Oleh: Hafidz Abdurrahman

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Janganlah Berlaku Zalim

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Oleh: Hafidz Abdurrahman

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Hadits Tentang Wanita Lemah Akal dan Lemah Iman

[ Indonesia Indonesian

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

: Menghafal dan Menulis Hadits Arabain. : Maktabah Raudhah al-muhibbin. Disebarluaskan melalui:

A. SIFAT JASMANIAH BAGINDA MUHAMMAD SAW

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Bimbingan Islam di Musim Hujan

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Takwa dan Keutamaannya

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Tafsir Surat Al-Kautsar

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Bukti Cinta Kepada Nabi

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Motivasi Agar Istiqomah

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 & ! "#$

E٤٢ J٣٣ W F : :

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

Syuraih yang Bijaksana

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MAZHAB H{ANAFI DAN MAZHAB SYAFI I TENTANG STATUS HUKUM ISTRI PASCA MULA> ANAH

Penggadaian (Rahn) Satu sha sama dengan empat mud. Dan satu mud adalah sepenuh kedua telapak tangan orang yang sedang. (penerjemah).

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Berkawan dengan Orang Shalih

Iman Itu Naik dan Turun

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Memburu Malam Seribu Bulan

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

Kehidupan Seorang Pembelajar

Mendidik Anak dengan Tauhid

Renungan Pergantian Tahun

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Oleh. Hafidz Abdurrahman dan Arif Adiningrat

BAB IV ANALISIS DATA

Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI

" Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu,...

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI

???????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang berdzikir itu pada firman Allah berikut,

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Adab di Dalam Rumah. Penyusun : Majid bin Su'ud al- Ausyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

Bantal dan Kasur Yang Melalaikan Shalat Subuh

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

TIDAK SEKADAR PUASA BADANI

Keistimewaan Hari Jumat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

DI BULAN SUCI RAMADHAN

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI

Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

: :

Transkripsi:

Oleh: Hafidz Abdurrahman Negara khilafah merupakan negara yang berbeda dengan negara-negara lain, mulai dari akar hingga cabang. Dalam negara khilafah, pemerintahan (al-hukm) bersifat tunggal, dan utuh. Tunggal, karena kekuasaannya dipegang oleh seorang khalifah. Utuh, karena tidak ada pembagian kekuasaan sebagaimana dalam sistem demokrasi, di mana legislatif, eksekutif dan yudikatif dipisahkan. Karena kekuasaannya bersifat tunggal dan utuh, maka khilafah juga tidak mempunyai banyak lembaga untuk mengurusi urusan rakyatnya, sebagaimana dalam sistem demokrasi. Dalam sistem demokrasi, selain negara, ada banyak lembaga yang terlibat dalam mengurusi urusan rakyat. Dokter, misalnya, mempunyai organisasi sendiri untuk mengurusi urusan para dokter, termasuk kesejahteraan mereka. Organisasi ini tidak akan mengurusi urusan buruh, guru, insinyur, maupun yang lain. Sebaliknya, masing-masing profesi ini mempunyai lembaga-lembaga sendiri yang mengurusi urusan mereka. Perhatian Negara Khilafah Nabi SAW telah menetapkan, al-imam ra in wahuwa mas ulun an ra iyyatihi. (Imam [kepala negara] itu laksana penggembala, hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap [urusan] rakyatnya) (HR Bukhari). Dalam sabdanya, Nabi dengan tegas menyatakan, bahwa wahuwa mas ulun (hanya dialah yang bertanggung jawab), yang nota bene merupakan bentuk adad al-hashr (perangkat [dalam bahasa Arab] untuk membatasi). Dengan kata lain, yang bertanggung jawab 1 / 5

untuk mengurusi urusan rakyat hanyalah negara, bukan yang lain. Hadits inilah yang menjadi dasar para khalifah di masa lalu untuk memberikan perhatian besar terhadap setiap urusan rakyatnya. Khalifah Umar bin Khatthab ra menulis surat kepada Abu Musa al-asy ari, isinya, Amma ba du, sesungguhnya para pengurus (urusan umat) yang paling bahagia di sisi Allah adalah orang yang membahagiakan rakyat (yang diurus)-nya. Sebaliknya, para pengurus (urusan umat) yang paling sengsara adalah orang yang paling menyusahkan rakyat (yang diurus)-nya. Berhati-hatilah kamu, agar tindak menyimpang, sehingga para penguasa di bawahmu menyimpang.. (Abu Yusuf, al-kharaj, hal. 15). Bukah hanya itu, mereka pun tidak akan menunda-nunda pekerjaan mereka, karena itu sudah dianggap sebagai bentuk kelalaian. Abu Yusuf menuturkan, Ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah, beliau berdiam diri selama 2 bulan untuk merenungkan diri dan kesedihannya atas ujian yang diberikan kepadanya dalam mengurus urusan umat manusia. Beliau pun mulai memutuskan perkara mereka, mengembalikan kezaliman yang dilakukan kepada yang berhak, sehingga perhatiannya kepada masyarakat jauh lebih besar ketimbang perhatiannya kepada dirinya sendiri. Beliau terus melakukan itu hingga meninggal dunia. Saat beliau wafat, para ulama datang menyatakan belasungkawa, dan takziyah kepada keluarganya. Mereka pun meminta kepada istrinya untuk menuturkan ihwal suaminya. Fatimah, istri Umar bin Abdul Aziz pun bercerita, Demi Allah, dia shalat dan puasanya tidak lebih banyak ketimbang kalian. Namun, demi Allah, aku tidak melihat hamba Allah yang begitu takut kepada-nya melebihi Umar. Semoga Allah mengasihinya. Beliau telah menyerahkan jiwa dan raganya untuk (mengurus urusan) manusia. Beliau duduk untuk memenuhi kebutuhan mereka sepanjang hari. Jika petang tiba, sementara masih ada kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, dia akan lanjutkan di malam harinya. Suatu ketika, setelah dia memenuhi kebutuhan mereka, beliau minta lampu yang biasa digunakan untuk meneranginya, dengan biaya dari uang sakunya sendiri. Kemudian beliau pun shalat dua rakaat, lalu merenung dengan meletakkan tangannya di bawah dagunya, air matanya pun mengalir membasahi pipinya. Beliau selalu begitu hingga fajar, lalu paginya beliau berpuasa. 2 / 5

Istrinya bertanya, Wahai Amirul Mukminin, adakah sesuatu terjadi padamu, hingga aku tak melihatmu malam ini? Beliau menjawab, Iya. Aku telah diangkat untuk mengurusi urusan umat ini, baik yang berkulit hitam maupun merah. Aku ingat mereka yang tidak kukenal, yang selalu qanaah meski kekurangan, yang fakir dan membutuhkan, yang ditawan dan tertindas, serta orang-orang yang seperti mereka di belahan bumi ini. Aku tahu, bahwa Allah akan meminta pertanggungjawabanku tentang mereka. Muhammad SAW juga akan menuntutku terhadap mereka. Aku takut, tidak ada lagi alasan yang bisa menjadi pegangan di hadapan Allah SWT. Aku pun takut, tidak mempunyai hujah di hadapan Muhammad SAW. Aku takut akan nasib diriku.. Bahkan, Abu Yusuf menuturkan, ada seorang syeikh yang menuturkan kepadanya, bahwa saat di Madinah, ia melihat Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang paling bagus bajunya, paling wangi aromanya, dan paling ideal jalannya. Namun, setelah ia diangkat menjadi khalifah, ia berjalan bak rahib. Begitulah, perhatian khalifah kepada urusan rakyatnya sangat besar, melebihi perhatiannya kepada dirinya sendiri. Pendek kata, tak ada waktu sedikit pun yang mereka miliki, kecuali untuk mengurus urusan rakyatnya. Karena mereka tahu, bahwa itu merupakan tanggung jawabnya, yang harus ditunaikan kepada rakyatnya. Jaminan Negara kepada Rakyat Perhatian besar yang diberikan oleh negara (khalifah) kepada rakyatnya diwujudkan dengan memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan dasar rakyat negara khilafah. Kebutuhan dasar ini ada dua kategori. Pertama, kebutuhan pokok bagi individu, seperti sandang, papan, dan pangan. Kedua, kebutuhan pokok bagi kelompok, seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan. Seluruh kebutuhan dasar tersebut dijamin oleh negara, dan dipastikan oleh negara bahwa kebutuhan tersebut telah diperoleh oleh setiap individu rakyatnya. Kebutuhan dasar pertama, yaitu sandang, papan dan pangan dijamin oleh negara, dengan cara mewajibkan kepada setiap orang pria, baligh, berakal dan mampu untuk bekerja mencari nafkah. Jika kewajiban ini tidak mereka tunaikan, maka mereka akan dijatuhi sanksi oleh negara. Rezeki yang mereka peroleh, kemudian mereka belanjakan untuk memenuhi 3 / 5

kebutuhan pribadi mereka, dan kebutuhan pribadi orang-orang yang menjadi tanggungannya. Dengan begitu, seluruh kebutuhan dasar ini bisa dipenuhi. Jika cara ini tidak bisa, maka negara akan membantu mereka satu per satu, dengan memberikan bantuan langsung, sesuai dengan kebutuhan mereka. Baik berupa sandang, papan maupun pangan. Negara akan menggunakan budget Baitul Mal, dari pos zakat. Jika zakat tidak ada, bisa dari pos pendapatan yang lain. Bila tidak ada, bisa dari pajak, dan bisa dari pinjaman. Sedemikian hingga tidak satupun kebutuhan dasar rakyat negara khilafah yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang kedua, seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan, wajib dipenuhi oleh negara melalui kas negara. Negara wajib menyediakan layanan pendidikan gratis, mulai dari tingkat SD hingga SMU, bahkan PT. Demikian pula layanan kesehatan gratis untuk semua penyakit dan semua kalangan. Juga keamanan cuma-cuma. Semuanya dengan layanan terbaik, dan fasilitas nomor satu. Jika kewajiban ini tidak ditunaikan oleh negara, maka negara dianggap melakukan kelalaian. Dalam hal ini, negara bisa dikoreksi, dan bahkan digugat di Mahkamah Mazalim oleh rakyat. Negara akan menggunakan budget Baitul Mal, dari pos non-zakat. Jika tidak ada, bisa mengambil pajak dari kaum Muslim, laki-laki, berakal, baligh dan mampu. Bisa juga dari pinjaman. Sedemikian, hingga tidak satupun kebutuhan dasar rakyat negara khilafah ada yang tidak terpenuhi. Dengan demikian, rakyat benar-benar mendapatkan haknya, yaitu dipenuhi seluruh kebutuhan dasarnya; sandang, papan, pangan, dan pendidikan, kesehatan serta keamanan dengan baik dan sempurna. Begitulah, cara negara khilafah menjamin kebutuhan rakyatnya. Wallahu a lam 4 / 5

5 / 5