Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)

BAB II TEORI PENUNJANG

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

SAMPLING DAN KUANTISASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deteksi Warna. Resty Wulanningrum,S.Kom Universitas Nusantara PGRI Kediri

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

Pengolahan citra. Materi 3

Pengolahan Citra Warna 1 Semester Genap 2010/2011. Dr. Fitri Arnia Multimedia Signal Processing Research Group (MuSig) Jurusan Teknik Elektro-UNSYIAH

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SKETSA OTOMATIS CITRA WAJAH MANUSIA

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

FERY ANDRIYANTO

IDENTIFIKASI PADA SERAGAM PERSONEL MILITER MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING IDENTIFICATION ON MILITARY PERSONNEL UNIFORM USING IMAGE PROCESSING

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

ANALISA ALGORITMA PENGHITUNG KENDARAAN RODA EMPAT DALAM KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN METODE FRAME INTERSECTION

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telur Ayam Konsumsi

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI ALGORITMA CONNECTED-LABELLING UNTUK MENDETEKSI OBJEK BINTANG PADA CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM DETEKSI PANEN PADI BERDASAR WARNA DAUN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS CLUSTERING

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Grafika Komputer Pertemuan Ke-14. Pada materi ini akan dibahas tentang pencahayaan By: I Gusti Ngurah Suryantara, S.Kom., M.Kom

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

Bekerja dengan Warna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN. Pendahuluan

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

IDENTIFIKASI OBYEK PISAU PADA CITRA X-RAY DI BANDARA

Selama ini dalam pemanenan dan penjualan hasil panen, petani jeruk nipis masih belum melakukan pemilahan mutu yang baik sehingga harga jual sangat

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER HURUF HIJAIYAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB II LANDASAN TEORI

PENDUGAAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN PENGOLAHAN CITRA YANG DIAMBIL DARI PESAWAT TERBANG MINI

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMILIHAN BUAH TOMAT UNTUK BIBIT UNGGUL BERDASARKAN WARNA DAN UKURAN MENGGUNAKAN HSV DAN THRESHOLDING

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEGMENTASI WARNA PADA BATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN HSV DENGAN TEKNIK LINKAGE

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Drawing, Viewport, dan Transformasi. Pertemuan - 02

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

By: Ahmad SYAUQI Ahsan

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

Aplikasi Pengolahan Citra DETEKSI WARNA. Achmad Basuki PENS-ITS, 26 Des 2006

Transkripsi:

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) ISSN : 1693 1173 Abstrak Pengenalan obyek pada citra merupakan penelitian yang banyak dikembangkan. Salah satunya pengenalan berdasarkan warna obyek. Penelitian ini mengambil telur sebagai obyeknya. Sebelum ekstraksi ciri, dilakukan preprocessing terhadap citra telur yakni dengan mengubah citra RGB ke HSV. Ciri citra diambil berdasarkan karakteristik warna obyek pada citra HSV. Ciri citra yang diperoleh diklasifikasikan menggunakan minimum distance classifier. Kata Kunci: citra RGB, citra HSV, ekstraksi ciri, klasifikasi, warna I. PENDAHULUAN Penelitian terhadap pengenalan obyek pada citra telah banyak dilakukan. Obyek dapat dikenali berdasarkan warna, tekstur, dan bentuknya. Warna dapat digunakan untuk membedakan suatu obyek dengan obyek lain. Tekstur suatu obyek tentunya akan berbeda dengan obyek lain, misalnya karikil dan pasir. Demikian pula bentuk dapat digunakan sebagai pembeda antar obyek, misalnya bentuk huruf a akan berbeda dengan huruf b. Dalam penelitian ini, obyek yang akan digunakan sebagai sampel adalah obyek telur, dimana obyek ini akan dibedakan berdasarkan warnanya. Telur yang akan digunakan sebagai sampel adalah telur ayam negeri, ayam kampung dan bebek. Pada akuisisi citra, citra yang dihasilkan berupa citra berwarna 24 bit. Citra berwarna ini memiliki komponen red, green dan blue (RGB). Citra RGB ditransformasikan ke model warna HSV (Hue Saturation Value), dimana pada citra HSV ini akan dilakukan ekstraksi ciri. Ciri citra yang diperoleh dari proses ekstraksi ciri digunakan untuk mengklasifikasikan citra ke dalam jenis telur tertentu. Metode klasifikasi yang digunakan adalah minimum distance classifier. 2) Staf Pengajar STMIK Sinar Nusantara Surakarta Jurnal Ilmiah SINUS.7

II. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah: 1. Metode Pengamatan Dengan cara mengamati citra berwarna 24 bit dengan obyek telur, baik pada model RGB maupun HSV 2. Metode Percobaan Citra dipotong kemudian ditransformasikan ke model warna HSV. Kemudian dilakukan threshold pada citra Hue. Ciri diekstrak kemudian disimpan dalam database. 3. Literatur Untuk memperkaya wawasan dan bahan kajian dalam menyimpulkan bahan kajian, diperlukan literatur dari perpustakaan ataupun internet. III. DASAR TEORI A. Model Warna RGB Model warna RGB dipakai untuk menampilkan warna pada monitor. Model ini berdasar pada tri-stimulus vision theory yang mengatakan bahwa manusia melihat warna dengan cara membandingkan cahaya yang datang dengan sensor-sensor peka cahaya pada retina (yang berbentuk kerucut). Sensor-sensor tersebut paling peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 630 nm (merah), 530 nm (hijau) dan 450 nm (biru). Model ini dapat digambarkan dengan kubus dengan sumbusumbu R, G dan B, yang mana warna sudut kubus pada sumbu utama menyatakan warna primer. Sedangkan warna sudut kubus diluar sumbu utama menyatakan warna komplementer. Warna gray dinyatakan sepanjang diagonal hitam-putih. Gambar 1. Model Warna RGB 8.Jurnal Ilmiah SINUS

B. Model Warna HSV Model HSV diturunkan dari model warna RGB (dengan cara melihat sepanjang diagonal hitam putih. Hue: sudut putar seputar sumbu tegak dimana warna merah pada 0 o dan yellow pada 60 o dst Saturation: bernilai antara 0 dan 1. Dinyatakan sebagai ratio antara kemurnian warna terpilih dengan kemurnian warna maksimumnya (S = 1). S = 0 berarti gray, S = 1 berarti murni. Value bernilai antara 0 (hitam) dan 1 ( putih) Gambar 2. Model Warna HSV C. Minimum Distance Classifier Salah satu metode klasisfikasi obyek adalah Minimum Distance Classifier/Centroid Classifier. Metode ini mencari rata-rata ciri setiap kelas. Ciri citra uji diklasifikasikan dengan menghitung jarak terhadap setiap rata-rata kelas, dan memasukkan citra uji tersebut ke dalam kelas yang memiliki jarak terdekat. Untuk mencari rata-rata suatu ciri pada suatu kelas digunakan rumus: 1 m j x dimana j = 1,2,3...M N x m j Bila terdapat suatu obyek baru dengan ciri x, penghitungan jarak terdekat dengan jarak Eucledian adalah sebagai berikut: D x) x m dimana j = 1,2,3,..M j ( j Jurnal Ilmiah SINUS.9

IV. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah-Langkah yang dilakukan dalam penelitian seperti gambar berikut: Akuisisi Citra Preprocessing Segmentasi Citra Klasifikasi Ekstraksi Ciri Gambar 3. Langkah Penelitian a) Akuisisi Citra Citra yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan kamera digital. Citra yang dihasilkan berupa citra berwarna dengan resolusi 1728x2304 piksel. Obyek diamati dengan jarak pengamatan (80 cm) dan zoom tetap. Untuk keperluan pengolahan, dipilih region of interest (ROI) dengan memotong citra sehingga citra memiliki ukuran 200 x 200 piksel. b) Preprocessing Dari model warna RGB dan HSV, dapat dipelajari bahwa citra RGB dapat diturunkan ke model HSV. Ciri yang akan dipakai adalah rata-rata Hue dan Saturasi. Alasan pemilihan ciri ini adalah: - pada model RGB, harus memperhatikan seluruh komponen warna yakni R, G, dan B - pada model HSV, hanya memperhatikan komponen warna hue dan saturasi saja dimana hue menunjukkan warna obyek sedangkan saturasi menunjukkan kemurnian warna obyek. c) Segmentasi Citra Tujuan dari proses ini untuk memisahkan obyek dengan latar belakang obyek. Citra Hue, hasil transformasi RGB kehsv, di-threshold untuk membedakan obyek telur dengan latar belakang (background). d) Ekstraksi Ciri Setelah dilakukan segmentasi, kemudian dihitung rata-rata nilai hue dan saturasi dari obyek. Ciri citra jenis telur bebek, ayam negeri dan ayam kampung adalah sebagai berikut: 10.Jurnal Ilmiah SINUS

Saturasi Tabel 1. Ciri citra Citra Rata2 Hue Rata2 Saturasi B2n 0,0933147 0,127712 B3n 0,0899521 0,131455 B4n 0,092173 0,127814 K4n 0,0665333 0,245886 K2n 0,0679863 0,219592 K3n 0,0618692 0,238215 K4n 0,0665333 0,245886 N1n 0,048644 0,522092 N2n 0,0529862 0,558722 N3n 0,035463 0,604059 N4n 0,0330494 0,622606 Keterangan: Nama citra dengan huruf depan: - B : Telur Bebek - K : Telur Ayam Kampung - N : Telur Ayam Negeri Dari tabel diatas dapat dibuat scatter diagram berikut: Scatter Diagram 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 B2n B3n B4n K1n K2n K3n N1n N2n N3n N4n 0 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 Hue Gambar 4. Scatter diagram klasifikasi telur Dari diagram diatas diperoleh bahwa: - telur bebek memiliki ciri o rata-rata hue : 0.089 0.094 o rata-rata saturasi : 0.12 0.32 - telur ayam negeri memiliki ciri o rata-rata hue : 0.033 0.053 o rata-rata saturasi : 0.52 0.62 - telur ayam kampung memiliki ciri o rata-rata hue : 0.061 0.068 o rata-rata saturasi : 0.21 0.25 Jurnal Ilmiah SINUS.11

e) Klasifikasi Metode yang digunakan untuk klasifikasi obyek adalah minimum distance classifier. Perhitungan jarak menggunakan jarak Euclidean. Dalam penelitian ini terdapat 3 kelas obyek yakni: Kelas A : Telur Bebek Kelas B : Telur Ayam Negeri Kelas C : Telur Ayam Kampung V. IMPLEMENTASI Aplikasi pengenalan telur yang dibuat menggunakan MATLAB 6.5, meliputi proses : - konversi ke model warna HSV - segmentasi dengan thresholding - ekstraksi ciri - klasifikasi - menyimpan ciri dalam database (berupa file berformat dat) Antarmuka aplikasi untuk pengenalan telur ini seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 5. Antarmuka Pemakai Citra dalam aplikasi diatas ditranformasikan ke model HSV, kemudian di-threshold. Dari hasil threshold pada citra hue, ciri rata-rata hue dan saturasi diperoleh kemudian dibandingkan dengan ciri yang tersimpan dalam database. Citra akan diklasifikasikan berdasarkan jarak terdekat dengan ciri citra acuan dalam basis data. Bila diinginkan ciri citra uji dapat pula disimpan. 12.Jurnal Ilmiah SINUS

Gambar 6. Klasifikasi Telur VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Karakteristik warna hue dan saturasi dapat digunakan untuk membedakan beberapa jenis telur. 2. Berdasarkan ciri rata-rata hue dan saturasi, diperoleh bahwa telur bebek memiliki ciri rata-rata hue 0.089 0.094 dan saturasi 0.12 0.32. Telur ayam negeri memiliki ciri rata-rata hue 0.033 0.053 dan rata-rata saturasi 0.52 0.62. Sedangkan telur ayam kampung memiliki ciri rata-rata hue 0.061 0.068 dan rata-rata saturasi 0.21 0.25. 3. Minimum distance classifier dapat digunakan untuk membedakan jenis telur berdasarkan karakteristik warna citra Saran untuk pengembangan penelitian: 1. Karena sampel citra masih terlalu sedikit, perlu untuk mencoba dengan sampel lebih banyak 2. Ciri yang diambil berupa karakteristik warna citra. Perlu dikembangkan pengenalan berdasarkan tekstur atau bentuk dan ukuran obyek. 3. Ekstraksi ciri dilakukan dalam domain spasial. Perlu dikembangkan penelitian ekstraksi ciri dalam domain frekuensi. Jurnal Ilmiah SINUS.13

VII. DAFTAR PUSTAKA Rafael C. Gonzalez, Digital Image Processing, Second Ed., Pearson Education, 2004. Robert Schalkoff, Pattern Recognition, John Wiley & Sons, 2006 Marvin Ch. Wijaya & Agus Projono, Pengolahan Citra Digital Menggunakan MatLAB, Informatika, 2007 14.Jurnal Ilmiah SINUS