) UNTUK MENGANALISA LITOLOGI RESERVOIR

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

BAB IV PERMODELAN POISSON S RATIO. Berikut ini adalah diagram alir dalam mengerjakan permodelan poisson s ratio.

Identifikasi Reservoar Batu Pasir Tersaturasi Minyak Menggunakan Analisa Frekuensi Rendah Berbasis CWT dan AVO

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB III DASAR TEORI. Universitas Indonesia. Inversi seismik..., Budi Riyanto, FMIPA UI, 2010.

ANALISIS DAN INVERSI AVO SIMULTANEOUS UNTUK MENGEKSTRAK SIFAT FISIKA BATUAN: STUDI KASUS BATUPASIR FORMASI GUMAI PADA SUB CEKUNGAN JAMBI SKRIPSI.

ANALISIS INDIKASI HIDROKARBON DI CEKUNGAN BUSUR MUKA LOMBOK DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEISMIK REFLEKSI MULTICHANNEL 2D TESIS

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

Tinjauan Pustaka. Gambar II.1. a). Geometri AVO b). Perubahan respon amplitudo yang ditimbulkan, modifikasi dari Russell (2008).

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

ESTIMASI SEBARAN FLUIDA DAN LITOLOGI MENGGUNAKAN KOMBINASI INVERSI AVO DAN MULTI ATRIBUT

inversi mana yang akan digunakan untuk transformasi LMR nantinya. Analisis Hampson Russell CE8/R2 yaitu metoda inversi Modelbased Hardconstrain,

BAB III TEORI DASAR. dimensi pergerakan partikel batuan tersebut. Meskipun demikian penjalaran

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

KARAKTERISASI RESERVOAR HIDROKARBON PADA LAPANGAN TAB DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. V.1 Penentuan Zona Reservoar dan Zona Produksi

ADVANCE SEISMIC PROCESSING

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

BAB IV PENGOLAHAN DATA

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSI STUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

Data dan Pengolan Data

INTEGRASI SEISMIK INVERSI AKUSTIK IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR, STUDI KASUS: LAPANGAN MUON

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

Pemodelan Sintetik Gaya Berat Mikro Selang Waktu Lubang Bor. Menggunakan BHGM AP2009 Sebagai Studi Kelayakan Untuk Keperluan

Analisis Persebaran Total Organic Carbon (TOC) pada Lapangan X Formasi Talang Akar Cekungan Sumatera Selatan menggunakan Atribut Impedansi Akustik

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSISTUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

PROPOSAL KERJA PRAKTIK PENGOLAHAN DATA SEISMIK 2D MARINE DAERAH X MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMAX 2003

BAB III TEORI DASAR. Metoda seismik memanfaatkan perambatan gelombang elastis ke dalam bumi

BAB IV UNIT RESERVOIR

UNIVERSITAS INDONESIA KARAKTERISASI RESERVOAR HIDROKARBON BERDASARKAN PARAMETER INVERSI LAMBDA MU RHO PADA LAPANGAN MUTAM KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Dengan Menggunakan Dekomposisi Spektral, S-Transform

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pemrosesan awal setelah dilakukan input data seismik 2D sekunder ini adalah

IDENTIFIKASI RESERVOAR GAS HIDRAT DAN GAS BEBAS MENGGUNAKAN DATA 2-D SEISMIK REFLEKSI MULTICHANNEL DI CEKUNGAN BUSURMUKA SIMEULEU, SUMATERA TESIS

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penulis. 1. TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, iii

INVERSI SEISMIK SIMULTAN UNTUK MENGEKSTRAK SIFAT PETROFISIKA RESERVOAR GAS : KASUS LAPANGAN BLACKFOOT TESIS

Analisis preservasi amplitudo dan resolusi seismik pada data hasil reconvolution lapangan X Cekungan Sumatera Tengah

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

Transkripsi:

ANALISIS AVO MENGGUNAKAN GRAFIK RESPON AVO (AVO SIGNATURE) DAN CROSSPLOT INTERCEPT DAN GRADIENT DALAM PENENTUAN KELAS AVO STUDI KASUS : LAPISAN TAF-5 FORMASI TALANG AKAR LAPANGAN LMG CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA Achmad Fakhrus Shomim 1, Adi Susilo 1, Dimas Pramudito 2 1) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3 Email : elfachruz@gmail.com Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang interpretasi seismik untuk potensi hidrokarbon di Lapangan LMG Cekungan Jawa Barat Utara yang bertujuan untuk mengetahui persebaran zona gas sand. Zona target merupakan Lapisan TAF-5 Formasi Talang Akar, Cekungan Jawa Barat Utara dengan litologi perselingan batupasir dan serpih. Dalam zona target dilakukan analisis Amplitude Versus Offset (AVO) untuk mengetahui karakter hidrokarbon area studi dengan memanfaatkan AVO signature dan produk atribut AVO berupa crossplot intercept-gradient zona penelitian. Dari kedua metode analisis dari Amplitude Versus Offset (AVO) yang dilakukan dalam batas lapisan zona target menunjukkan persebaran anomali zona gas pada respon AVO kelas yang menunjukkan anomali low impedance contrast sands dalam batas penelitian. Kata kunci : Hidrokarbon, Amplitude Versus Offset (AVO), intercept, gradient Pendahuluan AVO ditujukkan sebagai suatu teknik untuk menganalisis respon amplitudo pada seismik yang berasosiasi dengan kehadiran gas pada reservoir. Analisis AVO bertumpu pada perubahan amplitude sinyal terpantul terhadap jarak dari sumber gelombang ke geophone penerima (offset). Dalam hal ini semakin besar jarak antara sumber ke geophone penerima (offset) semakin besar pula sudut datangnya (Chiburis dkk, 1993). Jarak sumber ke penerima ini (offset) berhubungan dengan sudut datang sinar seismik (angle of incidence) terhadap bidang pemantulan [1]. AVO muncul sebagai akibat dari partisi energi pada bidang batas lapisan. Sebagian energi dipantulkan dan sebagian energi ditransmisikan. Ketika gelombang seismik menuju batas lapisan pada sudut datang tidak sama dengan nol maka konversi gelombang-p menjadi gelombang-s terjadi. Pada bidang interface tersebut kecepatan gelombang-p dan kecepatan gelombang-s akan berbeda. Perbedaan kecepatan pada bidang batas ini akan menyebabkan variasi nilai koefisien refleksi, yang sebagaimana kita tahu bahwa hal inilah yang menjadi dasar dari analisa AVO. Rutherford dan Williams mempublikasikan klasifikasi anomali AVO yang membagi anomali AVO (berdasarkan kandungan minyak dan gas) menjadi tiga kelas yaitu Class I (high impedance contrast sands), Class II (near zone impedance contrast sands), Class (low impedance contrast sands). Tahun 1998, Castagna memperkenalkan sandstone kelas IV setelah dilakukan crossplot AVO berdasarkan klasifikasi Rutherford dan Williams [2]. Normal Incident Reflectivity dikenal sebagai intercept. Atribut ini merupakan fungsi impedansi akustik dan dihasilkan dari ektrapolasi trend gradient AVO data prestack zero offset. Intercept merupakan nilai koefisien refleksi gelombang seismik pada zero offset atau sumbu sudut datang nol (zero angle axis). Intercept merupakan suku pertama dari pendekatan Shuey terhadap persamaan Zoeppritz. Parameter Intercept dari pendekatan rumus intercept Shuey merupakan fungsi intercept atau Normal Incident Reflectivity, sedangkan fungsi atribut gradient menjelaskan karakteristik amplitudo versus offset dari suatu data seismik pre-stack. Gradient merupakan suku kedua dari persamaan Shuey. Dari kombinasi antara gradient dan intercept tersebut maka kita dapat melihat ada tidaknya anomali AVO yang dilihat pada data gather. Gradient merupakan kemiringan garis atau slope yang menggambarkan perubahan amplitudo relatif dengan sudut datang θ. Untuk mengetahui perubahan atau pengurangan amplitudo terhadap offset, atribut ini harus digunakan dengan atribut intercept [3]. Crossplot antara intercept dengan gradient dan dapat digunakan sebagai

indikator hidrokarbon secara langsung. Apabila nilai hasil perkalian kedua atribut tersebut positif berarti ada suatu pertambahan nilai amplitudo mutlak terhadap offset. Dan apabila hasil perkalian bernilai negatif, berarti ada pengurangan amplitudo absolut terhadap offset. Metode Dalam aanalisis AVO dilakukan tes kelayakan inversi, persiapan data dan prekondisi AVO serta analisis atribut AVO beserta persebarannya. Kemudian dari analisis respon AVO dan atribut intercept-gradient didapatkan suatu kesimpulan mengenai kelas AVO yang muncul dalam zona penelitian. Tahapan penelitian tersaji dalam gambar Gambar 41. Data Seismik CRP Tes Kelayakan AVO Persiapan dan Prekondisi AVO AVO Signature Mudrock and Gardner Line Atribute AVO : Intercept ``` * Gradient otomatis beserta jendela track sehingga analisis dilakukan dalam reflektor gather yang kontinyu. Atribut AVO yang berupa Intercept dan Gradient didapatkan dari persamaan Shuey (1985) yang diperoleh dari persamaan Zoeppritz intercept atau yang disebut normal incidence reflectivity merupakan koefisien refleksi pada analisis offset nol. Sedangkan gradient merupakan variasi pada nilai koefisien refleksi da amplitudo terhadap offset atau jarak (offset tidak sama dengan nol). Nilai gradient negatif menunjukkan pembalikan fasa amplitudo seismik. Crossplot antara nilai intercept dan gradient akan digunakan sebagai analisis lanjut untuk menggambarkan kelas AVO berdasarkan kedua parameter tersebut sebagai top maupun bottom Reservoir Hasil dan Pembahasan CRP Gather dengan tras-tras yang beraturan dan sejajar dengan penguatan amplitudo yang sebanding dengan kedalaman merupakan input dalam proses analisis AVO. Dengan tras yang memiliki amplitudo dalam kesejajaran yang baik, maka analisis AVO akan dapat dilakukan dengan baik yang mewakili tras-tras kontinyu zona panelitian dalam satu batas Lapisan TAF-5. Peta Sebaran Gambar 1. Alur Penelitian AVO Analisis AVO dilakukan data yang telah dilakukan prekondisi. Dengan melaukakan analisis dari data gather yang telah dilakukan prekondisi maka digunakan analisis amplitude terhadap offset dengan respon nilai dari beberapa parameter yang muncul. Grafik respon AVO (AVO Signature) yang muncul merupakan grafik hubungan antara perubahan amplitudo sinyal terpantul terhadap sudut datang (angle of incidence). Grafik respon AVO dapat menunjukkan perilaku amplitude terhadap offset berdasarkan persamaan Aki - Richard (1980) dan persamaan Shuey (1985). Analisis ini kemudian dilakukan untuk mengestimasi kelas AVO yang akan digabungkan dengan parameter atribut AVO. Penentuan grafik keluaran amplitudo terhadap offset ditempatkan pada reflektor dalam zona penelitian dengan mengatur mode track A Gambar 2. Respon amplitudo terhadap offset batas Lapisan TAF-5 (A) dengan pendekatan grafik Aki & Richard pada Sumur FAKHRUS 11ST menunjukkan kelas AVO (B) Berdasarkan grafik yang dihasilkan dari empat sumur yang dipilih yaitu Sumur FAKHRUS 4, FAKHRUS 7, FAKHRUS 10 dan FAKHRUS 11ST didapatkan bahwa respon amplitudo muncul dimulai dari respon amplitudo negatif kemudian semakin negatif terhadap offset-nya. Menurut klasifikasi William dan Rutherford Castagna (1998), dalam nilai amplitudo yang memiliki karakter seperti ini ditunjukkan pada respon AVO kelas. Respon ini sama untuk keempat sumur yang B

memang dari analisis sebelumnya memilii potensi hidrokarbon yang baik. Karakter kelas ini memiliki kontras IA rendah dan biasanya pada data stack seismik, reflektor pada karakter kelas ini mempunyai nilai amplitude yang besar. Analisis respon nilai amplitudo terhadap offset ini tidak hanya dilakukan untuk empat sumur yang dipilih saja, tetapi juga dilakukan untuk beberapa Sumur FAKHRUS guna melihat trend data dari kelas AVO di semua sumur yang tersaji dalam Tabel 1. Juga dilakuakan pembuatan penampang nilai gradient yang kemudian akan digunakan sebagai perbandingan dengan penampang intercept (normal incidence reflectivity). Penampang nilai gradient ditunjukkan seperti pada Gambar 4. Tabel 1. Kelas AVO untuk beberapa sumur penelitian Sumur FAKHRUS 1 FAKHRUS 2 FAKHRUS 4 FAKHRUS 6 FAKHRUS 7 FAKHRUS 9 FAKHRUS 10 FAKHRUS 11 FAKHRUS 11ST FAKHRUS 12 Kelas AVO Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa respon amplituo pada btas Lapisan TAF-5 mayoritas adalah tipe AVO kelas. Beberapa sumur yang memiliki kelas AVO yang sama berada pada jarak antar sumur yang dekat, sedangkan perubahan kelas pada AVO terjadi pada sumur yang memang memiliki jarak yang berjauhan dengan jaraklebih dari 800 meter dari lokasi sumur yang memiliki kecendrungan kelas yang sama. Penampang hasil dari atribut Intercept Gambar 3. IV I IV Gambar 3. Penampang atribut AVO Intercept dalam offset mendekati nol traverse Sumur FAKHRUS 7 dan FAKHRUS 4 I Gambar 4. Penampang atribut AVO Gradient dalam offset tertentu traverse Sumur FAKHRUS 7 dan FAKHRUS 4 Dari penampang Intercept dan Gradient diketahui bahwa nilai koefisien reflektivitas dari penampang Intercept sekitar sumur yang dipilih memiliki nilai 0,17 sampai 0,25 sedangkan ketika diekstrak nilai Gradient dalam penampang yang sama menunjukkan penurunan nilai menjadi -0,21 sampai -0,25. Hal ini terjadi karena nilai koefisien reflektivitas akan menurun ketika sudut yang dikenakan dalam stack semakin besar. Dibuat peta sebaran overlay dengan kontur struktur (Gambar 5) A B Gambar 5. Peta sebaran atribut AVO Gradient (A) dan Intercept (B) overlay dengan Sumur FAKHRUS 4, FAKHRUS 7, FAKHRUS 10 dan FAKHRUS 11ST Dari peta sebaran nilai Intercept, didapatkan nilai positif (merah) sebesar 0,17 sampai 0,25 di sekitar jangkauan keempat sumur. Diketahui untuk sumur lain tidak berada cukup dekat dengan anomali tersebut, sedangkan untuk peta sebaran nilai Gradient didapat bahwa nilai Gradient negatif (biru) terdapat di sekitar keempat sumur. Dan terkorelasi dari nilai log GR, Poisson s Ratio yang rendah beserta kehadiran crossover densitas-nphi

Nilai dari sebaran Intercept dan Gradient ini kemudian akan dilakukan crossplot di sekitar batas zona Lapisan TAF-5 untuk mengetahui persebaran anomali yang muncul dari background trend. Anomali yang tersebar di dalam crossplot tersebut kemudian akan di sebaran dalam penampang Intercept dan Gradient seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Hasil dari anomali crossplot kemudian disebar dalam batas Lapisan TAF-5 pada setiap sumur untuk mengetahui apakah zona lapisan penelitian masuk dalam rentang anomali tersebut seperti ditunjukkan dalam Gambar 7. Gambar 6. Crossplot nilai Intercept (sumbu-x) dan Gradient (sumbu-y) untuk menentukan anomali kelas AVO (zona kuning) dalam background trend (elips) pada Sumur FAKHRUS 4 (A), FAKHRUS 7 (B), FAKHRUS 10 (C) dan FAKHRUS 11ST (D) Dari analisis crossplot antara nilai Intercept dan Gradient didapatkan suatu backround trend yang menjadi indikator bahwa zona tersebut merupakan backround brine-sad atau dapat berupa shale yang ditunjukkan dalam zona elips. Semakin tinggi V-shale atau penambahan nilai rasio Vp/Vs, pola sebaran A dan B akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Efek kehadiran gas akan menggeser nilai A dan B kearah kiri-bawah terhadap dari nilai background-nya Analisis anomali AVO dilihat pada sebaran nilai di luar background trend, dari hasil crossplot didapatkan bahwa nilai yang paling banyak keluar dari background trend adalah pada zona hijau bagian kiri bawah (zona poligon warna kuning) dari pada nilai-nilai pada zona berwarna lain. Anomali yang didapatkan ini menunjukkan koefisien reflektivitas dari nilai negatif menjadi semakin negatif dan masuk dalam kuadran dalam diagram hubungan Intercept dan Gradient oleh Castagna (1997). Indikasi tersebut termasuk dalam klasifikasi Top Reservoir AVO kelas. Gambar 7. Sebaran nilai anomali Intercept (panel kiri) dan Gradient (panel kanan) hasil crossplot lapisan TAF-5 Sumur FAKHRUS 4 (A), FAKHRUS 7 (B), FAKHRUS 10 (C) dan FAKHRUS 11ST (D) menunjukkan overlay nilai anomali (warna hijau) Berdasarkan sebaran data yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa batas Lapisan TAF-5 pada keempat sumur masuk dalam sebaran nilai anomali (hijau) dan masuk dalam klasifikasi AVO kelas. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih kepada PT. Pertamina Asset 3 yang telah mengijinkan penggunaan software, data dan fasilitas untuk pelaksanaan program penelitian. Simpulan Analisis AVO sebagai respon amplitudo terhadap offset yang merupakan hasil analisis dari AVO signature beserta produk dari atribut berupa crossplot antara nilai intercept-gradient memberikan karakter anomali AVO yang sama dalam memberikan respon untuk penentuan kelas AVO yaitu pada kelas yang termasuk dalam anomali low impedance contrast sands dalam batas zona panelitian Lapisan TAF-5. Daftar Pustaka [1] Yilmaz, O. 2001. Seismic Data Analysis: Processing, Interpretation and Inversion. Society of Exploration Geophysics (SEG) [2] Rutherford, S. R., and Williams, R. H. 1989. Amplitude-Versus-Offset Variations in Gas Sand. Jurnal Geofisika SEG. Vol. 54 : 680 688

[3] Castagna, J.P., Swan, H.W., and Foster, D.J. 1998. Framework For AVO Gradient and Intercept Interpretation. Jurnal Geofisika SEG. Vol. 63 : 948-956