B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN Menjelaskan realisasi anggaran pada TA 200X dengan menyebutkan jumlah rupiah realisasi dan prosentase dari anggarannya, yang terdiri dari: 1. Pendapatan Negara dan Hibah a. Penerimaan Perpajakan b. Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Negara a. Rupiah Murni b. Pinjaman Luar Negeri c. Hibah B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Pendapatan Negara dan Hibah RpXXX,XX M. B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Menjelaskan jumlah rupiah dan prosentase realisasi dari anggaran Pendapatan Negara dan Hibah TA 200X, beserta grafik komposisi Pendapatan Negara dan Hibah. Contoh Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 200X dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: PNBP Lainnya, 17,818,039,6 15,695.00 Hibah, 429,794,833, 197.00 Grafik: Komposisi Pendapatan Negara dan Hibah TA 200X Penerimaan Perpajakan RpXXX,XX triliun B.2.1.1. Penerimaan Perpajakan Menjelaskan jumlah rupiah dan prosentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Penerimaan Perpajakan TA 200X. Penerimaan perpajakan juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan. Penerimaan Perpajakan ini berasal dari (i) Pajak Dalam Negeri dan (ii) Pajak Perdagangan Internasional.
Penerimaan Pajak Dalam Negeri RpXXX,XX triliun Pajak Perdagangan Internasional RpX,XX triliun B.2.1.1.1. Pajak Dalam Negeri Menjelaskan jumlah rupiah dan prosentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Pajak Dalam Negeri TA 200X. Pajak Dalam Negeri Besarnya realisasi Pajak Dalam Negeri ini juga dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: B.2.1.1.2. Pajak Perdagangan Internasional Menjelaskan jumlah rupiah dan prosentase dari target yang direncanakan dalam DIPA realisasi Pajak Perdagangan Internasional TA 2007. Pajak Perdagangan Internasional juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan. Besarnya realisasi Pajak Perdagangan Internasional dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: PNBP RpXX,XX triliun Penerimaan SDA RpXX,XX triliun B.2.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam DIPA realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 200X. Penerimaan Negara Bukan Pajak juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan PNBP berasal dari (i) Penerimaan Sumber Daya Alam; (ii) Bagian Pemerintah atas Laba BUMN; dan (iii) PNBP Lainnya. B.2.1.2.1. Penerimaan Sumber Daya Alam dalam DIPA realisasi Penerimaan Sumber Daya Alam TA 200X. Penerimaan Sumber Daya Alam juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan Besarnya realisasi Penerimaan SDA dirinci dalam tabel dan grafik seperti contoh di bawah ini:
Gas Alam 20.50% Kehutanan 1.89% Pertambangan Umum 7.97% Perikanan 0.09% Minyak Bumi 69.54% Grafik: Komposisi Penerimaan Sumber Daya Alam TA 200X Bagian Pemerintah atas Laba BUMN RpXX,XX trili PNBP Lainnya RpXX,XX jt Penerimaan Hibah RpXXX,XX jt B.2.1.2.2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN dalam DIPA realisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN TA 200X. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan B.2.1.2.3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya dalam DIPA realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya TA 200X. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan. Realisasni PNBP lainnya dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: B.2.1.3. Penerimaan Hibah dalam DIPA realisasi Penerimaan Hibah TA 2007. Penerimaan Hibah Jelaskan juga penerimaan hibah yang belum terdapat di dalam DIPA TA 2007, baik untuk hibah yang berupa uang maupun berupa barang. Rinciian realisasi pendapatan hibah dapat dilihat pada lampiran... Negara RpXXX,XX jt B.2.2. Negara dalam DIPA realisasi Negara TA 2007. Negara juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan. terdiri dari (i) Rupiah Murni dan (ii) Pinjaman
Luar Negeri (iii) Hibah. Komposisi alokasi juga dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Pegawai 5.31% Barang 14.18% Modal 27.60% Bantuan Sosial 38.85% Subsidi 14.06% Grafik : Komposisi Alokasi TA 2007 RpXXX,XX M B.2.2.1. dalam DIPA realisasi TA 200X. juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan. Komposisi realisasi Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Pegawai Pemerintah Pusat menurut Jenis Lainlain 35.37% Hibah 0.00% 19.75% Barang 18.40% Subsidi Bantuan Sosial 7.27% 0.00% Pembayaran Bunga Utang M odal 13,71% 7.28% Grafik: Komposisi Pemerintah Pusat menurut Jenis TA 200X Pegawai *) dalam DIPA realisasi Pegawai TA 200X. Pegawai Rincian realisasi Pegawai adalah sebagai berikut: Pegawai Barang*) dalam DIPA realisasi Barang TA 200X. Barang Rincian realisasi Barang adalah sebagai berikut: Barang Modal*) dalam DIPA realisasi Modal TA 200X. Modal juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan menjelaskan terjadinya kenaikan/penurunan. Rincian realisasi Modal adalah sebagai berikut:
*) apabila terdapat realisasi belanja dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan agar dibuat rincian realisasi per kegiatan dan per jenis belanja. Modal Pembayaran Bunga Utang dalam DIPA realisasi Bunga Utang TA 200X. Bunga Utang juga dibandingkan antara TA sekarang dengan TA yang lalu dengan Rincian realisasi Pembayaran Bunga Utang adalah sebagai berikut: Pembayaran Bunga Utang RpXX,XX triliun Subsidi Bantuan Sosial Subsidi dalam DIPA realisasi Subsidi TA 200X. Subsidi Rinciannya adalah sebagai berikut: Bantuan Sosial dalam DIPA realisasi Bantuan Sosial TA 200X. Bantuan Sosial Rincian realisasi Bantuan Sosial adalah sebagai berikut: Lain-lain *) dalam DIPA realisasi Lain-lain TA 200X. Lain-lain Rincian realisasi lain-lain adalah sebagai berikut: Rincian menurut eselon I, menurut Jenis, Fungsi/Subfungsi/Program/Kegiatan dapat dilihat pada lampiran... *) khusus Bagian Anggaran 069 Lain-lain Lain-lain B.3. CATATAN PENTING LAINNYA Laporan Anggaran harus disertai informasi tambahan yang menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan *)
Contoh : Memberikan penjelasan apabila ada pemotongan anggaran belanja perjalanan dinas tidak mengikat sebesar 75%. Mencantumkan dan menjelaskan realisasi pendapatan hibah yang belum dicantumkan dalam DIPA baik berupa uang maupun barang, nomor rekening serta perlakuan terhadap sisa anggaran maupun jasa giro yang menampung dana hibah tersebut. *) agar diungkapkan juga apakah Laporan satuan kerja yang menggunakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum sudah/belum diintegrasikan dengan Laporan keuangan. *) demikian juga agar diungkapkan apakah seluruh satuan kerja perangkat daerah yang memperoleh alokasi dana dekonsentrasi dan/ tugas pembantuan sudah seluruhnya menyampaikan laporan keuangan.