KEBIJAKAN NASIONAL PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG OLEH Ir. ASEP SUGIHARTA, M.Sc. (Kepala SubDit Pemanfaatan Jasa Lingkungan) DIREKTORAT PJLK2HL, DITJEN PHKA, KEMENTERIAN KEHUTANAN Disampaikan Pada Acara : Alih Teknologi Peran Jasa Lingkungan Hutan Sebagai Alternatif Sumber Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat BIPB-ICCC (Botani Square), Bogor-Mei 2013
Pengertian Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan atau jasa ekosistem adalah hasilatau implikasidari dinamika bentang alam berupa JASA(yang memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia) yang dapat dikategorikan sebagai keindahan dan fenomena alam, keanekaragaman hayati dan ekosistem, fungsi hidrologi, penyerapan dan penyimpanan karbon, dan berbagai jasa lainnya (Renstra Dit. PJLKKHL 2010 2014 Penyempurnaan ke-2)
ARAH PEMANFAATAN JASLING Visi: Pemanfaatan jasa lingkungan yang berkelanjutan untuk kelestarian kawasan dan kesejahteraan masyarakat.
MISI Memantapkan prakondisi pemanfaatan jasa lingkungan yang efektif Mendorong diversifikasi dan peningkatan iklim investasi pemanfaatan jasa lingkungan yang bernilai tambah dan berdaya saing Mendorong peningkatan upaya promosi dan pemasaran jasa lingkungan yang bertanggung jawab Mendorong peningkatan peran mitra bina cinta alam yang berkualitas
Sasaran strategis: Terwujudnya peningkatan pemanfaatan jasa lingkungan dan destinasi wisata alam yang dapat berperan dalam pasar wisata nasional Kebijakan prioritas: Meningkatkan penerimaan negara, tenaga kerja dan pendapatan masyarakat sekitar hutan dari pemanfaatan jasa lingkungan (khususnya air dan karbon) dan wisata alam
Indikator Kinerja Kegiatan 2013 Pengusahaan pariwisata alam meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun 2008 Ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan air baru 5 unit PNBP di bidang pengusahaan pariwisata alam meningkat 20% dibandingkan tahun 2008 Pelaksanaan Demonstrtion Activity REDD di 1 kawasan konservasi
PERATURAN PEMERINTAH Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Taman Hutan Raya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Wisata Alam
PERMENHUT TERKAIT JASLING Nomor: 48/Menhut-II/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di SM, TN, Tahura, dan TWA Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor:P.20/Menhut-II/2012 tentang Penyelenggaraan Karbon Hutan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor:P.22/Menhut-II/2012 tentang Pedoman Kegiatan Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam pada Hutan Lindung Draft Permenhut tentang Pemanfaatan Air dan Energi Air di SM, TN, Tahura dan TWA
PERDIRJEN PHKA TERKAIT JASLING 2. Perdirjen No. P.2/IV-SET/2012 tgl 3 Maret 2011 ttg Pedoman Pemberian Tanda Batas Areal Pengusahaan Pariwisata Alam di TN, TAHURA, TWA
4. Perdirjen PHKA No. P.12/IV-SET/2011 tgl 30 Desember 2011 ttg Pedoman Persyaratan Administrasi dan Teknis Permohonan Izin Pengusahaan Pariwisata Alam di SM, TN, TAHURA dan TWA 5. Perdirjen PHKA No. P.01/IV-SET/2012 tgl 4 Januari 2012 ttg Pedoman Penyusunan RPPA, RKL, RKT Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam 6. Perdirjen PHKA No.P.02/IV-SET/2012 tgl 10 Januari 2012 ttg Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di TN, TAHURA dan Taman Wisata Alam
7. Perdirjen PHKA No. P.7/IV-SET/2012 tgl 31 Oktober 2012 ttg Tata Cara Permohonan dan Penilaian Registrasi serta Penyelenggaraan Demonstration ActivitiesREDD+ di Hutan Konservasi
Direktorat PJLKKHL Sub Direktorat Program dan Evaluasi PJL Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Sub Direktorat Pemanfaatan Wisata Alam Sub Direktorat Bina Cinta Alam Sub Direktorat Promosi Pemasaran Konservasi Alam Sub Bagian Tata Usaha
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Fungsi Wisata Alam Jasling Air Jasling Karbon Keterangan Cagar Alam X X V Suaka Margasatwa V V V Taman Nasional Taman Wisata Alam TamanHutan Raya V V V Kecuali Z. Inti dan Z. Rimba V V V Kecuali B. Perlindungan V V V Kecuali B. Perlindungan Hutan Lindung V V V Kecuali B. Perlindungan
Pengembangan Pariwisata Alam Rencana Pengelolaan Zona /Blok Disain Tapak
Usaha Sarana Wisata Alam Wisata Tirta Akomodasi Transportasi Wisata Petualangan Olahraga minat khusus Jenis Usaha Usaha Jasa Wisata Alam Jasa Informasi Pariwisata Jasa Pramuwisata Jasa Transportasi Jasa Perjalanan Wisata Cinderamata JasaMakanan& Minuman
Izin usaha penyediaan jasa wisata alam yang selanjutnya disebut IUPJWA adalah izin usaha yang diberikan untuk penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan pariwisata alam. Izin usaha penyediaan sarana wisata alam yang selanjutnya disebut IUPSWA adalah izin usaha yang diberikan untuk penyediaan fasilitas sarana serta pelayanannya yang diperlukan dalam kegiatan pariwisata alam.
LOKASI Usaha Sarana Wisata Alam Usaha Jasa Wisata Alam Zona Pemanfaatan TN Blok Pemanfaatan TAHURA Blok Pemanfaatan TWA SM TN kec. ZonaInti TAHURA TWA DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA JASA LINGKUNGAN LINGKUNGAN KAWASAN DAN KONSERVASI WISATA ALAM DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL JENDERAL PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI HUTAN DAN ALAM- KONSERVASI KEMENTERIAN ALAM KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEWENANGAN Menteri Kehutanan Usaha Saranadi: TN & TWA * Pendelegasian wewenang Kepala UPT Usaha Jasa di: SM, TN & TWA Gubernur/Bupati/Walikota (sesuai kewenangan) Usaha Sarana& Jasadi: TAHURA * Dapat didelegasikan Dinas Pengelola TAHURA Usaha Jasa di: TAHURA DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA JASA LINGKUNGAN LINGKUNGAN KAWASAN DAN KONSERVASI WISATA ALAM DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL JENDERAL PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI HUTAN DAN ALAM- KONSERVASI KEMENTERIAN ALAM KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
PELAKU USAHA PERORANGAN Usaha Jasa (SM, TN, TAHURA, TWA) BADAN USAHA Usaha Sarana (TN, TAHURA, TWA) KOPERASI DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA JASA LINGKUNGAN LINGKUNGAN KAWASAN DAN KONSERVASI WISATA ALAM DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL JENDERAL PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI HUTAN DAN ALAM- KONSERVASI KEMENTERIAN ALAM KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
JANGKA WAKTU Usaha Sarana Badan Usaha & Koperasi 55 Tahun (dapat diperpanjang untuk jangka waktu 20 tahun) Usaha Jasa Perorangan Badan Usaha & Koperasi 2 Tahun (dapat diperpanjang untuk jangka waktu 2 tahun) 5 Tahun (dapat diperpanjang untuk jangka waktu 3 tahun) DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA JASA LINGKUNGAN LINGKUNGAN KAWASAN DAN KONSERVASI WISATA ALAM DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL JENDERAL PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI HUTAN DAN ALAM- KONSERVASI KEMENTERIAN ALAM KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
Permenhut No. P.48/Menhut-II/2010 Pasal 3 : Usaha pariwisata alam direncanakan sesuai dengan desain tapak pengelolaan pariwisata alam
Pembagian ruang pengelolaan pariwisata alam di zona/ blok pemanfaatan dan zona/blok perlindungan/rimba/bahari yang diperuntukkan bagi ruang publik dan ruang usaha penyediaan jasa/sarana pariwisata alam
Ruang Publik 1.Sarana pendukung wisata alam 2.Pada zona pemanfaatan : IUPJWA 3.Pada zona perlindungan/rimba/bahari TN: > IUPJWA informasi pariwisata, pramuwisata, transportasi dan perjalanan wisata > IUPSWA transportasi kereta listrik/kereta gantung (tiang& stasiun) 4. Dapat dibangun fasilitas wisata (bangunan pusat pengunjung, ruang informasi, dermaga, jetty, menara pandang, tempat parkir dll)
PERKEMBANGAN PERIJINAN UPSWA Badan Hukum Lokasi No Tahap Swasta BUMN BUMD Jumlah TN TWA THR TB 1. Pemohon PPA 18 2 1 21 10 11 - - 2. Persetujuan Prinsip 22 1-23 6 16 1-3. IPPA 24 1-25 9 15-1 JUMLAH 63 4 1 69 25 42 1 1 DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA JASA LINGKUNGAN LINGKUNGAN KAWASAN DAN KONSERVASI WISATA ALAM DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL JENDERAL PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI HUTAN DAN ALAM- KONSERVASI KEMENTERIAN ALAM KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
Pemanfaatan air (PP 28/2011) Pemanfaatan air dapat dilakukan di kawasan TN, TWA, Tahura dan SM kecuali di : 1. Kawasan Cagar Alam 2. Zona Inti dan Rimba Taman Nasional 3. Blok Perlindungan TWA, Tahura dan SM Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan KSA dan KPA untuk penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air, serta energi air, panas, dan angin diatur dengan peraturan Menteri
SE DIRJEN PHKA NO. 3/2008 PEMANFAATAN JASLING AIR DI KSA, KPA DAN TB 1. KEPALA UPT DAPAT MELAKUKAN KERJASAMA PEMANFAATAN JASLING AIR DI KSA DAN KPA 2. PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PEMANFAATAN JASLING TIDAK DAPAT DILAKUKAN DI DALAM CA, ZONA INTI DAN ZONA RIMBA TN 3. PEMANFAATAN MELIPUTI : - UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH, PDAM, AIR MINUM KEMASAN, PERTANIAN, PERKEBUNAN SERTA PENUNJANG INDUSTRI - UNTUK PLTA/PLTMH
SE DIRJEN PHKA NO. 3/2008 PEMANFAATAN JASLING AIR DI KSA, KPA DAN TB 4. MITRA KERJA PEMANFAATAN JASLING AIR DI KK: PERORANGAN, KELOMPOK MASY., KOPERASI, BADAN USAHA MILIK SWASTA INDONESIA, BUMN, BUMD, DAN PEMDA 5. KERJASAMA PEMANFAATAN JASLING AIR DI KK ANTARA UPT DITJEN PHKA DENGAN MITRA DALAM BENTUK PERJANJIAN KERJASAMA. 6. KEPALA UPT DITJEN PHKA MEMBENTUK FORUM PEMANFAAT JASA LINGKNNGAN AIR 7. MITRA YANG MENDAPAT MANFAAT BERKEWAJIBAN MELAKSANAKAN PROGRAM KONSERVASI PADA KAWASAN KONSERVASI, BERSAMA DENGAN FORUM PEMANFAAT JASA LINGKUNGAN AIR
DATA UP DATE KERJASAMA PEMANFAATAN JASLING AIR DI KAWASAN KONSERVASI No Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahun Jumlah keterangan A. Pemanfaatan Komersial 1. BTN Gunung Halimun Salak 2010-2015 1 Air baku PDAM 2. BBTN Gunung Gede Pangrango 2011 2016 2 Air baku PDAM 2012 2017 3. BBKSDA Jawa Barat 2009 2014 2010 2015 2 Penunjang industri 4. BTN Gunung Ciremai 2011 2016 3 - Air baku PDAM 2012 2017 - AMDK 5. BTN Kerinci Seblat 2012 2017 3 PLTMH 6. BTN Gunung Rinjani 2011 2016 1 Air baku PDAM 7. BTN Manupeu Tanah Daru 2011 2016 1 PLTMH JUMLAH A 13 B. Pemanfaatan Non Komersial 1. BTN Gunung Halimun Salak 2010 2015 4 Air bersih untuk masyarakat 2. BTN Gunung Ciremai 2012 2017 10 Air bersih untuk masyarakat 3. BBKSDA Jawa Timur 2010 2015 8 Air bersih untuk masyarakat 4. BBTN Bromo Tengger Semeru 2008-2013 1 Air bersih untuk masyarakat 5. BBTN Kerinci Seblat 2010 2015 1 Air bersih untuk masyarakat 6. BTN Gunung Rinjani 2011 2016 1 Air bersih untuk masyarakat 7. BKSDA Nusa Tenggara Barat 2008 2013 1 Air bersih untuk masyarakat 8. BTN Manupeu Tanah Daru 2009-2014 1 Air bersih untuk masyarakat JUMLAH DIREKTORAT B PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG 27 JUMLAH TOTAL A+B 40
Sesuai amanat dalam PP 28/2011 maka sedang disusun KONSEP PERMENHUT TENTANG PEMANFAATAN AIR DAN ENERGI AIR DI SUAKA MARGASATWA, TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA, DAN TAMAN WISATA ALAM DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN KEHUTANAN
Konsep Permenhut Pemanfaatan air dan energi air meliputi : 1. Air sebagai massa; dan 2. Air sebagai jasa aliran air Pemanfaatan air dapat dilakukan pada blok dan zona di suaka margasatwa; taman nasional, taman hutan raya; atau taman wisata alam, kecuali blok perlindungan, zona inti atau zona rimba Pemanfaatan air dilaksanakan berdasarkan rencana pengelolaan dan hasil inventarisasi sumber daya air. Dilakukan melalui MEKANISME PERIZINAN
Jenis Pemanfaatan Air Non Komersil A. Untuk pemenuhan keperluan rumah tangga (kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari masayrakat disekitar lokasi pemanfaatan) B. Sosial (kebutuhan untuk balai pengobatan masyarakat, rumah ibadah, sekolah, panti asuhan, disekitar lokasi pemanfaatan) Komersil, meliputi : Air minum dalam kemasan PDAM; menunjang kegiatan industri pertanian, kehutanan, perkebunan, pariwisata dan industri lainnya
PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN-SKEMA DA REDD+ (REDUCE EMISSIONS FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION)
Konsep Karbon hutan adalah karbon dari pengelolan hutan yang menerapkan kegiatan-kegiatan penyimpanan (stock) karbon, penyerapan karbon dan penurunan emisi karbon hutan. Demonstration Activities adalah kegiatan pengujian dan pengembangan metodologis, teknologi dan institusi pengelolaan karbon hutan dalam rangka fase readiness. Implementasi kegiatan karbon hutan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menurunkan emisi karbon hutan, peningkatan simpanan karbon (carbon stock), penyerapan karbon (sequestration), dan perubahannya menjadi karbon padat yang disimpan dalam biomassa hidup, bahan organik mati, dan karbon tanah, serta menjaga keseimbangan jumlah karbon padat dalam hutan.
Lokasi DA REDD+ URAIAN TN SEBANGAU TN BERBAK TN MERU BETIRI Pemrakarsa Pengelola Pengelola Pengelola Mitra WWF ZTL Puspijak Tahapan: -Penilaian proposal Sudah Sudah Sudah -PersetujuanDJ dan Ketuan Pokja PI -Keputusan Penyelenggaraan DA oleh Menteri Sudah Sudah Sudah Prosesdi Biro Hukum Proses di Biro Hukum Proses di Biro Hukum
Gambaran DA REDD+ di TNMB (sumber: Presentasi Ari Wibowo) Tujuan: Kontribusi terhadap penurunan emisi Peningkatan pemahaman dan kesejahteraan masyarakat melalui partisipasi dalam kegiatan REDD+ Pembangunan sistem yang kredibel untuk pemantauan REDD+ yang dapat diukur, dilaporkan dan diverifikasi (MRV)
Kegiatan Peningkatan partisipasi dan kehidupan masyarakat melalui kegiatan REDD+ Melakukan konsultasi stakeholder Menetapkan kemitraan untuk konservasi di TNMB Meningkatkan kegiatan ekonomi potensial melalui program kemitraan Mempromosikan hasil masyarakat berbasis hutan Melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk program peningkatan kesadaran Melakukan berbagai pelatihan untuk masyarakat, dan staf pemerintah Meningkatkan peran kelembagaan di tingkat masyarakat untuk mengurangi penebangan liar Fasilitasi program penanaman di zona rehabilitasi
Kegiatan Pengembangan sistem monitoring stok karbon Pembuatan Dokumen Desain Proyek (PDD) sesuai dengan standar karbon sukarela Penyusunan juknis pelaksanaan REDD+ di kawasan konservasi Mengembangkan SOP untuk pengukuran karbon Menyelenggarakan pelatihan pengukuran stok karbon dan inventarisasi sumber daya Menentukan batas proyek dan pengukuran stok karbon pada 40 PSP Melakukan analisis perubahan penutupan lahan Pengembangan institusi dan database carbon
BINA CINTA ALAM Kader Konservasi : 41.972 orang Pemula : 36.355 orang Madya : 4.990 orang Utama Kelompok : 627 orang Kelompok Pecinta Alam: 2.340 kelompok Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi: 84 kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat: 383 kelompok
POLA PENGEMBANGAN BCA Pendidikan konservasi Pengembangan KK, KPA, KSM/KP Peningkatan jejaring kerja Optimalisasi pembinaan konservasi (pelatihan keterampilan, sosialisasi, workshop, seminar dll)
Peran Jasling terkait dengan peningkatan usaha ekonomi Ekowisata-dapat menjadi pendorong peningkatan pendapatan (pengusaha sarana WA, pemanduan, cenderamata, homestay, dll) Pemanfaatan air sebagai energi air -Mini dan mikro hidro-peningkatan produktivitas Pelaksanaan REDD+ (penurunan emisi gas rumah kaca) --penyediaan bibit tanaman
TERIMAKASIH Ecotourism, Water, Forest Carbon and Biodiversity For better human life