Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa. Oleh: Siti Bahiroh

dokumen-dokumen yang mirip
MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

Nama Sekolah : Mata pelajaran : Sosiologi Kelas / semester : X/2 Tahun Ajaran :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan model utama untuk meningkatkan kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI KONSEP KONSEP GEOGRAFI

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PERKULIAHAN 3: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. oleh dirinya yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ada. Oleh karena. dengan tingkat pengetahuan seseorang.

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

Berikut diperlihatkan jenis-jenis pengetahuan yang terangkum dalam aras kemahiran tersebut:

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur.

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dangdeur Kabupaten Subang. Subjek penelitian dalam studi pelaksanan unit

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengokohkan kepribadian (Suyono & Hariyanto, 2011). Menurut Sanjaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN BELAJAR 1. BELAJAR ADALAH SUATU PROSES ADAPTASI ATAU PENYESUAIAN TINGKAH LAKU YANG BERLANGSUNG SECARA PROGRESIF (SKINNER) 2

Effective Teaching. Psikologi Pendidikan, pertemuan ke-8 Semester Genap, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat

T E K N I K B E R T A N Y A

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

Metodologi Penelitian Ilmu Pangan ITP 500; 3(2-3) 20/08/2010 Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

Pedagogik Jurnal Pendidikan, Oktober 2013, Volume 8 Nomor 2, ( )

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja secara umum dan yang sering kali didengar seseorang,

TAXONOMY OF EDUCATIONAL

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

TAKSONOMI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

EMOSI DAN SUASANA HATI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret

Aplikasi Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 pasal 3. (2005:56) tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengarahkan berbagai

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA. Kuliah ke-4: Klasifikasi Kemampuan yang Dinilai

Belajar adalah perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tentang. pengertian belajar itu sendiri sudah banyak dikemukaan oleh para ahli

HUBUNGAN KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi satu sama lain, baik antara mahluk-mahluk itu sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI KOMPONEN PENTING DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 1 MADIUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses utama dalam menghasilkan SDM yang

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebagai objek, sementara guru aktif mendominasi seluruh kegiatan belajar

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Transkripsi:

Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa Oleh: Siti Bahiroh

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) COGNITIVE Knowledge (pengetahuan) Siswa dapat menghafal, menulis dan menerjemahkan surat Al-`Ashr sebagai salah satu materi kedisiplinan 12/16/2016 2

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) COGNITIVE Comprehension (pemahaman) Kemampuan siswa utk memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. Siswa dapat menguraikan makna kedisiplinan yg terkandung dlm Al- `Ashr 12/16/2016 3

COGNITIVE Application (penerapan) Kesanggupan siswa menerapkan prinsip-prinsip dalam situasi yg kongkrit. Siswa dapat menguraikan penerapan konsep kedisiplinan dalam hidup sehari-hari TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) 12/16/2016 4

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) COGNITIVE Analysis Kemampuan siswa memerinci dan menguraikan suatu bahan menjadi bagian-bagian kecil. Siswa dapat menyebutkan wujud nyata kedisiplinan dalam hidup sehari-hari 12/16/2016 5

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) COGNITIVE Synthesis Proses yg memadukan bagianbagian secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola berstruktur. Siswa dapat menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinan 12/16/2016 6

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) COGNITIVE Evaluation Kemampuan siswa membuat pertimbangan terhadap suatu ide sesuai dengan kriteria yg ada. Siswa dapat menimbang-nimbang manfaat disiplin dan menunjukkan madharatnya jika tidak disiplin 12/16/2016 7

AFFECTIVE TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) Receiving and attending Kemauan siswa untuk memperhatikan suatu obyek. Siswa menyadari bahwa disiplin wajib ditegakkan, sifat malas disingkirkan 12/16/2016 8

AFFECTIVE Responding Kemampuan yg dimiliki siswa untuk berpartisipasi aktif dalam fenomena tertentu. Pada diri siswa timbul hasrat mempelajari lebih jauh ajaran Islam tentang kedisiplinan TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) 12/16/2016 9

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) AFFECTIVE Valuing Memberikan penghargaan terhadap suatu obyek sehingga jika obyek itu tdk dikerjakan akan merasa rugi. Tumbuhnya kemauan yg kuat pada siswa untuk berlaku disiplin 12/16/2016 10

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) AFFECTIVE Characterization Seseorang telah mempunyai sistem nilai yg mengontrol tingkah lakunya Siswa memiliki kebulatan sikap menjadikan sifat kedisiplinan menjadi bagian dari dirinya 12/16/2016 11

TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN (BLOOM) Psychomotor Tampak dlm bentuk skill dan kemampuan bertindak seseorang. Merupakan kelanjutan dr hasil belajar cognitive dan affective (kecenderungan utk berperilaku) 12/16/2016 12

BAGAIMANA BISA MENCAPAI TAHAP Characterization Penguatan orientasi aktif di dunia pendidikan Guru memiliki 4 kompetensi: Kepribadian, Profesional, Pedagogis, Sosial Riyadhoh batiniyyah 12/16/2016 13

PROSES MENGAJAR EFEKTIF MENJELASKAN MEMBERI CONTOH SURUH MENCOBA + + MENDENGAR MELIHAT MELAKUKAN

PERIBAHASA I HEAR, AND I FORGET I SEE, AND I REMEMBER I DO, AND I UNDERSTAND

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Tindikan

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Tindikan

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Busana syar i

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Busana syar i

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Jilboob

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Ohh...No!!!

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Ohh...No!!!

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y Model Pembelajaran Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual

A Leading & Enlightening U N I V E R S I T Y FAKTANYA MAYORITAS GURU MENGGUNAKAN MODEL TCL

Teacher-centered approach Kelebihan Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu yang singkat Pengajar sepenuhnya mengendalikan organisasi, bahan ajar, dan irama pembelajaran Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi expert (guru sumber ilmu). Kuliah dapat diberikan kepada sejumlah besar pembelajar Dapat diberlakukan metode assessment yang mudah dan cepat

Kekurangan TCL Pengetahuan dikendalikan sepenuhnya oleh pengajar, tidak ada partisipasi dari pembelajar Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang siswa untuk mengemukakan pendapatnya Tidak menimbulkan suasana yang kondusif untuk critical thinking Mendorong terjadinya pembelajaran secara pasif Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan mandiri

Student-Centered Approach Kelebihan: Mengaktifkan para siswa dalam proses pembelajaran Mendorong para siswa untuk menguasai pengetahuan Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dengan dunia nyata (analitis, sintesis, artikulasi) Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif dan berpikir secara kritis Mengenalkan berbagai macam gaya belajar Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang pembelajar Memberi kesempatan untuk pemberlakuan berbagai macam strategi assessment

Student-Centered Approach Kelemahan Lebih sulit diimplementasikan bagi kelas besar Memerlukan waktu lebih banyak bila dibandingkan cara kuliah Tidak efektif untuk semua jenis kurikula Ada keengganan atau penolakan mahasiswa untuk mencoba cara pembelajaran seperti ini