BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berbagai jasa keuangan yang diselenggarakan oleh lembaga

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM SLAM TERHADAP TRANSAKSI SHARE SWAP DAN AKIBAT HUKUMNYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN DALAM SISTEM NGGADO DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Selain bermasyarakat, sebagai manusia khususnya sebagai umat muslim,

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI BUY ON RUMORS SELL ON NEWS DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BEI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

maka dalam bab ini penulis akan menganalisis praktek denda pada pembiayaan

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB II LANDASAN TEORI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA ( PERSERO) KANTOR POS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS SADD AZ -Z ARI< AH TERHADAP PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA A. Analisis Prosedur Pengajuan Pembiayaan Mura>bah}ah Bi Al-Waka>lah Pada UJKS Al Hambra Ketintang Surabaya Sebelum mengajukan pembiayaan pada Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS maka nasabah harus mengetahui prosedur pengajuan pembiayaan, yang mana prosedur pengajuan pembiayaan adalah langkah awal untuk melakukan suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah. Berdasarkan penelitian penulis persyaratan dalam pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah sudah sesuai dengan teori hukum Islam. bab sebelumnya sudah dipaparkan mengenai persyaratan mura>bah}ah dan waka>lah. Persyaratan pada pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah dapat dilakukan apabila pembiayaan tersebut dilakukan dengan akad waka>lah terlebih dahulu, karena barang yang akan dijadikan objek pada pembiayaan mura>bah}ah harus ada yang memilikinya. Dengan demikian, ketika barang yang dijadikan objek pembiayaan itu sudah ada yang memiliki maka akad mura>bah}ah itu sudah bisa dijalankan. Dan pembiayaan tersebut menjadi sah. 64

65 Mengenai persyaratan pada pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah terlebih utama adalah terpenuhinya terhadap syarat-syarat orang yang melakukan transaksi. Mengenai pihak yang yang bertransaksi itu terdiri dari nasabah dan pihak UJKS atau Unit Jasa Keuangan Syariah Al Hambra, oleh karena itu persyaratan dalam pembiayaan mura>bah}ah harus ada penetapan pihak yang bertransaksi. Dengan demikian, nasabah ditetapkan sebagai pembeli dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai penjual. Sesuai dengan data penelitian bahwa kedua belah pihak yang melakukan transaksi dalam pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah pada dasarnya sudah sesuai dan memenuhi persyaratan dalam hukum Islam, diantaranya yaitu kedua belah pihak yang melakukan transaksi telah baligh dan berakal. Begitu juga mengenai persyaratan waka>lah nya juga sudah sesuai dengan hukum Islam, yang mana nasabah juga sebagai waki>l dari Unit Jasa Keuangan Syariah dalam membelikan barang. UJKS Al Hambra sebagai muwakkil. B. Analisis Terhadap Aplikasi Pembiayaan Mura>bah}ah Bi Al-Waka>lah Tanpa Penyerahan Kwitansi Pada UJKS Al Hambra Ketintang Surabaya Pembiayaan mura>bah}ah termasuk pembiayaan yang mudah baik dari segi persyaratan atau segi pencairan, sehingga pembiayaan mura>bah}ah merupakan produk yang diminati oleh nasabah. Pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah termasuk pembiayaan yang multi akad, Yang terdiri dari mura>bah}ah dan waka>lah. Istilah dari multi akad disebut

66 dengan hybrid contract yaitu kesepakatan yang dilakukan oleh kedua pihak untuk melaksanakan suatu akad dengan menggunakan dua akad atau lebih. Mengenai multi akad ada beberapa yang membolehkan dan ada pula yang tidak membolehkan. Penulis mengatakan bahwa multi akad atau hybrid contract itu diperbolehkan selama pembiayaan tersebut tidak bercampur dengan akad qard, di mana akad qard merupakan suatu akad yang melahirkan laba ribawi yang di jalankan secara syar i dengan benar. Mura>bah}ah merupakan suatu transaksi yang diperbolehkan dalam Islam. Dasar mengenai diperbolehkannya jual beli atau mura>bah{ah di jelaskan dalam firman Allah yang terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 275 :... و ا ح ل الل ه ال ب ي ع و ح ر م الر ب ا... Artinya :... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.... Ayat di atas menghendaki bahwa jual beli yang di aplikasikan oleh Unit Jasa Keuangan syariah atau UJKS Al Hambra merupakan jual beli yang tidak mengandung riba. Karena jual beli yang mengandung riba termasuk kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam Islam sesama makhluk Allah tidak boleh saling merugikan atau membahayakan. Karena dapat mengakibatkan pada dirinya sendiri atau orang lain.

67 Begitu juga mengenai permasalahan waka>lah terdapat pula dalam firman Allah yang tertera pada surat Al-Kahfi ayat 19 : Artinya : Dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. Ayat di atas menjelaskan mengenai diperbolehkannya waka>lah. Dan ayat ini menggambarkan tentang perginya salah satu dari as}-h}abul kahfi yang bertindak dirinya dan atas nama dari rekan-rekannya yang dijadikan sebagai wakil mereka dalam memilih dan membeli makanan. Dengan demikian, jual beli pun juga diperbolehkan untuk diwakili selama si wakil tersebut juga mematuhi terhadap syarat dan rukun waka>lah. Sesuai dengan penelitian penulis, aplikasi pembiayaan mura>bah}ah bi alwakalah yang diimplementasikan oleh Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al

68 Hambra itu sesuai dengan hukum Islam. Tetapi kontrak pada akad waka>lah dalam pembiayaan mura>bah}ah itu dilakukan secara bersamaan. Seharusnya kontrak akad waka>lah dilakukan setelah barang atau asset dibelikan. jika aplikasi pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah diskemakan, sebagai berikut: Gambar 2 1. Negosiasi & Persyaratan UJKS Al Hambra 2. Akad Wakalah 5. Bayar Nasabah 4. Lapor & Akad Murabahah 3. Beli Barang SUPLIER / PENJUAL Aplikasi pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah pada Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al Hambra yang peneliti lakukan itu tanpa ada penyerahan kwitansi. Oleh karena itu, penulis mengatakan bahwa penyerahan kwitansi merupakan suatu bukti bahwa nasabah telah membelikan barang yang diajukan dalam kontrak pembiayaan. Dalam SOP atau Standar Operasional Prosedur Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah mengenai pembiayaan mura>bah{ah bi al-

69 wakalah tidak ada persyaratan mengenai penyerahan kwitansi pembelian barang. Mengenai persyaratan untuk penyerahan kwitansi pembelian barang merupakan kebijakan dari masing-masing Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah. Sedangkan pada Unit Jasa Keuangan syariah Al Hambra tidak ada penyerahan kwitansi pembelian barang. Pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi yang terjadi pada UJKS atau Unit Jasa Keuangan Syariah Al Hambra adakalanya terjadi dikarenakan cidera janji dan adapula yang dikarenakan sesuai dengan kontrak perjanjiannya. Pembiayaan mura>bah}ah bi al waka>lah tanpa penyerahan kwitansi yang tidak sesuai dengan kontrak atau cidera janji. Dengan hal itu, pihak Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al Hambra dapat dirugikan yang terjadi dalam pembayaran angsuran plafon pembiayaan. Jadi penulis mengatakan bahwa pembiayaan yang seperti ini dapat di implementasikan dengan pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah dengan menyerahkan kwitansi pembelian barang, agar tidak terjadi pada pembiayaan yang cidera janji. Selain itu untuk lebih berhati-hati dalam melestarikan pembiayaan yang baik. C. Analisis Sadd Az -z\ari> ah Terhadap Aplikasi Pembiayaan Mura>bah}ah Bi Al- Wakalah Tanpa Penyerahan Kwitansi Pada UJKS Al Hambra Ketintang Surabaya Penjelasan mengenai permasalahan di atas sudah jelas bahwa pihak UJKS atau Unit Jasa Keuangan Syariah Al Hambra telah dirugikan oleh pihak nasabah

70 yang melakukan pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi dengan cidera janji yang dilakukan oleh nasabah setelah terjadinya kontrak. Dalam suatu transaksi seharusnya kedua belah pihak tidak boleh ada unsur yang membahayakan atau unsur yang merugikan. Karena pada suatu transaksi itu tidak boleh saling membahayakan atau merugikan. Hal itu sesuai dengan kaidah fiqh yang berbunyi : ولا ضرر لاضرر Artinya: janganlah kamu membahayakan diri sendiri dan janganlah pula membahayakan orang lain. Kaidah di atas menerangkan bahwa kedua belah pihak yang melakukan transaksi tidak boleh saling membahayakan atau merugikan pada satu sama lain. Pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi yang di aplikasikan oleh UJKS atau Unit Jasa Keuangan Syariah Al Hambra dapat menimbulkan beberapa perbuatan yang merusak akad pembiayaan tersebut yang dikarenakan tindakan nasabah yang dilakukan dengan sikap kecerobahannya. Telah memenuhi salah satu dari kriteria yang diungkapkan oleh Imam al- Syatibi seperti yang dikutip oleh Rahmat Syafa i pada pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi yaitu : 1.) Perbuatan yang diperbolehkan untuk dilakukan akan tetapi mengandung kerusakan. 2.) Kemafsadatan itu lebih kuat daripada kemaslahatan. 3.) Perbuatan yang diperbolehkan syara akan tetapi lebih

71 banyak mengandung unsur kemafsadatannya. 1 Dalam melakukan perbuatan yang dibolehkan ada unsur kemafsadatannya lebih banyak, yang disebabkan oleh kecerobohan nasabah yang melakukan pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi di tengah akad. Selain pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah yang dijelaskan di atas terjadi juga mengenai kerugian yang harus di tanggung oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al Hambra yaitu banyaknya pembiayaan yang menunda-menunda angsuran sehingga UJKS Al Hambra binggung dalam pengelolaan dana pembiayaan. Berdasarkan dengan dampak negatif yang terdapat pada pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tanpa penyerahan kwitansi yang harus ditanggung oleh Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al Hambra dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1 No Dampak Negatif / Mafsadat 1. Cidera Janji 2. Menunda pembayaran plafon pembiayaan 3. Melarikan diri dari pembiayaan 1 Rahmat Syafe i, Ilmu Ushul Fiqih,(Bandung: Pustaka Setia, 2010), 133.

72 Dampak negatif atau mafsadat yang terjadi pada pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah yang sering terjadi terdapat pada cidera janji, dikarenakan tanpa adanya penyerahan kwitansi dalam pembelian barang yang tertera dalam kontrak pembiayaan. Selain itu terjadi karena menunda pembayaran plafon pembiayaan dan melarikan diri, ini disebabkan karena orang yang melakukan pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah tidak mampu dalam membayar plafon pembiayaan. Dengan adanya dampak negatif atau kerugian pasti terdapat pula dampak positif, diantaranya yaitu : Tabel 2 No Dampak Positif 1. UJKS atau Unit Jasa Keuangan Syariah Al Hambra mudah mencairkan dana yang diajukan dalam pembiayaan. Mengenai dampak positif dalam pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah di atas, dikarenakan Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS merasa kasihan ketika menolak nasabah dalam mengajukan pembiayaan. Sebab hal tersebut merupakan menolong sesama manusia yang saling membutuhkan. Jadi pembiayaan mura>bah}ah bi al-waka>lah yang dilakukan oleh nasabah merupakan perbuatan yang termasuk perbuatan sadd az -z ari> ah. Karena sesuai dengan akibat yang telah ditimbulkan. Sedangkan pengertian sadd az -z ari> ah ialah :

73 ا لت و س ل ب م ا ه و م ص ل ح ة ا ل ى م ف س د ة Melakukan suatu pekerjaan yang semula mengandung kemaslahatan untuk menuju kepada suatu kemafsadatan. 2 Z ari> ah mempunyai suatu ketentuan hukum yang menjadi suatu perantara pada perbuatan yang menjadi sasaran, media atau perantara yang digunakan oleh nasabah yaitu pembiayaan mura>bah{ah bi al-waka>lah. Sesungguhnya hal tersebut dapat diharapkan dengan memberi kemaslahatan bagi kedua belah pihak yang bertransaksi. Akan tetapi, pada aplikasinya pembiayaan mura>bah{ah bi alwaka>lah hanya bermanfaat bagi nasabah saja bukan bermanfaat pada pengelola Unit Jasa Keuangan Syariah atau UJKS Al Hambra juga. Seharusnya pada pembiayaan mura>bah{ah bi al-waka>lah itu sama-sama memiliki manfaat antara satu sama lain. Sesuai dengan pengertian sadd az -z ari> ah Melakukan suatu pekerjaan yang semula mengandung kemaslahatan untuk menuju kepada suatu kemafsadatan 3, maka transaksi yang terjadi di antara kedua belah pihak yaitu pembiayaan mura>bah{ah bi al-waka>lah tidak boleh diteruskan karena banyak terjadi kemafsadatannya. Z ari>ah dapat dianggap sah, apabila pihak nasabah memenuhi kewajibannya yaitu membelikan barang yang sesuai dengan kontrak perjanjian dan melakukan perjanjian atau transaksi yang sesuai dengan. 2 Rachmat Syafe i, Ilmu Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 2010)132. 3 Nasrun Haroen, Ushul Fiqh 1, (Jakarta: Logos, 1987),161.