V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Kondisi Umum Danau Singkarak Wilayah Administratif dan Keadaan Geografis

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. PENDAHULUAN. dan 46 jenis diantaranya merupakan ikan endemik (Syandri, 2008). Salah satu

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

PRODUKSI PADI DAN JAGUNG KALIMANTAN BARAT ANGKA SEMENTARA TAHUN 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

S. Andy Cahyono dan Purwanto

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

BAB I PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Indeks Gonad Somatik Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) Yang Masuk Ke Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

BAB I PENDAHULUAN. Namun, secara umum tanaman cabai disebut sebagai pepper atau chili.

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi yang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

PENDAHULUAN Latar Belakang

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

PRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

A. Realisasi Keuangan

PRODUKSI PADI DAN JAGUNG ANGKA TETAP TAHUN 2015

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Nainggolan K. (2005), pertanian merupakan salah satu sektor

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. alamiah yang membatasi dan batas administratif yang mencakup daerah tersebut

Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

41 V. GAMBARAN UMUM 5.1 Kondisi Umum Danau Singkarak Wilayah 5.1.1 Administratif dan Keadaan Geografis Danau Singkarak merupakan danau vulkanis yang secara administratif terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Solok tepatnya di Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Junjung Sirih serta di Kabupaten Tanah Datar tepatnya di Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Batipuh Selatan. Sebelumnya Danau Singkarak terletak di Kecamatan Batipuh, namun pada tahun 2003 terjadi pemecahan kecamatan menjadi dua bagian yaitu Kecamatan Batipuh Selatan dan Kecamatan Batipuh Atas sehingga Danau Singkarak menjadi wilayah pemerintahan Kecamatan Batipuh Selatan. Menurut BPS Kabupaten Solok (2009), luas danau yang merupakan bagian dari pemerintahan Kabupaten Solok adalah 6.250 Ha (3,47% dari luas Kabupaten Solok) dan berada seluas 6.420 Ha di Kabupaten Tanah Datar (4,81% dari luas Kabupaten Tanah Datar). Danau Singkarak terbentuk dari bekas letusan gunung berapi yang terjadi pada masa Kwarter dengan ditemukannya jenis-jenis batuan beku vulkanis dan instrusi hampir di seluruh daerah di sekitar danau. Danau Singkarak terletak pada 100 0 28 28 BT - 100 0 36 08 BT dan 0 0 32 01 LS - 0 0 42 03 LS. Luas permukaan danau sekitar 11.200 Ha dengan kedalaman maksimum 271,5 m dan kedalaman rata-rata 178,677 m, panjang maksimum 20,808 km, lebar maksimum 7,175 km, luas daerah aliran 1.076 km 2 dan terletak pada ketinggin 369 m dpl. Curah hujan yang masuk ke danau berkisar antara 82-252 mm/bulan (Syandri, 2008). Sumber air Danau Singkarak dari sebelah utara berasal dari Sungai Sumpur, sebelah barat berasal dari Sungai Paninggahan, dan sebelah selatan berasal dari Sungai Sumani. Sungai yang mengalirkan air danau keluar secara alami satu-

42 satunya adalah Sungai Ombilin. Hulu sungai terletak di Jorong Ombilin yang bermuara ke pantai timur (Provinsi Riau) melalui Sungai Indragiri. Danau ini memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini ditinjau dari segi ekologi, hidrologi, serta fungsi ekonomi. Namun beberapa tahun ini muka air Danau Singkarak mengalami penurunan yang disebabkan oleh penggundulan di daerah catchment area serta terjadinya penurunan elevasi (tinggi muka) air danau akibat beroperasinya PLTA Singkarak. Menurut Syandri (2008), setelah beroperasinya PLTA Singkarak sejak Januari 1998 hingga Desember 2001 tinggi muka air berfluktuasi antara 360,2 363,0 m dpl (rataan 361,9 m dpl). Purnomo et al. (2006), menyatakan bahwa data realisasi pengaturan tinggi muka air setiap tahunnya mengalami penurunan dengan laju penurunan muka air dari tahun 1998-2001 adalah sekitar 0,25 0,42 m/bulan. 5.1.2 Demografi Berdasarkan data statistik hasil sensus tahun 2008 total penduduk di sekitar Danau Singkarak adalah 95.129 jiwa, dimana sebanyak 47.839 jiwa berada di wilayah administratif Kabupaten Tanah Datar dan 47.290 jiwa berada di wilayah administratif Kabupaten Solok. Jumlah ini meningkat 3,37% dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2007 yaitu 92.032 jiwa. Secara keseluruhan diketahui bahwa jumlah penduduk di sekitar Danau Singkarak dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin laki-laki. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Danau Singkarak dapat dilihat pada Tabel 3.

43 Tabel 3. Jumlah Penduduk Danau Singkarak Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Tanah Datar Kecamatan Batipuh Selatan Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Total (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) 2004 5.221 46,36 6.041 53,64 11.262 2005 5.238 46,44 6.048 53,63 11.278 2006 5.388 46,23 6.268 53,77 11.656 2007 5.320 48,25 5.706 51,75 11.026 2008 5.679 47,34 6.316 52,66 11.995 2009 5.377 46,23 6.255 53,77 11.632 Kecamatan Rambatan Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Total (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) 2004 16.237 47,65 17.838 52,35 34.075 2005 16.196 47,68 17.772 52,32 33.968 2006 16.246 47,62 17.872 52,38 34.118 2007 15.983 47,40 17.733 52,60 33.716 2008 16.818 46,92 18.408 51,36 35.844 2009 16.260 47,68 17.842 52,32 34.102 Kabupaten Solok Kecamatan X Koto Singkarak Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Total (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) 2004 15.302 48,00 16.574 52,00 31.876 2005 15.749 48,00 17.061 52,00 32.810 2006 16.134 48,56 17.092 51,44 33.226 2007 16.330 48,56 17.300 51,44 33.630 2008 18.278 47,11 20.517 52,89 38.795 2009 18.319 47,63 20.146 52,37 38.465 Kecamatan Junjung Sirih Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Total (Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) 2004 6.154 47,68 6.752 52,32 12.906 2005 6.397 48,00 6.930 52,00 13.326 2006 6.548 48,52 6.947 51,48 13.495 2007 6.628 48,52 7.032 51,48 13.660 2008 8.969 49,02 9.326 50,98 18.295 2009 8.698 49,22 8.972 50,78 17.670 Sumber: BPS (Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok), 2011 Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Danau Singkarak mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009. Penurunan jumlah

44 penduduk ini disebabkan oleh faktor emigrasi yang tinggi karena meningkatnya jumlah penduduk yang merantau karena dorongan ekonomi. Mayoritas penduduk di sekitar Danau Singkarak bekerja di sektor pertanian namun sekitar 4% penduduk bekerja di sektor perikanan. Perkembangan jumlah penduduk yang bekerja di sektor perikanan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Nelayan di Danau Singkarak Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Solok (Jiwa) (Jiwa) Total Batipuh Sub X Koto Junjung Sub (Jiwa) Rambatan Selatan Total Singkarak Sirih Total 2004 1.251 572 1.823 776 699 1.475 3.298 2005 982 474 1.456 776 699 1.475 2.931 2006 1.094 386 1.480 770 702 1.472 2.952 2007 1.050 515 1.565 1.250 1.085 2.335 3.900 2008 948 496 1.444 1.247 1.087 2.334 3.778 2009 948 591 1.539 1.389 1.203 2.592 4.131 Sumber: BPS (Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok), 2010 Berdasarkan Tabel 4 di atas secara umum dapat dilihat bahwa jumlah nelayan di sekitar Danau Singkarak terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kenaikan jumlah nelayan tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 938 jiwa. Hal ini disebabkan karena semakin sulitnya mencari lapangan pekerjaan sehingga masyarakat memilih profesi menjadi nelayan. 5.2 Potensi Sumberdaya Ikan Bilih di Danau Singkarak Danau Singkarak memiliki kekhasan ekosistem danau sehingga memiliki potensi berbagai jenis ikan untuk dapat hidup dan berkembang biak. Ikan Bilih merupakan salah satu spesies dengan kepadatan tinggi yang hidup di perairan Danau Singkarak. Menurut Purnomo (2008), hasil tangkapan ikan Bilih adalah yang terbesar yaitu mencapai 73,8% dari seluruh hasil tangkapan di Danau

45 Singkarak. Jenis ikan yang hidup di perairan Danau Singkarak disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Jenis Ikan yang Hidup di Danau Singkarak No Jenis Nama Nama Kepadatan Indonesia Lokal Relatif 1 Mystacoleucus padangensis Bako Bilih +++ 2 Cyclocheilichthys de Zwani Turiq Turiak ++ 3 Osteochilus brachmoides Nilem Asang +++ 4 Osteochilus vittatos Nilem Lelan + 5 Hampala mocrolepidota Barau Sasau + 6 Tor tambroides Tor Gariang + 7 Puntius schwanefeldi Kapiek Kapiek + 8 Puntius belinka Belingkah Balinka ++ 9 Macrones planiceps Baung Bauang + 10 Clarias batrachus Kalang Kalang + 11 Tetradon mappa Buntal Jabuih + 12 Osphronemus gurami la Gurami Kalai + 13 Anabas testudenues Betok Puyu + 14 Trichogaster trichopterus Sepat Sapek + 15 Mastacembelus unicolor Tilan Tilan + 16 Chana striatus Gabus Jumpo ++ 17 Chana pleurothalmus Gabus Kiuang ++ 18 Tilapia mussambica Mujair Mujaie ++ 19 (-) Rinuk Rinuak +++ Sumber: Syandri, 2008 Keterangan: +++ Tinggi ++ Sedang + Rendah (-) Tidak ada data Menurut hasil penelitian bioekologi Syandri (2001), ikan Bilih berkembang sampai dewasa pada perairan danau dan memijah setiap harinya mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dengan cara beruaya ke sungai-sungai yang bermuara ke Danau Singkarak. Tempat pemijahan ikan Bilih adalah kondisi perairan berarus, berkerikil, dan kerakal serta dangkal dengan kedalaman perairan 20-30 cm (Syandri, 1998). Menurut Azhar (1993), ikan Bilih jantan pertama kali matang gonad pada kelas panjang 53,00 mm 57,00 mm. Sedangkan pada ikan Bilih betina, matang

46 gonad pertama kali dicapai pada ukuran panjang 62,00 mm 67,00 mm sampai kelas panjang 80,00 mm 85,00 mm. Ikan Bilih memiliki peranan penting bagi masyarakat karena memberikan sumbangan besar sebagai mata pencaharian dan pembangunan perekonomian kedua kabupaten tersebut, sehingga pelestariannya merupakan tugas penting dari segala pihak. 5.3 Potensi Pertanian 5.3.1 Potensi Pertanian di Kabupaten Solok Sektor pertanian merupakan penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Solok yaitu sebesar 4,4% dari total PDRB. Kabupaten Solok merupakan sentra produksi padi di Sumatera Barat. Produksinya merupakan produksi kedua terbesar setelah Kabupaten Agam yaitu mencapai 12% - 13% dari total produksi padi di Sumatera Barat. Pemanfaatan lahan untuk sawah di Kabupaten Solok adalah 4,7% yang merupakan areal sawah terbesar di Sumatera Barat (BPS Kabupaten Solok, 2006). Hasil produksi tanaman pangan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Solok Produksi Uraian 2007 2008 2009 Padi Luas panen (000 Ha) 53,79 53,11 55,05 Produksi (000 ton) 275,69 247,73 259,90 Jagung Luas panen (Ha) 521,00 781,00 487,00 Produksi (ton) 2.554,00 4.898,00 3.105,00 Kedelai Luas panen (Ha) 47,00 108,00 71,00 Produksi (ton) 72,40 136,00 104,00 Kacang Luas panen (Ha) 145,00 168,00 151,00 Tanah Produksi (ton) 309,50 236,00 210,00 Kacang Luas Panen (Ha) 48,00 61,00 45,00 Hijau Produksi (ton) 59,60 67,00 48,00 Ubi Kayu Luas panen (Ha) 339,00 337,00 341,00 Produksi (ton) 13,68 33,00 5,20 Ubi Jalar Luas panen (Ha) 801,00 845,00 836,00 Produksi (ton) 31,74 13,60 20,90 Sumber: BPS Kabupaten Solok, 2009

47 Pada Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 terjadi penurunan produksi sebesar 10% yang diakibatkan oleh penurunan luasan areal panen, namun pada tahun 2009 kembali mengalami peningkatan produksi sebesar 4,9% yaitu mencapai 259,90 ton dengan luas panen 55,05 Ha karena luas areal pertanian kembali mengalami peningkatan. Secara umum padi merupakan komoditas dengan luas panen terbesar dan produksi tertinggi dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Namun produktivitas padi masih tergolong rendah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi pertanian dan pengolahan terhadap hasil pertanian tersebut. 5.3.2 Potensi Pertanian di Kabupaten Tanah Datar Sub sektor tanaman pangan dan hortikultura merupakan salah satu sub sektor unggulan Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar 2008 terlihat bahwa kontribusi subsektor tanaman pangan dan hortikultura cukup besar yaitu 30,52%. Jenis komoditi unggulan tanaman pangan di Kabupaten Tanah Datar adalah padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, kedele serta kacang tanah. Sedangkan komoditi hortikultura unggulan adalah cabe, bawang daun, tomat, wortel, terung, bawang merah, kubis, buncis, sawi, dan kentang. Produksi komoditi padi dn palawija ni dapat dilihat pada Tabel 7.

48 Tabel 7. Produksi Komoditi Padi dan Palawija di Kabupaten Tanah Datar No Komoditi Produksi Pertumbuhan 2008* (ton) 2009 ** (ton) (%) 1 Padi 228.382,12 232.607,99 1,85 2 Jagung 15.646,00 17.04,60 13,15 3 Ubi Kayu 12.249,41 10.044,46 18,00 4 Ubi Jalar 12.149,00 19.220,70 58,20 5 Kedelai 38,10 46,65 22,40 6 Kacang Tanah 1.769,45 1.798,70 1,65 Sumber: BPS Kabupaten Tanah Datar, 2010 Keterangan: * Angka setelah revisi ** Angka Sementara Dari Tabel 7 tersebut dapat dilihat bahwa pada umumnya produksi untuk komoditas padi dan palawija mengalami peningkatan setiap tahunnya. Padi merupakan komoditas dengan produksi paling tinggi yaitu mencapai 232.607,99 ton pada tahun 2009 namun memiliki pertumbuhan paling rendah yaitu 1,85%. Hal ini berarti bahwa produktivitas padi masih jauh di bawah produktivitas ubi jalar yaitu 58,20% yang merupakan produktivitas paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh teknik pengelolaan padi yang masih sederhana dan masih dilakukan secara tradisional. 5.4 Potensi Pariwisata Danau Singkarak Danau Singkarak merupakan obyek wisata yang sangat potensial dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain keindahan alam dan kesegaran udaranya di Danau Singkarak diadakan atraksi wisata Tour De Singkarak setiap tahunnya. Kegiatan ini merupakan perlombaan sepeda yang diikuti oleh peserta dari berbagai dunia sebagai salah satu bentuk promosi wisata yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menarik pengunjung. Namun kurangnya prasarana dan sarana menyebabkan pariwisata menjadi sektor yang kurang berkembang.