LAMPIRAN 1 BIAYA MELAKUKAN USAHA DI INDONESIA Turunnya minat investasi baik PMDN maupun PMA sangat terkait dengan tidak menariknya iklim investasi di. Salah satu penyebab tidak menariknya iklim investasi di adalah tingginya biaya melakukan usaha (cost of doing business). Laporan Bank Dunia dan The International Finance Corporation (2004), menunjukkan bahwa biaya melakukan usaha di tergolong paling tinggi. Laporan tersebut didasarkan survey atas biaya langsung maupun tidak langsung (misalnya waktu) yang diperlukan sesuai regulasi dan praktik yang berlaku yang terkait dengan usaha yaitu 1) pengurusan mendirikan usaha, 2) merekrut karyawan, dan pemberhentian karyawan, 3) perlindungan hak milik, 4) memperoleh kredit, 5) penegakkan hukum atas kontrak/perjanjian, serta 6) menutup usaha. WAKTU DAN BIAYA MEMULAI USAHA. Biaya untuk memperoleh izin usaha/investasi di tergolong tertinggi, yaitu dibutuhkan prosedur lebih banyak, waktu lebih lama dan biaya relatif tinggi. Untuk mendapatkan izin usaha dibutuhkan 12 prosedur, waktu 151 hari, dan biaya rata-rata 130,6 persen dari pendapatan per kapita. Sementara itu, negara tetangga Asia lainnya seperti hanya dibutuhkan 9 prosedur, diselesaikan dalam waktu 32 hari tanpa dipungut biaya; 12 prosedur dalam waktu 41 hari dengan biaya 15 persen pendapatan perkapita; membutuhkan 11 prosedur dalam waktu 50 hari dengan biaya 20 persen pendapatan perkapita; dan membutuhkan 8 prosedur dengan waktu 33 hari dengan biaya 7 persen pendapatan per kapita. Grafik mengenai waktu serta biaya (baik dalam persentase terhadap pendapatan per kapita maupun dalam US$ dapat dilihat pada Bab IV mengenai prosedur perijinan). BIAYA MEREKRUT DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Biaya merekrut dan memutuskan hubungan kerja ditentukan oleh peraturan ketenagakerjaan. Regulasi mengenai ketenagakerjaan ditujukan untuk melindungi dari tindakan sewenang-wenangan, dan diskriminasi pengusaha. Bentuk pengaturan tersebut, berupa upah minimum, upah lembur, dan biaya pesangon, ditujukan untuk mengatasi tidak berfungsinya mekanisme pasar. Internastional Labor Organization (ILO) menyusun pedoman prinsip-prinsip dasar hak pekerja yang mencakup kebebasan untuk berserikat, hak untuk menyuarakan pendapat secara kolektif, penghapusan kerja paksa, pelarangan mempekerjakan anak di bawah umur, serta penghapusan diskriminasi pemberian kesempatan keja. Lampiran 1 1
Indeks biaya perekrutan dan pemutusan hubungan kerja di bandingkan negara-negara tetangga yaitu 61 untuk tingkat kesulitan merekrut, 40 untuk kekakuan waktu kerja, 70 untuk kesulitan melakukan pemutusan hubungan kerja, 57 untuk kekakuan tenaga kerja dan membutuhkan biaya setara 157 hari upah kerja. Sementara itu di tingkat kesulitan merekrut dan kekakuan waktu kerja 0, kesulitan melakukan pemutusan hubungan kerja 10, dan kekakuan ketenagakerjaan 3, serta membutuhkan biaya pesangon rata-rata 74 hari kerja. Ini menempatkan biaya memberhentikan di termahal di Asia setelah dan memiliki kekakuan tenaga kerja tertinggi di Asia seperti terlihat pada grafik berikut. BIAYA MEMBERHENTIKAN TENAGA KERJA 0 50 100 150 200 Hari Kerja INDEKS KEKAKUAN TENAGA KERJA 0 10 20 30 40 50 60 PENGURUSAN SERTIFIKAT KEPEMILIKAN PROPERTI (TANAH DAN BANGUNAN). Mudah dan murahnya biaya pengurusan sertifikat kepemilikan properti mencerminkan rendahnya biaya untuk melindungi hak milik. Rumit, lama, dan mahalnya proses pengurusan sertifikat mengakibatkan disinsentif untuk melakukan registrasi. Ini berpotensi menimbulkan konflik saling klaim. Waktu yang diperlukan untuk mengurus sertifikat di rata-rata 33 hari lebih cepat dari yaitu 143 hari, tapi lebih lama dibandingkan yang hanya memakan waktu 2 hari. Namun, biaya pengurusan di mencapai 11 persen harga tanah; tergolong mahal dibandingkan negara-negara tetangga (2,2 6,3 persen). Ini menempatkan biaya pengurusan sertifikat kepemilikan di termahal di Asia setelah dan RRC. Lampiran 1 2
BIAYA PENGURUSAN PROPERTI 0 5 10 15 20 25 30 35 % Harga Properti WAKTU PENGURUSAN PROPERTI 0 20 40 60 80 100 120 140 160 Hari AKSES TERHADAP KREDIT LEMBAGA KEUANGAN. Kemudahan mendapat akses ke lembaga keuangan berupa ketentuan mengenai kolateral serta perlindungan hukum kepada kreditor dan debitor. Untuk melindungi kepentingan kreditor, debitor diminta memberikan aset sebagai jaminan. Namun debitor potensial khususnya industri kecil dan menegah dan rumah tangga sulit mendapatkan akses karena tidak memiliki kolateral. Tiap negara memiliki ketentuan mengenai kolateral yang berbeda. Amerika Serikat memperbolehkan pengusaha menjaminkan asetnya baik tangible maupun intangible saat ini maupun masa depan sebagai kolateral. Di RRC dan Brazil, stok barang di gudang (inventory) dapat digunakan sebagai kolateral. Biaya mengajukan kolateral terkait dengan proses registrasi jaminan. Beberapa negara tidak membutuhkan registrasi, beberapa lagi menerapkan biaya murah dan waktu sekitar 2 hari, dan lainnya lagi menetapkan dengan biaya sangat mahal dan membutuhkan waktu lama yaitu 2 bulan. Di beberapa negara, eksekusi penyitaan jaminan harus melalui proses pengadilan yang panjang. Pihak kreditor umumnya menetapkan kolateral yang cukup besar hingga 3 kali lipat pinjaman dan menaikkan suku bunga. Di beberapa negara lainnya sangat mudah. Cukup menggunakan surat perjanjian untuk menyita dan menjual aset. Dalam survai Bank Dunia, akses kepada Lampiran 1 3
lembaga keuangan di tidak sebaik dan ; namun lebih baik dari. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERJANJIAN/KONTRAK. Di beberapa negara termasuk, penyelesaian persoalan utang-piutang melalui peradilan sangat mahal dan berbelit. Menurut Bank Dunia (2004), untuk mendapatkan klaim atas piutang di dibutuhkan biaya lebih besar dari piutangnya. Perusahaan lebih senang menggunakan jasa debt collector. Dibutuhkan 34 prosedur dan waktu rata-rata 570 hari dengan biaya 127 persen dari piutangnya apabila menyelesaikan perkara utang-piutang melalui peradilan di. Penyelesaian perkara melalui peradilan di memakan waktu terlama di Asia setelah,,, dan dan biaya termahal di Asia seperti terlihat pada grafik berikut. WAKTU MENYELESAIKAN SENGKETA PERADILAN 0 200 400 600 800 Hari BIAYA MENYELESAIKAN SENGKETA PERADILAN 0 20 40 60 80 100 120 140 % Utang Perusahaan PENUTUPAN PERUSAHAAN. Biaya sangat tinggi di peradilan membuat enggan perusahaan untuk menggunakan jalur peradilan dalam menutup perusahaannya. Untuk menutup perusahaan dan mendapatkan status pailit di dibutuhkan waktu sekitar 6 tahun dengan biaya 18 persen dari aset tanah dan bangunan yang dimilikinya serta tingkat pengembalian (recovery rate) hanya 10 sen dari tiap 1 dollar pinjaman. Dengan demikian, waktu penutupan usaha di menjadi terlama di Asia setelah dan dan tingkat pengembalian terkecil setelah,, dan. Lampiran 1 4
WAKTU UNTUK MENUTUP PERUSAHAAN 0 2 4 6 8 10 Tahun BIAYA UNTUK MENUTUP PERUSAHAAN 0 20 40 60 80 % thd Aset Tanah dan Bangunan TINGKAT PENGEMBALIAN 0 20 40 60 80 100 cent thd 1 USD Pinjaman Secara ringkas survai yang dilakukan oleh Bank Dunia ini menunjukkan bahwa iklim investasi di kurang bersaing dibandingkan negara-negara lain, termasuk negara-negara di kawasan Asia, dalam menarik investasi. Lampiran 1 5